E - PAPER RADAR BEKASI EDISI 21 AGUSTUS 2019
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
GELANGGANG<br />
<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong> rabu, <strong>21</strong> <strong>AGUSTUS</strong> <strong>2019</strong> 13<br />
KEJUARAAN<br />
Fitriani<br />
Tembus Babak Kedua<br />
BASEL – Tunggal putri Indonesia Fitriani lolos<br />
ke babak kedua atau 32 Besar BWF World<br />
Championships atau Kejuaraan Dunia BWF<br />
<strong>2019</strong>.<br />
Pada pertandingan di St. Jakobshalle Basel<br />
Swiss, Selasa (20/8) siang WIB, Fitriani<br />
mengalah kan pemain Jerman Yvonne Li <strong>21</strong>-14,<br />
<strong>21</strong>-12 dalam laga berdurasi 34 menit (statistik<br />
BWF).<br />
Nah, di babak 32 Besar, pemain Merah Putih<br />
peringkat 28 dunia ini akan meladeni pemain<br />
Taiwan peringkat dua dunia Tai Tzu Ying.<br />
Tzu Ying melakoni 32 Besar setelah mendapat<br />
bye di babak pertama. Sementara satu tunggal<br />
putri Indonesia lainnya, Gregoria Mariska<br />
Tunjung baru mengayun raket sore ini melawan<br />
pemain Thailand Busanan Ongbamrungphan.<br />
(adk/jpnn)<br />
PERBAKIN<br />
Pede Bawa Pulang<br />
Tiga Emas<br />
JAKARTA – PB Perbakin terus mempersiapkan<br />
para penembak yang bakal tampil pada SEA<br />
Games <strong>2019</strong> di Filipina.<br />
Ketua Umum PB Perbakin Letjen TNI Joni<br />
Supriyanto mengatakan, pihaknya berambisi<br />
membawa pulang tiga emas.<br />
”Sejumlah persiapan terus berjalan. Kami<br />
lakukan hal ini (kejuaraan internasional) agar<br />
atlet terbiasa sehingga persiapan atlet bisa<br />
sambil berjalan,” kata Joni di sela-sela jamuan<br />
makan malam untuk para peserta 1st Indonesia<br />
Shooting Championship Open Tournament<br />
dan 43 South East Asia Shooting Championship<br />
(SEASA) di Jakarta, Senin (19/8).<br />
Dia menambahkan, Perbakin juga mempersiapkan<br />
para atlet yang akan berlaga di Olimpiade.<br />
Saat ini Perbakin tengah belajar menyelenggarakan<br />
lomba dan atlet yang terbaik.<br />
”Lomba adalah bagian uji selama latihan,<br />
diawali Youth training (South East Asia Youth<br />
Training Camp Air Rifle). Kami dapat kehormatan<br />
untuk ini dan harus dilakukan dengan<br />
sebaik mungkin,” imbuh Kepala Staf Umum TNI<br />
tersebut.<br />
Menurut dia, para atlet yang menghuni<br />
pelatnas harus berjuang ekstra keras untuk menjadi<br />
tim inti.<br />
Beberapa tahapan seleksi akan terus dilakukan<br />
demi menyaring atlet terbaik yang bisa membawa<br />
Indonesia terus meraih dan mempertahankan<br />
gelar juara di event nasional maupun<br />
internasional,” kata Joni.<br />
Sebagaimana diketahui, tiga kejuaraan<br />
internasional sekaligus diselenggarakan PB<br />
Perbakin.<br />
Yakni South East Asia Youth Training Camp<br />
Air Rifle pada 15-22 Agustus, 1st Indonesia<br />
Shooting Championship Open Tournament<br />
dan 43 South East Asia Shooting Championship/SEASA<br />
(18-27 Agustus).<br />
Joni menjelaskan, ajang tersebut diikuti <strong>21</strong><br />
negara. Sepuluh negara Asia Tenggara akan<br />
terlibat di kejuaraan SEASA, sedangkan sebelas<br />
negara berpartisipasi dalam Indonesia<br />
Open. (jos/jpnn)<br />
SILAT<br />
IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
PENYEGARAN: Sejumlah pelatih silat dari beberapa<br />
