24.10.2016 Views

Sriwijaya Juni'16 low

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JOURNEY<br />

61<br />

Sergio mengikuti pergerakan burung itu<br />

dengan binokulernya.<br />

Dari suaranya, orang Sumba menyebut<br />

burung ini kaka. Ya dialah kakatua jambul<br />

jingga atau dalam bahasa latin Cacatua<br />

sulphurea citrinocristata, salah satu<br />

subspesies dari kakatua-kecil jambul-kuning.<br />

Saya masih mengarahkan lensa mengikuti<br />

pergerakan burung endemik Sumba<br />

ini. Saya sempat mengabadikan dalam<br />

beberapa frame sebelum akhirnya terbang<br />

menjauh. Kaaakk kaaakk kaaakk. Suaranya<br />

kembali meriuhkan rimba nan sepi.<br />

Burung paruh bengkok ini sempat menjadi<br />

hama bagi petani jagung, karena serbuan<br />

mereka bisa menggagalkan panen.<br />

Datang ke kebun dengan jumlah banyak<br />

dan memakan biji jagung dengan cepat.<br />

Kemudian burung ini ditangkapi dan<br />

dijual. Karena laku diperdagangkan maka<br />

kakatua ini mulai diburu. Populasinya yang<br />

menurun drastis mendorong terbentuknya<br />

kawasan konservasi berupa taman<br />

nasional di pulau ini.<br />

Kakatua jambul jingga suka terbang<br />

bergerombol sampai masyarakat Sumba<br />

membuat sebuah istilah kaka makabunggur<br />

pirihu kanguting. Artinya musyawarah dan<br />

mufakat, sebagai lambang masyarakat<br />

Sumba yang selalu menjaga kebersamaan<br />

dan keharmonisan hidup. Keberadaan si<br />

jambul jingga ini sangat melekat dengan<br />

kehidupan masyarakat. Motif yang<br />

menggambarkan burung paruh bengkok ini<br />

muncul dalam ekspresi berbudaya seperti<br />

tenun ikat dan batu kubur.<br />

AWAL PERJALANAN<br />

Hujan di awal tahun membuat<br />

pemandangan pulau Sumba dari atas<br />

pesawat terlihat serba hijau. Hamparan<br />

padang savana dan pohon yang tumbuh<br />

jarang- jarang menghiasi lantai bumi.<br />

Celah-celah lembah yang membelah<br />

batuan kapur yang membentuk daratan<br />

ini mengalirkan sungai-sungai kecil<br />

menuju muara.<br />

C<br />

D<br />

“Saya jatuh cinta<br />

dengan taman<br />

nasional dan Sumba<br />

memang magic!”<br />

Sergio Feld.<br />

Sang primadona<br />

Sumba, kakatua<br />

jambul jingga.<br />

Birunya lautan tampak kontras dengan<br />

hijaunya daratan. Menjelang pendaratan di<br />

bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu<br />

terlihat pantai pasir putih yang memanjang.<br />

Jika punya banyak waktu, menyusuri pantai di<br />

sekitar Waingapu pun akan menyenangkan.<br />

Pantainya relatif landai, aman untuk berenang<br />

ataupun sekedar bermain air.<br />

Penjelajahan menuju kawasan Taman<br />

Nasional Laiwangi Wanggameti dimulai dari<br />

ibukota kabupaten Sumba Timur ini. Kota<br />

yang cukup padat ini memiliki banyak fasilitas<br />

yang mendukung kunjungan para wisatawan.<br />

D<br />

| EDISI 64 | JUNI 2016

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!