05.04.2013 Views

NO 0/Desember 2007 - Januari 2008/Tahun XXVII - Badan ...

NO 0/Desember 2007 - Januari 2008/Tahun XXVII - Badan ...

NO 0/Desember 2007 - Januari 2008/Tahun XXVII - Badan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>NO</strong> 0/<strong>Desember</strong> <strong>2007</strong> - <strong>Januari</strong> <strong>2008</strong>/<strong>Tahun</strong> <strong>XXVII</strong>


MAJALAH TRIWULANAN BPK-RI<br />

Diterbitkan oleh Biro Humas & LN,<br />

<strong>Badan</strong> Pemeriksa Keuangan,<br />

STT No. 722/SK/Ditjen PPG/STT<br />

Susunan Dewan Redaksi<br />

Majalah Pemeriksa ;<br />

Pemimpin Redaksi<br />

Cris Kuntadi<br />

Anggota Redaksi<br />

Ekowati Tyas Rahayu<br />

Dhiena Novianita<br />

Aulia Rahmat<br />

Yudhi Ramdan<br />

M. Yusuf Jhon<br />

Bestantia Indraswati<br />

Sumardi Saal Saputra<br />

Staf Redaksi<br />

Nurmalasari<br />

Barlis Baharuddin<br />

Desain Grafis<br />

Sukron Mahmud<br />

Rianto Prawoto<br />

Sutriono (Cover)<br />

Alamat Redaksi dan Tata Usaha<br />

Gedung BPK-RI Jln. Gatot<br />

Subroto No.3 Jakarta Telp.<br />

(02 )5704395-6 Pes.2 4/208<br />

Fax.(02 )57950285<br />

Email: ksbhumas@bpk.go.id<br />

Redaksi menerima kiriman artikel (disertai<br />

dengan softcopy dan foto penulis) sesuai<br />

dengan misi majalah PEMERIKSA.<br />

Redaksi berhak mengoreksi/mengubah<br />

naskah yang diterima sepanjang tidak<br />

mengubah isi naskah. Isi majalah ini<br />

tidaklah berarti sama dengan pendirian<br />

<strong>Badan</strong> Pemeriksa Keuangan.<br />

LAPORAN UTAMA<br />

Sistem At Cost = Merepotkan?<br />

Sebelumnya, cara pembayaran perjalanan dinas menganut sistem lumpsum. Semua<br />

dana diberikan di awal,dengan batas tertinggi. Sekarang, sistem berubah<br />

menjadi At Cost, yang membutuhkan pertanggungjawaban lengkap.<br />

LIPUTAN KHUSUS<br />

2 <strong>NO</strong> 0/<strong>Desember</strong> <strong>2007</strong> - <strong>Januari</strong> <strong>2008</strong>/<strong>Tahun</strong> <strong>XXVII</strong><br />

Hal.<br />

0<br />

Hal.<br />

2<br />

SIMAK untuk BPK Baru<br />

Ada hal yang menarik dalam Raker kali ini yaitu dilakukannya pencanangan<br />

penerapan Sistem Manajemen Kinerja (SIMAK) BPK yang<br />

efektif dilakukan mulai <strong>Januari</strong> <strong>2008</strong>.


2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

7<br />

8<br />

9<br />

0<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

7<br />

8<br />

9<br />

20<br />

2<br />

Editorial : New BPK Leading by Example<br />

6 <strong>Tahun</strong> BPK-RI<br />

GENDIT ULANG TAHUN<br />

Oleh : Cris Kuntadi<br />

Remunerasi BPK: Contoh Bagi Instansi Lain<br />

Sistem At Cost = Merepotkan?<br />

SIMAK untuk BPK Baru<br />

Remunerasi & At Cost: Dinanti dan Dikritisi<br />

Wawancara : Hendar Ristriawan: “Agar BPK Tidak Rawan Pelanggaran Hukum.”<br />

Profil Unit Kerja<br />

BIRO UMUM: Gawangi Aset BPK<br />

Agenda Peristiwa<br />

Perwakilan BPK<br />

Pemberitaan tentang BPK-RI di Media Cetak<br />

DUKUNGAN JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM (UJDIH) PADA KEGIATAN PEMERIKSAAN<br />

Oleh : Suwarno<br />

Konsultasi Hukum<br />

Teknologi Fingerprint Untuk Absensi<br />

Oleh : Dwihansyah Agus N<br />

Imunisasi Pada Orang Dewasa<br />

TEKAD MANDIRI DHARMA WANITA BPK-RI<br />

Pengurus Paspor Dinas Untuk Pegawai BPK<br />

Investigasi<br />

Oleh : Wahyu Priyono<br />

CERDAS MENGHADAPI TANTANGAN<br />

Seminar Nasional PencegahanKorupsimelaluiReformasiBirokrasi Hotel Four Seasons, Jakarta\Kamis, Nopember<strong>2007</strong><br />

