23.05.2014 Views

Banjarmasin Post Jumat 23 Mei 2014

Jumat kelabu

Jumat kelabu

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong><br />

JUMAT <strong>23</strong> MEI <strong>2014</strong><br />

Anak Indonesia Kecelakaan di Perth<br />

PERTH, BPOST - Sebanyak 13<br />

anak dari Indonesia dan Malaysia<br />

terluka, akibat bus yang<br />

mereka tumpangi mengalami<br />

kecelakaan, Rabu (21/5) waktu<br />

serempat. Tidak ada yang<br />

tewas dalam musibah tersebut.<br />

Sampai saat ini belum diketahui<br />

berapa jumlah anak Indonesia<br />

yang jadi korban.<br />

Namun kepolisian setempat<br />

menyatakan, 13 anak-anak<br />

tersebut berumur antara 10<br />

tahun dan 12 tahun.<br />

“Mereka bersama delapan<br />

orang dewasa tengah dalam<br />

perjalanan menuju Danau<br />

Leschenaultia untuk kamping,”<br />

demikian pernyataan<br />

kepolisian seperti dilansir kantor<br />

berita AFP, Kamis (22/5).<br />

Penyebab kecelakaan, sopir<br />

bus kehilangan kendali.<br />

Kemudian bus terguling dan<br />

masuk ke parit. “Semua korban<br />

dilarikan ke rumah sakit.<br />

Tiga di antaranya mengalami<br />

patah tulang.<br />

“Tiga orang mengalami<br />

patah tulang. Meskipun lukalukanya<br />

serius, diyakini tidak<br />

membahayakan jiwa,” ujar<br />

polisi.<br />

Delapan korban lainnya<br />

masih dirawat di dua rumah<br />

sakit di Perth. Mereka dalam<br />

kondisi stabil.<br />

“Delapan orang dewasa<br />

juga dilarikan ke rumah sakit<br />

karena luka-luka yang mereka<br />

alami. Saat ini, tujuh orang di<br />

antaranya masih menjalani<br />

perawatan di rumah sakit.<br />

Semuanya korban dibawa ke<br />

rumah sakit untuk observasi,”<br />

kata polisi.<br />

Polisi setempat belum menginformasikan<br />

penyebab<br />

kecelakaan ini. Namun diduga,<br />

kabut menjadi faktor<br />

dalam kecelakaan yang terjadi<br />

di Gidgegannup, sekitar 40 kilometer<br />

sebelah timur Perth<br />

ini. Para korban merupakan<br />

bagian dari organisasi lingkungan<br />

di Indonesia dan Malaysia.<br />

(kps/dtk/afp)<br />

Inter-Nasional<br />

ILUSTRASI/NET<br />

Menteri Agama Jadi Tersangka<br />

JAKARTA, BPOST - Komisi<br />

Pemberantasan Korupsi (K-<br />

PK) menetapkan Menteri<br />

Agama, Suryadharma Ali,<br />

sebagai tersangka kasus dugaan<br />

tindak pidana korupsi<br />

terkait pengadaan barang<br />

dan jasa haji di Kementerian<br />

Agama tahun anggaran 20-<br />

12-2013.<br />

Penetapan status tersangka<br />

Suryadharma Ali ini disampaikan<br />

Wakil Ketua KPK<br />

Busyro Muqoddas.<br />

“Sudah naik penyidikan<br />

dengan SDA (Suryadharma<br />

Ali) dkk sebagai tersangka,”<br />

kata Wakil Ketua KPK Busyro<br />

Muqoddas melalui pesan<br />

singkat, Kamis (22/5).<br />

Sebelumnya, Ketua KPK<br />

Abraham Samad mengungkap<br />

telah mengantongi nama<br />

tersangka dugaan penyelewengan<br />

penyelenggaraan<br />

haji tahun 2012-2013 di Kementerian<br />

Agama. “Petinggi<br />

di negeri ini,” kata Abraham,<br />

Kamis (15/5) lalu.<br />

Ihwal detil perkara, Abraham<br />

menjelaskan bahwa<br />

hal itu terkait penyelenggaraan<br />

ibadah haji tahun<br />

2012-2013.<br />

“Panitianya, penyelenggaranya,<br />

kateringanya. Macam-macsm.<br />

Semua yang<br />

menyangkut proses penyelenggaraan.<br />

