You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Sistem Periodik Unsur<br />
Karena kereaktifannya yang besar, halogen tidak pernah ditemukan dalam bentuk<br />
unsur bebasnya di alam. (Anggota terakhir Golongan VIIA adalah astatin, suatu<br />
unsur radioaktif, sifat-sifatnya yang diketahui hanya sedikit). Fluorin sangat reaktif<br />
sehingga unsur ini dapat menyerang air menghasilkan oksigen :<br />
2F2 (g) + H2O (l)<br />
4HF (aq) ) + O2 (g)<br />
Sebenarnya reaksi antara molekul fluorin dan air cukup rumit; produk yang terbentuk<br />
bergantung pada kondisi reaksi. Reaksi yang ditunjukkan di sini adalah salah satu<br />
dari beberapa perubahan yang mungkin terjadi. Halogen memiliki energi ionisasi<br />
yang tinggi dan afinitas elektron yang bernilai positif besar. Fakta ini menyarankan<br />
bahwa unsur-unsur ini akan mudah membentuk anion dengan jenis X – . Anion yang<br />
diturunkan dari halogen (F – , Cl – , Br – , dan I – ) disebut halida. Ion-ion ini isoelektron<br />
dengan gas mulia. Misalnya, F – isoelektron dengan Ne, Cl – dengan Ar, dan<br />
seterusnya. Kebanyakan halida logam alkali dan halida logam alkali tanah adalah<br />
senyawa ionic. Halogen juga membentuk banyak senyawa molekul di antara sesama<br />
halogen (seperti IClFdan BrF3) dan dengan unsur-unsur nonlogam dalam golongan<br />
yang lain halogen (seperti NF3, PCl5, dan SF6). Halogen bereaksi dengan hidrogen<br />
membentuk hidrogen halida:<br />
H2 (g) + X2 (g) 2HX (g) )<br />
Ketika reaksi ini melibatkan fluorin, terjadi ledakan, tetapi reaksinya menjadi<br />
semakin kurang dahsyat jika kita menggantinya dengan klorin dan iodin. Hidrogen<br />
halida larut dalam air membentuk asam klorida. Dalam deret ini, asam fluorida (HF)<br />
adalah yang paling lemah (yakni, HF adalah asam elektrolit lemah), tetapi asam<br />
lainnya (HCl, HBr, dan HI) adalah asam kuat (atau elektrolit kuat).<br />
Unsur-unsur Golongan VIIIA<br />
Semua gas mulia terdapat sebagai spesi monoatomik (Gambar 5.1.8.).<br />
46