Banjarmasin Post Jumat 23 Mei 2014

More documents

Recommendations

Info

16 Aspirasi Banjarmasin Post JUMAT 23 MEI 2014 TAJUK Usut Pungutan Kelulusan UN! MASYARAKAT Kalselteng dibuat kaget. Penyebabnya, ada pungutan aneh yang dilakukan oknum pejabat sekolah terhadap siswa SMAN 2 Kapuasmurung, Kapuas, Kalteng. Betapa tidak, ada oknum pimpinan sekolah setempat yang berani menjanjikan kelulusan UN 100 persen jika sang siswa membayar uang sebesar Rp 300 ribu. Pungutan itu dilakukan dalam sebuah rapat yang dihadiri orangtua siswa sekolah setempat. Masalah kemudian muncul setelah mengetahui bahwa ada tujuh siswa sekolah ini yang tidak lulus UN. Kabar ini meledak setelah siswa sekolah setempat yang tidak lulus UN mengadukan masalah mereka ke DPRD Kapuas didampingi orangtua siswa. Adalah Annisa Eka Safitri yang berani mengungkap fakta ini ke media. Ia sangat jengah. Bukan hanya karena ia sudah membayar, tapi tidak lulus. Tapi karena ia juga sudah telanjur daftar ulang di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. Jika ternyata faktanya ia tidak lulus, pasti urusan dengan perguruan tinggi yang ia dambakan bakal jadi masalah. Ia mengaku sangat kecewa terhadap sekolahnya. Setelah membayar sejumlah uang, tentu ia sangat bergantung dengan janji kelulusan 100 persen yang diberikan oknum pejabat sekolah setempat. “Saya akan mengikuti ujian Paket C agar tetap kuliah di kampus itu. Saya sudah telanjur daftar ulang,” ujarnya. Jika menilik pungutan yang dilakukan oknum pejabat sekolah itu sendiri, tentu kita patut bertanya-tanya. Betapa beraninya mereka memberikan janji kelulusan 100 persen. Padahal, penentu kelulusan bukan sekolah, tapi nilai peserta UN itu sendiri. Jika nilainya jeblok, tentu saja sekolah tidak bisa serta merta mengatrol nilai UN siswa bersangkutan. Jangankan sekolah di pinggiran, sekolah favorit pun tentu tidak berani menjanjikan kelulusan 100 persen kepada siswanya. Mengapa? Karena pelaksanaan dan pengawasan UN ini sangat ketat. Soal UN dibuat oleh pusat dengan penjagaan yang sangat ketat mulai dari pembuatan soal, pencetakan, distribusi hingga dibagikan saat ujian berlangsung. Selain itu, pengawasan BANJARMASIN TIMUR Ar Raudah Ratu Zaleha H Ahmad Mulkani Baiturrahim A Yani Km 3,5 H Rustam Nawawi Misbahul Mu’minin Keramat Raya Ilham Darul Arqam Ki Hajar Dewantara Ahsanul Fitri Al Haq Banua Anyar H Mahlan Darkasi Syafa’ah Kuripan HM Abduh Nurul Fata Pekapuran Raya H Ahmad Sahal Taufiqurrahman Sungai Bilu Anang Khairani Al Mubarakah Pekapuran Raya H Shafwan Mas’udi At Taubah A Yani II H Ahmad Nawawi Nurul Huda A Yani Km 6 HA Kadir Syukur Ash Shabirin Komp Satelit Permai Abdullah Karim Arafah Dharma Praja HA Syukur Alhamidi Al Mukhlisin Mangga III H Humaidi Al Munawarah Keramat Muchdiansyah Ar Rahman Melayu Darat Prof HA Khairuddin BANJARMASIN BARAT Hidayatut Thalibin Dahlia HM Haderawi Fathul Jannah Sepakat Teluk Tiram H Aziz Nazar YKS Sentosa Homepage: http//www.banjarmasinpost.co.id Penerbit : PT Grafika Wangi Kalimantan SIUPP : SK Menpen No. 004/SK MENPEN/ SIUPP/A.7/1985 tgl 24 Oktober 1985 Sejak Tanggal : 2 Agustus 1971 Direktur Utama : Herman Darmo Pemimpin Redaksi: Yusran Pare Wakil: Harry Prihanto Redaktur Pelaksana: Dwie Sudarlan Manajer Peliputan: Elpianur Achmad Asisten Manajer Peliputan : R Hari Tri Widodo Manajer Produksi: M Taufik Redaktur Eksekutif: Muhammad Yamani (Banjarmasin Post/Online), Mulyadi Danu Saputra (Metro Banjar), Irhamsyah Safari (Serambi UmmaH), Manajer Redaksi: Irhamsyah Safari Wakil: Agus Rumpoko Redaktur: Sigit Rahmawan A, Syamsuddin, Alpri Widianjono, Kamardi, Mahmud M Siregar, Aya Sugianto, Sofyar Redhani, M Royan Naimi, Siti Hamsiah. Asisten: Sudarti, Halmien Thaha, Murhan, Anjar Wulandari, Ernawati,Idda Royani, Mohammad Choiruman,Budi Arif RH. Staf Redaksi: Umi Sriwahyuni,Eka Dinayanti, Hanani, Burhani Yunus, AM Ramadhani, Syaiful Anwar, Syaiful Akhyar, Khairil Rahim, Ibrahim Ashabirin, Sutransyah, Faturahman, Irfani Rahman, Jumadi, Edi Nugroho, Doni Usman, Mustain Khaitami (Kabiro), Hari Widodo, Ratino, M Risman Noor, Salmah, Rahmawandi, M Hasby Suhaily, Helriansyah, Didik Triomarsidi (Kabiro), Nia Kurniawan, Mukhtar Wahid, Rendy Nicko Ramandha, Restudia, Yayu Fathilal, Aprianto, Frans, Nurholis Huda. Fotografer: Donny Sophandi, Kaspul Anwar. Tim Pracetak: Syuhada Rakhmani (Kepala), M Syahyuni, Aminuddin Yunus, Syaiful Bahri, Edi Susanto, Sri Martini, Kiki