inventarisasi endapan batubara marginal - Pusat Sumber Daya ...

More documents

Recommendations

Info

INVENTARISASI POTENSI BAHAN GALIAN PADA WILAYAH PETI DAERAH HALMAHRA UTARA, PROVINSI MALUKU UTARA Oleh : Suhandi, Wawan Suherman Kelompok Program Penelitian Konservasi, S A R I Daerah kegiatan secara administratif termasuk kedalam Desa Roko dan Kapa Kapa, Kecamatan Galela dan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Kegiatan pertambangan tanpa izin (PETI) di daerah Gosowong pada wilayah pertambangan PT. NHM sudah mulai banyak berkurang semenjak pemerintah melakukan penertiban. Daerah Halmahera Utara adalah daerah prospek sebagai pilihan oleh masyarakat lokal maupun pendatang dan mulai marak adanya kegiatan pertambangan tanpa izin (PETI), sebelumnya daerah tersebut telah di eksplorasi oleh PT. Nusa Halmahera Minerals (PT. NHM), pada tahun 1998 telah di lepas dan statusnya sekarang telah di kembalikan oleh Negara. Untuk memperoleh data dan informasi mengenai potensi bahan galian pada kegiatan wilayah PETI terutama sumberdaya/cadangan, meng<strong>inventarisasi</strong> bahan galian lain, mineral ikutan, recovery penambangan dan pengolahan, penanganan tailing perlu dilakukan pendataan pemanfaatan bahan galian di daerah tersebut. Ada beberapa kelompok penambangan emas tanpa izin (PETI) di daerah Roko dan Kapa Kapa melakukan kegiatan dengan cara tradisional (amalgamasi), daerah Roko setiap kelompok dapat memperoleh 2-3 gram/hari, daerah Kapa Kapa setiap kelomok memperoleh 1-2 gram/hari, dengan sistem penambangan lobang vertikal. Batuan yang menyusun daerah ini terdiri dari breksi volkaniklastik basaltik andesit sedikit sedimen volkanik, breksi hydrothermal tersilifikasi terdiri dari tufa klastik, andesit dengan matrik “vughy” kalsedonik kuarsa dengan pyrit
PENDATAAN PENYEBARAN MERKURI PADA WILAYAH PERTAMBANGAN DI DAERAH SELOGIR, KAB.WONOGIRI, PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Denni Widhiyatna, R.Hutamadi, Asep Ahdiat Kelompok Program Penelitian Konservasi S A R I Wilayah penambangan emas di Kecamatan Selogiri hanya terdapat di sekitar Gunung Tumbu – Kalipuru yang ditempati oleh batuan mikrodiorit terkersikkan dan sebagian ubahan argilik dengan membawa mineralisasi emas, perak dan logam dasar berupa <strong>endapan</strong> primer tipe urat. Mineralisasi utama terjadi berupa pengisian rekahan oleh jaringan urat kuarsa halus yang mengandung mineral-mineral sulfida berupa pirit dan kalkopirit yang berasosiasi dengan logam mulia emas dan perak. Metode penambangan yang dilakukan berupa tambang dalam, sedangkan pengolahan bijih emas berupa amalgamasi dengan menggunakan gelundung/tromol yang digerakkan oleh generator diesel atau dinamo listrik. Lokasi pengolahan bijih umumnya dilakukan di sekitar lubang tambang.Tidak ada pengolahan yang dilakukan di sungai karena debit airnya kecil bahkan terkadang tidak berair. Hanya terdapat beberapa kelompok penambang yang mengolah tailing dengan menggunakan sluice box dan dulang untuk mendapatkan konsentrat logam berat dan amalgam yang selanjutnya dilakukan proses amalgamasi untuk mendapatkan emasnya. Walaupun kegiatan ini dapat meningkatkan perolehan pengolahan namun karena dilakukan di Kali Jendi dan Kali Puru maka menyebabkan air sungai menjadi keruh dan terkontaminasi unsur merkuri dan logam dasar yang lepas dalam tailing. Hasil analisis conto sedimen sungai aktif menghasilkan 3 kelompok unsur konsentrasi merkuri. Kelompok pertama berkisar antara 76.000 ppb – 194.000 ppb yang terdapat pada sungai-sungai di wilayah pertambangan, antara lain di Kali Nglenggong, Kali Puru, Kali Jendi dan Kali Geritan. Kelas kedua memiliki kisaran nilai unsur merkuri antara 1000 ppb – 76.000 ppb Hg, yang tersebar di bagian tengah hingga hilir Kali Puru dan Kali Jendi sampai di Kali Blatukan. Kelas ketiga berkisar antara 42 ppb – 1000 ppb yang mana kelompok konsentrasi ini dapat dianggap sebagai rona awal kadar merkuri pada sedimen sungai di wilayah Selogiri. Kondisi tersebut di atas menunjukkan bahwa peninggian konsentrasi unsur merkuri dalam conto sedimen sungai masih bersifat lokal di sekitar penambangan dan adanya penurunan konsentrasi ke arah hilir. 46
