23.10.2014 Views

Wilayah Rawan Pangan dan Gizi Kronis di Papua, Kalimantan Barat ...

Wilayah Rawan Pangan dan Gizi Kronis di Papua, Kalimantan Barat ...

Wilayah Rawan Pangan dan Gizi Kronis di Papua, Kalimantan Barat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

4<br />

<strong>Wilayah</strong> <strong>Rawan</strong> <strong>Pangan</strong> <strong>dan</strong> <strong>Gizi</strong> <strong>Kronis</strong> <strong>di</strong> <strong>Papua</strong>, <strong>Kalimantan</strong> <strong>Barat</strong>, <strong>dan</strong> Jawa Timur<br />

Secara spasial, wilayah Jawa <strong>dan</strong> Nusa Tenggara telah <strong>di</strong>kenal<br />

sebagai wilayah dengan prevalensi rumah tangga rawan pangan <strong>dan</strong> gizi<br />

tinggi. Oleh sebab itu, beberapa penelitian mengenai rawan pangan <strong>dan</strong><br />

gizi terdahulu <strong>di</strong>fokuskan <strong>di</strong> kedua wilayah tersebut. Hasil penelitian<br />

yang <strong>di</strong>lakukan oleh Martianto (1999) <strong>di</strong> Provinsi Jawa <strong>Barat</strong> <strong>dan</strong> Nusa<br />

Tenggara Timur antara lain menunjukkan: (1) proporsi rumah tangga<br />

rawan pangan (asupan energi < 70% dari kecukupan) <strong>di</strong> Jawa <strong>Barat</strong><br />

bervariasi antara 49,3 – 55,3%, se<strong>dan</strong>gkan <strong>di</strong> NTT proporsi tersebut<br />

bervariasi antara 10,4 – 36,0%; (2) semakin baik agroekologi semakin<br />

rendah proporsi rumah tangga rawan pangan; <strong>dan</strong> (3) sekitar 35,4%<br />

rumah tangga <strong>di</strong> Jawa <strong>Barat</strong> memiliki anggota yang mengalami gizi<br />

kurang. Jumlah tersebut lebih se<strong>di</strong>kit <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan rumah tangga yang<br />

memiliki anggota mengalami gizi kurang <strong>di</strong> NTT yang mencapai 74,3%.<br />

Melalui pendekatan antropometri hasil penelitian A<strong>di</strong> (1999) <strong>di</strong><br />

Pasuruan menyebutkan: (1) meskipun hasil penelitian tidak menemukan<br />

kasus balita gizi buruk, tetapi sekitar 55% rumah tangga teridentifikasi<br />

memiliki balita dengan status gizi kurang hingga se<strong>dan</strong>g (

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!