Amelia, Rahmadi, Ibnu Zulkarnain, Achmad Sabirin, Rahmadhani, Ahmad Radian, M Trino Rizkiannoor, M Denny Irwan Saputra, Samsudi. Biro Jakarta: Febby Mahendra Putra (Kepala), Domuara Ambarita, Murdjani, Antonius Bramantoro, Budi Prasetyo, Fikar W Eda, FX Ismanto, Johson Simandjuntak, Rahmat Hidayat, Yulis Sulistyawan, Choirul Arifin, Hendra Gunawan, Sugiyarto Ke e Mana Anda Salat Belitung Darat Hamdani Ihya Ilumuddin Pembangunan I Jam’an Hadi Ar Ridha Yos Sudarso H Anag Husaini KH Ahmad Dahlan S Parman Husin Musa Al Hijrah Komp Purnasakti HM Yusuf Jami Tuluk Tiram H Yusran Khatib Baiturrahman Belitung Darat M Hatta Miftahurrahman Kom Ar Rahman H Abdul Gaffar Babut Taqwa Sutoyo S H Abuzar Algifari Nuruz Zakirin Komp DPR HM Yusuf Anshari BANJARMASIN TENGAH Sabilal Muhtadin Sudirman H Bahrul Ilmi Asy Syifa A Yani Km 2 H Ahmad Fitri Al Misbah Sungai Baru Syahyuni Sabri Syazali Seberang Mesjid H Sukarni Al Musamahah Haryono MT HM Arifin Darul Mu’minin Rawasari Buserani Nahdatus Salam Cempaka Raya HM Ali Alhamidi Al-Hijrah Komp Tirtasari H Khairani Hasbunallah WW P Antasari H Mairijani Banjarmasin Post Group Penasihat Hukum: DR Masdari Tasmin SH MH saat UN dan pasca-UN juga dilakukan secara ketat. Dalam hal ini, meskipun cenderung teledor, siswa dan orangtuanya tentu saja tidak bisa dipersalahkan. Betapa tidak. Sampai saat ini UN masih menjadi momok yang menakutkan bagi siswa dan orangtua. Jika tidak lulus, tentu saja bakal celaka. Tidak hanya menanggung malu, tapi waktu dan tenaga menjadi terbuang sia-sia. Jika kemudian muncul tawaran kelulusan 100 persen dengan setoran yang hanya Rp 300 ribu, tentu saja angka yang sangat murah. Jangankan lulus 100 persen, untuk membeli kunci jawaban bocoran saja, nominalnya konon mencapai jutaan rupiah. “Namanya orangtua, pasti ingin anaknya lulus, jadi bayar berapa saja tidak masalah,” kata Mariani, orangtua Annisa. Di sisi lain, janji kelulusan 100 persen itu tentu saja membuat siswa setempat terlena. Karena merasa bakal lulus 100 persen, siswa sekolah bersangkutan merasa tidak perlu mempersiapkan UN secara matang. Ngapain belajar kalau toh nanti bisa lulus 100 persen? Akibatnya bisa ditebak, tujuh siswa sekolah setempat terjerembab. Mereka tidak lulus. Dalam masalah ini, tentu saja harus ada yang bertanggung jawab. Meskipun konon setoran Rp 300 ribu itu dapat diambil kembali, masalahnya tentu tidak bisa selesai begitu saja. Sebab, ada tujuh siswa yang ternyata tidak lulus UN. Memang, bisa jadi yang menjadi penyebab ketidaklulusan adalah siswa bersangkutan karena tidak mempersiapkan diri secara matang. Tapi bisa jadi karena mereka terlena oleh janji kelulusan 100 persen sehingga tidak perlu bersiap diri. Mengingat setoran itu dilakukan secara resmi oleh sekolah dalam sebuah rapat, maka kepala sekolah bersangkutan harus ikut bertanggung jawab. Dalam hal ini jelas ada penyalahgunaan wewenang. Pengelola sekolah telah memanggil orangtua siswa untuk sebuah tindakan yang tidak bisa dibenarkan secara moral maupun hukum. Sebaiknya pemerintah daerah setempat harus mengambil tindakan tegas terhadap pengelola sekolah ini. (*) Miftahul Ihsan P Antasari H Syaiful Anshari Jami Pelajar Mandiangin Fakhruddin Noor Al Muhtadin S Parman M Khairuddin Jami Sutoyo S H Ahmad Bugdadi Al Khairat Batu Benawa H Riza Rahman Raudhatul Jannah Melayu Darat HA Hamid Jailani Miftahul Jannah DI Panjaitan H Idris Al Jihad Cempaka Besar H Zainal Hakim Al Anshor Cempaka Besar H Muzani Tabsier At Taubah Melayu Laut H Sya’bi Hanafiah BANJARMASIN UTARA Muhammadiyah Sungai Miai Dalam HM Najib M Gani At Tanwir Sultan Adam H Tamjid Noor As Sajadah Jahri Saleh HA Supian Ar Rahim Kayu Tangi H Husaini Sahlan Iqra Hassan Basry H Abdul Basir Nurul Ishlah Mandiri IV H Murjani Sani Al Qadar Komp Kadar Permai M Aini Abdul Jami Masjid HA Khair Amrullah Al Munawwarah Raga Buana HM Daud Yahya Al Ikhlas Simp Gusti HM Nasir Qaryah Thayyibah Komp HKSN Permai H Ahmad Sun’ani Al Ikhlas Komp Herlina Ilham Mulyadi Ar Rahmah Sungai Andai M Yusuf Al Muttaqin ... H Karyono Ibnu A BANJARMASIN SELATAN Husnul Khatimah Tatah Bangkal Muhammad Idrus Al Mukarram Muning M Thalhah B Byna Taqwa Byna Harapan Subliannor An Noor Bumi Mas H Misbahul Munir Hayatul Ibadah Gerilya Fahruzzabadi As Sa’adah Beruntung Jaya Muhammad Idrus Al Gufran Mantuil Raya HM Nuh Baiturrahman Nakula XVI HA Marbawi Al Faizun Garuda-Merpati Khairul Osli Al Muttaqien Rantauan