Page 1 and 2:
DAFTAR ISI DAFTAR ISI TENTATIVE AGE
Page 3 and 4:
( LEMBAR PETA : 0814-61) KAJIAN POT
Page 5 and 6:
UTARA, PROVINSI MALUKU UTARA PENDAT
Page 7 and 8:
PROVINSI KALIMANTAN BARAT INVENTARI
Page 9 and 10: SULAWESI SELATAN PENYELIDIKAN TERPA
Page 11 and 12: TENTATIVE AGENDA Pemaparan Hasil Ke
Page 13 and 14: GEDUNG UTAMA LANTAI 1 GEDUNG UTAMA
Page 15 and 16: Skala Kecil di Kabupaten Bima, Nusa
Page 17 and 18: WEBSITE PMG S A R I Pengembangan da
Page 19 and 20: DATABASE ASEAN S A R I Pengembangan
Page 21 and 22: INVENTARISASI ENDAPAN BATUBARA MARG
Page 23 and 24: INVENTARISASI BATUBARA DI DAERAH KA
Page 25 and 26: PEMBORAN DALAM DAN PENGUKURAN PACKE
Page 27 and 28: atubara, sedangkan pekerjaan pembor
Page 29 and 30: PENYUSUNAN NERACA BATUBARA DAN GAMB
Page 31 and 32: PENGUKURAN KANDUNGAN GAS DALAM LAPI
Page 33 and 34: KAJIAN ZONASI DAERAH POTENSI BATUBA
Page 35 and 36: SURVEY PENDAHULUAN BITUMEN PADAT DA
Page 37 and 38: Bitumen padat di blok IV pada sayap
Page 39 and 40: KAJIAN POTENSI ENDAPAN GAMBUT INDON
Page 41 and 42: INVENTARISASI GAMBUT DAN WATERPASS
Page 43 and 44: KAJIAN POTENSI TAMBANG DALAM PADA K
Page 45 and 46: PENDATAAN PENYEBARAN MERKURI PADA W
Page 47 and 48: EVALUASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN B
Page 49 and 50: KAJIAN POTENSI TAMBANG DALAM PADA K
Page 51 and 52: KAJIAN POTENSI TAMBANG PADA KAWASAN
Page 53 and 54: EVALUASI POTENSI BAHAN GALIAN PADA
Page 55 and 56: INVENTARISASI POTENSI BAHAN GALIAN
Page 57 and 58: Di daerah Karang Alang ditemukan mi
Page 59: erat berupa “sakhan” yang beruk
Page 63 and 64: INVENTARISASI BAHAN GALIAN PADA WIL
Page 65 and 66: INVENTARISASI BAHAN GALIAN PADA BEK
Page 67 and 68: PENYUSUNAN ENSIKLOPEDI BAHAN GALIAN
Page 69 and 70: EKSPLORASI PASIR BESI DI DAERAH KEC
Page 71 and 72: INVENTARISASI MANGAN DI KABUPATEN M
Page 73 and 74: EKSPLORASI EMAS DI KABUPATEN KERINC
Page 75 and 76: INVENTARISASI CEBAKAN BIJIH BESI PR
Page 77 and 78: EKSPLORASI CEBAKAN MANGAN DI KABUPA
Page 79 and 80: INVENTARISASI DAN PENYELIDIKAN MINE
Page 81 and 82: Di daerah Kabupaten Seram Bagian Ba
Page 83 and 84: INVENTARISASI DAN EVALUASI BAHAN GA
Page 85 and 86: Sumber daya hipotetik pasir darat,
Page 95 and 96: INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL
Page 97 and 98: INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL
Page 99 and 100: ANOMALI MAGNET DAN GAYABERAT PADA D
Page 101 and 102: PEMBORAN LANDAIAN SUHU SUMUR JBO-1
Page 103 and 104: PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DAERAH PANA
Page 105 and 106: PENYELIDIKAN GEOLOGI DAN GEOKIMIA D
Page 107 and 108: PENYELIDIKAN PANAS BUMI PENDAHULUAN
Page 109 and 110: PENYELIDIKAN GEOLISTRIK DAN HEAD-ON
Page 111 and 112:
PENYELIDIKAN TERPADU PANAS BUMI DAE
Page 113 and 114:
PENYELIDIKAN GEOLOGI DAN GEOKIMIA P
Page 115 and 116:
PENYELIDIKAN TERPADU DAERAH PANAS B
Page 117 and 118:
SURVEY GEOMAGNET DI DAERAH PANAS BU
Page 119 and 120:
PENGUJIAN UAP/MONITORING SUMUR PANA
Page 121:
PENYELIDIKAN GEOLOGI DAN GEOKIMIA D
show all

inventarisasi endapan batubara marginal - Pusat Sumber Daya ...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?