Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Jaring ... - BAPPEDA Aceh
Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Jaring ... - BAPPEDA Aceh
Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Jaring ... - BAPPEDA Aceh
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
PENDAHULUAN<br />
Jumlah orang miskin di dunia<br />
saat ini naik dua kali lipat (220 juta jiwa)<br />
dalam waktu dua tahun terakhir ini<br />
(Care International dalam Tahrir, 2009).<br />
Sebelumnya Goler (2001) mengatakan<br />
bahwa milyaran orang hidup dalam<br />
kemiskinan tersebut 70 persen adalah<br />
perempuan. Penyebab utamanya adalah<br />
: konflik, bencana alam, naiknya hargaharga<br />
pangan karena berkurangnya luas<br />
tanah <strong>dan</strong> perubahan iklim.<br />
Robert Chamber dalam Subandriyo<br />
(2006) mengatakan bahwa inti kemiskinan<br />
adalah jebakan kekurangan yang<br />
menyebabkan miskin, lemah, terasing,<br />
rentan <strong>dan</strong> tidak berdaya. World Bank<br />
(2007) membagi dimensi kemiskinan<br />
ke dalam empat hal pokok, yaitu : lack<br />
of opportunity, low of capabilituies, low<br />
security, <strong>dan</strong> low capacity. Kemiskinan<br />
juga dikaitkan dengan keterbatasan hakhak<br />
sosial, ekonomi, <strong>dan</strong> politik sehingga<br />
menyebabkan kerentanan, keterpurukan<br />
<strong>dan</strong> ketidakberdayaan.<br />
Perempuan <strong>dan</strong> anak merupakan<br />
golongan masyarakat yang sangat rentan<br />
dengan kemiskinan absolute, terutama<br />
perempuan miskin yang berfungsi<br />
sebagai kepala keluarga. Hal ini terjadi<br />
karena akses yang rendah terhadap<br />
program pengentasan kemiskinan,<br />
sumber daya, pengambilan keputusan<br />
<strong>dan</strong> status sosialnya sebagai seorang<br />
perempuan yang selalu dianggap bukan<br />
sebagai pencari nafkah utama. Kepala<br />
keluarga perempuan miskin sering tidak<br />
dilibatkan dalam pengalokasian <strong>dan</strong>a<br />
<strong>dan</strong> program pengentasan kemiskinan<br />
yang memerangkap mereka, terlupakan<br />
kepentingan <strong>dan</strong> keterbatasan yang<br />
mereka miliki, serta kesulitan mengakses<br />
2<br />
<strong>Analisis</strong> <strong>Kondisi</strong>...<br />
sumber daya untuk menurunkan<br />
kemiskinan absolute yang mereka<br />
miliki. Buruknya fasilitas ekonomi yang<br />
dimiliki perempuan miskin tersebut<br />
menyebabkan fasilitas tersebut<br />
tidak berfungsi sebagai akselerator<br />
peningkatan pendapatan. Selain itu,<br />
pola pengaman sosial jaringan pangan<br />
juga tidak berpengaruh terhadap<br />
kesejahteraan mereka.<br />
Yustiwaty dalam Bungong (2008)<br />
menyatakan bahwa terjadi peningkatan<br />
jumlah penduduk miskin khususnya<br />
perempuan pasca tsunami. Peningkatan<br />
kemiskinan tersebut terjadi selain<br />
karena kehilangan anggota keluarga<br />
<strong>dan</strong> harta benda, juga karena tidak<br />
a<strong>dan</strong>ya keterampilan memadai bagi<br />
perempuan untuk mencari pekerjaan<br />
yang layak. Banyak diantara mereka<br />
hanya menjadi buruh cuci, pedagang<br />
kaki lima, pengemis, petani penggarap<br />
<strong>dan</strong> pekerjaan lain dengan uapah rendah<br />
(Munkner <strong>dan</strong> Walter, 2001).<br />
Jika perempuan diberikan akses<br />
<strong>dan</strong> kesempatan untuk mengembangkan<br />
diri maka kemiskinan dapat diatasi.<br />
Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br />
keterlibatan perempuan relatif rendah<br />
dalam pembangunan rumah bantuan<br />
di <strong>Aceh</strong> (21 – 40 persen) <strong>dan</strong> hanya 50<br />
persen yang aktif baik dalam kehadiran<br />
maupun pemberian opini (Unsyiah <strong>dan</strong><br />
Unhabitat, 2008). Perempuan sering<br />
tidak diakui sebagai pemilik rumah karena<br />
kultur masyarakat sering menempatkan<br />
perempuan tidak terdaftar sebagai<br />
kepala keluarga.<br />
Penuntasan penanggulangan<br />
kemiskinan harus segera dilakukan<br />
<strong>dan</strong> setiap kebijakan yang dibuat harus<br />
memihak kepada rakyat miskin yang