<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> 8 Super Sport JUMAT <strong>23</strong> MEI <strong>2014</strong> Pemain Bintang Lanjutkan Momentum JOEL CAMPBELL MUSIM ini nama Joel Campbell menjadi satu di antara pemain muda Eropa yang mendapat porsi perhatian yang cukup besar. Penampilannya bersama Olimpiakos, baik di ajang Liga Super Yunani maupun Liga Champions, memancarkan banyak nilai positif. Bahkan, Arsenal, klub asalnya, berhasrat untuk menarik kembali pemain pinjaman tersebut agar bisa berlaga di Premiership musim depan. Bukan sekadar isapan jempol belaka kalau sosok Joel Campbell menuai fokus berlebih, terutama dari para pengamat. Usianya masih 21 tahun, namun warna permainannya justru mengindikasikan sebuah kedewasaan. Ia seolah tak takut bersaing dengan dua bomber andalan Olimpiakos, Javier Saviola dan Kostas Mitroglou. Total delapan gol dan sembilan asis di liga domestik, membuat sang bomber layak mendapat atensi. Karena itulah, pengemas sembilan gol untuk timnas Kosta Rika ini layak untuk menjadi bagian dari armada timnas yang berlaga di putaran final Piala Dunia <strong>2014</strong>. Pada ajang di Brasil tersebut, lagi-lagi dia bakal dipasangkan dengan penyerang senior, terutama Bryan Ruiz, yang juga kapten tim. Momentum bagi Campbell memang tahun ini. Selain di liga lokal, ia juga ikut menyumbang gol di kancah Liga Champions. Momentum permainan sepanjang musim lalu menjadi modal utama. Itu juga yang menjadi pertimbangan pelatih timnas Kosta Rika, Jorge Luis Pinto untuk memilih pesepakbola kelahiran San Jose tersebut. "Dia memang harus bekerja keras agar bisa mendapatkan satu tempat di starting line up. Tapi dengan kualitas dan semangat juangnya, momentum ini tak akan ditinggalkannya begitu saja," sebut Pinto, di ABC News, beberapa waktu lalu. Di sisi lain, Pinto sadar anak asuhnya butuh 'wejangan' lebih karena yang bakal dihadapinya adalah deretan tembok karang Inggris, Italia dan Uruguay, yang notabene berkarakter Eropa. "Tapi justru itulah keuntungan Campbell. Dia justru akan cepat belajar untuk menemukan cara agar bisa menembus lini pertahanan mereka. Saya percaya dengan kemampuannya, dan itu modal penting untuk pemain muda sepertinya agar tak terlalu terbebani kala merumput," jelas sang arsitek. (Tribunnews.com/bud) Menantang Maut 20 PUTARAN final Piala Dunia <strong>2014</strong> memunculkan sederet persaingan ketat di fase grup. Satu kelompok yang dianggap mematikan alias grup neraka ada di Grup D. Di sini berkumpul tiga tim raksasa sekaligus tradisional di event empat tahunan, yakni Inggris, Italia dan Uruguay. Tak pelak, satu tim lagi, Kosta Rika, jauh-jauh hari dianggap sebagai tim pelengkap. Memang bukan tanpa alasan jika para pengamat sepak bola dunia memprediksi Kosta Rika akan menjadi bulan-bulanan trio raksasa tersebut. Secara kualitas dan prestasi, jurang antara Kosta Rika dan tiga tim lain, terbilang sangat jauh. Karena itulah, Los Ticos, julukan Kosta Rika, dianggap sedang menantang maut. Mereka bisa mengalami dua hal, yakni membuat kejutan dengan lolos dari fase grup ini, atau tak pernah sekalipun menuai poin. Ketakutan publik Kosta Rika didukung fakta kalau tim kesayangan mereka tak bisa berbuat banyak di fase grup pada putaran final Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang dan 2006 di Jerman. Mereka