TENTANG REFORMASI BIROKRASI PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI (Sisipan)<br />

Resensi Buku<br />

<strong>NO</strong> 0/<strong>Desember</strong> <strong>2007</strong> - <strong>Januari</strong> <strong>2008</strong>/<strong>Tahun</strong> <strong>XXVII</strong><br />

AGENDA PERISTIWA WAWANCARA<br />

6 <strong>Tahun</strong><br />

BPK RI<br />

6 <strong>Tahun</strong> BPK RI<br />

MenjadiSuri Tauladan<br />

I s i N o m o r I n i<br />

Agar BPK Tidak Rawan Pelanggaran Hukum<br />

Hal.<br />

9<br />

Apa saja tugas dan fungsi Dirtama Binbankum ?<br />

Kaditama Binbankum Hendar Ristriawan memaparkan<br />

dengan lengkap.<br />

4<br />

5<br />

6<br />

7<br />

10<br />

12<br />

16<br />

19<br />

22<br />

30<br />

32<br />

40<br />

47<br />

49<br />

54<br />

55<br />

60<br />

63<br />

65<br />

67<br />

68<br />

3


Pembaca Majalah PEME-<br />

RIKSA yang berbahagia,<br />

Selamat tinggal <strong>2007</strong><br />

Semoga tahun lalu bisa<br />

menjadi pengalaman berharga<br />

dan pijakan untuk masa<br />

depan.<br />

“Hai orang-orang yang<br />

beriman, bertakwalah kepada<br />

Allah dan hendaklah setiap diri memastikan apa<br />

yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);<br />

dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya<br />

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan<br />

(QS Al Hasyr: 8)”<br />

Selamat tahun baru <strong>2008</strong><br />

Senang sekali dapat<br />

menyapa kembali para<br />

pembaca MP di awal<br />

tahun <strong>2008</strong> yang penuh<br />

tantangan dan harapan.<br />

Mengawali gerak<br />

langkah kita di awal<br />

tahun ini, marilah kita<br />

berdoa dan berharap<br />

bersama untuk mencapai<br />

kesuksesan yang lebih<br />

baik, serta memperoleh<br />

keberkahan dari Allah<br />

SWT.<br />

Dalam edisi 0 ini,<br />

edisi khusus pergantian<br />

tahun, MP tampil beda<br />

New BPK<br />

Leading by Example<br />

dengan menyajikan berbagai profil dan informasi<br />

tentang unit kerja BPK, baik pusat maupun perwakilan.<br />

Beberapa capaian kinerja BPK disajikan agar<br />

pembaca dapat mengetahui seberapa jauh kinerja<br />

BPK yang dicapai di tahun <strong>2007</strong>. Remunerasi yang<br />

digulirkan akhirn <strong>2007</strong> menjadi salah satu bahasan<br />

disertai komentar dari beberapa pegawai. Tidak<br />

ketinggalan, pencanangan Sistem Manajemen<br />

Kinerja (SIMAK) dan Rapat Kerja Pelaksana BPK<br />

<strong>2008</strong> menjadi tema menarik untuk para pembaca.<br />

Opini dan artikel terkait pemeriksaan, akuntansi,<br />

manajemen dan teknologi juga tidak ketinggalan<br />

mengiringi edisi 0 ini. Opini dan artikel<br />

tersebut diharapkan dapat menjadi bekal dan/atau<br />

referensi bagi pegawai BPK dan pembaca lainnya<br />

untuk memahami dan menerapkannya dalam<br />

pekerjaan sehari-hari.<br />

Hal baru yang dimuat MP adalah Kolom Konsultasi<br />

Hukum. Kolom ini merupakan kerja sama<br />

Redaksi MP dengan Ditama Binbangkum untuk<br />

menyediakan sarana bagi auditor<br />

maupun pegawai non auditor yang<br />

mempunyai unek-unek terkait<br />

permasalahan hukum dan menginginkan<br />

penyelesaian.<br />

Dengan semua suguhan tersebut,<br />

kami berharap MP dapat<br />

mendukung nilai-nilai dasar ”Independensi,<br />

Integritas, dan Profesionalisme”<br />

serta mendorong seluruh<br />

pegawai BPK untuk merealisasikan<br />

semboyannya, New BPK: Leading<br />

by Example.<br />

Cris Kuntadi, MM, CPA<br />

Pemimpin Redaksi<br />

4 <strong>NO</strong> 0/<strong>Desember</strong> <strong>2007</strong> - <strong>Januari</strong> <strong>2008</strong>/<strong>Tahun</strong> <strong>XXVII</strong>


