Banjarmasin Post Jumat 23 Mei 2014

More documents

Recommendations

Info

Banjarmasin Post 22 JUMAT 23 MEI 2014 BANJARMASIN POST/AYA SUGIANTO Makam Pun Jadi Kolam Rawa NYARIS tenggelam menjadi kolam rawa. Itulah kondisi tempat pemakaman masaal korban Tragedi Jumat kelabu, 23 Mei 1997 silam. Ratusan jenazah dikuburkan di lahan berukuran sekitar 26 meter kali 4 meter di kawasan Jalan A Yani kilometer 22 Landasan Ulin, Banjarbaru. Tempat pemakaman umum (TPU) milik Pemko Banjarmasin ini berdampingan dengan sejumlah alkah. Batasnya hanya pagar kayu yang dibuat seadanya. Di kawasan TPU terdapat tiga atang. Salah satunya terbaca nama makam, Ahmad bin Suadini, meninggal 23 Mei 1997. Lainnya hanya tonggak-tonggak nisan. “Sebenarnya, atang-atang itu pun tidak jelas, sesuai atau tidak dengan jenazahnya. Tetapi keluarga meyakininya sehingga menandai menggunakan atang,” kata salah seorang penjaga makam, Slamet Riyadi, kemarin. Penjaga lain adalah Sabirin. Dia adalah salah satu saksi hidup saat pemakaman para korban itu dilakukan. Dikatakan Sabirin, penggalian tanah dilakukan sejak Jumat malam hingga Sabtu siang. Para penggali hanya menggunakan cangkul. “Banyak jenazah yang su- Minta Banyu Sambungan hal 1 Tingkong Sambungan hal 1 kada marasa miskin wan kada marasa hina. “Nang panting hidup ini basyukur Bus ai, tarimalah napa nang ada, bila kadada supaya bausaha,” ujar Palui. “Razaki tiap urang itu sudah ada batasnya,” ujar Garbus. “Kita hidup di kampung ini kada banyak nang dituntut, makanya kawa panjang umur kada kaya urang di kuta kada tahan angin lalu garing, lalu darah tinggi, lalu ka rumah sakit, lalu manukar ubat ratusan ribu,” ujar Palui. “Cuntuhnya aku Lui ai, biar siang malam bagadang kada mau kurus,” ujar Tulamak manyahut. “Cucuk Mak ai, awak ikam tahan apilan, lamak bulat dah tidak utuh karena terbakar. Katanya terbakar di Mitra Plaza. Baunya sangat menyengat,” ucapnya. Menurut Sabirin, tiap tahun pasti ada sejumlah peziarah yang datang. Bahkan, pengusaha Mitra Plaza, dulu rutin datang untuk mendoakan dan memberi bantuan pengelolaan makam. Namun, sudah beberapa tahun ini, pengusaha itu tidak datang. “Padahal dulu ada rencana memperbaiki pemakaman ini,” kata dia. Penjaga sekaligus perawat makam itu berjumlah lima orang. Dua di antaranya tinggal di pendopo yang hanya dilengkapi ruang pemandian mayat dan toilet berukuran 3 meter kali 4 meter. Mereka tidur hanya beralas tikar. “Selama bertahun-tahun sebagai penjaga makam di sini, kami tidur di pendopo makam. Kadang saya berdua dengan Dahlan, sesama teman penjaga karena memang kami tidak memiliki rumah. Jadi ya terpaksa tidur di atas tempat pemandian mayat atau gudang,” ucap Slamet. Tragedi Jumat Kelabu memang menyisakan banyak luka di hati masyarakat Kalsel. Sebagian masyarakat yang lain menaruh air pada upacara tertentu, seperti pembacaan surah Yasin atau maulid dengan tujuan yang sama. Wallahu’alam, apakah berhasil atau tidak, tidak ditemukan adanya penelitian tentang hal ini; yang jelas mereka merasa tenang. Makin tinggi kharisma dan keilmuan sang guru yang didatangi, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan akan tercapainya keinginan dimaksud. Apakah air yang telah dibacakan doa tersebut, memiliki khasiat tertentu dalam menghadapi problema kehidupan? Marilah kita baca hasil penelitian Dr Masaru Emoto dalam bukunya The Hidden Message in Water. Ia melakukan percobaan dengan membacakan satu kata atau memberi perlakuan terhadap sebotol air murni. Air tersebut diambil beberapa tetes dengan pipet dan ditaruh pada piring petri untuk wadah peneletian. Kemudian air dimasukan ke dalam alat pendingin dengan suhu sampai -250C. Setelah air berubah menjadi es, air kristal diteliti di bawah mikroskop pada suhu ruangan 50C. Dalam proses melelehnya air es karena suhu ruangan, dilakukan pemotretan. Pada saat kepingan es meleleh, kristal air dapat dilihat, yang hasilnya: 1. Kata arigato (terima kasih), terbentuk kristal segi enam yang indah. 