27.10.2014 Views

No. 119/0T 01 0 l/SU/20 10, TGL. 1 APR - KM Ristek

No. 119/0T 01 0 l/SU/20 10, TGL. 1 APR - KM Ristek

No. 119/0T 01 0 l/SU/20 10, TGL. 1 APR - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

LAPORAN AKHIR PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN <br />

PENELITI DAN PEREKAY ASA (pKPP) <br />

(<strong>No</strong>. <strong>119</strong>/<strong>0T</strong> <strong>01</strong> 0 l/<strong>SU</strong>/<strong>20</strong> <strong>10</strong>, <strong>TGL</strong>. 1 <strong>APR</strong>lL 2<strong>01</strong>0) <br />

PEMlSAHAN RADIOISOTOP MEDIS Lu-177 DARI MATRIK Yb 2 0 3 PASKA<br />

lRADIASI DENGAN KOLOM KROMATOGRAFI<br />

Kadarisman<br />

(peneliti Utama)<br />

PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA <br />

Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15314 <br />

Telp. (021)7563141, Faks. (021)7563141, Email: prr@batan.go.id <br />

Jakarta, <strong>10</strong> <strong>No</strong>vember 2<strong>01</strong>0


LAPORAN AKHlR PELAKSANAAN PROGRAM INSENTlF PENINGKAT AN <br />

KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAY ASA (pKPP) <br />

I. DATA UMUM<br />

TAHUN 2<strong>01</strong>0<br />

TAHAP III<br />

1. Unit Kerja : Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka BA TAN<br />

2. ludul Kegiatan : Pemisahan radioisotop medis Lu-l77 dari matrik Yb 2 0 3 paska<br />

iradiasi dengan kolom kromatografi<br />

3. Fokus Bidang Penelitian : Teknologi kesehatan dan obat<br />

4. Jenis insentif :R:9/RT/~<br />

5. Nama Peneliti Utama : Kadarisman<br />

6. lumlah Dana Penelitian : Rp 188.000.000,­<br />

7. lumlah Personalia : Peneliti : 4 orang<br />

Tenaga Pendukung<br />

: 5 orang<br />

Tenaga Administrasi : 3 orang<br />

8. Abstraksi<br />

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Lutesium-l77 (Lu-l77) telah menjadi salah satu<br />

radioisotop golongan lantanida yang banyak digunakan untuk tujuan terapi. Radioisotop<br />

Lu-l77 memancarkan radiasi ~ yang mempunyai energi 497 keY (78 %) yang ideal<br />

untuk penanganan terapi untuk tumor jaringan lunak, dan juga memancarkan radiasi y<br />

dengan energi utama <strong>20</strong>8 keY (12 %) yang cocok untuk teknik penatahan.<br />

Karakteristika energi radiasi yang dipancarkan ini didukung pula dengan karakteristika<br />

sifat fisika waktu paro yang 6,65 hari, menjadikan radioisotop Lu-l77 sebagai<br />

radioisotop pilihan dalam bidang kedokteran nuklir, khususnya dalam penggunaan<br />

sebagai penandaan senyawa biologis atau antibodi yang mempunyai karakter kinetika<br />

up-take yang lambat. Tidak kurang dari 30 macam aplikasi klinis telah dilakukan dan<br />

dipelajari dengan menggunakan sediaan radiofarmaka bertanda Lu-I77, tetapi tidak<br />

terbatas untuk itu, yaitu penanganan kanker colon, kanker tulang metastasis, limpoma<br />

non-Hodgkin dan kanker paru-paru. Malangnya, kemampuan domestik untuk<br />

memproduksi Lu-l77 bebas pengemban belum mendukung aplikasi yang luas dari Lu­<br />

