MEDIA JAYA 01 2013.pdf
Media jaya 1
Media jaya 1
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
liputan utama<br />
Program KJS<br />
Jalan Terus<br />
Sempat terganggu<br />
dengan rencana<br />
mundurnya 16 rumah<br />
sakit dari program KJS<br />
dan rencana interpelasi<br />
dari anggota DPRD DKI<br />
Jakarta, kini program<br />
KJS terus berjalan. Ibarat<br />
kata pepatah, “anjing<br />
menggonggong, kafilah<br />
tetap berlalu”.<br />
Kartu Jakarta Sehat (KJS)<br />
merupakan salah satu program<br />
unggulan Pemerintah Provinsi<br />
DKI Jakarta yang digagas oleh<br />
Gubernur Jokowi. Sejak<br />
pertama kali diluncurkan<br />
pada 10 Nopember 2<strong>01</strong>2,<br />
KJS menargetkan sebanyak<br />
4,7 juta warga DKI Jakarta<br />
yang masuk dalam kategori<br />
miskin dan rentan miskin. Dari<br />
jumlah tersebut, sebanyak 1,2<br />
juta jiwa peserta Jamkesmas dan<br />
sisanya 3,5 juta jiwa merupakan<br />
penduduk DKI lainnya. Untuk<br />
program ini telah disiapkan dana<br />
dalam APBD DKI 2<strong>01</strong>3 sejumlah Rp<br />
1,2 triliun.<br />
Dengan program KJS ini<br />
diharapkan seluruh warga<br />
ber-KTP DKI<br />
bisa<br />
mendapat<br />
layanan kesehatan gratis<br />
di Puskesmas dan rujukan rawat inap<br />
di kelas III rumah sakit yang menjalin<br />
kerja sama dengan KJS. Karena itu<br />
tidak hanya warga miskin dan tak<br />
mampu saja yang dijaring, tapi juga<br />
warga yang tergolong mampu dan<br />
berpenghasilan baik namun tak<br />
mampu membiayai pengobatan dalam<br />
jumlah besar. Contohnya warga yang<br />
memiliki gaji Rp 3 juta - Rp 4 juta<br />
sebenarnya tergolong mampu, namun<br />
ketika dihadapkan pada persoalan<br />
penyakit jantung dan harus operasi<br />
tentu membutuhkan biaya besar. Untuk<br />
itu dia bisa menggunakan KJS.<br />
Sampai kini (Mei 2<strong>01</strong>3) warga<br />
DKI Jakarta yang terjaring KJS<br />
sebanyak 2,3 juta. Dari jumlah tersebut<br />
sekitar 1,7 warga telah menerima kartu<br />
KJS. Sisanya akan diberikan secara<br />
bertahap. Meski belum menerima kartu<br />
KJS, namun warga DKI Jakarta tetap<br />
dapat dilayani sebagai peserta KJS di<br />
setiap Puskesmas dan rumah sakit yang<br />
ada di DKI Jakarta. Untuk itu, kepada<br />
warga yang belum memiliki kartu<br />
KJS dapat mendaftarkan diri sebagai<br />
peserta KJS dengan melampirkan kartu<br />
keluarga dan KTP di Puskesmas sesuai<br />
wilayah domisili masing-masing.<br />
Kerjasama PT Askes<br />
Untuk semakin meningkatkan<br />
kualitas pelayanan kesehatan melalui<br />
program KJS, pada 1 April 2<strong>01</strong>3<br />
lalu, KJS menjalin kerjasama dengan<br />
PT. Askes. Dalam hal ini, PT Askes<br />
diberikan kewenangan untuk mengelola<br />
pelaksanaan jaminan kesehatan di<br />
puskesmas dan rumah sakit yang<br />
melayani program jaminan kesehatan<br />
daerah (Jamkesda) DKI yang umum<br />
disebut Kartu Jakarta Sehat (KJS).<br />
Terkait dengan kerjasama ini, Wagub<br />
Basuki Tjahaja Purnama mengatakan,<br />
dengan adanya kerjasama dengan PT<br />
Askes ini, maka rumah sakit, baik<br />
pemerintah maupun swasta yang<br />
menjalin kerjasama dengan KJS telah<br />
siap melaksanakan program KJS.<br />
“Segera setelah ditandatangani<br />
kerjasama, PT Askes langsung<br />
mengambil alih. Selain itu rumah sakit<br />
pemerintah dan swasta juga telah siap,”<br />
ujarnya di Balaikota beberapa waktu<br />
lalu.<br />
Dikatakan Basuki, sasaran KJS<br />
adalah masyarakat miskin, rentan<br />
miskin, dan semua masyarakat DKI<br />
yang mau menggunakan puskesmas<br />
dan fasilitas rawat inap kelas III. Kerja<br />
sama ini merupakan tindak lanjut dari<br />
nota kesepahaman yang dilakukan pada<br />
bulan sebelumnya. Dalam perjanjian<br />
itu disebutkan, PT Askes diamanahkan<br />
sebagai pengelola dana jaminan<br />
kesehatan masyarakat DKI. Untuk<br />
tahap awal PT Askes bergandengan<br />
dengan Program Jamkesda yang<br />
dikelola oleh Dinas Kesehatan DKI<br />
Jakarta, sebelum sepenuhnya dikelola<br />
oleh PT Askes.<br />
Dengan pengelolaan KJS<br />
berada di PT Askes, maka KJS tetap<br />
menggunakan program Indonesia<br />
Case Based Groups (Ina-CBGs) yang<br />
telah digunakan untuk Jamkesmas.<br />
Data kepesertaan dan biaya pelayanan<br />
kesehatannya terekam di program itu<br />
dan dapat diakses secara langsung di<br />
puskesmas dan rumah sakit rujukan.<br />
Dengan sistem baru ini, seluruh biaya<br />
pengobatan pasien akan langsung<br />
masuk ke program Ina-CBGs dan<br />
langsung bisa diakses oleh pemerintah,<br />
puskesmas, dan rumah sakit. Dengan<br />
demikian, pembayaran klaim<br />
pengobatan oleh Dinas Kesehatan DKI<br />
kepada rumah sakit bisa lebih cepat.<br />
Dalam kerjasama ini, PT Askes<br />
diberikan tugas untuk mangatur<br />
kepesertaan, jaminan, utilisasi,<br />
pengendalian, penanganan keluhan<br />
peserta, pemberlakuan tarif dan sistem<br />
pembayaran, serta verifikasi klaim.<br />
Terhadap tugas yang diberikan ini,<br />
PT Askes akan mendapatkan biaya<br />
operasional. Fasilitas kesehatan yang<br />
dapat digunakan peserta adalah 341<br />
puskesmas meliputi 44 puskesmas<br />
kecamatan dan 297 puskesmas<br />
kelurahan, 132 rumah sakit terdiri RS<br />
pemerintah, RS pusat dan RS swasta.<br />
NR<br />
8 Media Jaya • Nomor <strong>01</strong> Tahun 2<strong>01</strong>3 Media Jaya • Nomor <strong>01</strong> Tahun 2<strong>01</strong>3 9