27.11.2013 Views

MEDIA JAYA 01 2013.pdf

Media jaya 1

Media jaya 1

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Masalah Sampah Masih Akut<br />

Pemprov DKI Siapkan Perda<br />

dan Kampanye Budaya Bersih<br />

Sampah, merupakan salah satu<br />

masalah akut Kota Jakarta.<br />

Belum adanya kesadaran<br />

masyarakat untuk membuang<br />

sampah pada tempat yang<br />

disediakan dan keengganan<br />

mengelola sampahnya sendiri<br />

menjadikan sampah banyak<br />

berserak di jalan, sungai, dan<br />

mengotori keindahan kota.<br />

Setiap hari sebanyak 6.254 ton<br />

sampah diangkut dari Jakarta ke tempat<br />

pembuangan sampah akhir (TPSA).<br />

Sampah itu berasal dari sampah<br />

rumah tangga sebesar 53 persen, dan<br />

47 persen sisanya sampah gedung<br />

perkantoran, rumah sakit, toko-toko ,<br />

dan lainnya.<br />

Baru-baru ini Pemerintah Provinsi<br />

DKI Jakarta menyusun peraturan<br />

daerah (perda) mengenai pengelolaan<br />

sampah yang telah disahkan oleh<br />

DPRD Provinsi DKI Jakarta. Aturan<br />

ini menggantikan Perda Nomor 5<br />

Tahun 1988 tentang Kebersihan<br />

Lingkungan dalam Wilayah DKI<br />

Jakarta serta merupakan turunan dari<br />

Undang-Undang No.18 Tahun 2008<br />

tentang Pengelolaan Sampah dan<br />

Peraturan Pemerintah No.81 tentang<br />

pengelolaan sampah rumah tangga dan<br />

sampah sejenis sampah rumah tangga<br />

serta Permendagri No.33 Tahun 2<strong>01</strong>0<br />

tentang pedoman Pengelolaan Sampah.<br />

Perda baru ini mengatur<br />

pengelolaan sampah di DKI Jakarta<br />

secara komprehensif dari sumber<br />

sampah (hulu) hingga tempat<br />

pembuangan sampah akhir atau<br />

TPSA (hilir). Hal-hal yang diatur<br />

antara lain tugas dan tanggung jawab<br />

pemerintahan; hak, kewajiban, dan<br />

tanggung jawab masyarakat; hak,<br />

kewajiban, dan tanggung jawab<br />

produsen; insentif dan disinsentif;<br />

perizinan; penyelenggaraan pengelolaan<br />

sampah; teknologi tepat guna dan<br />

ramah lingkungan; kerja sama dan<br />

kemitraan; serta pengawasan dan<br />

pengendalian; larangan; dan sanksi.<br />

“Substansi perda ini tidak hanya<br />

mengatur sanksi. Karena untuk sanksi<br />

juga sudah diatur dalam Perda Nomor<br />

8 Tahun 2007 tentang Ketertiban<br />

Umum,” kata Kepala Dinas Kebersihan<br />

DKI Jakarta, Unu Nurdin.<br />

Saat ini perda tersebut sedang<br />

dalam proses untuk ditetapkan dan<br />

dimasukkan dalam lembaran daerah<br />

dan selanjutnya dinyatakan mulai<br />

berlaku.<br />

Empat Strategi<br />

Selain membuat peraturan<br />

daerah yang mengatur tentang<br />

pengelolaan sampah, berbagai upaya<br />

penanggulangan sampah sudah dan<br />

terus dilakukan oleh Pemerintah<br />

Provinsi DKI Jakarta antara lain melalui<br />

empat strategi berikut:<br />

• Bank sampah<br />

Bank sampah dibuat di tiap<br />

kelurahan, dimaksudkan agar sampah<br />

yang berasal dari rumah tangga<br />

bisa diolah kembali dan bermanfaat<br />

bagi warga. Sehingga sampah yang<br />

diangkut ke TPSA adalah sampah<br />

residu. Dalam sistem ini sampah yang<br />

diserahkan warga ke bank sampah akan<br />

dikelompokkan berdasarkan jenisnya,<br />

lalu sampah yang tak bisa didaur ulang<br />

akan dibawa ke TPSA.<br />

• Pengelolaan sampah terpadu<br />

Pemprov DKI Jakarta tengah<br />

mengupayakan pengelolaan sampah<br />

terpadu atau Intermediate Treatment<br />

Facilities (ITF). Pengolahan sampah<br />

di ITF ini tergolong sederhana<br />