177. Proposal ini disajikan untuk mempelajari dan untuk menguasai proses produksi<br />

Lu-l77 bebas pengemban berbasis reaksi inti I76Yb (n,y)I77Yb ~ Lu-l77 + ~. Metoda<br />

ini lebih baik dibandingkan dengan metoda langsung dengan reaksi inti yang lebih<br />

sederhana, yaitu 176Lu (n,y) 177 Lu, cara yang terakhir ini memberikan radioaktivitas jenis<br />

relatif rendah dan memberikan impuritis radioisomerik Lu-l77m yang mempunyai<br />

umur paro lebih panjang ( 160 hari dibanding 6,65 hari). Metoda yang diusulkan untuk<br />

preparasi Lu-l77 bebas pengemban ini melibatkan teknik pemisahan Lu-l77 dari<br />

matriks Yb paska iradiasi. Teknik pemisahan ini akan dilakukan didasarkan pada


pemisahan kromatografi kolom menggunakan fa sa diam resin Dowex AG SOWX8 dan<br />

resin LN dengan fasa gerak larutan HC] 2M, 3M dan 6M. Analisis radionuklida<br />

didasarkan pada identifikasi energi y, yaitu <strong>20</strong>8 keY untuk Lu-l77 dan 396 keY atau<br />

198,4 untuk Vb-I77 atau Vb-lS9. Hasil pemisahan Lu-l77 yang terbaik didapat dari<br />

pemisahan kolom kromatografi menggunakan resin Dowex AG SOXW dengan eluen<br />

larutan HC! 2M, 3M dan 6M.<br />

Kata kunci: Ytterbium-I77, Lutesium-I77, bebas pengemban, kromatografi, sediaan<br />

radiofannaka<br />

9. Keluaran: Protokol pemisahan radioisotop medis Lu-l77 dari matriks Vb teriradiasi <br />

dengan kolom kromatografi. <br />

2. DATA PELAKSANAAN KEGIATAN<br />

2.1. Realisasi Fisik<br />

<strong>No</strong>. Tahap Kegiatatn Target Fisik ( %) Realisasi Fisik ( % ) Ket.<br />

