TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JILID 3 Untuk SMK
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JILID 3 Untuk SMK
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JILID 3 Untuk SMK
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
tidak mampu lagi men<br />
datangkan keuntungan.<br />
Dalam praktek metoda ini<br />
sering dijumpai beberapa<br />
kelemahan, antara lain yaitu<br />
cara memperhitungkan break<br />
even point.<br />
Pada tanaman yang sudah<br />
tua ongkos-ongkos yang<br />
dikeluarkan biasanya rendah.<br />
Manakala tanaman tidak lagi<br />
diadakan pemupukan pe-<br />
rumputan, dan sebagainya.<br />
Sehingga dalam perhitungan<br />
break even point, hanya terdiri<br />
dari ongkos penyadapan dan<br />
ongkos pengolahan.<br />
Akibatnya break even poinnya<br />
menjadi rendah. Karena break<br />
even point rendah tidak jarang<br />
beberapa perkebunan mem<br />
perbolehkan tanaman-tanam<br />
an tua yang berproduksi<br />
rendah masih juga disadap.<br />
Sebab pendapatan yang<br />
484<br />
diperoleh masih lebih tinggi<br />
dari break even point.<br />
Kelemahan lain dari cara<br />
diatas ialah bahwa<br />
keuntungan kumulatif yang<br />
maksimal tidak berarti berlaku<br />
maksimal terhadap rata-rata<br />
keuntungan persatuan waktu.<br />
Perencanaan peremajaan<br />
karet<br />
Hendaknya rencana peremaja<br />
an telah disusun tiga tahun<br />
sebelum dilakukan pe<br />
numbangan pohon karet tua.<br />
Hal ini didasarkan kepada<br />
pertimbangan sebagai berikut:<br />
a. Merupakan tindakan<br />
ekonomis yang tepat<br />
b. Tergantung kepada<br />
keadaan tanaman,<br />
penyadapan terakhir<br />
dari karet tua dengan<br />
sistem deres arah