apa itu sejarah?
apa itu sejarah?
apa itu sejarah?
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Sumber: www.google.com<br />
Babad Tanah Jawi<br />
Babad Tanah Jawa merupakan salah satu catatan yang bernilai sastra dan <strong>sejarah</strong><br />
hasil karya para pujangga dan leluhur yang membesarkan tanah Jawa dalam<br />
kemasan “babad” atau d<strong>apa</strong>t disebut juga sebagai salah satu ensiklopedia <strong>sejarah</strong>budaya<br />
Jawa dan jejak langkah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.<br />
Babad Tanah Jawa yang d<strong>itu</strong>lis oleh carik Braja atas perintah Sunan Paku Buwono<br />
III ini, merupakan karya sastra <strong>sejarah</strong> dalam berbentuk tembang Jawa. Sebagai<br />
babad dengan pusat kerajaan Mataram, buku ini tidak pernah lepas dalam setiap<br />
kajian mengenai hal hal yang terjadi di tanah Jawa. Buku ini juga memuat silsilah<br />
raja-raja cikal bakal kerajaan Mataram. Silsilah raja-raja Pajaran yang lebih dulu<br />
juga mend<strong>apa</strong>t tempat. Berikutnya Maj<strong>apa</strong>hit, Demak, terus berurutan hingga<br />
sampai kerajaan Pajang dan Mataram pada pertengahan abad ke-18.<br />
58<br />
menarik, seperti batu kali, batu bata, pasir, semen, kayu, kaca, genteng, dan<br />
bahan-bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut kalau belum direkonstruksi menjadi<br />
suatu bangunan, seperti barang yang mati. Akan tetapi ketika menjadi suatu<br />
bangunan, <strong>apa</strong>lagi kalau bangunan <strong>itu</strong> indah dan menarik, seperti sesuatu yang<br />
hidup.<br />
Bentuk ini termasuk dalam historiografi tradisional. Kronik-kronik yang d<strong>itu</strong>lis<br />
pada masa kerajaan-kerajaan kuno merupakan salah satu bentuk dari<br />
historiografi. Masyarakat Indonesia di masa lalu sudah memiliki kesadaran<br />
dalam menulis <strong>sejarah</strong>nya. Selain kronik, terd<strong>apa</strong>t beber<strong>apa</strong> bentuk historiografi<br />
tradisional seperti babad, hikayat, silsilah, tambo (Minangkabau), tutui teteek<br />
(Roti), dan lain-lain. Contoh historigrafi tradisional Islami di Indonesia ialah<br />
naskah-naskah dari Jawa antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad/<br />
Sajarah Banten, Hikayat Hasanuddin, Carita Purwaka Caruban Nagari, dan<br />
lainnya.<br />
Naskah-naskah dari daerah Nusa Tenggara Barat antara lain Syair Kerajaan<br />
Bima, Bo ‘Sangaji Kai Catatan Kerajaan Bima. Naskah-naskah dari Maluku<br />
antara lain Hikayat H<strong>itu</strong>. Dari Sulawesi Selatan akan dipakai contoh naskahnaskah<br />
antara lain Hikayat Wajo, Hikayat Goa. Di antara naskah-naskah kuno<br />
dari Kalimantan yang dipakai sebagai rujukan ialah Hikayat Kutai, Hikayat<br />
Banjar dan Kotawaringin. Naskah-naskah kuno yang akan dipakai rujukan<br />
dari Sumatera antara lain, Hikayat Aceh, Bustanus Salatin, Hikayat Raja-Raja<br />
Pasai, Hikayat Melayu, Undang-undang Piagam Jambi, Tambo Minangkabau,<br />
dll. Historiografi di Indonesia mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.<br />
Salah satu contoh hikayat adalah hikayat Puteri Balkis dari Minagkabau.<br />
Hikayat Puteri Balkis merupakan kisah mengenai Puteri Balis yang telah<br />
disesuaikan dengan masyarakat Minangkabau. Sebagaimana sastra Melayu<br />
lama yang lain, Hikayat Puteri Balkis d<strong>itu</strong>lis dengan tujuan dibacakan dengan<br />
kuat oleh seorang pembaca kepada para pendengar. Ayatnya berirama dan<br />
mempunyai ulangan untuk penekanan kesimbungan antara bab.<br />
Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah!