02.07.2013 Views

apa itu sejarah?

apa itu sejarah?

apa itu sejarah?

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Menggugah Kreativitas:<br />

Bagilah kelas kalian menjadi empat kelompok yang terdiri dari 8 orang. Setiap kelompok d<strong>itu</strong>gaskan<br />

mencari berbagai sumber dari perpustakaan yang berhubungan dengan materi kehidupan Indonesia<br />

pada zaman Jepang. Kemudian buatlah kritik terhadap sumber tersebut!<br />

Sejarah SMA Kelas X<br />

terhadap isi dari sumber tersebut, <strong>apa</strong>kah isi sumber <strong>itu</strong> d<strong>apa</strong>t dipercaya atau<br />

tidak. Langkah ini disebut dengan kritik internal. Jadi, kritik internal adalah<br />

kritik terhadap isi sumber atau kritik terhadap kredibilitas sumber.<br />

3. Penafsiran<br />

Penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah ditemukan. Pada tahap<br />

Penafsiran ini, subjektivitas d<strong>apa</strong>t terjadi. Kita sering melihat dengan data atau<br />

sumber yang sama akan melahirkan interpretasi yang berbeda, meng<strong>apa</strong><br />

demikian. Hal ini disebabkan sejarawan atau penulis <strong>sejarah</strong> melihat sudut<br />

pandang yang berbeda terhadap penafsiran sumber yang ditemukannya.<br />

Perbedaan penafsiran dalam suatu peristiwa yang sama mungkin juga terjadi.<br />

Hal ini terjadi disebabkan ditemukannya sumber-sumber yang baru. Dalam<br />

melakukan penafsiran kita harus memiliki keterampilan dalam membaca<br />

sumber. Keterampilan yang dimaksud ini bisa berupa keterampilan dalam<br />

menfsirkan bahasa yang digunakan oleh sumber yang ditemukan, terutama<br />

untuk sumber-sumber tertulis.<br />

Apalagi bahasa-bahasa yang lama, struktur kalimatnya akan berbeda dengan<br />

struktur kalimat bahasa yang sekarang. Interpretasi juga d<strong>apa</strong>t dimaknai sebagai<br />

langkah yang kita lakukan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari topik<br />

yang kita teliti. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, maka kita<br />

mencoba menguraikan data-data atau sumber-sumber yang sudah kita pilih<br />

atau seleksi. Dengan tema ini maka kita akan menguraikan berbagai sumber<br />

yang menunjukkan adanya perubahan sosial. Sumber-sumber atau data-data<br />

yang diuraikan, misalnya adanya laporan tentang jumlah orang-orang yang<br />

sekolah, jenis-jenis sekolah yang dimasuki, jenis-jenis pekerjaan penduduk dan<br />

jumlah pend<strong>apa</strong>tannya, jumlah luas tanah di desa, adanya catatan tentang<br />

transaksi pembelian hasil-hasil pertanian oleh petani dengan pedagang yang<br />

berasal dari kota, catatan r<strong>apa</strong>t di desa dan kecamatan tentang penyuluhan<br />

pertanian yang akan dilakukan oleh petugas pertanian kepada petani di desa,<br />

dan laporan dari desa tentang program pengembangan pertanian.<br />

4. Historiografi<br />

Historiografi berasal dari gabungan dua kata ya<strong>itu</strong> history yang berarti<br />

<strong>sejarah</strong> dan grafi yang berarti deskripsi atau penulisan. Berdasarkan asal<br />

katanya historigrafi berarti penulisan <strong>sejarah</strong>. Secara lebih luas historiografi<br />

d<strong>apa</strong>t diartikan sebagai <strong>sejarah</strong> penulisan <strong>sejarah</strong>. Menurut Ismaun, secara<br />

harafiah historiografi berarti pelukisan <strong>sejarah</strong>, gambaran <strong>sejarah</strong> tentang<br />

peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang disebut <strong>sejarah</strong>. Sejarah<br />

sebagai pengetahuan tentang masa lalu diperoleh melalui suatu penelitian<br />

mengenai kenyataan masa lalu dengan metode ilmiah yang khas.<br />

Historiografi ya<strong>itu</strong> suatu klimaks dari kegiatan penelitian <strong>sejarah</strong>. Penulisan<br />

<strong>sejarah</strong> ini merupakan langkah terakhir dari penelitian <strong>sejarah</strong>. Penulisan <strong>sejarah</strong><br />

merupakan langkah bagaimana seorang sejarawan mengkomunikasikan hasil<br />

penelitiannya untuk dibaca oleh umum. Dalam menulis <strong>sejarah</strong> berarti seorang<br />

sejarawan merokunstruksi terhadap sumber-sumber <strong>sejarah</strong> yang telah<br />

ditemukannya menjadi suatu cerita <strong>sejarah</strong>. Cerita <strong>sejarah</strong> ibarat suatu<br />

konstruksi bangunan yang dibangun oleh seorang sejarawan. Kalaulah kita<br />

perhatikan bahan-bahan bangunan yang masih terpisah-pisah tidak beg<strong>itu</strong><br />

57

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!