memang sempat mengejutkan dengan melangkah ke babak 16 besar, tapi itu terjadi pada perhelatan tahun 1990 di Italia, alias sudah lebih dari dua dekade. Fakta lain grup maut ini, yang membuat Kosta Riko terasa sangat minor adalah perolehan gelar juara. Di grup ini para mantan juara dunia berkumpul. Bahkan jika digabungkan ada tujuh trofi Piala Dunia di grup ini, yakni Italia (4 trofi), Uruguay (2), dan Inggris (1). Tak heran, para pengamat pun hanya berjibaku pada tiga tim ini, mana yang bisa lolos ke babak berikutnya. Jika mengacu pada ranking FIFA, komposisi para pemain, dan prestasi mereka di Piala Dunia terakhir (2010), Uruguay paling layak diunggulkan. Dengan sederet bintangbintang mereka yang merumput di kompetisi Eropa, La Celeste sepertinya menempati urutan teratas untuk difavoritkan. Apalagi jika melihat lini depan mereka yang dihuni para predator ganas seperti Luis Suarez Edinson Cavani ataupun Diego Forlan. Jaminan kemenangan sepertinya menjadi milik Oscar Tabarez tersebut. Uruguay juga dikenal sebagai tim paling konsisten dua tahun terakhir ini. Lalu di mana Kosta Rika?. Sangat memilukan, karena beberapa rumah taruhan justru menganggap mereka tak bisa mencetak gol! Namun justru kondisi inilah yang membuat lawan waspada. FEDEFUTBOLCR.COM KEJUTAN - Para pemain Kosta Rika bersuka ria usai mencetak gol. Kosta Rika berharap bisa membuat kejutan di putaran fi nal Piala Dunia <strong>2014</strong>. Mereka dianggap minor saat bergabung dengan Inggris, Italia dan Uruguay di Grup D. Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez menegaskan, di grup maut seperti yang akan dirasakannya di Brasil <strong>2014</strong>, selalu saja ada faktor 'X' yang bisa membuat semua prediksi berubah total. Dan bisa saja itu dimiliki Kosta Rika. "Dalam sepak bola ada dunia pertama dan dunia ketiga. Kosta Rika mungkin tak diunggulkan. Tapi mereka punya spirit khas dunia ketiga yang ingin mengejar negara-negara maju. Itu sangat menentukan, dan memberi ancaman pada lawan, termasuk kami," jelas Tabarez. Sementara arsitek Kosta Rika, Jorge Luis Pinto menganggap timnya 'tak Kosta Rika Facts Julukan : Ticos, La Sele Zona : CONCACAF Pelatih : Jorge Luis Pinto Kapten : Bryan Ruiz Caps terbanyak : Walter Centeno (137) Top skor : Rolando Fonseca (47) Ranking FIFA : 34 Ranking Tertinggi : 17 (<strong>Mei</strong> 2003) Ranking Terendah : 93 (Juli 1996) Performa di Piala Dunia Piala Dunia Pencapaian 1990 Italia 16 Besar 2002 Korea-Jepang Fase Grup 2006 Jerman Fase Grup Main : 10 Menang : 3 Seri : 1 Kalah : 6 Selisih gol : 12 - 21 Formasi Andalan Kiper : Keylor Navas Belakang : Johnny Acosta, Giancarlo Gonzalez, Michael Umaña, Junior Diaz, Tengah : Cristian Gamboa, Celso Borges, Christian Bolaños, Yeltsin Tejeda Depan : Bryan Ruiz, Joel Campbell salah' berada di zona neraka tersebut. “Saat ini kami mencoba untuk menghadapi tim-tim elite dunia, dan saya pikir dalam beberapa hal kami menunjukkan bisa setara dengan mereka terlepas dari hasil laga nanti. Ini sepak bola, dan tim yang siap segalanya, bisa membawa kemenangan. Itu yang sedang kami buru. Kami tak ingin sekadar tamasya di Brasil," ancamnya.(Tribunnews.com/bud) <strong>23</strong>05/B08
<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> JUMAT <strong>23</strong> MEI <strong>2014</strong> 9 <strong>23</strong>05/B09