61 <strong>Tahun</strong> BPK-RI<br />

Menjadi Suri dan Teladan<br />

Selasa, <strong>Januari</strong> <strong>2008</strong>, BPK RI<br />

berusia 6 tahun. Untuk memperingatinya,<br />

pada 4 dan 20 <strong>Januari</strong><br />

<strong>2008</strong>, digelar rangkaian kegiatan HUT<br />

BPK. Pada usia ke-6 , BPK berusaha<br />

menjadi suri dan teladan (leading by<br />

example) bagi lembaga-lembaga lainnya.<br />

BPK memberi lima cara untuk<br />

mewujudkan leading by example. Yaitu<br />

memuat laporan hasil pemeriksaan<br />

dalam website sehingga masyarakat<br />

dapat mengetahui dan menilai kerja<br />

BPK; menetapkan keikutsertaan akademisi<br />

dan profesi dari luar untuk membantu<br />

BPK sebagai Majelis Kehormatan<br />

Kode Etik BPK; menyerahkan pemeriksaan<br />

pengelolaan dan tanggung jawab<br />

keuangan tahunan BPK oleh Akuntan<br />

Publik; mutu kerja BPK diaudit secara<br />

reguler oleh BPK negara lain yang<br />

tergabung dalam INTOSAI; dan untuk<br />

mewujudkan leading by example dengan<br />

melaksanakan tugas pemeriksaan<br />

keuangan negara secara profesional,<br />

independen, jujur dan bertanggung jawab<br />

sesuai dengan kode etik.<br />

Merayakan ulang tahunnya, pada<br />

4 <strong>Januari</strong>, diadakan upacara bendera.<br />

Bertindak sebagai Inspektur Upacara<br />

adalah Ketua BPK Anwar Nasution.<br />

Upacara dihadiri oleh ketua lembaga<br />

negara dan penegak hukum, mantan<br />

pimpinan BPK, para pensiunan pejabat<br />

BPK, serta stakeholders. Ketua BPK Anwar<br />

Nasution dalam pidatonya mengatakan<br />

masih banyak tantangan yang<br />

perlu dibenahi agar BPK dapat menjalankan<br />

kewenangan konstitusionalnya<br />

lebih baik.<br />

Beberapa tantangan yang dapat<br />

segera teratasi di antaranya adalah<br />

membuka kantor perwakilan BPK di<br />

setiap Ibukota Provinsi. Menurut Ketua<br />

BPK, prioritas pembukaan kantor<br />

perwakilan diberikan kepada provinsi<br />

<strong>NO</strong> 0/<strong>Desember</strong> <strong>2007</strong> - <strong>Januari</strong> <strong>2008</strong>/<strong>Tahun</strong> <strong>XXVII</strong><br />