Silahkan itu diterjemahkan<br />

sendiri siapa orang<br />

yang paling berkompeten<br />

di sektor ibadah haji,”<br />

kata Abraham.<br />

KPK diketahui tengah<br />

menyelidiki dugaan adanya<br />

penyelewengan dalam penyelenggaraan<br />

haji tahun<br />

2012-2013 di Kementerian<br />

Agama. Secara spesifik KPK<br />

tengah menelisik pengadaan<br />

barang dan jasa dalam penyelenggaraan<br />

haji tahun<br />

2012-2013 yang diperkirakan<br />

bernilai lebih dari Rp100 miliar.<br />

Adapun dalam menyelidiki<br />

kasus ini, KPK ternyata<br />

juga sudah meminta<br />

keterangan dari pegawai<br />

di Kementerian Agama.<br />

KPK sudah meminta keterangan<br />

dari Suryadharma<br />

terkait penyelidikan kasus<br />

ini.<br />

Suryadharma kala itu mengatakan<br />

pemeriksaan oleh<br />

penyelidik berkutat pada<br />

banyaknya pemondokan<br />

yang tak layak.<br />

“Saya ditanya mengapa<br />

jelek? Karena perumahan itu<br />

ada di satu orang yang memiliki<br />

rumah banyak. Itu, misalnya<br />

mengatakan, ini yang<br />

baik, ini yang kurang baik.<br />

Suryadharma Ali<br />

21<br />

NET<br />

Misalnya begitu. Kita diminta<br />

ambil semuanya, atau tidak<br />

diambil semuanya, begitu,”<br />

kata Suryadharma.<br />

“Nah, tim perumahan merasa<br />

terdesak karena kita kan<br />

terikat sama waktu, terikat<br />

sama pesaing-pesaing dari<br />

negara-negara lain yang juga<br />

membutuhkan rumah,” sambungnya.<br />

(kps/dtk)<br />

Militer Thailand<br />

Umumkan Kudeta<br />

BANGKOK, BPOST - Panglima<br />

Angkatan Bersenjata Thailand<br />

Jenderal Prayut Chan-O-<br />

Cha, Kamis (22/5), lewat pidato<br />

televisi mengumumkan<br />

bahwa militer mengambil alih<br />

pemerintahan setelah kisruh<br />

politik selama tujuh bulan tak<br />

kunjung berakhir.<br />

“Untuk mengembalikan<br />

negara ke kondisi normal<br />

dengan cepat, Komite Penjaga<br />

Perdamaian Nasional<br />

yang terdiri atas Angkatan<br />

Darat, Angkatan Udara, dan<br />

kepolisian Thailand mengambil<br />

alih kekuasaan pada 22 <strong>Mei</strong><br />

<strong>2014</strong> pukul 16.30,” kata Jenderal<br />

Prayut Chan-O-Chan.<br />

Dengan pengumuman Jenderal<br />

Prayut ini, maka predikat<br />

Thailand sebagai negeri<br />

dengan kudeta militer terbanyak<br />

di dunia semakin kukuh.<br />

Sejak 1932, terjadi 12 kali kudeta<br />

militer dan tujuh kali percobaan<br />

kudeta. Jika kudeta<br />

1912 dan 1917 dimasukkan,<br />

maka sudah lebih dari 20 kali<br />

kudeta di Thailand.<br />

Salah satu kudeta yang<br />

paling dikenal dalam sejarah<br />

modern Thailand terjadi pada<br />

1932 yang dikenal sebagai<br />

Revolusi Siam, ketika pemerintahan<br />

absolut Kerajaan<br />

Prajadhipok digulingkan sekaligus<br />

membentuk wajah baru<br />

Thailand.<br />

Kudeta ini dianggap sebagai<br />

titik balik sejarah Thailand.<br />

Dalam kudeta tak berdarah<br />

ini, sekelompok kecil perwira<br />

militer yang dikenal sebagai<br />

“Four Musketeers” menggulingkan<br />

Raja Prajadhipok,<br />

sekaligus mengakhiri kekuasaan<br />

monarki absolut yang<br />

sudah berkuasa 700 tahun dan<br />

membentuk monarki konstitusional.<br />

Sejak itu, kudeta militer<br />

datang silih berganti baik<br />

yang berhasil maupun yang<br />

gagal. Kudeta militer terakhir<br />