Tahap I<br />

1 Pengadaan bahan dan 8 [8] 5 [5] tersisa 3%<br />

kebutuhan (J)<br />

2 Merancang teknik sistem 6 [14) 6 [11)<br />

kolom kromatografi<br />

3 Percobaan pendahuluan<br />

(pelarutan bahan sasaran<br />

secara dingin (tanpa zat 6 [<strong>20</strong>) 6 [17]<br />

radioaktif)<br />

Penyiapan bahan sasaran<br />

'Yb 2 0 3 , iradiasi, pelarutan,<br />

4 pemisahan menggunakao 22 [42] 22 [39]<br />

kolom resin AG lX8 (el")<br />

dan Dowex 50W X4<br />

5 Pembuatan Japoran kemajuao J 0 [52] <strong>10</strong> [49]<br />

Tahap n<br />

1 Pengadaan bah an dan 7 [56] 7 [56] 3% tahap I,<br />

keburuhan (2)<br />

4% tahap II<br />

2 Pemisahan Lu dengan<br />

resin Dowex AG 50WX8,<br />

Eluen HN03 IN sid 3N<br />

(kolom A)<br />

4 [60] 4 [60]<br />

3 Pemisahan Lu dengan<br />

Resin Dowex AG 50WX8,<br />

Eluen<br />

HN03<br />

IN sid 4N (kolom B)<br />

4 [64] 4[64]<br />

4 Pemisahan Lu dengan


Resin Dowex AG 50WX8,<br />

Eluen a-HIBA 0.25M sid<br />

2.0M (kolom C)<br />

5 Pemisahan Lu dengan<br />

Resin Dowex AG 50WX8,<br />

Eluen HCI O.OIN sid 3N<br />

dengan reduktor Jones<br />

4 [68] 4 [68]<br />

4 [72] 4 [72]<br />

6 Pemisahan Lu dengan<br />

Ekstraksi pelarut<br />

4 [76] 4 [76]<br />

7 Laporan tahap 11 5 [81] 5 [81]<br />

Tabap III (Akhir)<br />

Pengu langan percobaan.<br />

Preparasi bahan sasaran<br />

1 Yb<strong>20</strong> J dan LU<strong>20</strong>3, iradiasi<br />

4 [85] 4 [85]<br />

dan pelarutan<br />

Pengu I angan pemisahan<br />

Lu-l77 dengan resin<br />

2 Dowex O/OOWX8 dengan<br />

eluen HCl 2M, 3M dan<br />

6M<br />

Pengulangan pemisahan<br />

Lu-l77 dengan resin<br />

3 Amberlite CG 50 dengan<br />

eluen HCl 2M, 3M dan<br />

6M<br />

4 [89] 4 [89]<br />

4 [93] 4 [93]<br />

-.-- -<br />

4 Membuat protokol<br />

pemisahan Lu-l77 dengan<br />

kolom kromatografi 3 [96] 3 [96]<br />

5 Membuat laporan akhir<br />

,<br />

- L-.<br />

4 [<strong>10</strong>0]<br />

-<br />

4 [<strong>10</strong>0]<br />

-­ L._<br />

2.2. Uraian Kegiatan<br />

2.2. 1. Percobaan pendahuluan<br />

2.2.1.1.Uji dingin pelarutan bahan sasaran Yb 2 0 3 alam<br />

Bahan sa saran Yb 2 0 3 alam masing masing sebanyak 50 mg dilarutkan masing masing<br />

sebanyak <strong>10</strong>mI He] 0,1 M, 4M dan pekat. Bahan sasaran Yb 2 0 3 alam hanya larut dalam <strong>10</strong><br />

ml HCl pekat. Karena itu, dalam kegiatan ini bahan sasaran Yb 2 0 3 alam teriradiasi untuk<br />

selanjutnya dilakukan pelarutan menggunakan <strong>10</strong> ml HCl<br />

2.2.1.2 Percobaan kolom I elusi dengan larutan a-HIBA 1M


Pereobaan proses elusi dari 3 buah kolom kromatografi, yaitu resin Dowex AG lX8 (el)<br />

(kolom Ia), resin Dowex AG 50XW (kolom Ib)dan resin Dowex 50X2 (kolom Ie). Setelah<br />

dielusi dengan larutan a-HlBA 1M diperoleh hasil keeepatan elusi berturut turut adaJah 35<br />

tetes per menit (pH 3), 34 tetes per menit (PH 2) dan 48 tetes per menit (pH 2). Artinya<br />

semua resin kromatografi yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk dielusi<br />

dengan eluen a-HTBA 1M dan paling eepat kolom resin Dowex 50X2 (kolom Ie).<br />

2.2.1.3.Pereobaan elusi bulk Yb 2 0 3 alam teriradiasi dalam kolom resin Dowex AG 1 X8 (er)<br />

(kolom II) dengan eluen a-HlBA 1M.<br />

Bahan sasaran Yb<strong>20</strong>3 teriradiasi dapat larut dengan eepat di dalam larutan <strong>10</strong> ml Hel pekat.<br />

Hasil elusi fraksi 1 sid 31 menunjukkan bahwa radioaktivitas tertinggi dalam fraksi 5 yaitu<br />

sebesar 3,64 mei. Kurva radioaktivitas vs fraksi dapat Gambar 1 di bawah ini;<br />

Kurva Fraksi vs Radioaktivitas <br />

_ 4.0000<br />

.­<br />

~ 3.5000<br />

- 3.0000<br />

IJ)<br />

«l<br />

...<br />

2.5000<br />

'5 2.0000<br />

s: 1.5000<br />

«l<br />

o 1.0000<br />

~ 0.5000<br />

0:: 0.0000 I' a a a a a a a a a L<br />

o 3 6 9 1 2 15 18 21 24 27 30<br />

<strong>No</strong>mor fraksi<br />

Gambar 1 Radioaktivitas vs Fraksi dari kolom I<br />

Dowex AG lX8 (en<br />

Untuk dapat menjelaskan indikasi pemisahan Yb dengan Lu digunakan untuk fraksi yang<br />

mempunyai radioaktivitas tertinggi setiap dan dieaeah menggunakan spektrometer gamma.<br />

Energi/spektrum gamma dari Lu-l77 adalah <strong>20</strong>8,3 KeV dan Yb-175 adalah 396,4 KeV.<br />

Keberadaan radionuklida Yb-175 dan Lu-l77 dalam larutan awal (larutan bulk) dibandingkan<br />

dengan di dalam fraksi hasil elusi yang mempunyai radioaktivitas tertinggi. Hasil elusi kolom<br />

