24.10.2016 Views

Sriwijaya Juni'16 low

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DESTINATION<br />

79<br />

dan kami pun sudah duduk manis mengitari<br />

sebuah meja di serambi pabrik.<br />

Klasik, itu lah kesan penyajian teh yang kami<br />

peroleh. Teh hijau dan teh hitam disajikan dalam<br />

wadah porselen putih. Rasa terbaik didapat<br />

dengan menyeduh teh dengan air mendidih,<br />

namun tidak boleh terlalu lama. Gula dipisah<br />

dan teh tambahan disediakan dalam teko yang<br />

bermotifkan sepasang meneer Belanda. Kepulan<br />

uap teh panas menyeruakkan aroma yang semakin<br />

hot di siang itu. Mungkin, akan lebih lengkap<br />

rasanya jadi Londo beneran jika ada campuran<br />

krim susu dan snack kering tersedia. Tapi yang ada<br />

pun sepertinya sudah cukup nikmat. Barometer<br />

saya apalagi kalau bukan Stefan yang tampak<br />

berkali-kali menyeruput teh dan kembali menuang<br />

ulang dari teko porselen itu. Lidahnya masih<br />

orisinil dari leluhurnya, sementara kami sudah<br />

lama terkontaminasi.<br />

Berpamitan, kami pun mengucapkan terima<br />

kasih kepada sang mandor. Dari awal pria paruh<br />

baya ini telaten menemani kami, menjawab<br />

pertanyaan-pertanyaan kami baik yang<br />

serius ataupun yang kocak. Gurat di wajahnya<br />

menunjukkan bahwa dia benar-benar orang<br />

lapangan. Selain keramahannya, kami pun salut<br />

akan semangatnya yang tak kalah dengan anak<br />

muda. Tampak sekali pancaran kebanggaan<br />

di wajahnya sebagai karyawan PTPN. Mudahmudahan<br />

rasa ini lah yang terus menggerakkan<br />

denyut nadi masyarakat di sekitar Kebun Teh<br />

Kayu Aro yang mengesankan ini.<br />

E<br />

TIPS PERJALANAN<br />

KAYU ARO DAPAT ditempuh dari kota Padang dengan 8<br />

jam perjalanan darat. Sepanjang perjalanan kita akan dihibur<br />

dengan pemandangan yang indah dan juga hamparan rumahrumah<br />

adat Minangkabau yang masih terpelihara. Demikian<br />

pula memasuki daerah Kerinci, masih banyak rumah adat<br />

Kerinci yang tampak dari pinggir jalan. Akses jalan cukup baik<br />

dan banyak terdapat warung sekelas mini market sederhana<br />

di sepanjang jalan. Jalur lain dapat juga ditempuh melalui kota<br />

Jambi, dengan lama waktu perjalanan serupa.<br />

Kegiatan utama di daerah ini adalah wisata kebun teh,<br />

baik sekedar sightseeing ataupun mengikuti tur pabrik.<br />

Selain itu beberapa makanan setempat pun layak dicoba<br />

seperti dendeng batokok, ataupun lemang asli Kerinci.<br />

Selain itu, kita juga dapat menemukan dodol kentang<br />

sebagai produk olahan Kerinci. Jika fisik memungkinkan,<br />

kita dapat mendaki Gunung Kerinci, 3.805 m dpl<br />

dengan lama perjalanan pergi pulang dua hari. Opsi lain<br />

yang lebih ringan adalah trekking ke Danau Gunung<br />

Tujuh, atau hunting burung langka. Bahkan, beberapa<br />

kelompok penggemar satwa langka harimau Sumatera pun<br />

menjadikan Kayu Aro sebagai base mereka.<br />

| EDISI 64 | JUNI 2016

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!