terjadi pada 2006 saat<br />

menggulingkan PM Thaksin<br />

Shinawatra. (kps)<br />

AFP PHOTO/CHRISTOPHE ARCHAMBAULT<br />

TENTARA Thailand berjaga-jaga setelah Panglima Angkatan Bersenjata<br />

Thailand Jenderal Prayut Chan-O-Cha, Kamis (22/5), lewat pidato televisi<br />

mengumumkan bahwa militer mengambil alih pemerintahan.<br />

Siap Berjihad<br />

Melawan Kemaksiatan<br />

■ Ratusan Orang Dukung Penutupan Gang Dolly<br />

AKSI unjuk rasa dukungan penutupan Lokalisasi Dolly.<br />

SURABAYA, BPOST - Ratusan<br />

orang dari sejumlah elemen<br />

di Surabaya menggelar<br />

unjuk rasa mendukung penutupan<br />

lokalisasi pelacuran<br />

Dolly di halaman Balaikota<br />

Surabaya, Kamis (22/5).<br />

Massa yang terdiri atas laki-laki,<br />

wanita, dan anak-anak<br />

itu berjanji pasang badan untuk<br />

mendukung kebijakan<br />

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini<br />

itu.<br />

Elemen yang berunjuk<br />

rasa itu di antaranya adalah<br />

Ikatan Keluarga Madura (Ikamra),<br />

Gerakan Rakyat<br />

Surabaya (GRS), dan Forum<br />

Madura Bersatu (Formabes).<br />

Selain menggunakan kendaraan<br />

roda dua dan roda<br />

empat, mereka juga menggunakan<br />

sebuah truk yang<br />

penuh dengan peralatan sound<br />

system.<br />

PSK Jajakan Diri via Media Sosial<br />

PASCAPENUTUPAN<br />

tempat lokalisasi di Kabupaten<br />

Banyuwangi, praktik<br />

prostitusi secara terselubung<br />

semakin marak<br />

dengan munculnya beberapa<br />

hotspot baru. Para<br />

bekas pekerja seks komersial<br />

itu pun mulai menjajakan<br />

diri melalu jejaring<br />

sosial, yang sulit dipantau.<br />

“Pemetaan kami<br />

lakukan untuk mendeteksi<br />

munculnya hotspot, dan<br />

terhitung ada sedikitnya 11<br />

hotspot yang muncul yang<br />

diindikasikan imbas dari<br />

ditutupnya tempat lokalisasi<br />

di Banyuwangi.<br />

Namun, jumlah tersebut<br />

masih belum kami kumulatifkan,”<br />

ujar Tunggul<br />

Haryanto, Manager<br />

Program LSM Kelompok<br />

Bina Sehat, Kamis (22/5).<br />

Tunggul menjelaskan,<br />

titik-titik baru yang sering<br />

digunakan untuk melakukan<br />

transaksi seksual<br />

antara lain hotel, tempat<br />

hiburan malam, rumah kos,<br />

dan permukiman warga.<br />

“Prostitusi terselubung kini<br />

banyak dilakukan oleh<br />

sebagian wanita pekerja<br />

seksual yang dulunya<br />

KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL<br />

pernah menghuni tempat<br />

lokalisasi yang telah<br />

ditutup,” kata dia.<br />

Tunggul menjelaskan,<br />

walaupun hotspot yang<br />

muncul masih belasan, hal<br />

tersebut perlu menjadi<br />

kajian.<br />

“Hal ini membuat<br />

lembaga kami yang<br />

konsentrasi pada isu HIV<br />

tidak bisa men-judge<br />

apakah ia wanita pekerja<br />

sosial atau bukan. Jika di<br />

tempat lokalisasi sudah<br />

jelas, kita bisa memantau<br />

bagaimana kesehatan<br />

reproduksi mereka. Apalagi<br />

model transaksi mereka<br />

banyak menggunakan<br />

media sosial yang akan sulit<br />

untuk dipantau,” ujarnya.<br />

Tunggul memperkirakan,<br />

jumlah hotspot tersebut<br />

akan terus bertambah jika<br />

pemerintah tidak memberikan<br />

solusi yang terbaik.<br />

Ia juga menilai, pelatihan<br />

kewirausahaan pascapenutupan<br />