yang jauh jaraknya dari kantor perwakilan<br />

yang sudah ada. “Untuk menghemat<br />

biaya, Perwakilan BPK Yogyakarta<br />

misalnya dapat sekaligus melakukan<br />

pemeriksaan di Provinsi Jawa Tengah,”<br />

tambahnya.<br />

Tantangan lain adalah menyempurnakan<br />

standar, sistem dan metodologi<br />

pemeriksaan BPK agar setara dengan<br />

best practices dunia. Pada 2009, BPK<br />

akan mengevaluasi upaya perbaikan<br />

transpa-ransi dan akuntabilitas fiskal<br />

yang telah dilakukan oleh pemerintah<br />

SBY-Kalla.<br />

Dalam upacara tersebut, Ketua BPK<br />

memberi penghargaan, salah satunya<br />

adalah anugerah piagam penghargaan<br />

kepada pegawai BPK yang berjasa<br />

dalam bidang pemeriksaan. Penghargaan<br />

diberikan kepada Drs. Soekoyo,<br />

Novy G A Pelenkahu, I Nyoman Wara,<br />

Gokma Panjaitan, Suwarni Dyah S, dan<br />

Hartono Ari Susetyo. Keenam pemeriksa<br />

tersebut berhasil mengungkap penyimpangan<br />

dalam pengelolaan dan<br />

tanggung jawab keuangan negara atas<br />

Pemberian Bantuan Hukum dan Penggunaan<br />

Dana YPPI sebesar Rp 00 miliar<br />

yang berindikasi tindak pidana korupsi.<br />

Setelah upacara, diadakan acara<br />

syukuran dan peluncuran buku “Pokok<br />

Pikiran Anwar Nasution: Menuju Trans-<br />

paransi dan Akuntabilitas Keuangan<br />

Negara”. Buku setebal 408 halaman<br />

tersebut berisi kumpulan artikel dan<br />

makalah tentang bagaimana cara meningkatkan<br />

transpa-ransi dan akuntabilitas<br />

keuangan negara.<br />

Satu minggu kemudian, rangkaian<br />

HUT kembali digelar di Kantor BPK Pusat.<br />

Yaitu jalan santai keluarga, bazaar, juga<br />

pembagian doorprize. Jalan santai diikuti<br />

oleh Wakil Ketua BPK Abdullah Zainie,<br />

para Anggota BPK, dan tidak kurang<br />

dari 3000 pegawai BPK. Rute jalan santai<br />

adalah Kantor Pusat BPK-Jl. Jend.<br />

Sudirman-Bendungan Hilir-Pejompongan.<br />

Acara dilanjutkan dengan hiburan<br />

dan pembagian 99 hadiah doorprize.<br />

Berbagai acara digelar oleh Panitia<br />

HUT yang dikomandani oleh Syafrudin<br />

Mosii, dengan pengarahan Sekjen Dharma<br />

Bhakti serta dukungan maksimal<br />

Dharma Wanita Persatuan Setjen BPK.<br />

Selain upacara dan syukuran, juga digelar<br />

pertandingan olah raga antar unit<br />

kerja, bakti sosial, dan Family Gathering<br />

merupakan rangkaian acara yang dilaksanakan.<br />

Kesan mendalam juga dirasakan<br />

satpam, pegawai kontrak dan CPNS<br />

Golongan II yang menerima doorprize<br />

utama berupa komputer, sepeda gunung,<br />

DVD Player dan lain-lain.<br />

-Bestantia-<br />

5


Oleh: Cris Kuntadi, MM, CPA<br />

Dengan terbatuk-batuk<br />

dan<br />

berjalan tertatih-tatih,<br />

Mbah Gendit<br />

keluar dari kamarnya<br />

menuju ruang tamu. Tidak<br />

lupa tongkat ‘sakti’<br />

menemani setiap langkah<br />

agar tidak terjatuh. Ya, Mbah Gendit<br />

terlihat lebih tua dibanding usianya yang<br />

hari ini tepat menginjak usia 6 tahun.<br />

Usia yang tidak terlalu tua bagi pensiunan<br />

BPK yang umumnya masih segar bugar<br />

di usia tersebut. Bahkan untuk tingkatan<br />

Pimpinan dan Anggota BPK, usia 6 tahun<br />

bisa jadi merupakan awal berkarya.<br />

Hal ini sesuai penetapan Pemerintah bahwa<br />

masa pensiun bagi Pimpinan dan<br />

Anggota BPK adalah 67 tahun.<br />

Mungkin beban perasaan dan pikiran<br />

banyak menyita waktu dan energi<br />

untuk memikirkan BPK sejak dirinya diangkat<br />

menjadi tenaga ahli lima tahun<br />

lalu. Seperti hari ini, pada saat ulang tahunnya,<br />

simbah menerima tidak kurang<br />

sembilan pegawai/mantan pegawai<br />

yang mengunjunginya. Mereka tidak<br />

sekadar akan mengucapkan “SELAMAT<br />

ULANG TAHUN”, tapi lebih karena ingin<br />

menerima wejangan dan ilmu yang dimilikinya.<br />

Ya seperti biasa, Mbah Gendit<br />

banyak memberikan masukan berharga,<br />

meskipun tidak jarang hal tersebut melukai<br />

hati dan perasaan para penguasa<br />

BPK.<br />

Dari yang hadir terlihat Rd. Mafis,<br />

si Ganteng dari Purwakarta, yang telah<br />