II fraksi yang mempunyai radioaktivitas tertinggi adalah fraksi 5 dengan radioaktivitas 3,64


mCi. Hasil penca cah~<br />

bawah ini;<br />

I E" 'Ll'{.Gl .,~ ' ) \<br />

I<br />

1<br />

I :­ ~~ - I<br />

')<br />

-<br />

: SfJ .1<br />

3<br />

I<br />

I<br />

I<br />

I<br />

,.tIk dan fraksi S dapat dilihat dalam Tabel 1 di<br />

t2 nnafl bulk Yb-Lu dan frksi S dari kolom II<br />

c -\ C"..1-l-\'\; CACAHAN KET.<br />

Bl1.K Yb-Lu FRAKSI5<br />

)45 1150 Lu-l77<br />

25740 58060 Yb-175<br />

0,0211 0,<strong>01</strong>98 LulYb<br />

Perbandingan LwYb di dalam larutan bulk dengan di dalam fraksi S menunjukkan tidak<br />

teIjadi perubahan, artinya kolom kromatografi resin Dowex AG IX8 (Cl-) dengan eluen (J.­<br />

HlBA 1M tidak dapat memisahkan spesi Lutesium dari matriks Yb teriradiasi.<br />

2.2.1.4. Percobaan elusi bulk Yb<strong>20</strong>3 alam teriradiasi dalam kolom resin Dowex AG lX8 (Cn<br />

(kolom II) dengan eluen a-HIBAO,2SM.<br />

Diloading larutan bulk sebanyak <strong>10</strong>0 !-LL dengan radioaktivtas 67,1 mCi, pada 1 Maret 2<strong>01</strong>0,<br />

~uku\ G9·AG. Fraksi. 3 meruQakan radioaktivitas tertinggi yaitu sebesar <strong>10</strong>,07 mCi pada 1<br />

~~ret 2<strong>01</strong>0, pukul <strong>10</strong>:42. Hasil pencacahan radionuklida larutan bulk dan fraksi 3 dapat<br />

dliIhat dalam Tabe1 2 dl bawah ini;<br />

Tabel 2 Hasil pencacahan larutan bulk Yb-Lu dan fraksi 3 dari kolom II<br />

NO<br />

ENERGI (KeV)<br />

CACAHAN<br />

BULK Yb-Lu<br />

CACAHAN<br />

FRAKSI3<br />

KET.<br />

1<br />

<strong>20</strong>8,7<br />

1416<br />

1319<br />

Lu-l77<br />

2<br />

396,7<br />

45451<br />

46874<br />

Yb-175<br />

3<br />

0,0312<br />

0,0282<br />

LulYb<br />

_.<br />

Elusi kolom II menggunakan eluen a-HIBAO,2SM belum dapat memisahkan spesi Lu-l77<br />

dari matriks Yb teriradiasi.<br />

2.2.1.S. Percobaan elusi bulk Th03 alam teriradiasi dalam kolom resin Dowex AG SOWX8<br />

(kolom III).<br />

Bulk Yb-Lu diloading sebanyak 71,8 mCi (23-3-2<strong>01</strong>0, pukul <strong>10</strong>:11) dielusi dengan HN03<br />

0,2SM, setiap fraksi I ml sampai dengan 40 fraksi. Fraksi 1 sid 25 masing masing 1 ml, fraksi<br />

26 sid 40 masimg masing 5 m!. Radioaktivitas filtrat loading 73,2 !-LCi. Sampai dengan fraksi<br />

ke 40 belum ada radioaktivitas yang terikut dengan eluen, paling tinggi 1<strong>10</strong>,9 !-LCi dalam


fraksi 25. Elusi dilanjutkan dengan eluen HN0 3 3M dari fraksi 41 sid 46. Radioaktivitas<br />

tertinggi sebesar 33,8 mCi didapat dalam fraksi 43 . Hasil pencacahan radionuklida larutan<br />

bulk dan fraksi 43 dapat dilihat dalam Tabel 3 di bawah ini;<br />

Tabel 3 Hasil pencacahan larutan bulk Yb-Lu dan fraksi 43 dari kolom III<br />

NO<br />

ENERGI (KeY)<br />

CACAHAN<br />

FRAKSI43<br />

KET.<br />

I<br />

<strong>20</strong>8,7<br />

6522<br />

Lu-l77<br />

2<br />

396,7<br />

347<br />

Yb-175<br />

3<br />

18,795<br />

LulYb<br />

2.2.1.6. Percobaan elusi bulk Yb 2 0 3 alam teriradiasi dalam kolom resin Dowex AG<br />

50WX8 dicampur dengan resin Dowex AG lX2, (kolom IV).<br />

Bulk yang diloading 73,9 mCi (23-3-2<strong>01</strong>0, pukul <strong>10</strong>:04) dielusi dengan HN0 3 0,25M, setiap<br />