namun dapat mengurangi biaya<br />

pengangkutan sampah dan juga<br />

sekaligus menambah umur TPSA.<br />

Di ITF dilakukan pemilahan sampah<br />

organik dan non-organik, sampah<br />

organik dicacah kemudian dimasukkan<br />

ke kompartemen hidrolisis. Kemudian<br />

sampah yang tercacah disemprot<br />

dengan air lindi yang diputarkan dari<br />

anaerobic digester secara kontinyu<br />

supaya air lindi yang ada di dalam<br />

sampah bisa terpancing keluar dengan<br />

maksimal.<br />

ITF ini nantinya akan dibangun di<br />

4 titik yakni Sunter, Cakung-Cilincing,<br />

Marunda, dan Duri Kosambi.<br />

Untuk saat ini, dimulai dari ITF<br />

Sunter yang diharapkan akan selesai<br />

pembangunannya pada akhir tahun ini.<br />

Pada tahun berikutnya akan dilanjutkan<br />

pembangunan ITF di wilayah lainnya.<br />

Keberadaan ITF di tiap wilayah Kota<br />

Administrasi diharapkan akan mampu<br />

menyelesaikan masalah sampah di DKI.<br />

• Pengerukan kali<br />

Sampah di Jakarta tak hanya di<br />

darat saja tapi juga banyak sampah yang<br />

dibuang ke sungai dan menyebabkan<br />

pendangkalan serta menjadi salah<br />

satu penyebab banjir di Ibu Kota.<br />

Sebab, pada saat hujan turun, sungai<br />

tak mampu menampung volume air<br />

sehingga meluap.<br />

Untuk mengatasinya, Pemprov<br />

DKI Jakarta melakukan pengerukan<br />

sungai dan pemasangan sheet pile<br />

pada waduk maupun sungai untuk<br />

penguatan agar tidak mudah jebol.<br />

• Galakkan kampanye budaya<br />

bersih<br />

Salah satu penyebab banjir Jakarta<br />

adalah sungai-sungai yang ada di Jakarta<br />

tak mampu menampung volume<br />

air karena mengalami pendangkalan<br />

akibat sampah. Karenanya, langkah<br />

yang dilakukan Pemprov DKI untuk<br />

mengatasi hal ini, selain melakukan<br />

pengerukan kali, juga berupaya<br />

meningkatkan kesadaran warga<br />

Jakarta agar tidak membuang sampah<br />

sembarangan, terlebih ke sungai.<br />

Gerakan untuk membudayakan<br />

kebersihan ini sudah mulai dilakukan<br />

oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko<br />

Widodo semenjak beberapa waktu lalu.<br />

“Saya sampaikan kampanye<br />

budaya bersih harus digerakkan di<br />

manapun. Kalau tidak, kita akan<br />

begini terus,” ucapnya saat meninjau<br />

pelaksanaan kerja bakti di bilangan<br />

Jakarta Utara.<br />

“Saya ajak masyarakat agar jangan<br />

buang sampah di kali, drainase, selokan,<br />

dan kerja bakti membersihkan sampah<br />

dan sedimen minimal dua minggu<br />

sekali. Kalau tidak, air akan meluap,”<br />

lanjutnya.<br />

Kampanye tersebut nantinya akan<br />

direalisasikan dalam bentuk spanduk<br />

maupun baliho yang dikeluarkan secara<br />

serempak. Selain itu, Pemprov DKI<br />

juga akan bekerja sama dengan grup<br />

musik Slank untuk ikut berkampanye.<br />

Melalui kampanye budaya bersih<br />

dan kerja bakti untuk membersihkan<br />

kali serta saluran air secara terusmenerus<br />

akan membangun kesadaran<br />

warga terhadap pentingnya kebersihan,<br />

dan menghilangkan kebiasaan<br />

membuang sampah ke sungai.<br />

“Kita harus kerjakan bersama.<br />

Proses membudayakan buang sampah<br />

pada tempatnya memang perlu waktu.<br />

Harus terus menerus. Sampai kita<br />

sadar,” pungkasnya. ANN<br />

56 Media Jaya • Nomor <strong>01</strong> Tahun 2<strong>01</strong>3 Media Jaya • Nomor <strong>01</strong> Tahun 2<strong>01</strong>3 57

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!