09.01.2017 Views

Bisnis Surabaya edisi 294

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

8 <strong>Bisnis</strong> Pantura<br />

EDISI <strong>294</strong>/TAHUN 06, 9 - 15 JANUARI 2017<br />

Harga Cabe di Tuban Tembus Rp 110.000/Kg<br />

Pengusaha Kuliner Kencangkan Ikat Pinggang<br />

Harga cabai di Tuban<br />

benar-benar sepedas<br />

rasanya. Kini harga<br />

cabai rawit merah di sejumlah<br />

pasar tradisional di Tuban tembus<br />

Rp 110.000/kg. Padahal sepekan<br />

lalu harganya masih berkisar anatara<br />

Rp 75.000 hingga Rp 85.000<br />

setiap kilogramnya.<br />

Akibat melonjaknya harga<br />

cabai yang tak terkendali itu,<br />

pemilik warung dan restoran di<br />

Bumi Wali Tuban harus merogoh<br />

koceknya lebih dalam lagi. Ini tak<br />

lain agar tetap bisa menyuguhkan<br />

menu pedas, masakan khas Tuban.<br />

“Untuk sementara kita ikat<br />

pinggang dulu. Yang penting<br />

pelanggan tidak mengeluh masakannya<br />

kurang pedas. Meski<br />

untungnya sedikit, kami tetap<br />

menyajikan menu yang pedas,”<br />

terang Prapti, pemilik warung<br />

di Jalan Wahidin Sudirohusodo<br />

Tuban.<br />

Dikatakan Prapti, jika harga<br />

cabe terus bertahan seperti sekarang<br />

ini, maka pemilik warung<br />

seperti dirinya terancam kolaps.<br />

Pihaknya berharap agar pemerintah<br />

melakukan langkah yang bisa<br />

mengendalikan harga cabai di<br />

Tuban. “Naiknya sudah tidak bisa<br />

diukur. Pagi saya beli masih Rp<br />

90.000/kg, sore sudah naik hingga<br />

Rp 110.000/kg,” tuturnya.<br />

Pedagang cabai di salah satu pasar tradisional di Tuban<br />

Lusiana, ibu rumah tangga<br />

yang tinggal di lingkungan Wire,<br />

Kelurahan Gedongombo, Kecamatan<br />

Semanding menambahkan,<br />

kenaikan harga cabe menjadikan<br />

uang belanjanya ikut terkerek naik.<br />

Biasanya setiap menyajikan<br />

masakan untuk makan keluarganya<br />

tidak pernah lupa dengan<br />

sambal. Sebab, makan jika tidak<br />

dibarengi dengan sambal rasanya<br />

ada yang kurang. “Sementara untuk<br />

sambalnya kita hentikan dulu,<br />

menunggu harga cabai kembali<br />

normal,” terang wanita berjilbab<br />

itu.<br />

Sementara itu Kepala Bidang<br />

Perdagangan Dinas Koperasi<br />

Perindustrian dan Perdagangan<br />

(Kopindag) Tuban Bhismo Setyo<br />

Adji mengatakan, melambungnya<br />

harga cabe dipicu cuaca ekstrem<br />

yang berlangsung beberapa pekan<br />

terakhir. Imbasnya, cabe mengalami<br />

kekurangan stok. Karena<br />

pasokan cabe lokal tidak mencukupi,<br />

para pedagang mendatangkan<br />

pasokan cabe dari luar daerah.<br />

‘’Stoknya tidak sebanyak bulan<br />

lalu, sehingga harganya naik.<br />

Jadi mahalnya harga cabai bukan<br />

terpengaruh kenaikan harga bahan<br />

bakar minyak yang diberlakukan<br />

sekarang ini,’’ kata dia. (oso)<br />

Manyar - Sembayat<br />

akan Dibangun Jalan Cor<br />

Banyak Dikeluhkan, Gus Ipul Sidak Lapangan<br />

Kerusakan jalan raya Deandels Manyar-Sembayat menjadi perhatian<br />

serius pemerintah. Disamping masyarakat yang sudah merasa<br />

was-was, pengendara yang melalui sepanjang jalan tersebut juga<br />

merasa terganggu.<br />

Meskipun menjadi<br />

kewenangan pemerintah<br />

pusat, namun<br />

pemerintah kabupaten<br />

Gresik rupanya gencar<br />

mengupayakan agar<br />

perbaikan jalan tersebut<br />

segera dilaksanakan.<br />

Dengan berbagai<br />

cara, termasuk mengusulkan<br />

dan selalu<br />

berkoordinasi dengan<br />

Balai Besar Pelaksana<br />

Jalan Nasional (BBPJN).<br />

Hal tersebut diungkapkan Bupati Gresik H. Sambari Halim Radianto<br />

saat mendampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf<br />

yang melakukan sidak ke Jalan Raya Manyar, Gresik, Kamis (5/01).<br />

“Pemerintah Kabupaten Gresik bersama pemerintah provinsi<br />

Jawa Timur sesuai dengan kewenangannya hanya bisa mengusulkan<br />

dan berkoordinasi dengan BBPJN dan mendorong pemerintah pusat<br />

untuk segera memperbaiki jalan Manyar-Sembayat ini. Terutama<br />

yang menjadi prioritas adalah jalan Manyar-Sembayat sejauh 7km,”<br />

tandas Bupati Sambari.<br />

Bupati Sambari juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan<br />

koordinasi dengan pusat agar jalan yang kondisinya rusak parah<br />

tersebut agar segera di cor.<br />

“Kalau menurut perhitungan saya, jalan ini agar tidak diaspal lagi.<br />

Kalau bisa dicor, karena jalur ini nantinya akan dilewati lalu lalang kendaraan<br />

