29/PUU-V/2007 - Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
29/PUU-V/2007 - Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
29/PUU-V/2007 - Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
4. Keterangan Ahli Gunawan Muhamad<br />
- Bahwa lembaga sensor film adalah salah satu dari bayang-bayang yang<br />
lampau.<br />
- Bahwa ada salah paham dari pihak yang menanggapi permintaan<br />
dihilangkannya lembaga sensor film. Permintaan para seniman film itu<br />
ditafsirkan sebagai permintaan akan kebebasan tanpa batas. Dalam<br />
kehidupan masyarakat tidak ada kebebasan yang tanpa batas.<br />
- Bahwa yang dipersoalkan saksi adalah siapa yang berhak menentukan<br />
batas itu, dan mengapa si X mendapatkannya sementara si Y dan si Z<br />
tidak? Mengapa lembaga sensor film, dalam bentuk dan personalianya yang<br />
sekarang, memegang hak tersebut? Benar-benar tidak cacatkah undang-<br />
undang yang mengangkat mereka?<br />
- Bahwa bagaimana cara menyeleksi para juru sensor itu, yakni pemegang<br />
hak “memberi batas” itu? Secara terbuka atau tertutup? Bagaimana cara<br />
juru sensor memutuskan batas-batas kemerdekaan itu?<br />
- Bahwa secara demokratis atau sewenang-wenang, hanya berdasarkan<br />
siapa yang kuat dengan prinsip, “demokrasi” adalah kediktatoran<br />
mayoritas?<br />
- Bahwa apakah batas itu mutlak dan kekal, tak dapat diubah dan tak akan<br />
berubah sesuai dengan kondisi sosial-ekonomi dan budaya baru?<br />
- Bahwa keputusan tentang pelanggaran batas itu ditentukan? Apakah ada<br />
kesempatan atau hak pihak yang dituduh sebagai pelanggar? Adakah<br />
institusi untuk naik banding?<br />
- Bahwa dengan menegaskan “kemerdekaan itu ada batasnya”, ada tendensi<br />
untuk hanya melihat batasnya, dan mengabaikan kemerdekaannya. Itulah<br />
yang terbukti dalam sejarah Indonesia. Dengan mengulang-ulang adagium<br />
“kemerdekaan itu ada batasnya”, dalam masa “demokrasi terpimpin” dan<br />
“Orde Baru”, kemerdekaan berekspresi dan bersuara ditiadakan, segara<br />
atau perlahan-lahan.<br />
46<br />
- Bahwa saksi pernah menjadi anggota Badan Sensor Film di antara tahun<br />
1968-1970. Dari pengalaman dapat disimpulkan bahwa lembaga ini tidak<br />
bebas dari kesalahan dan bahkan kecurangan. Sensor sering melihat<br />
sebuah adegan film secara terpisah-pisah, lepas dari konteks dan<br />
keseluruhannya ini sikap yang bebahaya.