tempat lokalisasi oleh<br />

Pemerintah Kabupaten<br />

Banyuwangi tidak efektif.<br />

“Setelah pelatihan, tidak<br />

ada tindak lanjutnya. Bisa<br />

jadi mereka akan kembali<br />

lagi ke dunia mereka,”<br />

tambahnya.<br />

Diberitakan sebelumnya,<br />

Pemkab Banyuwangi telah<br />

menutup 10 kompleks<br />

pelacuran sejak 2013 lalu.<br />

Kompleks lokalisasi<br />

prostitusi terbesar di<br />

Banyuwangi serta nomor<br />

dua terbesar setelah Dolly<br />

di Surabaya, yakni di<br />

Padang Ulan, Kecamatan<br />

Singonjuruh, sudah ditutup<br />

secara resmi pada 30 April<br />

<strong>2014</strong> lalu. (kps)<br />

Menurut Ketua Dewan Penasihat<br />

Ikamra, Ali Badri Zaini,<br />

dia sangat menghargai<br />

dan mendukung penuh kebijakan<br />

Wali Kota untuk menutup<br />

Dolly. “Penutupan<br />

Dolly adalah tanggung jawab<br />

warga Kota Surabaya. Jika<br />

tetap dibiarkan, semua warga<br />

Surabaya yang akan menanggung<br />

dosanya,” ujar Ali.<br />

Bahkan, jika memungkinkan,<br />

kata Ali, pihaknya mendesak<br />

agar penutupan dilakukan<br />

secepatnya, tidak lagi<br />

menunggu 19 Juni sebelum<br />

puasa. Pihaknya bersama semua<br />

elemen pendukung bersedia<br />

“pasang badan” jika ada<br />

pihak yang berani menghalangi<br />

niat baik itu.<br />

“Ini namanya jihad melawan<br />

kemaksiatan. Kami<br />

siap mendukung sampai titik<br />

darah penghabisan,”<br />

ujarnya.<br />

Korban<br />

Wali Kota Surabaya, Tri<br />

Rismaharini, mengharapkan<br />

tidak ada korban yang jatuh<br />

dalam penutupan lokalisasi<br />

pelacuran Dolly. Kepada<br />

semua elemen yang mendukung<br />

penutupan komplek<br />

prostitusi Dolly, Risma meminta<br />

agar tetap mematuhi<br />

peraturan pihak keamanan.<br />

“Demi kondusivitas Kota<br />

Surabaya, saya minta semua<br />

elemen mematuhi peraturan<br />

keamanan, dan jangan bertindak<br />

sendiri-sendiri agar<br />

tidak ada gesekan yang menimbulkan<br />

korban,” ujarnya,<br />

saat menemui unjuk rasa ratusan<br />

orang pendukung penutupan<br />

Dolly di Balai Kota<br />

Surabaya.<br />

Risma mengaku memang<br />

tidak akan banyak berkomentar<br />

ke publik, saat banyak<br />

pihak yang berkomentar<br />

menolak penutupan Dolly.<br />

“Saya akhir-akhir ini banyak<br />

diam bukan karena<br />

apa, tapi saya khawatir komentar<br />

pro kontra penutupan<br />

Dolly akan menimbulkan<br />

gesekan di tingkat masyarakat,”<br />

tegasnya.<br />

Risma yakin, kebijakannya<br />

akan berjalan mulus, karena<br />

didasari niat baik. “Semua<br />

niat baik pasti akan didukung<br />

oleh Tuhan,” ujarnya.<br />

Seperti diberitakan, Pemkot<br />

Surabaya, berencana<br />

menutup area lokalisasi pelacuran<br />

yang konon pernah<br />

menjadi yang terbesar di<br />

Asia Tenggara itu, pada 19<br />

Juni nanti, tepat sebelum<br />

bulan puasa.<br />

Pemkot Surabaya difasilitasi<br />

oleh Pemprov Jatim<br />

sudah menyiapkan dana untuk<br />

pelatihan bagi pekerja<br />

seks komersial (PSK) dan<br />

mucikari. Saat ini, ada sekitar<br />

1.080 PSK di kompleks lokalisasi<br />

pelacuran Dolly. Mereka<br />

aktif di puluhan wisma dengan<br />

sekitar 300 lebih mucikari.<br />

(Tribunnews/kps/sry)<br />

<strong>23</strong>05/B21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!