Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
16<br />
A R T I K E L<br />
2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU sebagaimana<br />
telah diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah<br />
Nomor 74 Tahun 2012; Peraturan Pemerintah Nomor 8<br />
Tahun 2006 Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi<br />
Pemerintah; Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005<br />
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan<br />
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman<br />
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal; Peraturan<br />
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat<br />
Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun<br />
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan<br />
Badan Layanan Umum Daerah; dan Surat Edaran<br />
Mendagri 900/2759/SJ.10/9/2008 tentang pedoman<br />
penilaian penerapan PPK-BLUD<br />
Dalam pasal 7 ayat (3) Undang Undang Nomor 44 Tahun<br />
2014 mensyaratkan bahwa pengelolaan Rumah Sakit yang<br />
didirikan oleh Pemerintah Daerah harus berbentuk Badan<br />
Layanan Umum Daerah. Selanjutnya pasal 64 ayat (1)<br />
menyatakan bahwa semua Rumah Sakit yang sudah ada<br />
harus menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku<br />
dalam Undang-Undang ini, paling lambat dalam jangka<br />
waktu 2 (dua) tahun setelah Undang-Undang ini diundangkan<br />
(paling lambat tahun 2011). Selanjutnya dalam pasal<br />
21 PP Nomor 18 Tahun 2016 mensyaratkan bahwa Rumah<br />
Sakit Daerah menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah<br />
(UPTD) Dinas Kesehatan bersifat fungsional dan unit<br />
layanan yang bekerja secara professional dimana pengelolaannya<br />
bersifat otonom dan penyelenggaraan tata kelola<br />
rumah sakit dan tata kelola klinis menerapkan Pola<br />
Pengelolaan Keuangan BLUD.<br />
Esensi dari BLUD adalah dalam rangka peningkatan produktifitas<br />
dan efisiensi. Hal ini dapat dilihat dalam Peraturan<br />
Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang<br />
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan<br />
Umum Daerah, disebutkan bahwa BLUD adalah<br />
SKPD atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah<br />
daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan<br />
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau<br />
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan,<br />
dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada<br />
prinsip efisiensi dan produktivitas. Makna dari pengertian<br />
ini adalah:<br />
1) BLUD merupakan perangkat daerah, mempunyai<br />
pengertian bahwa BLUD asetnya merupakan aset<br />
daerah yang tidak dipisahkan;<br />
2) Perangkat daerah yang dapat menerapkan Pola Pengelolaan<br />
Keuangan BLUD adalah SKPD (sebagai Pengguna<br />
Anggaran) atau Unit Kerja pada SKPD (sebagai<br />
Kuasa Pengguna Anggaran);<br />
3) Memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa<br />
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa<br />
mengutamakan mencari keuntungan, mempunyai<br />
pengertian bahwa SKPD atau Unit Kerja tersebut memberi<br />
pelayanan langsung kepada masyarakat dan tidak<br />
semata-mata mencari keuntungan; dan<br />
4) Kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas,<br />
mempunyai arti bahwa BLUD dterapkan<br />
dalam rangka efisiensi anggaran dan peningkatan pelayanan<br />
pada masyarakat. Dari pengertian tersebut<br />
dapat disimpulkan bahwa BLUD masuk dalam perangkat<br />
pemerintah daerah yang bersifat quasi public goods.<br />
Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, maka RSUD harus<br />
memenuhi 3 (tiga) jenis persyaratan, yakni persyaratan<br />
substantif, persyaratan teknis, serta persyaratan administratif.<br />
Persyaratan Administratif untuk menjadi PPK-<br />
BLUD, suatu RSUD wajib membuat suatu pernyataan kesanggupan<br />
meningkatkan kinerja, menyusun Pola Tata<br />
Kelola, menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB), menyusun<br />
Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan menyusun<br />
Laporan Keuangan, dan menyatakan kesanggupan diaudit<br />
secara independen. Apabila RSUD sudah menerapkan PPK<br />
-BLUD maka nantinya wajib menyusun laporan keuangan<br />
sesuai SAK. Penilaian persyaratan BLUD dilakukan oleh<br />
Tim Penilai yang dibentuk dengan Surat Keputusan<br />
Kepala Daerah.<br />
Kondisi PPK-BLUD Saat Ini<br />
Sampai dengan Juni 2016, terdapat 13 (tiga belas) unit<br />
rumah sakit umum daerah di Provinsi Sulawesi Utara,<br />
baik yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi maupun yang<br />
dikelola oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, yaitu:<br />
1) RS Jiwa Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang;<br />
2) RSUD Noongan;<br />
3) RSUD Kota Bitung;<br />
4) RSUD Maria Walanda Maramis Airmadidi;<br />
5) RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano;<br />
6) RSUD Amurang;<br />
7) RSUD Datoe Binangkang;<br />
8) RSUD Lolak;<br />
9) RSUD Pobundayan Kotamobagu;<br />
10) RSUD Liun Kendage Tahuna;<br />
11) RSUD Lapang Sawang;<br />
12) RSUD Tagulandang; dan<br />
13) RSUD Kabupaten Kepulauan Talaud.<br />
TABEA BPKP Sulut News