19.09.2017 Views

TravelXpose.com - Edisi Maret 2017

TravelXpose.com - Edisi Maret 2017

TravelXpose.com - Edisi Maret 2017

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

5<br />

• Komshon Srisaswadi<br />

Paro Taktsang, Bhutan<br />

Selain mengemban gelar sebagai<br />

kerajaan paling bahagia di dunia,<br />

Bhutan memiliki koleksi kuil Buddha<br />

yang tersebar di setiap kotanya.<br />

Desain bangunannya yang khas<br />

serta segudang festival penuh<br />

warna dan tarian yang dihelat di<br />

dalamnya tanpa henti menjaring<br />

turis-turis mancanegara. Kisah<br />

di balik pembangunan tiap-tiap<br />

kuil pun tak kalah menarik karena<br />

menceritakan petualangan seru Guru<br />

Padmasambhava, yang umum dikenal<br />

dengan nama Guru Rinpoche, dalam<br />

menyebarkan agama Buddha di<br />

Bhutan.<br />

Guru Rinpoche merupakan biksu<br />

dari Nepal yang dipercaya sebagai<br />

reinkarnasi sang Buddha. Ia datang<br />

ke Bhutan pada abad kedelapan<br />

saat roh-roh jahat merajalela dan<br />

mengganggu kehidupan penduduk<br />

setempat. Selain menyebarkan ajaran<br />

Buddha, Guru Rinpoche melakukan<br />

beragam hal spektakuler dalam<br />

membasmi roh-roh jahat tersebut.<br />

Salah satunya dengan menunggangi<br />

harimau betina ke tebing di kota<br />

Paro. Cerita ini merupakan cikal<br />

bakal berdirinya Paro Taktsang, kuil<br />

paling terkenal di Bhutan.<br />

Dikenal dengan nama Tiger’s<br />

Nest atau Sarang Harimau, kuil<br />

ini dipercaya sebagai tempat<br />

pertama yang dikunjungi oleh Guru<br />

Rinpoche di Bhutan. Yeshe Tsogyal,<br />

mantan istri seorang kaisar di<br />

Tibet, memutuskan untuk menjadi<br />

pengikut Guru Rinpoche. Sang<br />

guru mengubah Yeshe menjadi<br />

seekor harimau betina dan terbang<br />

menungganginya ke tempat Paro<br />

Taktsang kini berdiri. Di dalam<br />

salah satu goa di tempat itu, Guru<br />

Rinpoche bermeditas selama tiga<br />

tahun, tiga bulan, tiga minggu, tiga<br />

hari. Ia mengusir roh-roh jahat<br />

dan keluar dari meditasinya dalam<br />

delapan wujud inkarnasi. Sejak saat<br />

itu, tempat tersebut disucikan.<br />

Untuk memperingati kisah<br />

legendaris tersebut, Tenzin Rabgyen,<br />

yang menurut legenda adalah<br />

reinkarnasi sang guru, membangun<br />

sebuah kuil pada 1692 di tempat<br />

Guru Rinpoche bermeditasi. Karena<br />

kisah kedatangan sang guru di atas<br />

punggung harimau, kuil itu pun<br />

dinamakan Taktsang atau Sarang<br />

Harimau.<br />

Kunjungan ke kuil ini biasanya<br />

dijadwalkan di hari terakhir<br />

perjalanan. Karena bertengger di<br />

ketinggian 900 meter yang harus<br />

ditempuh melalui jalanan menanjak<br />

dan berliku, dibutuhkan waktu bagi<br />

para pengunjung untuk beradaptasi<br />

pada kondisi udara Bhutan yang<br />

dingin dan minim oksigen di<br />

pegunungan. Namun, perjuangan<br />

menuju kuil tersebut menjadi<br />

petualangan yang tak terlupakan.<br />

Apalagi dengan pemandangan<br />

lembah Paro yang indah, area bukit<br />

yang hijau, serta burung-burung liar<br />

yang kerap menghiasi perjalanan.<br />

30 | <strong>Maret</strong> <strong>2017</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!