baik menuju Lamongan shorebase, JIIPE dan wilayah pantura<br />

lainnya. Kalau dibiarkan seperti ini, kerugian yang disebabkan karena<br />

rusaknya jalan Manyar-Sembayat ini bisa mencapai Rp 7 miliar perhari,”<br />

pungkas Bupati. (sam)<br />

Puskesmas Sering Terima Pasien ISPA<br />

Kepercayaan terhadap Puskesmas di Lamongan Meningkat<br />

Tingkat kunjungan pasien ke Puskesmas<br />

di Lamongan mengalami tren peningkatan. Ini<br />

menunjukkan masyarakat semakin memberikan<br />

kepercayaan urusan kesehatannya kepada fasilitas<br />

yang ada di Puskesmas.<br />

Hal itu setidaknya terlihat dari naiknya tingkat<br />

kunjungan tiga penyakit tertinggi di 33 Puskesmas<br />

di Lamongan. Selama tahun 2016, Infeksi Saluran<br />

Pernafasan Akut (ISPA), reumatik (nyeri otot)<br />

atau neuralgia dan maag (gastritis) menjadi tiga<br />

penyakit tertinggi yang sering ditangani Puskesmas.<br />

Selama tahun 2016, ada sebanyak 116.695<br />

orang pasien dengan keluhan ISPA yang ditangani<br />

Puskesamas, penyakit reumatik sebanyak<br />

107.843 orang pasien dan keluhan maag sebanyaj<br />

34.815 orang pasien.<br />

Sementara pada 2015, tiga penyakit itu juga<br />

menjadi tertinggi yang ditangani. Untuk ISPA<br />

tercatat sebanyak 106.086 pasien, reumatik sebanyak<br />

98.039 pasien dan penyakit maag sebanyak<br />

31.650 pasien.<br />

“Bapak Bupati (Fadeli) selalu berkomitmen<br />

untuk meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan,<br />

termasuk di fasilitas kesehatan Puskesmas.<br />

Harapannya, dengan meningkatnya pelayanan<br />

di Puskesmas, masyarakat tidak perlu jauh-jauh<br />

berobat ke rumah sakit, “ ujar Kabag Humas dan<br />

Protokol Agus Hendrawan.<br />

Saat ini, ditambahkan olehnya, dari 33<br />

Puskesmas yang ada, 32 Puskesmas sudah memiliki<br />

fasilitas rawat inap. Puskesmas yang belum<br />

memiliki fasilitas rawat inap hanya Puskesmas<br />

Kota Lamongan, karena dekat dengan fasilitas<br />

kesehatan rumah sakit di Kota Lamongan.<br />

Sedangkan untuk fasilitas ambulance,<br />

setiap Puskesmas saat ini sudah<br />

memiliki dua unit. Satu unit digunakan<br />

untuk kegiatan rujukan dan satu unit<br />

lainnya untuk operasional Puskesmas.<br />

“Seluruh Puskesmas di Lamongan juga<br />

sudah dilengkapi fasilitas Unit Gawat<br />

Darurat (UGD), “ tambahnya.<br />

Pada tahun ini pula, akan dimulai<br />

pembangunan Puskesmas Karangkembang<br />

di Kecamatan Babat dengan<br />

akreditasi tertinggi, yakni paripurna.<br />

Pembangunannya direncanakan dikerjakan<br />

secara multi years.<br />

Puskesmas ini nantinya akan memiliki<br />

fasilitas setara dengan Rumah Sakit<br />

type C. Dibangun dua lantai dan dilengkapi dengan<br />

gedung rawat inap, rumah bersalin, termasuk<br />

gedung rawat inap jiwa. Sebagai fasilitas penunjang,<br />

juga akan dibangun kamar jenazah, gudang<br />

umum, dapur dan laundry.<br />

Sementara itu saat ini dari 33 Puskesmas<br />

yang ada di Kabupaten Lamongan, telah ada dua<br />

Puskesmas yang memiliki standar pelayanan ISO,<br />

