Full Text.pdf - Digilib UIN Malang
Full Text.pdf - Digilib UIN Malang
Full Text.pdf - Digilib UIN Malang
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2. Panelis dapat menilai tanpa memerlukan pengalaman terlebih dahulu<br />
3. Data yang diperoleh dapat dianalisa secara statistik<br />
4. Hasilnya dapat memberikan tingkat kesukaan konsumen<br />
Jika suatu produk makanan ditumbuhi mikroba maka mula-mula yang<br />
terjadi adalah perubahan sifat-sifat produk seperti berlendir, tekstur menjadi<br />
lembek, permukaan menjadi kusam, warna menyimpang, aroma menyimpang.<br />
Perubahan-perubahan seperti itu pada umumnya mengarah pada penurunan mutu.<br />
Jika perubahan semakin berat akan menjadi rusak (Kramer, 1979).<br />
Suatu bahan makanan yang dinilai bergizi, enak dan teksturnya sangat<br />
baik dan tidak akan dimakan apabila memiliki aroma yang seharusnya penerimaan<br />
suatu bahan berbeda tergantung dari faktor alat, geografis dan aspek sosial<br />
masyarakat penerima. Selain itu, sebagai faktor yang ikut menentukan mutu<br />
warna juga dapat digunakan sebagai indikator kesegaran atau kematangan, baik<br />
tidaknya cara pencampuran/pengolahan dapat ditandai dengan adanya warna yang<br />
seragam dan merata. Warna bahan makanan bergantung pada kenampakan bahan<br />
pangan tersebut (Winarno, 1980).<br />
Tekstur dan kesan keempukan melibatkan tiga aspek: (1). Kemudahan<br />
awal penetrasi gigi kedalam makanan, (2). Mudahnya bahan makanan dikunyah<br />
menjadi fragmen/potongan-potongan yang lebih kecil, (3). Jumlah residu yang<br />
tertinggi setelah pengunyahan.<br />
Winarno (1980), menyatakan bahwa peranan aroma dalam bahan<br />
makanan adalah sangat penting karena aroma merupakan salah satu indeks mutu<br />
yang menentukan penerimaan konsumen. Secara kimia tidak dapat dijelaskan<br />
27