02.06.2013 Views

IMPLIKASI TUGAS DAN KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI ...

IMPLIKASI TUGAS DAN KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI ...

IMPLIKASI TUGAS DAN KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

penghitungan suara yang mempengaruhi terpilihnya pasangan calon. Pada<br />

akhirnya disadari bahwa untuk menciptakn pemerintahan yang demokratis<br />

yang konstitusional, dibutuhkan lembaga yang memiliki kewenangan untuk<br />

melakukan kontrol yudisial terhadap penyelenggaraan negara. Pilihan terhadap<br />

lembaga sebagaimana dimaksud jatuh pada Mahkamah Konstitusi.<br />

Fenomena keberadaan Mahkamah Konstitusi (Constitutional Court) itu<br />

sendiri, di dalam dunia ketatanegaraan dewasa ini, secara umum memang dapat<br />

dikatakan merupakan sesuatu yang baru. Mahkamah Konstitusi menjadi trend<br />

terutama di negara – negara yang baru mengalami perubahan rezim dari<br />

otoriterian ke rezim demokratis. Fenomena keberadaan Mahkamah Konstitusi<br />

inilah yang menarik untuk dikaji dari sudut pandang politik hukum nasional<br />

karena Mahkamah Konstitusi telah menjadi lembaga yang baru dalam sistem<br />

politik hukum nasional di bidang kekuasaan kehakiman di Indonesia serta<br />

belum banyak pustaka yang mengkaji lembaga Mahkamah.<br />

Konstitusi dari sudut pandang politik hukum.Undang–Undang Nomor 24<br />

Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi merupakan sebagian dari politik<br />

hukum nasional di bidang kekuasaan kehakiman karena Undang–Undang<br />

Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi telah memenuhi aspek–<br />

aspek hukum nasional antara lain peraturan yang berbentuk Undang–Undang<br />

yang merupakan letak rumusan suatu politik hukum nasional dan dibuat oleh<br />

penyelenggara negara dengan mekanisme perumusan politik hukum nasional.<br />

Disebut sebagai bagian dari politik hukum nasional di bidang kekuasaan<br />

kehakiman, karena pelaksana kekuasaan kehakiman selain dilaksanakan oleh<br />

Mahkamah Konstitusi juga dilakukan oleh Mahkamah Agung.<br />

Sebagai contoh kasus terjadinya suatu pelanggaran pada Pilkada<br />

Bengkulu Selatan pada tanggal 26 Desember 2008 lalu,yang dimana<br />

menghasilkan Pleno KPU yang menyatakan Pasangan Dirwan Hartawan<br />

terpilih sebagai Bupati periode 2009-2014 Kabupaten Bengkulu Selatan, dan<br />

Akhirnya Pada Sidang Gugatan Perkara Pilkada di Mahkamah Konstitusi<br />

menghasilkan Putusan yang menyatakan Pasangan No. 7, adalah pasangan<br />

xviii

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!