Darat H Tabrani Basri Nurul Jannah A Yani Km 5,5 H Abdullah Al Anshar Banjar Indah HM Kasim Hamid Nurul Amilin Kalayan Kecil H Syamsuddin e-mail : redaksi@banjarmasinpost.co.id Pemimpin Umum : HG (P) Rusdi Effendi AR Pendiri : Drs H J Djok Mentaya (1939-1994) Drs H Yustan Aziddin (1933-1995) HG (P) Rusdi Effendi AR Pemimpin Perusahaan: A Wahyu Indriyanta General Manager Percetakan: A Wahyu Indriyanta Asisten General Manager Percetakan : Suharyanto Wakil PP (Bidang Humas dan Promosi): M Fachmy Noor Manajer Iklan : Helda Annatasia (08115803012) Alamat: Gedung HJ Djok Mentaya, Jl AS Musyaffa No 16 Banjarmasin 70111, Telepon (0511) 3354370 Fax 4366123, 3353266, 3366303 Bagian Redaksi: Ext 402-405 ; Bagian Iklan: Ext. 113, 114 Bagian Sirkulasi: Ext. 116, 117 Pengaduan Langganan: 08115000117 (0511) 3352050 Biro Jakarta-Persda: Redaksi, Jl Pal Merah Selatan No 12 Lantai II Jakarta 10270, Telp (021) 5483008, 5480888 dan 5490666 Fax (021) 5495358 Perwakilan Surabaya: Jl Raya Jemursari 64 Surabaya, Telp (031) 8471096/ 843428, Fax (031) 8471163 Biro Banjarbaru: Jl Mister Cokrokusumo Kav 15-17 Widya Chandra Utama, Cempaka, Kota Banjarbaru Telp (0511) 4780355 Fax (0511) 4780356, Biro Palangka Raya: Jl RTA Milono Km.1,5 Palangka Raya, Telp (0536) 3242922 Tarif Iklan: Display Umum: Hitam Putih (BW): Rp 22.500/mmk Berwarna (FC): Rp 45.000/mmk Display Halaman 1: Hitam Putih (BW): Rp 45.000/mmk Berwarna (FC): Rp 90.000/mmk Iklan kolom/Duka Cita: Hitam Putih (BW): Rp 15.000/mmk Berwarna (FC): Rp 30.000/mmk Iklan Kuping: (FC) Rp 100.000/mmk Iklan Baris: (FC) Rp 20.000/baris: (BW): Rp 15.000/baris Iklan Satu Kolom : (FC)Rp 30.000/mmk, (BW): Rp15.000/mmk Catatan: Harga belum termasuk PPN 10%. Harga Langganan: Rp 75.000/bln Percetakan: PT Grafika Wangi Kalimantan Alamat: Lianganggang Km 21 Landasan Ulin Selatan Banjarbaru Telepon (0511) 4705900-01 Isi di luar tanggung jawab percetakan Setiap artikel/tulisan/foto atau materi apa pun yang telah dimuat di harian “Banjarmasin Post” dapat diumumkan/dialihwujudkan kembali dalam format digital maupun nondigital yang tetap merupakan bagian dari harian “Banjarmasin Post”. WARTAWAN “BANJARMASIN POST GROUP” SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARASUMBER. Bahaya Meninggalkan Ibadah Salat eristiwa Isra Mi‘raj P yang dilakukan Rasulullah saw telah disepakati kebenarannya oleh kaum muslimin. Peristiwa ini merupakan mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasulullah. Isra dan Mi‘raj merupakan peristiwa yang amat agung, karena tidak ada Nabi maupun Rasul yang diberi kehormatan oleh Allah untuk melaksanakannya. Di tengah perjalanan Isra, Rasulullah diperlihatkan tentang kaum yang menanam tanaman pada suatu hari, dan pada hari itu pula tanaman tersebut dapat dipanen. Dan setiap kali dipanen, buahnya kembali lagi seperti semua. Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril, beliau mendapat jawaban bahwa apa yang beliau lihat itu adalah gambaran dari orang-orang yang berjuang untuk membela agama Allah. Amal baik mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali. Balasan pahala yang diberikan oleh Allah kepada seorang mujahid, adakalanya diberikan secara langsung di dunia ini, dan adakalanya diberikan di akhirat nanti. Jihad adalah perbuatan taat yang paling tinggi. Dengan jihad Islam mampu mengatasi semua agama lain. Ketika Rasulullah berkhutbah dengan menyebutkan bahwa berjihad adalah amalan yang paling utama, berdirilah seorang sahabat dan bertanya, “Ya Rasulullah andaikan aku mati (syahid) dalam perang fii sabilillah, apakah dosaku akan dihapuskan Allah? Rasulullah menjawab: Benar, jika engkau gugur di jalan Allah dalam keadaan sabar bertahan, ikhlas dan pantang menyerah. Karena sesungguhnya malaikat Jibril mengatakan kepadaku seperti itu. Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: Syahid selain orang yang gugur di medan perang ada tujuh golongan. Yaitu orang yang meninggal karena sakit perut (muntaber), Oleh: HG Makmur Lc MA Komisi Fatwa MUI Banjarmasin orang yang meninggal karena tenggelam, orang yang meninggal karena penyakit kembung (seperti busung dan liver), orang yang meninggal karena wabah kolera, orang yang meninggal karena terbakar, orang yang meninggal karena tertimbun longsor, dan perempuan yang meninggal karena melahirkan. Selanjutnya Rasulullah melewati sekelompok kaum yang memukuli kepalanya sendiri hingga pecah, dan setiap habis dipecahkan kemudian kepalanya itu utuh kembali sebagaimana biasa. Kejadian ini terus terjadi tanpa henti. Rasulullah bertanya kembali kepada Jibril, wahai Jibril siapakah mereka itu? Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang kepalanya selalu berat untuk mengerjakan salat-salat yang diwajibkan. Dan sering melupakan kewajiban tersebut sehingga banyak sekali salat lima waktu yang mereka tinggalkan. Semua perintah dari Allah diberikan di alam dunia ini. Hanya perintah kewajiban salat yang diberikan langsung di alam tertinggi, tidak ada yang dapat menginjak alam yang dijalani Rasulullah. Ini merupakan suatu tanda keutamaan Rasulullah dan pentingnya kewajiban salat bagi manusia. Di saat melakukan salat itulah sesungguhnya hubungan kita yang paling dekat dengan Allah. Kita dapat mencurahkan isi hati secara langsung kepada Allah, juga sebagai pengakuan atas kebenaran keimanan dan keislaman serta keikhlasan diri. Pada suatu ketika Rasulullah bersama para sahabat Muhajirin, tiba-tiba datang sekelompok Yahudi dan bertanya, “Wahai Muhammad, ceritakan kepada kami tentang salat lima waktu yang diwajibkan Allah kepada umatmu.” Rasulullah menjawab, “Salat zuhur adalah ketika matahari bergeser, dan malaikat bertasbih. Maka Allah perintahkan salat pada saat itu, di saat pintu-pintu langit dibuka dan tidak akan ditutup hingga salat zuhur dilakukan, dan doa pada waktu itu dikabulkan.” Adapun salat asar adalah saat setan membuat keraguan Nabi Adam, hingga Nabi Adam makan buah pohon larangan. Dengan demikian Allah memerintahkan kepadaku dan umatku untuk salat pada saat itu. Sedangkan salat magrib adalah saat Nabi Adam menerima beberapa kalimat dari Allah, dan Allah menerima taubat Nabi Adam. Oleh karena itu, Allah memerintahkan untuk melaksanakan salat pada saat itu, dan diminta untuk bertaubat dari dosa yang telah mereka lakukan. Salat isya adalah salat yang sering dilakukan para Rasul sebelum aku diutus ke dunia ini. Adapun salat subuh, yaitu pada saat matahari menjelang terbit. Ketika matahari terbit maka orang kafir akan sujud kepada matahari dan mereka tidak sujud kepada Allah. Oleh karena itu Allah memerintahkan kepadaku dan umatku untuk salat dua rakaat Tulisan Opini bisa dikirim ke email: redaksi@banjarmasinpost.co.id (Maksimal 1.000 karakter tanpa spasi). Sertakan nama, alamat lengkap, nomor telepon, nomor rekening, fotokopi KTP, dan foto diri. Opini yang terbit akan kami berikan imbalan ke nomor rekening penulis. Terima kasih. Artikel yang masuk batas waktu pemuatannya maksimal dua minggu. Pelecehan Seksual terhadap Bocah Meningkat Terapkan Sistem Islam Secara Total IRONIS. Mungkin itu adalah ungkapan yang tepat untuk fenomena kekerasan seksual yang terjadi akhir-akhir ini. Masa depan generasi penerus bangsa ini harus ternodai oleh para predator seksual yang kian hari kian meningkat. Parahnya lagi, salah satu kasus kekerasan seksual itu terjadi di lembaga pendidikan (sekolah). Sekolahnya pun tidak tanggung-tanggung (bertaraf internasional). Tapi apa mau dikata, dan siapa yang menduga. Kejadian amoral tersebut terjadi di sana. Bagi pelakunya, mungkin ia tidak akan merasa jera, sebab hukumannya ringan saja (hanya dipenjarakan beberapa tahun). Itulah hukum yang terjadi di sistem kapitalis ini. Kemudian kita bertanya mengapa sebelum orang kafir sujud kepada selain Allah swt. Setelah mendengar penjelasan dari Rasulullah, maka kaum yahudi tersebut masuk Islam dan bersyahadat, karena apa yang disampaikan Rasulullah sudah tertulis di kitab dalam ajaran mereka. Adapun siksaan bagi orang yang meninggalkan salat wajib ketika menghadapi sakratul maut, dihinakan Allah dengan kekuasaannya dan meninggal dalam keadaan yang sangat lapar dan haus. Kemudian siksaan yang akan didapatkan di dalam kubur, Allah akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya. Kuburannya akan sangat gelap, dan disiksa sampai hari kiamat tiba. Kadang rasa malas datang untuk melakukan salat. Bahkan, orang yang sudah biasa salat pun kadang masih terserang rasa malas ini. Lalu bagaimana cara mengatasi rasa malas salat itu? Ada beberapa tips untuk menghilangkan rasa malas tersebut, yaitu: Bersiap mengambil wudhu sebelum azan. Kalaupun belum, begitu azan terdengar langsung saja mengambil wudhu. Jangan menunda untuk salat setelah adzan berkumandang. Semakin lama menunda, maka akan semakin malas. Selalu ingat bahwa malaikat Izrail bisa