fraksi Iml sampai dengan 40 fraksi. Fraksi 1 sid 25 masing masing 1 ml, fraksi 26 sid 40<br />

masimg masing 5 m!. Radioaktivitas filtrat loading 73,5 !-lCi. Sampai dengan fraksi yang ke<br />

40 belum ada radioaktivitas yang terikut dengan eluen, paling tinggi 1<strong>10</strong>,5 !-lCi dalam fraksi<br />

33. Elusi dilanjutkan dengan eluen HN03 3M dari fraksi 41 sid 46. Radioaktivitas tertinggi<br />

sebesar 51,8 mCi didapat dalam fraksi 43 . Hasil pencacahan radionuklida larutan bulk dan<br />

fraksi 43 dapat dilihat dalam Tabel4 di bawah ini;<br />

Tabel 4 Hasil pencacahan larutan bulk Yb-Lu dan fraksi 43 dari kolom IV<br />

NO<br />

ENERGI (KeY)<br />

CACAHAN<br />

FRAKSI43<br />

KET.<br />

I<br />

<strong>20</strong>8,7<br />

<strong>10</strong>930<br />

Lu-l77<br />

2<br />

396,7<br />

428<br />

Yb-175<br />

3<br />

25,537<br />

LuIYb<br />

-<br />

2.2. 2.Percobaan alternatif<br />

Hasil elusi dengan 3 buah (A, B dan C) kolom krmatografi penukar kation resin Dowex<br />

50WX8 menggunakan eluen HN03 1 M sid 3M, (kolom A), HN03 0,5M sid 4M dan<br />

dilewatkan melalui reduktor Jones (kolom B) dan eluen HN03 0,25M sid 2M.<br />

2.2.2.1. Hasil kolom kromatografi resin Dowex 50WX8 dengan eluen HN0 3 1M sid 3M<br />

(kolom A).


Radioaktivitas filtrat loading 72,2 /-lCi. Fraksi 1 sid 14 dielusi dengan HN0 3 1M, fraksi 15<br />

sid 22 dengan HN0 3 1,5M, fraksi 23 sid 30 dengan HN0 3 2M, fraksi 31 sid 40 dengan HN0 3<br />

2,5M, fraksi 41 sid 126 dengan HN0 3 3M, sisa radioaktivitas dalam kolom 56,7 /-lCi,<br />

radioaktivitas tertinggi pada fraksi 92 (1773 /-lCi), fraksi 96 (1 733 ~Ci) dan fraksi <strong>10</strong>2 (1624<br />

~Ci).<br />

Kurva cacahan vs fraksi kolom A<br />

2,000,0 <br />

1,800,0 <br />

=- 1,600,0<br />


Kurva cacahan vs fraksi kolom B<br />

800.0<br />

700.0<br />

600.0 I =-KOLOM~i<br />

U 500.0<br />

2­<br />

Iii 400.0<br />

.r;<br />

!3 300.0<br />

a <strong>20</strong>0.0<br />

- O . OI~~' ~<br />

<strong>10</strong>0.Oe .-.<br />

o <strong>10</strong> <strong>20</strong> 30 40 50 60 70 80 90 <strong>10</strong>0 1<strong>10</strong><br />

Fraksi<br />

Gambar 3 Kurva cacahan vs fraksi hasil elusi kolom B<br />

Tabel5 hasil pencacahan spektrum gamma larutan bulk Yb-Lu teriradiasi dan fraksi ke 57<br />

hasil elusi kolom B<br />

ENERGI BULK FRAKSI57 KET.<br />

<strong>20</strong>8,7 1525 1243 Lu<br />

396,7 239 161 Yb<br />

YblLu 0,157 0,130<br />

Fraksi 57 merupakan hasil elusi dengan eluen HN03 3,5M dengan radioaktivitas tertinggi<br />

yaitu 686 )lCi setelah dicacah dengan spektrometer gamma temyata perbandingan<br />

radionuklida Yb-175 dengan Lu-l77 tidak jauh berbeda dengan yang terkandung dalam bulk<br />

