28.09.2016 Views

HALAMAN UTAMA

Majalah%20TABEA%20Edisi%20September%202016

Majalah%20TABEA%20Edisi%20September%202016

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

8<br />

<strong>HALAMAN</strong><br />

<strong>UTAMA</strong><br />

1) Audit atas laporan keuangan yang<br />

bertujuan untuk memberikan opini<br />

atas kewajaran penyajian laporan<br />

keuangan sesuai dengan prinsip<br />

akuntansi yang diterima umum.<br />

2) Audit kinerja yang bertujuan untuk<br />

memberikan simpulan dan rekomendasi<br />

atas pengelolaan instansi<br />

pemerintah secara ekonomis, efisien<br />

dan efektif.<br />

3) Audit dengan tujuan tertentu yaitu audit yang bertujuan<br />

untuk memberikan simpulan atas suatu hal yang<br />

diaudit. Yang termasuk dalam kategori ini adalah audit<br />

investigatif, audit terhadap masalah yang menjadi fokus<br />

perhatian pimpinan organisasi dan audit yang bersifat<br />

khas lainnya.<br />

Untuk mendukung tugas APIP, maka dibutuhkan kemampuan<br />

ataupun kapabilitas. Model Kapabilitas Pengawasan<br />

Intern atau Internal Audit Capability Model (IA-CM)<br />

adalah suatu kerangka kerja yang mengindentifikasi aspek<br />

-aspek fundamental yang dibutuhkan untuk pengawasan<br />

intern yang efektif di sektor publik, yang menggambarkan<br />

jalur evolusi untuk organisasi sektor publik dalam rangka<br />

mengembangkan pengawasan intern yang efektif untuk<br />

memenuhi persyaratan tata kelola organisasi dan harapan<br />

profesional, yang menunjukkan langkah-langkah menuju<br />

kondisi tingkat kapabilitas pengawasan intern yang kuat<br />

dan efektif.<br />

Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)<br />

adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas pengawasan<br />

yang terdiri dari tiga unsur yang saling terkait<br />

yaitu kapasitas, kewenangan, dan kompetensi SDM APIP<br />

yang harus dimiliki APIP agar dapat mewujudkan peran<br />

APIP secara efektif.<br />

Kapabilitas APIP berdasarkan Internal Audit Capability<br />

Model (IA-CM) dikelompokkan ke dalam lima tingkatan<br />

(level) berdasarkan The Institute of Internal Auditor (IIA)<br />

dengan beberapa penyesuaian, yaitu Level 1 (Initial), Level<br />

2 (Infrastructure), Level 3 (Integrated), Level 4, (Managed)<br />

dan Level 5 (Optimizing). Setiap level terdiri dari enam<br />

elemen yang dipetakan, yaitu Peran dan Layanan APIP,<br />

Pengelolaan SDM, Praktik Profesional, Akuntabilitas dan<br />

Manajemen Kinerja, Budaya dan Hubungan Organisasi,<br />

serta Struktur Tata Kelola.<br />

Setiap tingkat kapabilitas menggambarkan karakteristik<br />

dan kapabilitas suatu APIP pada tingkatan tersebut. Sesuai<br />

dengan ukuran atau kompleksitas sebuah Kementerian/Lembaga/Pemerintah<br />

Daerah ataurisiko yang terkait<br />

dengan meningkatnya kegiatan, maka membutuhkan kapabilitas<br />

pengawasan intern yang lebih baik lagi.<br />

Peningkatan kapabilitas diperlukan oleh APIP untuk<br />

TABEA BPKP Sulut News<br />

menuju ke organisasi yang lebih efektif.<br />

Dalam upaya meningkatkan kapabilitasnya,<br />

APIP perlu melakukan<br />

penilaian mandiri (Self Assessment) terhadap<br />

elemen-elemen yang harus dipenuhi<br />

sehingga diketahui kondisi APIP<br />

saat ini, serta diketahui elemen yang<br />

memerlukan perbaikansebagai dasar<br />

untuk menyusun Action Plan menuju ke<br />

level kapabilitas yang lebih<br />

tinggi.Secara umum, perbaikan kapabilitas APIP dilakukan<br />

dalam beberapa tahapan, yakni:<br />

1) APIP melakukan penilaian secara mandiri terhadap<br />

kapabilitas yang dimiliki untuk menentukan level yang<br />

atau tingkatan.<br />

2) Memetakan kondisi berdasarkan enam elemen yakni<br />

Peran dan Layanan APIP, Pengelolaan SDM, Praktik<br />

Profesional, Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja, Budaya<br />

dan Hubungan Organisasi, serta Struktur Tata<br />

Kelola.<br />

3) Apabila APIP berada pada Level 1 dan 2, maka perbaikan<br />

dan pengembangan dapat dilakukan secara mandiri<br />

agar dapat meningkat ke level yang lebih tinggi.<br />

4) Penyempurnaan kebijakan, ketentuan, dan prosedur<br />

(infrastruktur) yang sudah ada/tersedia, namun masih<br />

terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan<br />

perundang-undangan, standar audit, best practices.<br />

5) Peningkatan kompetensi SDM agar mampu melaksanakan<br />

pengembangan kapabilitas APIP (Ability to<br />

Perform) dan aktivitas utama APIP dengan mengikutsertakan<br />

dalam kegiatan diklat, sosialisasi, bimtek dan<br />

workshop<br />

6) Memelihara dan mengembangkan kapabilitas profesionalnya<br />

secara berkelanjutan<br />

Penutup<br />

Peran APIP yang efektif diwujudkan dengan jalan memberikan<br />

keyakinan yang memadai atas pencapaian tujuan<br />

penyelenggaraantugas dan fungsi Instansi Pemerintah,<br />

memberikan peringatan dini (early warning system) dan<br />

meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan<br />

tugas dan fungsi Instansi Pemerintah, serta<br />

memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan<br />

tugas danfungsi Instansi Pemerintah. Peningkatan<br />

kapabilitas yang merupakan upaya APIP untuk<br />

memperkuat, meningkatkan, mengembangkan kelembagaan,<br />

tata laksana/proses bisnis/manajemen dan sumber<br />

daya manusia APIP agar dapat melaksanakan peran dan<br />

fungsi APIP yang efektif mutlak sangat diperlukan.<br />

*) Penulis adalah Korwas Bidang Pengawasan IPP<br />

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!