02.07.2013 Views

1 - Bursa Open Source

1 - Bursa Open Source

1 - Bursa Open Source

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Menurut hukum ohm<br />

12<br />

V = IR<br />

sehingga P = I x IR atau<br />

P = I 2 R<br />

dan P = V2<br />

–– R watt<br />

Jika suatu alat pemanas disambungkan pada suatu sumber<br />

tegangan, maka arus akan mengalir pada elemen (tahanan) dari alat<br />

pemanas tersebut. Proses ini adalah sebagai aplikasi dari perubahan<br />

energi listrik menjadi energi panas dengan elemen (tahanan) dari alat<br />

pemanas tersebut.<br />

Apabila alat pemanas yang digunakan pada labelnya tertulis 1 kW,<br />

2 kW dan sebagainya, ini menunjukkan bahwa alat pemanas 2 kW<br />

menyerap daya lebih besar dari alat pemanas 1 kW, karena alat<br />

pemanas 2 kW menyerap daya 2 kali lebih besar dari alat pemanas 1 kW.<br />

Besarnya daya yang diserap ini dinotasikan dengan simbol P dalam<br />

satuan watt.<br />

Dalam kenyataannya daya (dalam watt) pada suatu rangkaian<br />

tahanan (resistor) dapat menggunakan perhitungan yang mudah yaitu:<br />

P = V x I<br />

di mana : V = I x R<br />

maka : P = I x R x I<br />

P = I2 x R<br />

atau<br />

P = V.V<br />

–– watt atau P =<br />

R V2<br />

–– watt<br />

R<br />

Sebagai contoh:<br />

Lampu dengan sumber tegangan 220 V mengalirkan arus 1 Amper<br />

(Gambar 1.9), maka:<br />

P = 220 x 1 = 200 watt

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!