09.01.2017 Views

Bisnis Surabaya edisi 294

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

EDISI <strong>294</strong>/TAHUN 06, 9 - 15 JANUARI 2017<br />

Bank<br />

PERGERAKAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA SEPEKAN<br />

AUD EUR HKD JPY SGD USD<br />

TANGGAL<br />

5<br />

Sumber : BI(ton)<br />

WP Tak Perlu Ribet<br />

Dirlantas Polda Jatim Terapkan Pajak Online<br />

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda<br />

Jawa Timur terus melakukan upaya inovasi<br />

dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.<br />

Terobosan itu salah satunya akan meluncurkan<br />

pembayaran pajak kendaraan secara<br />

online. Kasubdit Regident Polda Jatim,<br />

AKBP Sumardji mengatakan, pemberlakukan<br />

pembayaran pajak dengan sistem online<br />

itu akan dilakukan pada 6 Januari bersamaan<br />

dengan pemberlakuan perubahan tarif baru<br />

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor<br />

60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas<br />

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).<br />

“Pada intinya untuk melakukan<br />

pengecekan saat diuji coba tidak ada masalah.<br />

Tapi, sebelum dilakukan peluncuran<br />

secara resmi pembayaran pajak sistem online,<br />

maka akan dilakukan pengecekan secara<br />

berkala,”katanya.<br />

Kini pihaknya terus melakukan sosialisasi<br />

dengan memasang spanduk dan banner di<br />

seluruh kantor Samsat di seluruh Jawa Timur.<br />

“Nantinya kita juga akan menggandeng sejumlah<br />

kantor pos yang ada, dengan maksud<br />

ikut membantu melakukan sosialisasikan<br />

mengenai pembayaran pajak sistem online,<br />

serta adanya kenaikan jenis dan tarif kendaraan<br />

atas Penerimaan Negara Bukan Pajak<br />

(PNBP),Sehingga nantinya wajib pajak sudah<br />

tidak perlu ribet lagi cukup membayar<br />

pajak melalui online,” pungkasnya.(ton)<br />

Pertumbuhan likuiditas perekonomian<br />

atau uang beredar<br />

dalam arti luas (M2) meningkat<br />

pada November 2016. Posisi M2<br />

tercatat sebesar Rp4.867,6 triliun<br />

atau tumbuh sebesar 9,3 persen<br />

(yoy), lebih tinggi dibanding bulan<br />

sebelumnya yang sebesar 7,5<br />

persen (yoy). Berdasarkan komponennya,<br />

peningkatan pertumbuhan<br />

M2 bersumber dari komponen<br />

uang beredar dalam arti sempit<br />

(M1) dan uang kuasi yang masingmasing<br />

tumbuh sebesar 12,5<br />

persen (yoy) dan 8,4 persen (yoy),<br />

lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan<br />

di Oktober 2016 yang tercatat<br />

masing-masing sebesar 10,3<br />

persen (yoy) dan 6,8 persen (yoy).<br />

Pertumbuhan M2 dipengaruhi<br />

oleh kenaikan pertumbuhan kredit<br />

perbankan. Kredit yang disalurkan<br />

perbankan pada akhir November<br />

2016 tercatat sebesar Rp4.314,2<br />

triliun atau tumbuh 8,5 persen<br />

(yoy), lebih tinggi dibandingkan<br />

bulan Oktober 2016 yang tumbuh<br />

sebesar 7,4 persen (yoy). Kenaikan<br />

pertumbuhan kredit tersebut<br />

sejalan dengan masih berlanjutnya<br />

proses transmisi pelonggaran kebijakan<br />

moneter dan makroprudensial<br />

yang dilakukan sebelumnya<br />

Uang Beredar Meningkat pada November 2016<br />

sehingga mendorong penyaluran<br />

kredit seiring dengan peningkatan<br />

Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat.<br />

Suku bunga kredit tercatat<br />

menurun, sementara pergerakan<br />

suku bunga simpanan berjangka<br />

tercatat bervariasi. Pada November<br />

2016, suku bunga kredit tercatat<br />

sebesar 12,16 persen, turun<br />

dibandingkan bulan sebelumnya<br />

yang sebesar 12,21 persen. Sementara<br />

itu, suku bunga simpanan<br />

berjangka dengan tenor 1 dan<br />

3 bulan masing-masing tercatat<br />

sebesar 6,36 persen dan 6,69<br />

persen, turun dibandingkan bulan<br />

sebelumnya yang masing-masing<br />

sebesar 6,46 persen dan 6,75 persen.<br />

Disisi lain, suku bunga simpanan<br />

berjangka dengan tenor 6,<br />

12, dan 24 bulan tercatat masingmasing<br />

sebesar 7,12 persen 7,40<br />

persen, dan 7,36 persen, meningkat<br />

dibandingkan bulan Oktober<br />

2016 yang masing masing sebesar<br />

7,02 persen, 7,39 persen, dan 7,31<br />

persen.<br />

Sementara itu, adanya faktor<br />

seasonal di akhir tahun turut mendorong<br />

peningkatan transaksi baik<br />

tunai maupun non tunai.<br />

Naiknya kebutuhan uang tunai<br />

pada bulan Desember 2016 tercermin<br />

dari peningkatan proyeksi<br />

kebutuhan bank-bank dan juga<br />

realisasi transaksi di masyarakat.<br />

Kebutuhan uang periode<br />

menjelang Natal 2016 dan Tahun<br />

Baru 2017 (Desember 2016) di<br />

Jawa Timur diproyeksikan sebesar<br />

Rp11,06 trilyun atau meningkat 28<br />

persen dari realisasi tahun sebelumnya<br />

(tahun 2015) yang sebesar<br />

Rp8,654 trilyun. Peningkatan yang<br />

cukup signifikan ini disebabkan<br />

adanya libur panjang di akhir bulan<br />

Desember 2016 (Libur Natal<br />

dan Tahun Baru), serta potensi<br />

peningkatan pembayaran tunjangan<br />

hari raya maupun akhir tahun<br />

oleh perusahaan, dan peningkatan<br />

transaksi tunai di masyarakat.<br />

Sedangkan untuk kebutuhan<br />

uang NKRI Tahun Emisi 2016<br />

(baru) di masyarakat, pendistribusian<br />

dilakukan melalui kegiatan<br />

Layanan Kas di luar Kantor (Kas<br />

Keliling) dengan model penukaran<br />

per paket senilai Rp300.000 s/d<br />

Rp500.000. Mengingat persediaan<br />

uang NKRI Tahun Emisi 2016<br />

bersifat terbatas, serta masih berlakunya<br />

uang rupiah sebelumnya,<br />

maka Bank Indonesia tidak membuka<br />

penukaran khusus uang baru<br />

secara masif. Bank Indonesia Jawa<br />

Timur pun secara bertahap telah<br />

mendistribusikan kepada perbankan<br />

agar dapat diedarkan kepada<br />

seluruh masyarakat di Jawa Timur.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!