datang kapan pun untuk mencabut nyawa kita. Memikirkan segala azab yang akan diberikan oleh Allah jika meninggalkan salat. Sebagai manusia kita tidak lepas dari melakukan dosa, dan waktu salat itu adalah waktu yang tepat untuk bertobat. Mari kita jaga salat lima waktu untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. (*) Efek Ketidakseimbangan IQ, EQ dan SQ Erina Fitri Mahasiswa Unlam dan Aktivis FSI Al- Furqon FKIP Unlam kekerasan seksual ini bisa terjadi? Faktor penyebab kejahatan seksual ini terjadi ialah, pertama lingkaran sistem yang buruk baik ekonomi, pendidikan,dan lain-lain. Kedua, menaati kebudayaan asing, ketiga, kurangnya perhatian, pengawasan keluarga dan masyarakat, Dan, yang terakhir adalah adanya pergeseran nilai-nilai sosial di masyarakat, serta rendahnya pendidikan agama. Dari kejadian tersebut perasaan aman tidak ada lagi, rasa kepercayaan sepenuhnya kepada sekolah mulai luntur. Nah, di sini peran orang tua harus lebih FENOMENA kekerasan seksual terhadap anak-anak, seperti yang terjadi di Jakarta International School (JIS), memang sangat memprihatinkan. Apalagi, setelah kasus As alias Emon terkuak di Sukabumi, kini bermunculan kasus serupa di Lampung, Sumedang, Batam, Aceh, Malang, Pekan Baru Riau, Medan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan juga terjadi di daerah-daerah lainnya. Hal ini bisa dikatakan sebagai krisis multidimensi sekarang sedang melanda Indonesia, yang lahir sebagai akibat adanya pemisahan antara aspek intelektual, emosional dan spiritual dalam sistem pendidikan kita pada masa lalu. Namun, sekarang para ahli mulai berubah mazhab, dari mengukur kecerdasan seseorang dengan IQ kepada mengukur kecerdasan emosional. Jika semua potensi ini ditumbuhkembangkan dan dibina dengan baik, maka martabat manusia akan berada dalam posisi yang membahagiakan baik di dunia maupun di akhirat. Dalam perkembangannya kecerdasan emosional tidak cukup, khususnya bagi pengembangan kejiwaan yang berdimensi ketuhanan. Kecerdasan emosional lebih berpusat pada rekonstruksi hubungan yang bersifat horizontal (sosial), sementara itu ada dimensi lain yang tidak kalah pentingnya bagi kehidupan umat manusia, yaitu hubungan vertikal atau sering disebut dengan istilah kecerdasan spiritual (Spiritual Qoutient). Oleh karena itu, jika kita ingin keluar dan terbebas dari krisis multidimensi ini, maka tidak ada jalan lain bahwa kita harus menumbuhkembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa-siswa kita, minimal potensi kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Dengan begitu, generasi muda kita pada masa yang akan datang tidak ada lagi yang menjadi predator seks terhadap bocah. Sebab, korban pedofilia bisa menyebabkan trauma berantai yang dapat melahirkan predator-predator seks baru jika penanganan/reatment recoverynya tidak tuntas dan komprehensip. Terjadinya ketidakseimbangan antara IQ, EQ dan SQ dalam diri pelajar dan mahasiswa di Indonesia bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: 1. Pendidikan saat ini cenderung hanya berupa pengajaran, bukan pendidikan; 2. Pendidikan saat ini sudah berubah dari orientasi nilai dan idealisme yang berjangka panjang kepada yang bersifat materialisme, individualisme dan mementing- ditingkatkan lagi. Terutama seorang ibu. Ibu adalah sebaik-baiknya pengatur rumah tangga. Sudah menjadi tanggung jawab ibu dalam mendidik dan mengawasi anak. Karena guru yang pertama dan utama ialah keluarga. Solusi dari penyelesaiannya, baik masalah tersebut maupun masalah lain yang menimpa negeri ini hanya dapat dilakukan dalam skala negara. Hanya dengan menerapkan sistem Islam secara total, kasus yang sedang menimpa anak-anak di negeri ini dapat diberantas secara tuntas. Sistem Islam adalah aturan dari Sang Maha Bijaksana. Jalan keluar satu-satunya. Jaminan ekonomi seluruh rakyat, penjagaan akidah individu-individu, serta hukum yang menjerai bagi pelakunya. (*) Nizar Aditya Rozani Mahasiswa FE Unlam Banjarmasin kan tujuan jangka pendek; 3. Metode pendidikan yang diterapkan tidak bertolak dari pola pikir humanisme, yang melihat siswa sebagai subyek bukan obyek. (*) Tema berikutnya : Aksi Ngelem Marak Dilakukan Remaja Kota Ini SAMPAIKAN komentar Anda maksimal 250 karakter secara santun ke redaksi@banjarmasinpost.co.id, disertai salinan kartu identitas diri dan foto (mohon jangan pasfoto). Kini, saatnya Anda bicara demi kebaikan bersama.