Yb-Lu. Artinya dengan kondisi kolom kromatografi AG 50WX8 dengan eluen HN03 0,5M<br />

sid 4M dan cuplikan dilewatkan dalam larutan reduktor Jones belum mampu memisahkan<br />

spesi Lu-l77 dan matriks Yb tenradiasi.<br />

2.2.2.3 Kolom C : Resin Dowex AG 50WX8 dengan eluen a-HIBA 0,25 M.<br />

Diloading larutan bulk Yb-Lu dengan radioaktivitas sebesar 51,3 mCi (5-5-2<strong>01</strong>0, pukul<br />

<strong>10</strong>:46) radioaktivitas filtrat loading 164,3 )lCi. Fraksi 1 sid 25 dielusi dengan a-HIBA 0,25<br />

M, fraksi 26 sid 36 dengan a-HIBA 0,5M, fraksi 37 sid 71 dengan a-HIBA 1M dan fraksi<br />

72 sid 87 dengan a-HIBA 2M, radioaktivitas tertinggi diperoleh pada farksi 48 (8,15 mCi).<br />

Profil elusi pemisahan Lu-l77 dari matriks Yb:<strong>20</strong>3 melalui kolom resin Dowex AG 50WX8,<br />

Eluen a-HIBA 0.25M sid 2.0M dapat dilihat dalam Gambar 4 di bawah ini;


Kurva cacahan vs fraksi kolom C<br />

9,000,0<br />

8,000 ,0<br />

(3 7,000,0<br />

2. 6,000.0<br />

:; 5,000.0<br />

..c 4,000.0<br />

~ 3,000.0<br />

U 2,000.0<br />

1,000.0<br />

-.-KOLOMC<br />

0.0 lu '" , '.' 7'1'" .....sn'A Sf' 7<br />

o <strong>10</strong> <strong>20</strong> 30 40 50 60 70 80 90 <strong>10</strong>0 1<strong>10</strong><br />

Fraksi<br />

._------<br />

Gambar 4 Kurva cacahan vs fraksi hasil elusi kolom C<br />

Tabel 6 hasil pencacahan spektrum gamma larutan bulk Yb-Lu teriradiasi dan fraksi ke 48<br />

hasil elusi kolom C;<br />

ENERGI<br />

BULK<br />

FRAKSI57<br />

KET.<br />

<strong>20</strong>8,7<br />

1525<br />

1372<br />

Lu<br />

396,7<br />

239<br />

173<br />

Yb<br />

YblLu<br />

0,157<br />

0,126<br />

.­ -<br />

2.2.2.4. Kolom D: Proses elusi dilewatkan dalam reduktor Jones (percobaan ulang).<br />

Resin Dowex AG 50WX8, Bulk Yb-Lu yang diloading 37,6 mCi, radioaktivitas filtrat<br />

loading 49,9 I-!Ci. Fraksi 1 sid 6 dielusi dengan HCl O,OlM, fraksi 6 sid 12 dengan HCl<br />

0,05M, fraksi 13 sid 21 dengan HCI 0,1 M, fraksi 22 sid 30 dengan HCl 1 M, fraksi 31 sid 36<br />

dengan HCl 1,5M, fraksi 37 sid 40 dengan HCl 2M, fraksi 41 sid 43 dengan HCl 2,5 M dan<br />

fraksi 44 sid 51 dengan HCl 3M. Sisa radioaktivitas di dalam kolom 185 I-!Ci. Profil elusi<br />

pemisahan Lu-l77 dari matriks Yb 2 0) melalui kolom reduktor Jones melalui eluen HCl 0,<strong>01</strong><br />

M sid 3,0 M.


