20.01.2013 Views

2 " as. - Acehbooks.org

2 " as. - Acehbooks.org

2 " as. - Acehbooks.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

12-1943 No. 279/Sumobotyo, selanjutnya diangkat sebagai Pimpinan Umum<br />

Aceh Simbun, dengan beslit tanggal 18 Oktober 1944 No. 629/Sumobutyo.<br />

Pertelaan tug<strong>as</strong> sebagai berikut :<br />

Dari tanggal 1-1-1943 s/d 30-11-1943 sebagai Redaktur<br />

Dari tanggal 1-12-43 s/d 3-12-1944 sebagai Ketua Pengarang dan<br />

Dari tanggal 1-10-1944 s/d 31-12-1944 sebagai Pemimpin Umum.<br />

Teman sejawat yang bekerja sama dengan beliau antara lain : T.A.Talsya,<br />

Abdullah Arief (almarhum), Amelz dan A.G. Mutiara sebagai staf. Sedangkan<br />

tenaga pembantu urusan cetak mencetak adalah Sdr.Ridwan. A.G.Mutiara<br />

kemudian mengundurkan diri, karena tak tahan oleh h<strong>as</strong>utan golongan feodal<br />

yang mengatakan Aceh Simbun dijadikan pusat kegiatan golongan ulama, disamping<br />

itu sukar pula untuk menyesuaikan diri dengan kemauan Pemerintahan<br />

Jepang.<br />

Sebagai diketahui Aceh Simbun adalah satu-satunya surat kabar berbah<strong>as</strong>a<br />

Indonesia dibawah Dai Nippon di Aceh, yang selalu harus menampilkan berita<br />

yang sesuai dengan selera Pemerintah Jepang. Dalan kondisi dan situ<strong>as</strong>i seperti<br />

itu A.H<strong>as</strong>jmy, Talsya dan Abdullah Arief, m<strong>as</strong>ih bisa menyesuaikan diri dengan<br />

berbagai pihak dan terutama dengan Pemerintah Jepang.<br />

Pada awal tahun 1945 setelah melihat tanda-tanda kekalahan Jepang sudah<br />

semakin dekat, maka beberapa orang pemuda menyusun suatu <strong>org</strong>anis<strong>as</strong>i bawah<br />

tanah dengan diam-diam untuk menghadapi saat kekalahan Jepang. Inti<br />

<strong>org</strong>anis<strong>as</strong>i itu terdiri dari pemuda-pemuda yang bekerja di Kantor Aceh Simbun<br />

dan Kantor Domei (Kantor Berita Jepang). Dari pemuda-pemuda yang<br />

bekerja di Kantor Domei selalu mendapat berita yang sebenarnya tentang jalannya<br />

peperangan (Perang Dunia Kedua) yang mereka ambil secara rah<strong>as</strong>ia<br />

dari station radio Sekutu. Dan dari mereka itu pula diperoleh berita tentang<br />

Proklam<strong>as</strong>i Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Setelah berita<br />

Proklam<strong>as</strong>i itu diterima, maka pada suatu hari tanggal 21 Agustus 1945, 1<br />

diruangan Kantor Redaksi "Aceh Simbun" di Kutaraja berlangsung suatu rapat<br />

sangat ralï<strong>as</strong>ia yang dipimpin oleh A.H<strong>as</strong>jmy Ketua Sidang Pengarang<br />

"Aceh Simbun" dengan dihadiri oleh Pemuda Indonesia terkemuka sejumlah<br />

10 orang.<br />

Sungguhpun perkembangan dan sikap pemimpin Indonesia di Jakarta belum<br />

diketahui sama sekali, rapat tersebut mengambil suatu keputusan akan<br />

menentang kembalinya Pemerintah Belanda ke Aceh.<br />

Diputuskan juga bila seandainya dari daerah-daerah lain, terutama Jakarta<br />

sebagai Pusat Gerakan kearah Indonesia Merdeka tidak mengambil suatu sikap<br />

teg<strong>as</strong> menghadapi keadaan ini, maka perjuangan dilakukan dengan initiatif<br />

dan resiko sendiri untuk menentang kedatangan Belanda di "Aceh Merdeka".<br />

lr<br />

rusb<strong>as</strong>ya,Harian Duta, no. 103 tahun II, Jum'at 22 Agustus 1975.<br />

.17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!