Banjarmasin Post JUMAT 23 MEI 2014 ambun Bungai 17 Advertorial Penyelesaian Tata Ruang Masih Jadi PR HARI Jadi Ke-57 Provinsi Kalimantan Tengah ini bagi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah, H Abdul Razak, merupakan waktu yang cukup panjang membangun Bumi Tambun Bungai. Pembangunan Provinsi Kalteng hingga saat ini sudah cukup baik, karena kemajuannya harus diakui memang sudah terlihat secara baik. Namun begitu, Ketua DPD Partai Golkar Kalteng ini menilai, jika dilihat dari luas wilayah Kalteng yang satu setengah kali Pulau Jawa, tentu pembangunannya masih belum berimbang atau masih timpang. “Sebab itu setiap tahun selalu dilakukan evaluasi pembangunan yang telah dan belum dilakukan, karena ada program jangka pendek menengah dan jangka panjang dalam pembangunan tersebut,” ujar H Abdul Razak yang kembali terpilih sebagai Anggota DPRD Kalteng periode 2014-2019 ini. Mantan bupati Kabupaten Kotawaringin Barat yang juga aktif di dunia politik ini, mengatakan, kemajuan pembangunan Kalteng tersebut terlihat secara signifikan dalam lima tahun terakhir. Karena jika dalam beberapa periode sebelumnya APBD Kalteng hanya terbatas berada pada level ratusan miliar atau Sudah Waktunya Kalteng Dimekarkan HARI jadi Ke-57 Provinsi Kalimantan Tengah yang diperingati pada 23 Mei 2014 ini bagi Wali Kota Palangkaraya, HM Riban Satia, merupakan waktu yang tepat untuk kembali mempelajari proses lepasnya Provinsi Kalimantan Tengah dari Kalimantan Selatan 57 tahun silam. Dalam usia tersebut Bumi Tambun Bungai ini setidaknya mampu membuktikan Kalteng bisa mandiri dan bisa dikatakan bisa sejajar dengan daerah lain. Pembangunan yang dilakukan secara bersama-sama antara 13 pemerintah Kabupaten dan satu kota serta Pemerintah Provinsi Kalteng sudah mampu mewujudkan cita-cita pejuang Kalteng masa lalu agar Kalteng bisa mandiri lepas dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Sehingga menurut orang Nomor satu di Pemerintah Kota Palangkaraya ini, dalam usia yang sudah cukup tua tersebut, selayaknya Kalteng kembali dimekarkan menjadi tiga. Sesuai keinginan masyarakat dari daerah Kotawaringin, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Kotawaringin HM Riban Satia Wali Kota Palangkaraya di bawah Rp 1 triliun, namun dalam lima tahun terakhir sudah jauh melonjak hingga mencapai Rp 3,2 triliun dalam 2014. Razak yang juga merupakan Koordinator Komisi Pengawasan Bidang Infrastruktur di Lembaga DPRD Kalteng ini, mengatakan, masih banyak infrastruktur yang perlu diperbaiki, karena di regional Kalimantan masalah pembangunan infrastruktur adalah masalah yang utama yang harus dibenahi. “Setiap tahun masalah infrastruktur ini terus digenjot, tetapi masih jauh pencapaiannya jika dilihat dari luas wilayah Kalteng, sehingga masalah infrastruktur tetap harus menjadi prioroitas dalam pembangunanya Kalteng kedepannya,” katanya. Lelaki yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Timur ini, mengatakan, masih ada pekerjaan rumah yang hingga saat ini belum juga terselesaikan oleh Pemerintah Provinsi Kalteng yakni masalah penyelesaian rencana tata ruang wilayah (RT- RWP) Kalteng yang belum juga ada penyelesaiannya. “Ini sangat mengganggu sekali, karena salah satu penghambat pembangunan itu adalah belum rampungnya masalah RTRWP Kalteng tersebut,” katanya. H Abdul Razak Waket DPRD Kalteng BANJARMASIN POST GROUP/FATURAHMAN Barat dan Seruyan yang menghendaki membentuk provinsi sendiri. Demikian juga masyarakat yang tinggal di daerah Barito yang juga ingin membentuk sendiri provinsi di wilayah itu dengan menggabungkan, Kabupaten Barito Timur, Barito Selatan, Barito Utara dan kabupaten lainnya yang ada di Sungai Barito untuk bergabung dalam membentuk provinsi sendiri. “Harusnya keinginan itu didukung oleh semua pihak, seperti layaknya 57 tahun silam, masyarakat Bumi Tambun Bungai ini yang ingin lepas dari Kalimantan Selatan, sehingga sekarang terbentuklah Provinsi Kalimantan Tengah. Kita sudah selayaknya berpikir panjang ke depan untuk memberikan kemajuan pada semua daerah yang ada di Kalteng ini. caranya sama saja dengan yang kita lakukan 57 tahun silam, seperti Kalsel yang melepas sebagian wilayahnya untuk membentuk provinsi sendiri yang saat ini menjadi Provinsi Kalteng,” katanya. Riban yang dua periode menjabat sebagai Wali Kota Palangkaraya ini, mengatakan, dia sangat mendukung adanya wacana pemekaran Provinsi Kalteng menjadi tiga tersebut, tentunya dengan tujuan yang sama seperti 57 tahun silam saat warga Kalteng yang juga berjuang BANJARMASIN POST GROUP/FATURAHMAN Razak yang dikabarkan akan maju dalam pencalonannya sebagai Gubernur Kalteng 2015 mendatang, mengatakan, terlalu peliknya masalah tata ruang di Kalteng tersebut, mengakibatkan penyelesaiannya