2. Kata “setan”, kristal berbentuk buruk. 3. Diputarkan simponi Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. 4. Diperdengarkan musik heavy metal, kristal hancur. 5. Lima ratus orang berkonsentrasi memusatkan pesan peace, kristal air mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. 6. Dibacakan doa Islam, terbentuk kristal bersegi enam (heksagonal) dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Masaru Emoto berkesimpulan, bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. (lihat: Egha Zainur Ramadhani dalam bukunya SUPER HEALTH, Gaya Hidup Sehat Rasulullah, hal. 24-25). Diriwayatkan, setelah Rasulullah SAW menikahkan putrinya Fatimah Az-Zahra ra tahan bahujan tahan bapanas tatap haja sihat tapi... tapi sakali makannya dua talu piring,” ujar Palui. “Aku sapandapat wan Palui bahwa kita hidup di kampung ini manarima apa adanya, istilahnya hidup sadarhana. Nang panting batis kawa basandal biar sandal gapit supaya kada tumbalan, salawar baikat pinggang supaya kada tabalului, kawa bakacamata supaya mata kada babilis wan kawa bagalang jam walaupun galang jam obralan,” ujar Garbus. “Tapi samunyaan nang ikam sambat itu tamasuk barang harat, barang moderen wan larang. Ujar urang satiap maumpati mamakai barang moderen itu mau kada mau taumpat maubah parilaku kita” ujar Tulamak. Bahkan, budayawan Adjim Arijadi menyebutnya sebagai peristiwa yang paling mengerikan bagi sejarah Banua. Karena itu, pria yang menjabat sekretaris Lembaga Budaya Banjar Kalsel berharap pengalaman pahit itu tidak dilupakan.”Harus tetap diusut hingga tuntas agar bisa menjadi sejarah Banjar. Terus diperingati dan bangun monumen agar selalu diingat sehingga tidak terulang. Mahasiswa harus beperan seperti melakukan penelitian untuk mengungkap kebenarannya. Peristiwa tersebut adalah peradaban cukup besar yang perlu diangkat dalam kebudayaan Kalsel,” u- capnya. (sar/ee) Kita Gabung di Pages BPostOnline TRAGEDI Jumat Kelabu jangan terulang. Azalia Putri Salsabilla Nadinda mencegah sblm terjadi itu lebih baik.......dan belajar mengambil hikmah dan pelajaran dr peristiwa yg sdh terjadi itu harus.... Komentar lain di hal 4 dengan Ali bin Abi Thalib ra., beliau mengunjungi kediaman sang pengantin usai salat Isya. Beliau minta disiapkan satu tempayan air. Beliau membacakan beberapa ayat Alquran ke air tersebut. Selanjutnya kedua mempelai disuruh meminum sebagian, sisanya digunakan untuk berwudhu. Beliau juga memercikkan sebagian air tadi ke ubunubun kedua mempelai. Sesudah itu beliau meninggalkan keduanya seraya berdoa: Allahuma barik fihima, wabaraka alaihima, wabaraka lahuma fi naslihima. Artinya: “Ya Allah anugerahilah berkah untuk keduanya, berkatilah keduanya dan berkatilah keduanya dengan keturunan” (lihat: Ibnu Sa’ad, Ath-Thabaqat al-Kubra, jilid 8 hal 24 & Bintusy-Syathi’, Tarajim Sayyidah Bintin-Nubuwwah, hal 467). Allah SWT berfirman: … waja’alna minal-maa-i kulla sya’in hayy… artinya “…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…” (QS Al-Anbiyaa’ 30). Kita perlu berkah. Jika demikian, ucapkanlah basmalah ketika Anda mulai minum, minuman yang dibacakan asma Allah SWT berbeda dengan minuman lainnya tanpa asma Allah SWT. (*) “Samunyaan barang nang disambat Garbus itu (sandal, kacamata, ikat