02.07.2013 Views

apa itu sejarah?

apa itu sejarah?

apa itu sejarah?

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sumber: www.google.com<br />

Benda-benda perunggu lainnya yang termasuk dalam seni kerajinan adalah<br />

k<strong>apa</strong>k perunggu. Bentuk k<strong>apa</strong>k ini bermcam-macam, seperti jenis ekor burung<br />

seriti, jenis pahat bertangkai, dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, Selayar, Bali,<br />

flores, Maluku, Timor-Timur sampai Irian Jaya. Di antara semua temuan k<strong>apa</strong>k<br />

<strong>itu</strong> terd<strong>apa</strong>t k<strong>apa</strong>k yang mempunyai pola hias yang sangat indah. Pola hias<br />

yang terd<strong>apa</strong>t dalam k<strong>apa</strong>k yang ditemukan di Pulau Roti, berbentuk topeng<br />

dengan tutup kepala yang menyerupai kipas. Beg<strong>itu</strong> juga k<strong>apa</strong>k jenis candrasa<br />

yang ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur memiliki pola<br />

hias geometrik pilin, garis-garis, dan pola tangga.<br />

Benda-benda perunggu <strong>itu</strong> ditemukan di Indonesia menunjukkan adanya<br />

persamaan dengan penemuan di Dongson, yakni mengenai bentuk dan ragam<br />

hiasnya. Dari kesamaan tersebut kemudian menimbulkan dugaan, bahwa dalam<br />

hal pengembangan budaya perunggu di Indonesia terd<strong>apa</strong>t hubungan dengan<br />

di Dongson (Vietnam). Hal ini didukung oleh pend<strong>apa</strong>t bahwa kebudayaan<br />

perunggu berasal dari daratan Asia yang disebut kebudayaan Dongson.<br />

Pada masa perundagian telah banyak hasil-hasil<br />

kebudayaan yang bernilai tinggi. Hasil-hasil kebudayaan<br />

yang terd<strong>apa</strong>t pada masa ini berwujud ide atau gagasan,<br />

norma-norma atau peraturan, dan aktivitas sosial maupun<br />

wujud kebendaan. Berbagai hasil-hasil kebudayaan yang<br />

diwujudkan ke dalam tiga bentuk tersebut d<strong>apa</strong>t kita<br />

temukan. Dari keseluruhan hasil-hasil kebudayaan pada<br />

masa perundagian, sebagaian besar hasil-hasil tersebut<br />

berwujud benda-benda berupa alat-alat. Sedikit sekali hasil<br />

kebudayaan pada masa ini yang berwujud norma dan<br />

peraturan.<br />

Banyaknya hasil-hasil kebudayaan masyarakat pada masa<br />

perundagian berwujud benda yang terdiri dari berbagai<br />

Gambar: Mamoli sebagai karaya seni pada masa macam alat-alat disebabkan karena pada masa perundagian<br />

perundagian<br />

ini manusia telah mengenal teknologi yang lebih bersifat modern dan memiliki<br />

keahlian untuk membuat alat-alat tersebut.<br />

Pada masa perundagian kemahiran membuat alat-alat semakin berkembang<br />

sebagai akibat terjadinya golongan-golongan dalam masyarakat yang bertugas<br />

secara khusus membuat alat-alat. Pada masa perundagian, teknologi pembuatan<br />

benda-benda makin meningkat, terutama setelah ditemukannya campuran<br />

antara timah dan tembaga yang mengahasilkan logam perunggu.<br />

Di Indonesia penggunaan logam perunggu mulai digunakan beber<strong>apa</strong> abad<br />

sebelum masehi. Berdasarkan temuan-temuan arkeologik, Indonesia hanya<br />

mengenal alat-alat yang dibuat dari perunggu dan besi. Benda-benda perunggu<br />

yang ditemukan di Indonesia menunjukan persamaan dengan temuan-temuan<br />

di Dongson (Vietnam), baik bentuk maupun pola hiasannya. Hal ini menimbulkan<br />

dugaan tentang adanya hubungan budaya yang berkembang di Dongson dengan<br />

di Indonesia.<br />

Suatu kemahiran baru pada masa perundagian adalah kepandaian menuangkan<br />

logam. Teknik melebur logam merupakan teknik yang tinggi, karena<br />

pengetahuan semacam <strong>itu</strong> belum dikenal dalam masa sebelumnya. Logam<br />

harus dipanaskan sehingga menc<strong>apa</strong>i titik lebur, kemudian baru dicetak menajadi<br />

bermacam-macam jenis pekakas atau benda lain yang diperlukan. Teknik<br />

pembuatan benda-benda perunggu ada dua macam, ya<strong>itu</strong> dengan cetakan<br />

setangkup (bivalve) dan cetak lilin (a cire perdue).<br />

80 Bab 4 Mengabadikan Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!