terus berlarut-larut hingga beberapa tahun ini. Padahal penyelesaian revisi tata ruang pada provinsi lain sebagian besar sudah selesai. “Ada masalah yang sangat krusial di Kalteng soal RTRWP tersebut, sehingga sampai saat ini belum ada titik temu terkait revisi RTRWP Kalteng itu antara Pemerintah Provinsi Kalteng dan Kementerian Kehutanan di pusat, ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Gubernur Kalteng datang, yang harus diselesaikan,” katanya. Menurut dia, penyelesaian tata ruang tersebut tidak bisa hanya dilakukan dengan cara pemutihan begitu saja semua masalah yang ada, karena akan ada dampak hukum dibelakangnya, jika itu dilakukan, tetapi yang paling rasional adalah meminimalisir penyelesaian masalah perizinan atau lemahnya pengawasan instansi terkait pemberian izin operasional perusahaan perkebunan dan tambang serta lainnya dilapangan, sehingga terjadi tumpang tindih tata ruang tersebut. “Semua pihak harus punya niat yang sama untuk menyelesaikan semua masalah tersebut dengan kembali duduk satu meja dalam mencapai penyelesaian masalah revisi rencana tata ruang Kalteng tersebut. Sehingga dalam pemerintahan kedepan soal RTRWP bisa terselesaikan dengan baik, sehingga dampaknya pembangunan di Kalteng bisa kembali berjalan dengan baik,” katanya. (*) keras untuk memisahkan diri dari Kalsel agar pembangunan di provinsi ini bisa dipercepat sehingga akhirnya membuat Kalteng saat ini menjadi provinsi yang bisa sejajar dengan provinsi lain. “Jika tidak dilakukan sekarang lalu kapan lagi, daerah kita ini bisa lebih maju lagi, sehingga pelayanan pun bisa lebih mudah didapatkan oleh masyarakat tidak perlu harus berjam-jam untuk mencapai Murungraya, Pangkalanbun, Seruyan apalagi Sukamara maupun Lamandau maupun kabupaten lainnya di Das Barito. Pemekaran Provinsi itu, tidak perlu menunggu harus penduduknya banyak, karena penduduk Kalteng saat ini sudah mencapai 2,3 juta, demikian juga dengan luas wilayah Kalteng mencapai 1,5 pulau jawa. Memang sangat layak di pecah menjadi tiga wilayah provinsi.” katanya. Mantan Ketua HMI Kalteng ini, mengatakan, semua pihak harus melakukan refleksi dan melakukan evaluasi terkait pembangunan dan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat Kalteng. “Tujuan pemekaran Provinsi Kalteng menjadi tiga itu, sangat jelas yakni pelayanan kepada masyarakat akan makin dekat, pegawai tidak akan bertambah, karena cukup pembagian yang dari kabupaten yang ada saja, paling hanya dana untuk membangun perkantoran pemerintahnya saja. Jadikan moment HUT Kalteng Ke 57 kali ini, sebagai refleksi dampak positif lepasnya Kalteng dari Kalsel,” katanya. (*) BPOST GROUP/MUSTAIN KHAITAMI TINJAU LAPANGAN - Saat melakukan kunjungan ke daerah, Gubernur Agustin Teras Narang (kanan) seringkali menyempatkan diri melihat kondisi infrastuktur. Bahkan tak jarang, dia langsung meminta penjelasan teknis dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Leonard S Ampung (kiri) atas kendala dan penanganan yang dilakukan. Kalteng Genjot Jalan Poros ■ Lima Jam Tembus Purukcahu MEMBUKA keterisolasian daerah sejak beberapa tahun terakhir makin digencarkan di Kalimantan Tengah. Apalagi dengan luas wilayah provinsi yang mencapai satu setengah kali Pulau Jawa serta keterbatasan anggaran dana yang dimiliki, program ini bukan suatu hal yang mudah. Di era kepemimpinan Gubernur Agustin Teras Narang dan Wakil Gubernur Achmad Diran, upaya yang diharapkan secara langsung juga dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat ini berhasil dibuktikan. Di antaranya pembukaan jalur Palangkaraya ke kawasan Barito yang sejak beberapa tahun terakhir tidak lagi harus memutar lewat sejumlah kabupaten di Kalimantan Selatan. “Teras-Diran hanya melaksanakan amanat rakyat Kalteng. Dengan membuka jalur transportasi ke darah yang selama ini susah dijangkau, diharapkan secara langsung juga meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Agustin Teras Narang. Kini setelah jalur itu telah operasional dan sebagian besar mulus sehingga memangkas waktu perjalanan hingga menjadi 3,5 jam dari Palangkaraya ke Buntok, obsesi membangun dan membuka jalur poros tengah ke utara Kalteng kembali digenjot. Di antaranya dengan pembukaan jalur darat yang menghubungkan Palangkaraya ke Purukcahu, Kabupaten Murungraya. Sejak 2014, ruas jalan melalui Kuala Kurun-Sei Hanyu- Tumbang Lahung sepanjang 316,4 kilometer itu kembali dipacu penggarapannya. Pembangunan dilakukan dengan sistem kontrak Performance Based Contracting (PBC) kontrak tahun jamak (multy years) itu dilaksanakan untuk masa kerja selama tujuh tahun pada ruas sepanjang 86,7 kilometer dengan total biaya mencapai 180,5 miliar. PBC merupakan kontrak kerja yang dilakukan berdasar kinerja logistik. Cara ini