daerah di Jawa Barat ikut serta penyegaran<br />
pelatih.<br />
Jabar Helat<br />
Penyegaran Pelatih<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Belum lama ini, Ikatan<br />
Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat<br />
melakukan penyegaran pelatih dari sejumlah<br />
kota dan kabupaten. Sebanyak 27 pelatih<br />
tercatat ikut ambil bagian pada proses tersebut.<br />
Pelatih IPSI Kota Bekasi, Dani Ariawan<br />
mengaku ikut serta pada proses penyegaran<br />
wasit tersebut.<br />
”Iya, awal bulan Agustus <strong>2019</strong> penyegaran<br />
dilakukan. Ada 27 pelatih kota dan kabupaten<br />
yang hadir. Sebetulnya kita dulu pernah tahun<br />
2014. Cuma kemarin diadakan lagi. Tapi buat<br />
saya itu penyegaran,” ujar Dani kepada Radar<br />
Bekasi, Selasa (20/8).<br />
Dari semua wilayah, hanya empat daerah yang<br />
tidak menerjunkan pelatih, dua diantaranya<br />
yakni Indramayu dan Pangandaran. “”Dari Kota<br />
Bekasi saya dan dari Kabupaten Bekasi Aryanto,”<br />
katanya.<br />
Proses penyegaran wasit sekaligus peningkatan<br />
lisensi. Namun kata dia, tidak membedabedakan<br />
dengan pelatih lainnya. ”Cuma,<br />
bahasan awal kita anggaplah dulu kelas satu tapi<br />
sekarang naik menjadi kelas dua,” cetusnya.<br />
Dengan proses penyegeran dan peningkatan<br />
lisensi tersebut mereka bisa menjadi pelatih<br />
Porda.<br />
”Kita adalah pelatih yang berhak untuk melatih<br />
tim Porda (Pekan Olahraga Daerah). Di tingkat<br />
provinsi berhak mewakili,” imbuhnya. (dan)<br />
IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
ILUSTRASI: Atlet paralayang Kabupaten Bekasi ketika menjalani latihan di kawasan puncak Kabupaten Bogor. Cabor Paralayang salah satu cabor yang<br />
diproyeksikan dapat mendulang medali emas di PON Papua XX 2020.<br />
Pasang Target Tinggi di PON<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Komite<br />
Olahraga Nasional Indonesia<br />
(KONI) Kabupaten Bekasi<br />
sudah memasang target<br />
tinggi pada atletnya yang ikut<br />
serta di Pekan Olahraga Nasional<br />
(PON) Papua XX 2020<br />
mendatang.<br />
Tidak tanggung-tanggung<br />
target 50 medali emas dilontarkan<br />
Ketua Umum KONI<br />
Kabupaten Bekasi, Reza Luthfi<br />
Hasan, untuk atletnya yang<br />
memperkuat Jawa Barat di<br />
PON.<br />
”Terget kita dari Kabupaten<br />
Bekasi minimal dapat menyumbangkan<br />
50 medali emas,”<br />
Siapkan<br />
Kerangka Tim<br />
Porda lewat<br />
Kejurda<br />
<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Kejuaraan<br />
Daerah (Kejurda) Bola Voli se-Jawa<br />
Barat, DKI dan Banten yang akan di<br />
helat September <strong>2019</strong>, menjadi langkah<br />
Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia<br />
(PBVSI) Kabupaten Bekasi<br />
memetakan kekuatan lawan.<br />
”Membaca kekuatan lawan, untuk<br />
nanti menghadapi Porda (Pekan Olahraga<br />
Daerah) 2022,” ujar Ketua PBVSI<br />
Kabupaten Bekasi, Beny Hidayat kepada<br />
Radar Bekasi, Selasa (20/8).<br />
Lokasi kejurda sendiri, dihelat di GOR<br />
Tambun, Kecamatan Tambun Selatan.<br />
Pelaksanaan Kejurda, berdasarkan<br />
technical meeting berlangsung pada<br />
13, 14, 15 Setember dan 20, <strong>21</strong>, 22<br />
September <strong>2019</strong>.<br />
”Sudah fixed, tim yang akan bertanding<br />
terdiri dari 12 tim putra dan 12<br />
putri. Angka kelahiran putra 1999 dan<br />
putri 2000,” ungkap Beny.<br />
Lanjut Beny, pengurus cabang (Pengcab)<br />
PBVSI Kabupaten Bekasi sepakat,<br />
usai kejurda tim bayangan untuk<br />
AFK Bekasi Kesulitan Akomodir Potensi Atlet Perbatasan<br />
Luas Wilayah jadi Kendala Pemantauan Calon Atlet<br />
Kabupaten Bekasi yang<br />
memiliki wilayah cukup luas<br />
dengan 23 kecamatan, 7<br />
kelurahan, 180 desa, dan 11<br />
pulau cukup menyulitkan<br />
cabang olahraga membidik atlet<br />
potensial. Hal itu juga dirasakan<br />
Asosisasi Futsal Kabupaten<br />
(AFK) Bekasi.<br />
DANI IBRAHIM<br />
Bekasi Selatan<br />
Pembinaan atlet futsal yang kini dinilai<br />
hanya terpusat di area perkotaan<br />
sempat dikeluhkan pelatih klub di kawasan<br />
perbatasan. Pasalnya, atlet potensial<br />
mereka hingga saat ini belum<br />
sepenuhnya terakomodir.<br />
Kondisi itu juga dikeluhkan salah<br />
satu pelatih klub dari Sukatani. Pelatih<br />
yang enggan disebutkan namanya itu<br />
menilai potensi atlet futsal tidak hanya<br />
ada di dekat venue Grand Wisata Tambun<br />
Selatan saja.<br />
”Saya gak pernah ada pemberitahuan<br />
(event). Soal ini, sudah saya sampaikan<br />
pada Askab (Asosiasi Kabupaten)<br />
ujar Reza kepada Radar Bekasi<br />
belum lama ini.<br />
Pihaknya mengklaim persiapan<br />
atlet dari sejumlah cabang<br />
olahraga sudah maksimal dan<br />
siap melewati tahapan PON.<br />
Sambung Reza, hampir semua<br />
atlet disetiap cabor ikut andil<br />
di Pelatda PON.<br />
”Untuk jumlah atlet masih<br />
belum diketahui data finalnya<br />
belum 100 persen yang masuk,<br />
yang pasti atlet yang kami turunkan<br />
hampir semua Cabor,”<br />
ungkap Reza.<br />
Dia menjelaskan, untuk atlet<br />
yang masuk pelatda, merupakan<br />
atlet berprestasi dalam<br />
event Porda dan Nasional, bahkan<br />
Internasional. Pada pelatda<br />
PON 2020 masing-masing<br />
daerah sifatnya hanya mensupport<br />
provinsi. Hanya saja,<br />
Kabupaten Bekasi tetap akan<br />
memberikan pembinaan kepada<br />
para pengurus cabor dan<br />
atlet.<br />
”Karena atlet tersebut punya<br />
kita, kewajiban kita menjaga<br />
prestasi dia di level nasional,<br />
menjadi tanggung jawab kita<br />
juga. Kita berupaya sebisa<br />
mungkin atlet kita di pelatda<br />
PON nanti menunjukan yang<br />
terbaik untuk Jawa Barat,” jelas<br />
dia.<br />
Sebagai perwakilan daerah<br />
dari Jawa Barat, Reza berharap<br />
betul tuan rumah dalam hal<br />
ini Papua dapat menerima baik<br />
para kontingen yang akan berlaga<br />
di PON 2020 mendatang.<br />
Dalam hal ini, Pemerintah pusat<br />
juga didorong agar dapat<br />
membantu membangun fasilitas<br />
atau venue yang akan<br />
digunakan para atlet.<br />
”Tujuannya, agar para atlet<br />
dapat fokus dan nyaman dalam<br />
ajang bergensi itu,” bebernya.<br />
Dia berharap, semua menjunjung<br />
sportivitas. Karena<br />
prestasi ini terukur melalui<br />
Porda baik putra maupun putri bisa<br />
dibentuk.<br />
”Sasarannya mencari kerangka tim<br />
porda. Itu dikomandoi saya langsung<br />
dalam mengumpulkan bibit pemain.<br />
Karena, untuk kejuaraan ini, ada beberapa<br />
klub Kabupaten Bekasi yang<br />
ikut, baik putra ataupun putri. Dari<br />
sana kita akan memantau dan menyaring,”<br />
bebernya.<br />
Pihaknya mastikan, pembentukan<br />