pinggang wan galang jam) kada tamasuk moderen tapi gasan pakaian biasa haja. Napa buktinya Mak bahwa barang moderen itu bisa maubah parilaku kita,” ujar Palui handak minta bukti. “Ampun maaf-lah Lui, buktinya di awak ikam saurang,” ujar Tulamak manunjuk tangan Palui. “Napa tanganku?” ujar Palui. “Hi’ih, kanapa maka ikam manunjuk tangan Palui?” ujar Garbus umpat batakun. “Babarapa hari ini aku malihat Palui bajalan pina miring ka kanan wan tangannya pina tingkong, padahal sabalumnya kada kaya itu. Kanapa maka tingkong Lui?” ujar Tulamak lihum. (bpt/tam) Gelar Selamatan Tiap 23 Mei ■ Tragedi Jumat Kelabu Harus Dijadikan ‘Cermin’ BANJARMASIN, BPOST - Air mata langsung membasahi wajah Fajariah (66) ketika diajak bicara tentang peristiwa pahit yang mengoyak kerukunan warga Kalsel. Hari ini, 17 tahun silam,Tragedi Jumat Kelabu menaburkan duka yang dalam. Berdasar temuan tim pencari fakta Yayasan Lembaga Bantuah Hukum Indonesia (TPF YLBHI), sebanyak 123 orang tewas, 118 orang lukaluka, dan 179 orang hilang dalam amuk massa di masa kampanye. Tempat ibadah, sekolah, rumah jompo, kantor pemerintah, bank, pusat perbelanjaan, apotek, mobil dan sepeda motor, musnah terpanggang api dan dirusak orang-orang yang marah. Salah seorang yang hilang dalam amuk massa itu adalah Budi Hidayat, anak Fajariah. Saat itu, Budi masih duduk di bangku madrasah tsanawiyah. Meski Fajariah sudah merelakan ‘kepergian’ anak ketujuh dari 10 bersaudara itu, namun rasa perih masih terasa menyayat hatinya saat kalender menunjukkan tanggal 23 Mei. “Seandainya saat itu saya tidak mengizinkan dia melihat kerusuhan, mungkin tidak begini kejadiannya. Tetapi kami sudah ikhlas dan menganggap dia sudah meninggal. Tiap tahun kami menggelar haul (selamatan) karena yakin Budi adalah salah satu dari korban yang dimakamkan secara massal,” ucap warga Seberang Masjid, Simpang Sei Mesa, Banjarmasin ini, kepada BPost, kemarin. Fajariah berharap kejadian itu cukup sekali terjadi. Tak perlu terulang karena terlalu banyak yang menjadi korban. “Saya tidak menuntut apaapa atas hilangnya Budi tapi saya berharap kejadian ini tidak terulang,” ucapnuya. Derita serupa dirasakan pasangan suami istri Aswin Pratama dan Azinidar. Putra sulung mereka, Andriyanoor Anak Banua yang Sukses Bangun Mal Sambungan hal 1 layani sebaik mungkin. Jika modalnya tidak cukup, berikan dia utang, saya yang jadi jaminannya” kata Norhin saat menirukan Taimi yang merupakan sosok pahlawan dalam jalan usahanya hingga Ia bisa menjadi pedagang konveksi besar di Pasar Kujajing. Namun, setelah menikah, suami H. Norhanah ini harus merelakan asetnya yang pada saat itu ratusan juta rupiah dilalap si jago merah, karena Pasar Kujajing terbakar. Hal ini diperparah dengan utang sebesar Rp 60 juta pada pedagang di Tanah Abang. ”Saya sempat shock dan tak ingin lagi berdagang konveksi,” ujar Norhin. Tetapi, karena kebaikan dari para pedagang pasar Tanah Abang, Norhin bisa kembali membangun serpihan semangat berdagangnya. ”Untungnya mereka menelepon dan masih memberikan kepercayaan bagi saya untuk mengambil barang dagangan lagi, tanpa harus membayar sepeserpun” ujar ayah, yang salah seorang anaknya berprofesi sebagai dokter ini. Hanya dalam waktu tujuh bulan kemudian, usaha yang tadinya sempat dikhawatirkan mati ternyata maju pesat. Norhin pun mampu membayar utang- alias Andri juga hilang. Kali terakhir Aswin melihat Andri adalah saat hendak menuju tempat kerja, PT Grafika Wangi Kalimantan di Lianganggang, Banjarbaru, Jumat sore. Dia sempat melihat Andri dan dua temannya berboncengan ke arah Pasar Lima. “Setelah itu dia tidak pulang lagi hingga