adalah strategi dukungan produk yang digunakan untuk mencapai hasil kinerja terukur dan langsung berhubungan dengan pembayaran kontrak untuk kinerja terhadap metrik ini melalui insentif, kontrak kerja jangka panjang dengan tingkat spesifikasi dan terukur dari kinerja operasional yang disepakati pihak kontraktor. “Saat ini pembangunan Jembatan Sei Hanyu sepanjang 280 Meter telah mencapai lebih dari 89 persen dan diharapkan selesai tahun ini juga. Dengan selisih panjang 154,298 kilometer jika kita ke Purukcahu melewati ruas Buntok-Ampah-Muarateweh atau perlu waktu hingga 12 jam perjalanan, jarak tempuh ini akan bisa kita pangkas hingga hanya menjadi 5-7 jam,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalteng Leonard S Ampung. Tidak hanya ke utara, upaya menerabas dengan membuka jalur ke barat Kalteng kini juga terus dikonsentrasikan Kalteng. Di antaranya ruas Muarateweh-Benangin- Lampeong-batas Kaltim. Secara faktual, saat ini sepanjang 72,8 kilometer jalan di jalur itu sudah diaspal dan 68,75 kilometer masih berupa perkerasan agregat. Di Kalteng, saat ini terdapat 1.714,83 kilometer Jalan Nasional dan 1.100 kilometer Jalan Provinsi. Jalan Nasional terdiri dari 3 ruas yakni Lintas Selatan sepanjang 835,926 kiloemeter, Lintas Tengah sepanjang 598,515 kilometer dan Penghubung Lintas sepanjang 280,392 kilometer. Dari 1.100 kilometer Jalan Provinsi, sepanjang 858,55 kilometer sudah beraspal, 197,3 kilometer berupa agregar, dan 44,15 kilometer masih jalan tanah. Untuk jenis permukaan tanah yakni pada ruas Tumbang Sangai-Tumbang Kalang dan Pangkoh-Bahaur Hilir. Dalam rangka untuk penanganan ruas jalan dan jembatan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada 2014 ini alokasi dana yang dianggarkan melalui APBN sebesar Rp. 1,318 triliun. Sedangkan melalui APBD diproyeksi sekitar Rp 358,123 miliar. “Kami selalu berusaha dan berupaya semaksimal mungkin dalam pembangunan jalan di Kalteng rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat atas angkutan barang dan orang yang aman, nyaman, sereta berdaya guna sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini terlihat dan dapat dirasakan oleh masyarakat dengan semakin mudahnya sarana dan prasarana transportasi baik barang maupun jasa, dan semakin terjangkaunya ke pelosok-pelosok daerah,” ujar Leonard. (*) Kereta Api Bukan Mimpi UPAYA pemenuhan tuntutan jalur transportasi yang dilakukan Gubernur Agustin Teras Narang dan Wakil Gubernur Achmad Diran antara lain juga dilakukan dengan membangun rel kereta api. Jika beberapa tahun lalu itu masih sebatas mimpi, kini program tersebut mendekati keniscayaan. Tahap demi tahap rencana pembangunan rel kereta api yang digaungkan 2007 itu kian mendekati realisasi. Paling tidak, sampai sekarang masih tersisa satu perusahaan konsorsium yang bertahan mengajukan penawaran penggarapannya. Perusahaan itu adalah China Railway Group Limited. Ini merupakan sebuah industri perkeretaapian dari negeri tirai bambu yang melakukan konsorsium dengan PT Mega Guna Ganda Semesta dan PT Royal Energi Concortium di Indonesia. “Sampai sekarang, kami masih dalam tahap negosiasi dan makin mengerucut. Jika tidak ada aral, kita harapkan pada Agustus nanti sudah dilakukan ground breaking atas pelaksanaan pekerjaannya,” ujar Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang. Pada tahap awal, pembangunan rel kereta api di Agustin Teras Narang Achmad Diran Kalteng dimulai dari Bengkuang (Purukcahu), Bengkuang (Barito Selatan), dan Batanjung (Kapuas) dengan panjang mencapai 245 kilometer. Itu dilakukan sesuai izin trase pembukaan jalur yang telah diterbitkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada awal 2013. Rencana ini dijadwalkan kembali dilanjutkan pada pembangunan jalur tahap kedua. Di mana, rute rel kereta api pada tahap ini diproyeksi melayani Kudangan-Kumai- Purukcahu-Kualakurun- Kualapembuang-Tumbang Samba-Nangabulik. Selain untuk angkutan hasil tambang dan perkebunan, jalur kereta api yang direncanakan juga dimaksudkan sebagai sarana transportasi umum. Di Indonesia, program ini baru pertama kali dilakukan oleh pemerintah daerah dengan sistem pembiayaan dari rekanan tanpa membebani APBN. Kesungguhan konsorsium China Railway Group-PT Mega Guna Ganda Semesta dalam pengajuan penawaran ini sebelumnya juga telah dibuktikan dengan pemberian jaminan kontrak. Nilainya pun cukup besar yakni mencapai 25 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 300 miliar. (*)
Page 1 and 2: 32 RP 3.000 HALAMAN Banjarmasin Pos
Page 3 and 4: Banjarmasin Post JUMAT 23 MEI 2014
Page 15: Banjarmasin Post JUMAT 23 MEI 2014
Page 25 and 26: JUMAT 23 MEI 2014 25 DEMI KEADILAN,

Banjarmasin Post Jumat 23 Mei 2014

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?