Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Jaring ... - BAPPEDA Aceh
Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Jaring ... - BAPPEDA Aceh
Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Jaring ... - BAPPEDA Aceh
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Analisis</strong> <strong>Kondisi</strong>...<br />
sangat membutuhkan pertolongan<br />
dari semua pihak. Kasimin (2003)<br />
mendapatkan hasil analisis bahwa status<br />
sosial ekonomi perempuan miskin akan<br />
mempengaruhi jenis pekerjaan <strong>dan</strong><br />
tingkat pendapatan. <strong>Jaring</strong> pengaman<br />
sosial dalam ketahanan pangan adalah<br />
kerabat <strong>dan</strong> dari tetangga terdekat.<br />
Terlihat pula bahwa banyak program<br />
pengentasan kemiskinan tidak dapat<br />
dinikmati oleh perempuan miskin, <strong>dan</strong><br />
bagian besar dari mereka tidak terlibat<br />
aktif dalam kegiatan lembaga sosial yang<br />
mungkin dapat mereka manfaatkan<br />
untuk pemecahan masalah mereka.<br />
Berdasarkan uraian diatas, dengan<br />
menganalisis tingkat pendapatan <strong>dan</strong><br />
jaring pengaman sosial yang dimiliki<br />
perempuan miskin tersebut, maka akan<br />
dapat dibuat kebijakan pemenuhan<br />
kebutuhan <strong>dan</strong> jaminan bantuan<br />
bagi perempuan miskin, peningkatan<br />
penghasilan <strong>dan</strong> partisipasi masyarakat<br />
agar perempuan miskin di <strong>Aceh</strong> menjadi<br />
lebih produktif.<br />
METODE PENELITIAN<br />
Penelitian ini menggunakan<br />
metoda survei, yaitu mengambil sampel<br />
dari suatu populasi <strong>dan</strong> menggunakan<br />
kuesioner sebagai alat pengumpulan<br />
data yang pokok (Singarimbun <strong>dan</strong><br />
Sofian, 1989). Penelitian ini dilakukan<br />
sampai taraf diskriptif <strong>dan</strong> analisis<br />
data dilakukan secara persentase <strong>dan</strong><br />
disajikan dalam tabulasi.<br />
LOKASI, OBJEK DAN RUANG<br />
LINGKUP<br />
Dari 21 daerah kabupaten/kota<br />
yang ada di Provinsi <strong>Aceh</strong> diambil 6<br />
daerah kota/kabupaten (28 persen)<br />
sebagai daerah penelitian yang mewakili<br />
kondisi <strong>dan</strong> pemecahan masalah<br />
terhadap perempuan miskin di <strong>Aceh</strong>,<br />
yaitu sebagai berikut :<br />
1. Daerah kota Banda <strong>Aceh</strong><br />
2.<br />
mewakili daerah kota <strong>dan</strong> pusat<br />
pemerintahan;<br />
Daerah kota Sabang mewakili daerah<br />
pulau dengan karakteristiknya yang<br />
khusus;<br />
3. Kabupaten <strong>Aceh</strong> Besar mewakili<br />
daerah<br />
tsunami;<br />
pheri-pheri <strong>dan</strong> ekses<br />
4. Kabupaten Pidie mewakili daerah<br />
ekses konflik, ekses tsunami, jalur<br />
padat transportasi <strong>dan</strong> daerah<br />
5.<br />
pedagangan;<br />
Kabupaten <strong>Aceh</strong> Utara mewakili<br />
daerah ekses konflik, ekses tsunami<br />
<strong>dan</strong> jalur padat transportasi <strong>dan</strong><br />
daerah industri;<br />
6. Kabupaten <strong>Aceh</strong> Barat mewakili<br />
jalur Barat <strong>dan</strong> Selatan, ekses<br />
tsunami, daerah pertanian <strong>dan</strong> jalur<br />
transportasi jarang.<br />
POPULASI DAN METODE<br />
PENGAMBILAN SAMPEL<br />
Metode pengambilan sampel<br />
adalah metoda single stage cluster<br />
sampling, yaitu diawali penentuan<br />
daerah penelitian <strong>dan</strong> penentuan<br />
daerah kecamatan penelitian, dengan<br />
jumlah sampel penelitian pada masingmasing<br />
kecamatan pada Tabel 1.<br />
3