tim akan dilangsungkan lebih cepat<br />
yakni bulan Desember <strong>2019</strong>. ”Kualifikasi<br />
sendiri, mengacu pada kekuatan<br />
porda lalu,” imbuhnya.<br />
Dia menambahkan, sebagian klub<br />
yang diundang pada Kejurda, merupakan<br />
tim satu daerah saat Babak<br />
kinerja atlet dan konsep pelatih.<br />
Jangan sampai mengorbankan<br />
atlet berprestasi lain<br />
untuk menaikan prestasi tuan<br />
rumah. ”Jadi kita berharap<br />
fairplay menjunjung tinggi<br />
sportivitas dan saya juga berharap<br />
banyak atlet yang memecahkan<br />
rekor nasional karena<br />
demi kemajuan olahraga<br />
di Indonesia,” tambahnya.<br />
Disamping itu, Reza mengatakan<br />
event PON 2020 di Papua<br />
sekaligus pemanas para atlet<br />
menghadapi Pekan Olahraga<br />
Daerah (Porda) 2022 di Tasikmalaya,<br />
Subang dan Kabupaten<br />
Bandung Barat. (dan)<br />
IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
ILUSTRASI: Tim voli pelajar putra Kabupaten Bekasi ketika bertanding di ajang Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Daerah<br />
(Popwilda) Jawa Barat di GOR Pajajaran Bandung.<br />
DOK/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />
BELUM MERATA: Sejumlah pemain sedang melakoni guliran kompetisi yang<br />
digagas Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Bekasi.<br />
Kualifikasi (BK) Porda.<br />
Mereka diantaranya klub asal Kabupaten<br />
Karawang, Purwakarta, Subang,<br />
Kota Cimahi, Kota Bekasi, dan Ciamis.<br />
”Sasaran memang lebih terfokus<br />
untuk BK Porda, sekaligus mengintip<br />
lawan lawan kita nanti,” tukasnya.<br />
(dan)<br />
PSSI Bekasi,” katanya.<br />
Menananggapi hal itu, Sekretaris<br />
Umum Asoasi Futsal Kabupaten (AFK)<br />
Bekasi, Ahmad Tahmadi mengakui<br />
bahwa pengurus tidak mampu menjangkau<br />
secara merata hingga daerahdaerah<br />
yang jauh dari venue.<br />
Keterbatasan anggaran menjadi ganjalan<br />
utama yang disampaikan lelaki<br />
yang akrab disapa Maday itu.<br />
”AFK, runutan sama Askab PSSI.<br />
Kita memang di bawah Askab. Untuk<br />
kompetisi sendiri, regulasi kita ikut ke<br />
AFP (Asosiasi Futsal Provinsi). Ke Askab<br />
hanya melaporkan kegiatan, dan<br />
sudah banyak kegiatan. Terakhir turnamen<br />
antar pelajar bulan Juli <strong>2019</strong><br />
kemarin,” ungkapnya.<br />
Pihaknya mengakui bahwa belum<br />
sepenuhnya mengakomodir potensi<br />
pelatih hingga pemain.<br />
”Pelatih baru paguyuban pelatih futsal<br />
Kabupaten Bekasi. Itupun baru<br />
beberapa orang. Saya langsung yang<br />
mengkoordinir. Tapi tetap, kita mengukur<br />
pada lisensi yang dimiliki, dan<br />
ini belum dilaporkan ke Askab,” bebernya.<br />
Dijelaskannya AFK bukan hanya<br />
mengelola atlet di setiap klub dan pemain<br />
saja. Namun, mencakup keseluruh<br />
prangkat mulai tim futsal bahkan<br />
hingga wasit.<br />
”Di setiap pelosok memang ada (Potensi).<br />
Tetapi untuk mengakomodir<br />
memang belum dijalankan karena terbentur<br />
waktu dan anggaran,” bebernya.<br />
Pihaknya mengaku saat ini hanya<br />
mampu menggulirkan Liga. Kedepan<br />
pihaknya berharap program ditingkat<br />
Pengcab bisa diterapkan juga disetiap<br />
kecamatan.<br />
”Kita masih terbatas dan hanya bisa<br />
menggulirkan liga saja. Kelanjutannya,<br />
kita bisa adain perkecamatan,” tukasnya.<br />
(*)