seni tari jilid 3 smk
seni tari jilid 3 smk
seni tari jilid 3 smk
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SENI TARI 363<br />
BAB VI<br />
PERKEMBANGAN PENGETAHUAN<br />
BIDANG TARI<br />
A. Seni Pertunjukan Kemasan<br />
Kota Jakarta sebagai Ibu kota negara Indonesia memiliki<br />
kompleksitas yang beragam dan menjadi ciri kota besar di<br />
Indonesia di samping kota-kota besar lainnya. Kota besar di<br />
berbagai negara dan daerah Indonesia dihuni oleh berbagai suku<br />
dari penjuru Nusantara.<br />
Kemajuan pengetahuan dan teknologi, menumbuhkan<br />
konsep pengembangan budaya dalam konsep industri wisata<br />
pada kota besar di berbagai daerah di Indonesia. Perkembangan<br />
<strong>seni</strong> pertunjukan yang ada juga menjadi simbol dari representasi<br />
cara menyajikan dan model pengemasan yang representatif<br />
untuk disajika dalam kemasan wisata. Oleh sebab itu, muncul<br />
pemikiran bagaimana suatu kemasan <strong>seni</strong> pertunjukan dapat<br />
disajikan dalam momen paket wisata yang dapat menjajinjikan.<br />
Konsekuensi logis adalah bahwa paket wisata bentuk dan<br />
mode penyajiannya memiliki ciri yang berbeda dengan kemasan<br />
aslinya. Hal ini patut dipertimbangkan mengingat bahwa kemasan<br />
wisata bertujuan sebagai kemasan yang disajikan untuk<br />
kepentingan sesaat. Pada sisi lain, apabila wisatawan<br />
memerlukan kemasan <strong>tari</strong> tradisional asli sesuai bentuk dan<br />
mode penyajiannya disarankan untuk mendatangi tempat atau<br />
narasumber <strong>tari</strong> tradisional yang secara representatif menggali<br />
dan meles<strong>tari</strong>kan <strong>tari</strong>an dimaksud.<br />
Dampak yang berkembang ide munculnya kemasan untuk<br />
industri wisata kurang greget, produk statis, seadanya, menjadi<br />
kambing hitam dari refleksi munculnya kemasan wisata. Namun<br />
hikmah yang dapat dipetik, bahwa kemasan yang terkesan cobacoba,<br />
belum memiliki bentuk yang perfect, serta belum dapat<br />
diangkat menjadi produk yang handal ini menjadi penilaian yang<br />
kurang reproduktif dalam bentuk dan mode <strong>seni</strong> untuk tujuan<br />
tertentu yakni pariwisata.<br />
Semakin ramainya industri pariwisata, <strong>seni</strong> <strong>tari</strong> tampil ke<br />
permukaan. Aktivitas <strong>seni</strong> <strong>tari</strong> membawa dampak semakin<br />
banyaknya frekuensi pentas <strong>tari</strong> untuk industri pariwisata. Hal ini<br />
tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan pasar seiring dengan<br />
kebutuhan penyangga sarana wisatawan membutuhkan hiburan.