keluar dari BPK. Banyak yang meyakini<br />

hengkangnya Mafis karena ada prinsip<br />

yang tidak pas dengan pola penjenjangan<br />

dan pengangkatan dalam jabatan<br />

struktural. Ketika Mafis berharap<br />

bisa mencapai posisi strategis, ternyata<br />

GENDIT ULANG TAHUN<br />

BPK lebih melirik pegawai dari lembaga<br />

lain, seperti BPKP, UGM, Depkeu, dan<br />

lain-lain. Mbah Gendit lebih melihat<br />

bahwa Mafis tidak siap untuk bersaing<br />

dengan para pendatang. “Tidak siap<br />

dengan era globalisasi,” kata Mbah Gendit<br />

yang juga tidak sepenuhnya menyetujui<br />

pola tersebut. “Bisa menurunkan<br />

semangat kerja pegawai,” lanjutnya.<br />

Turut hadir Pendekar Tujuh Gunung<br />

yang saat ini masih berada pada satu<br />

unit kerja yang sama sejak menjadi<br />

pegawai tahun 99 . Dengan alasan<br />

sangat dibutuhkan di satker tersebut,<br />

sejak lulus STAN, pendekar itu tidak<br />

pernah dapat dipindahkan. Padahal,<br />

tour of duty demi penyegaran mutlak<br />

diperlukan. Mungkin, pendekar tersebut<br />

sudah waktunya dimasukkan ke Kawah<br />

Chandra di Kalibata. Hadir pula beberapa<br />

pegawai yang tidak dapat disebutkan<br />

satu per satu, seperti Begawan<br />

Gusti Suro dan Bunga (bukan nama sebenarnya)<br />

yang masih menjadi pegawai<br />

kontrak.<br />

“Anak-anakku semua, uhuk uhuk…,”<br />

Mbah Gendit memulai paparannya<br />

dengan diselingi batuk-batuk kecil.<br />

“Di usia yang 6 tahun ini, Mbah<br />

merasa sedih karena belum mampu<br />

mencapai apa yang diidam-idamkan.<br />

Untuk memeriksa pajak saja, kita yang<br />

eselon I ditambah sembilan pejabat<br />

negara belum bisa memaksa satu pejabat<br />

eselon I. Kita belum boleh memeriksa<br />

pendapatan pajak Negara karena<br />

ada UU yang mengharuskan minta izin<br />

Menteri,” simbah mencontohkan sumber<br />

kegelisahan utamanya. “Mbah, laporkan<br />

saja ke Polisi!” usul Mafis yang<br />

diilhami tindakan pelaporan Ketua Mahkamah<br />

Agung (MA) ke Polisi karena<br />

tidak boleh memeriksa biaya perkara.<br />

”Lho, ini beda kondisi. Kalau biaya<br />

perkara, tidak ada aturannya. Sedangkan<br />

pemeriksaan pajak, UU memang mengatur<br />

kewajiban izin Menteri Keuangan.<br />

Lagian.. kita kan sudah mengajukan Judicial<br />

Review ke Mahkamah Konstitusi,”<br />

Mbah Gendit menjelaskan.<br />

”Iiih capeek deh... Judicial Review<br />

tetap jalan boo, tapi kita harus melawan<br />

kesewenang-wenangan si tukang<br />

Pajak itu. Kan UU mensyaratkan harus<br />

izin Menkeu. Ya udah, minta izin ajaaa.<br />

Kalau tidak diizinkan, berarti si Menkeu<br />

menghambat proses pemeriksaan. Laporkan<br />

aja ke Polisi. Biar ditangkap dia,<br />

biar nyahoo!” Pendekar Tujuh Gunung<br />

usul dengan penuh emosi. Mbah Gendit<br />

menarik nafas panjang. Dalam hatinya<br />

membenarkan pendapat sang pendekar<br />

tetapi masih gamang dengan efektivitas<br />

pelaporan Menkeu ke polisi. Bisa jadi, di<br />

depan kita dan dengan ancaman polisi<br />

bersedia diperiksa, tetapi di belakangnya<br />

tetap membelot, seperti Ketua MA.<br />

Akhirnya......<br />

“Ya sudahlah... Biarlah mereka menolak<br />

pemeriksaan. Biarlah mereka asyik<br />

dengan permainannya. Kita maksimalkan<br />

saja upaya hukum yang sedang berjalan.<br />

Biarlah rakyat menilai... siapa yang benar<br />

dan siapa yang batil,” Mbah Gendit<br />

akhirnya mengembalikan permasalahan<br />

kepada masyarakat dan berdoa....<br />

”Ya Allah, tunjukkanlah yang benar<br />

itu benar, dan kuatkanlan kami untuk<br />

menjalankan kebenaran tersebut. Ya<br />

Allah, tunjukkanlah yang batil itu batil,<br />

kuatkanlah kami untuk meninggalkan<br />

yang batil tersebut dan hancurkanlah<br />

kebatilan tersebut.”<br />

”Amiinn.....,” Gusti Suro, Raden Mafis,<br />

Pendekar Tujuh Gunung, Bunga, dan<br />

tamu yang lain mengaminkan.<br />

6 <strong>NO</strong> 0/<strong>Desember</strong> <strong>2007</strong> - <strong>Januari</strong> <strong>2008</strong>/<strong>Tahun</strong> <strong>XXVII</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!