, --<br />

Kurva cacahan vs fraks i<br />

I<br />

I<br />

l<br />

I<br />

-<br />

()<br />

- c::<br />

:::J<br />

..r:: "' 0<br />

"' () "' <br />

14,000.0 <br />

12 ,000.0 -+-HCI !<br />

<strong>10</strong>,000.0<br />

8,000.0<br />

6,000.0<br />

4 ,000.0<br />

2,000.0<br />

0.0<br />

o 5 <strong>10</strong> 15 <strong>20</strong>25 30 35 40 45 50 55<br />

Fraksi<br />

Gambar 5 Kurva cacaban vs fraksi hasil elusi kolom reduktor <br />

Jones (percobaan ulangan) <br />

Tabel 7 Hasil pencacahan spektrum gamma larutan bulk Yb-Lu teriradiasi dan fraksi ke 46<br />

dan 47 hasil elusi kolom reduktor Jones<br />

ENERGI<br />

BULK<br />

FR. 46<br />

FR. 47<br />

<strong>20</strong>8,7<br />

499<strong>20</strong><br />

24925<br />

2<strong>01</strong>62<br />

396,7<br />

4728<br />

949<br />

987<br />

Yb/Lu<br />

0,095<br />

0,038<br />

0,049<br />

Hasil pemisahan dengan kolom kromatografi resin Dowex AG 50WX8 dan bulk Yb-Lu<br />

dilewatkan dalam larutan reduktor Jones menunjukkan bahwa ada penurunan kandungan Yb<br />

dalam eluat sampai kira kira 2 kali lipat. Artinya ada kecenderungan pemisahan Lu-l77 dari<br />

matriks Yb teriradiasi.<br />

2.2.2.5. Pemisaban Lutesium dengan Ytterbium melalui ekstraksi pelarut menggunakan<br />

1% HEDHP dalam n-Heksana dan HCI IN.<br />

Pemisahan Lu-l77 dari matriks Yb teriradiasi dengan ekstraksi. Bulk Yb-Lu dengan<br />

radioaktivitas 90,2 mCi, dipisahkan menggunakan 25 ml larutan organik 1% HDEHP dalam<br />

n-Heksana dan 25 ml HCI 1M. Tabel 7 menunjukan hasil pencacahan spektrum gamma<br />

larutan stok (bulk) Yb-Lu teriradiasi dan lapisan ekstraktan dan HCI 1M.


Tabel 7 Hasil pem isahan Lu-l77 dengan ekstraksi normal heksana<br />

ENERGI<br />

<strong>20</strong>8,7<br />

197,9<br />

BULK<br />

4628<br />

49924<br />

Lap. HEDHP<br />

172<br />

4831<br />

Lap. HCI<br />

688<br />

12939<br />

KET.<br />

Lu-l77<br />

Yb-175<br />

LuIYb<br />

- - -­<br />

0,093<br />

0,0356<br />

0,0530<br />

Perbandingan radionuklida Yb-159 (197,9 KeY) di dalam lapisan 1% HDEHP dalam n­<br />

Heksana dengan Lu-l77 (<strong>20</strong>8,7 KeY) di lapisan HCI 1M masing masing 0,0356 dan 0,0530,<br />

artinya spesi Lu dan Yb masih sama sarna tercampur di dalam kedua lapisan.<br />

2.3. Percobaan yang disempurnakan<br />

2.3.1. Pemisahan ekstraksi menggunakan sikJo heksana<br />

Bulk Yb-Lu dengan radioaktivitas 64,81 mCi, dipisahkan menggunakan 25 ml larutan<br />

organik 1 % HDEHP dalam siklo-Heksana dan 25 ml HCl 1 M. Tabel 8 menunjukan hasil<br />

pencacahan spektrwn gamma larutan bulk Yb-Lu teriradiasi, lapisan siklo heksana dan HCl<br />

1 M. Tabel 8 menunjukan hasil pencacahan spektrum gamma larutan bulk Yb-Lu teriradiasi<br />

dan lapisan sik!o heksana dan HCI 1M.<br />

Tabel 8 Hasil pemisahan Lu-l77 dengan ekstraksi siklo heksana<br />

ENERGI<br />

<strong>20</strong>8,4<br />

396,3<br />

BULK<br />

35<strong>01</strong>1<br />

5753<br />

Lap.HEDHP<br />

1325<br />

2542<br />

Lap. HCI<br />

28863<br />

6172<br />

KET.<br />

Lu-l77<br />

Yb-159<br />

LulYb<br />

6,986<br />

-­<br />

0.521<br />

"--­<br />

4,6Z6_<br />

'--­ -<br />

Perbandingan radionuklida Yb-175 (396,3 KeY) di dalam lapisan 1 % HDEHP dalam n­<br />