sekarang. Dia mengenakan baju kasus warna putih dan celana jins. Dua temannya pulang, tetapi Andri tidak tahu di mana. Kata temannya,mereka terpisah saat terjadi kerusuhan di sana,” ujar dia. Diungkapkan Aswin, saat kejadian Andri berusia 22 tahun. Dia sudah bekerja di salah perusahana kayu di Sampit, Kalteng. Andri berada di rumah karena masih liburan u- sai hari raya Idulfitri. “Kenang-kenangan terakhir dia adalah foto hitam putih mengenakan kaus grup band Slank. Saya sempat bingung mengapa dia mencetak foto hitam putih, tidak berwarna,” kata Aswin. Keluarga itu tiap 23 Mei juga selalu menggelar haul. Termasuk hari ini. Rencananya mereka membagi-bagikan nasi bungkus ke tetangga dan menggelar doa bersama di langgar. “Saya selalu mencoba berserah kepada Allah,” kata Azinidar sembari terisak. Tragedi Jumat Kelabu terjadi saat masa kampanye. Berawal dari pertikaian yang terjadi kala kader Partai Golkar melakukan konvoi kendaraan bermotor saat prosesi Salat Jumat Masjid Noor, Banjarmasin, belum benar-benar berakhir. Menurut HM Zairullah Azhar yang saat itu menjadi ketua tim pemenangan pemilu Golkar Banjarmasin, pertikaian dipantik tabrakan antara peserta konvoi dan seorang warga. Anehnya, secara cepat ” Jangan ada sikap arogansi sepihak, terlebih saat ini menjelang Pilpres. Jangan utamakan tindakan anarkistis. Watak masyarakat Kalsel bukan merusak. Mari bersama bergandeng tangan ” KOL (INF) SUHARJONO Danrem 101 Antasari kejadian itu berubah menjadi amuk massa yang mengusung isu agama. “Saya menduga ada skenario secara pofesional dan sistematis untuk menciptakan kerusuhan,” ucap mantan bupati Tanahbumbu ini. Kemarahan massa benarbenar mengerikan. Bahkan dia melihat ada kader Golkar, Syamsul Qomar yang sempat dimasukkan ke karung. Untuk menyelamatkan diri, Zairullah menyeberangi sungai di belakang Mitra Plaza menuju kawasan Kuripan, setelah itu bersembunyi di salah satu masjid. “Saat itu sudah tak tahu lagi siapa kawan dan lawan. Beringas semua,” ucap dia. Peristiwa pahit itu telah berlalu. Manjadi harapan bersama agar tidak terulang. Kejadian itu sepantasnya dijadikan pengalaman sekaligus pijakan untuk berubah ke arah lebih baik. Karena itu pula Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin mengajak seluruh warga untuk selalu menjaga suasana kondusif yang tercipta saat ini. “Mari kita jaga kondisi ini demi kesinambungan pembangunan. Jangan sampai kejadian itu kembali terulang,” ucap Rudy sembari berjanji mengecek kondisi makam para korban amuk massa itu. nya pada pedagang Tanah Abang. “Usai melunasi utang-utang saya pun memilih berhenti bisnis konveksi dengan harus bolak-balik ke Jakarta,” ucapnya. Selanjutnya, dengan bermodalkan aset sebidang tanah di jalan AYani Kilometer 3,7 Banjarmasin, ia mulai membangun toko konveksi sendiri. Bisnis segala produk dagangan Pasar Tanah Abang disulap dengan batik khas banua, sasirangan. “Dulunya sasirangan itu sangat sakral, hanya digunakan sebagai ikat kepala dan kain ayunan sebagai media pengobatan. Tidak ada yang menggunakannya sebagai pakaian seperti yang sudah diterapkan masyarakat Hawa untuk mengolah kain batik menjadi pakaian. Karena itulah saya terinspirasi untuk membuat baju sasirangan” kenang Morhin. Dengan menerapkan strategi jujur dan terbuka dalam mengelola usaha, ide usaha cemerlang tersebut ternyata mendapat respons positif dari Gubernur Kalsel saat itu yakni Ir HM Said, dan mendapat antusiasme besar dari Ketua PKK Provinsi Kalsel Hj Latifah Said. “Saya diikutsertakan pelatihan dan diberi modal untuk pembuatan batik DOKUMENTASI WILDAN TARMUJI/ICHAL ILOENX UNTUK BPOST GROUP/AYA SUGIANTO