yakni Puskesmas Mantup sejak tahun 2009 dan<br />

Puskesmas Babat sejak tahun 2014. (sam)<br />

Namun mulai tahun depan Puskesmas di<br />

Kabupaten Lamongan tidak lagi menggunakan<br />

standar ISO, tetapi akreditasi yang dinilai oleh<br />

Komite Akreditasi Nasional Fasilitas Kesehatan<br />

Tingkat Pertama (FKTP).(sam)<br />

Penerapan OPD Baru, Gaji PNS Gresik Molor<br />

BPPKAD : Selasa, Gaji Januari Cair<br />

Penerimaan gaji para Pegawai Negeri<br />

Sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab)<br />

Gresik terancam molor. Kalau biasanya<br />

pada awal bulan, Januari ini bisa sampai<br />

pertengahan bulan.<br />

Namun demikian tanda- tanda akan<br />

segera dibayarkan mulai tampak. Kabag<br />

Humas Pemkab Gresik, Suyono memastikan<br />

gaji bulan Januari 2017 PNS bisa diambil<br />

pada, Selasa 10 Januari 2017. Kepastian<br />

ini sesuai konfirmasi pihak Badan Pendapatan<br />

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah<br />

(BPPKAD) pada Jum’at (6/1).<br />

Menurut Suyono, sebetulnya sekarangpun<br />

sudah bisa dicairkan, karena uang gaji<br />

bulan Januari 2017 sudah disiapkan sejak<br />

Desember 2016 lalu. “Seperti tahun-tahun<br />

sebelumnya, gaji PNS bulan Januari sudah<br />

dianggarkan pada Desember tahun sebelumnya”<br />

ungkap Suyono sesuai yang disampaikan<br />

pihak BPPKAD Gresik.<br />

Total anggaran untuk gaji PNS se Kabupaten<br />

Gresik sebesar Rp 40 miliar. Jumlah<br />

ini untuk menggaji seluruh PNS Pemkab<br />

Gresik sebanyak 9 ribu orang. “Jumlah ini<br />

sudah dikurangi beberapa PNS Guru yang<br />

ditarik ke Pemprov sekitar delapan ratus<br />

orang,” tambah bapak yang memiliki background<br />

master of ceremony (MC) ini.<br />

Meski kepastian pencairan dilaksanakan<br />

pada Selasa pekan ini. Namun pihak Kepala<br />

BPPKAD Pemkab Gresik, Yetty Sri Suparyatie<br />

menjamin kalau pada Senin dipastikan<br />

ada SKPD yang sudah bisa mencairkan gajinya.<br />

“Ini untuk SKPD yang sudah menyetorkan<br />

SPM sebelum Senin. Makanya kami<br />

bersama teman teman lembur mengerjakan<br />

dan menunggu setoran SPM dari SKPD,”<br />

ungkap Yetty.<br />

Perempuan paruh baya yang pada<br />

Rabu kemarin dikukuhkan sebagai Kepala<br />

BPPKAD Gresik ini menyampaikan, keterlambatan<br />

gaji PNS ini tak hanya berlaku di<br />

Gresik. Beberapa kabupaten/kota yang lain<br />

juga mengalami hal serupa. Hal ini terkait<br />

pembentukan Organisasi Perangkat Daerah<br />

(OPD) sesuai Peraturan Daerah Nomer 12<br />

tahun 2016.<br />

“Hari ini kami sudah mengumpulkan<br />

pengelola anggaran dan bendaharawan gaji<br />

seluruh SKPD. Kami sudah memberikan<br />

petunjuk dan memastikan bahwa SPM di<br />

kirim secepatnya. Kalau sesuai alur, paling<br />

lambat Senin SPM sudah masuk dan Selasa<br />

kami sudah bisa mencairkan. Tapi kalau<br />

memungkinkan Jumat mereka sudah mengumpulkan<br />

SPM, maka Senin gaji sudah<br />

bisa dicairkan,” papar Yetty. (sam)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!