Seruan serupa diucapkan Danrem 101 Antasari Kol Inf Suharjono. Dia yakin, dengan kerukunan yang terjaga, situasi di Kalsel akan selalu kondusif. “Kondisi waktu itu dibanding sekarang sangat jauh berbeda. Nuansa kebatinan politik juga tidak sama,” katanya. Suharjono mengatakan, mengenang tragedi itu sahsah saja dilakukan apalagi oleh keluarga korban. Akan tetapi, dia mengharap warga Kalsel terutama Banjarmasin, menjadikannya sebagai cermin. “Jadikan peringatan, akan sangat tidak nyaman dan besar kerugiannya jika kejadian itu terulang,” ucap dia. Suharjono mengakui bagi sebagian warga, rasa trauma akibat kejadian itu, belum sepenuhnya hilang. Namun diperlukan sikap kedewasaan untuk mengedepankan kepentingan bersama agar tercipta ketenangan dan keamanan. “Jangan ada pula sikap arogansi sepihak, terlebih saat ini menjelang Pemilu Presiden (Pilpres). Jangan utamakan tindakan anarkistis. Watak masyarakat Kalsel bukan merusak. Mari bersama bergandeng tangan,” kata Suharjono. Sementara pengamat sosial dari Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Gazali Rahman menilai bibit-bibit yang bisa memicu terjadi kerusuhan seperti 23 Mei 1997 sudah mulai muncul. Seperti adanya tindakan-tindakan kecurangan saat Pemilu Legislatif (Pileg),9April 2014 lalu. Juga kian maraknya politik uang untuk meraih dukungan. Belum lagi banyaknya peraturan yang penuh nuansa negosiasi elite. “Jika dibiarkan berlanjut, tidak mustahil menimbulkan kekecewaan masyarakat. A- kibatnya akan muncul revolusi sosial, bahkan ada kekhawatiran lebih parah dari kerusuhan 23 Mei 1997. Semoga tidak terjadi,” tegas Gazali. (nic/arl/ath/ee/kur/has/ful) di pulau jawa, dan mengikuti Pameran Nasional seperti di Bali, Solo, Yogyakarta dan di mancanegara seperti Singapura dan Saudi Arabia,” ucap pria yang juga mahir dalam ilmu jahit menjahit ini. Usaha Sasirangan ini menjadi titik balik dari kesuksesan. Berkat usaha dan kerja kerasnya, tak heran jika Norhin dikenal sebagai pioner yang sangat berperan dalam memproduksi dan melambungkan nama kain kebanggaan Banua ini hingga tingkat nasional dan internasional. Bahkan dia pernah mendapat penghargaan dari Menteri Peranan Wanita, Mien Sugandi pada 1984, dengan predikat paling banyak mempekerjakan kaum hawa di bidang home industry. Dari sukses yang dibangun bersama label Citra Sasirangan itu, Norhin mengembangkan sayap ke bisnis perumahan, bersamaan dengan berdirinya PT Pribumi Citra Megah Utama, yang menjadi holding berbagai mega proyek perumahan eliet seperti Kota Citra Graha, yang juga merupakan prospek paling bagus. Walau bergerak pelan tapi pasti, investasinya terus bergerak cepat dan meningkat, yang ditunjukkan dengan dibukanya pasar modern Q Mall di Banjarbaru. (*)
Banjarmasin Post JUMAT 23 MEI 2014 Smart Shopping 23 ADVERTORIAL Nongkrong Asyik di Kopi Item SATU lagi tempat tongkrongan baru dan mengasyikan hadir di Banjarmasin. Namanya Indonesia banget, Kopi Item. Sudah pasti dalam bayangan, minuman dari bahan kopi pasti tersedia. Sudah pasti. Minuman dari biji kopi pilihan terbaik bisa didapat saat ngafe di kedai kopi masuk kawasan CitraLand, Jalan A Yani kilometer 7 Banjarmasin. Tak jauh dari pintu gerbang, Kopi Item yang mulai resmi buka Jumat (23/5) ini dan buka hingga malam. Penasaran? Silakan datang langsung dan rasakan kenikmatan kopi terbaik dengan racikan terampil pembuatnya. Kopi pekat hitam itu baru salah satunya. Keunikan lainnya makin terasa sangat beda kala Anda datang langsung ke kafe yang ditata kesan klasik namun tetap modern. Berbagai jenis minuman dari bahan kopi, baik panas maupun dingin sama nikmatnya. Bahkan menariknya lagi, olahan minuman ini beda sekali rasanya. Ada bahan yang dicampur dengan Jelly yang bukan dibeli sudah jadi, melainkan diolah dan dirajik sendiri hingga sangat terasa sekali rasa kopi “ Kita punya 32 item menu. Itu belum nantinya setiap bulan akan ada menu baru ditampilkan tak kalah ” menarik RATNA Pemilik Kopi Item di Jellynya. “Belum lagi yang paling menarik dan bisa dilihat langsung cara pengolahan kopi tarik maupun teh tarik,” kata Imelda, Head Office dari Kopi Item. Sementara, pemilik Kopi Item Banjarmasin, Ratna mengakui kehadiran kafe dengan interior menawan ini menjadi perdana di Kalsel. Masakan Chinese dan Melayu memang termasuk andalan di Kopi Item ini. Namun menariknya sudah disesuaikan dengan lidahnya Urang Banua. Dijamin saat menyantap bikin lidah bergoyang dan ketagihan. Apalagi bahanbahan didatang berkualitas. Bahkan ada yang diimpor dari negara terbaik. Rencananya kafe yang tempat masaknya bisa dilihat DUA pramusaji Kopi Item menunjukkan masakan yang menjadi andalan. BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO langsung pengunjung ini akan dioperasikan dua lantai. Selain cocok buat nongkrong bersama pasangan, juga pas buat keluarga maupun acara arisan, tak terkecuali pertemuan bisnis. Ratna juga optimistis, kedai dibukanya mampu menarik banyak pengunjung. Sebab, minuman kopi sudah menjadi tradisi turun temurun di Indonesia maupun dunia. Minuman kopi sekarang sudah semakin variatif dan di Kopi Item bisa didapat banyak macam minuman dari bahan kopi. Tapi jangan salah kira, selain bahan dari kopi juga bisa didapat minuman lain. Lalu bagaimana pula dengan makanan ditampilkan? Dijamin bukan hanya bisa bikin kenyang namun juga menyehatkan. Menu makanan di Kopi Item ini, juga bikin sehat dengan varian sehat dan bergizinya. Mau tahu dan buktikan. BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO DUA pramusaji menunjukkan cara pengolah menu minuman Kopi Item yang begitu enak, mantap dan berbeda dari minuman lainnya. Spaghetti misalnya. Menu dari Italia ini di-mix bisa dimakan orang vegetarian dengan campuran sayur saja. Masih penasaran? Bisa coba Laksa Singapura. Makanan Melayu yang sudah sangat terkenal ini membuat penggemarnya di Banjarmasin tak perlu lagi ke luar negeri. Melainkan cukup di Kopi Item sudah bisa menuntaskan menikmati Laksa Singapura. Mau yang makanannya BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO PEMILIK Kopi Item, ratna didampingi Head Office Kopi Item, Imelda menunjukkan menu makanan dan minuman yang menjadi andalan di kafe yang dibuka di kawasan CitraLand, Jalan A Yani kilometer 7 Kertakhanyar, Banjarmasin, Kamis (22/5). agak ringan, bisa dicoba pula Otak Otak Singapura. Namun, yang cukup menarik pula adanya nasi goreng Balacan. Makanan sudah populer di Indonesia ini terasa beda dengan dihadirkan sambal Balacan. “Kita punya 32 item menu. Itu belum nantinya setiap bulan akan ada menu baru ditampilkan tak kalah menarik,” kata Ratna. Memasuki kedai Kopi Item, suasananya sangat nyaman dengan halaman parkir cukup luas, Tidak jauh dari pusat kota dan jauh yang namanya macet. Dapurnya terbuka, saat kita melongok beberapa pekerja berada di belakang dapur terbuka. Ia hanya tampak setengah badan saja. Sebagian tubuhnya tertutup dapur terbuka. Ia sedang meramu minuman untuk pelanggannya. (*) 2305/B23
Page 1 and 2: 32 RP 3.000 HALAMAN Banjarmasin Pos
Page 3 and 4: Banjarmasin Post JUMAT 23 MEI 2014
Page 21: Banjarmasin Post JUMAT 23 MEI 2014
Page 25 and 26: JUMAT 23 MEI 2014 25 DEMI KEADILAN,

Banjarmasin Post Jumat 23 Mei 2014

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?