Heksana dengan Lu-l77 (<strong>20</strong>8,4 KeY) di dalam bulk Yb-Lu, lapisan HC! 1M dan lapisan siklo<br />

heksana masing sebesar 6,086, 0,521 dan 4,676, artinya spesi Lu dan Yb masih sarna sarna<br />

tercampur di dalam kedua lapisan seperti halnya di dalam bulk Yb-Lu.<br />

2.3.2. Pemisahan dengan kolom kromatografi resin penukar ion<br />

Dalam percobaan dengan kolom kromatografi penukar kat ion ini digunakan 3 buah resin<br />

yaitu, resin Dowex 50WX8, Amberlite CG 50 dan resin LN. Elusi dilakukan menggunakan<br />

larutan HC] 2M, 3M dan 6M dengan masing masing fraksi <strong>10</strong>m!. Fraksi I sl 87 dengan HCI<br />

2M, fraksi 88 dan 89 dengan HCl 3M dan fraksi 90 sid 1<strong>10</strong> dengan HCl 6M.


2.3.2.1 HasH percobaan kolom kromatografi resin Dowex AG SOWX8<br />

Bulk Yb-Lu yang diloading sebesar 55,3 mCi, radioaktivitas ftltrat loading 324 j.iCi. Fraksi 8<br />

mempunyai radioaktivitas tertinggi, 8,<strong>10</strong>0 mCi dan fraksi 92 dengan radioak1ivitas 173,9 j.iCi.<br />

Profil elusi dapat dilihat dalam Gambar 7 di bawah ini;<br />

Kurva cacahan vs fraksi<br />

<strong>10</strong>,000.0 <br />

8,000.0 <br />

I-+- KQClv1 E I<br />

t:<br />

co<br />

.s::.<br />

6,000.0<br />

~<br />

co<br />

(,)<br />

4,000.0<br />

2,000.0<br />

G<br />

0.0<br />

0 <strong>10</strong> <strong>20</strong> 30 40 50<br />

Fraksi<br />

190.0<br />

170.0<br />

150.0<br />

130.0<br />

t:<br />

1<strong>10</strong>.0<br />

co<br />

.s::. 90.0<br />

co<br />

(,)<br />

co 70.0<br />

(,)<br />

50 .0<br />

Kurva cacahan vs fraksi dari kolom E<br />

r-+-KOLOM!l<br />

40 50 60 70 80 90 <strong>10</strong>0 1<strong>10</strong><br />

Fraksi<br />

~<br />

Gambar 7 Profil elusi kolom Resin Dowex AG SOWX8<br />

dengan Hel 2M, 3M dan 6M


Gambar 7 A profil elusi kolom kromatografi resin Dowex 50WX8 dengan eluen HC12M, 3M<br />

dan 6M, dari fraksi 1 sid <strong>10</strong>0 dan Gambar 7B profil dari fraksi 45 sid <strong>10</strong>0. Hasi1 pemisahan<br />

spesi Lu-l77 dapat dilihat dalam Tabel 9 di bawah ini;<br />

Tabel 9 Hasil pemisahan Lu-l77 dengan resin Dowex 50WX8 dengan HCI 2M, 3M dan 6M.<br />

ENERGI (KeY) BULK Fraksi 8 Fraksi 92 KET.<br />

<strong>20</strong>8,4 35<strong>01</strong>1 50502 3494 Lu-l77<br />

396,3 5753 7262 308 Yb-175<br />

LulYb 6,086 "------­ 6,954 11 ,344<br />

Dari Tabel 9 terlihat bahwa dalam fraksi 92, perbandingan radionukl ida Lu-l77 dengan Yb­<br />

175 meningkat hampir dua kali lipat, hal ini menunjukkan ada kecenderungan terjadinya<br />

pem isahan spesi Lu-l77 dari matriks Yb teriradiasi.<br />

2.3.2.2. Hasil percobaan kolom kromatografi resin Amberlite CG 50<br />

Bulk Yb-Lu yang diloading 24,2 mCi. Radioaktivitas filtrat loading 3,44 mCi. Fraksi I<br />

radioaktivitas 4,42 mCi (tertinggi) dan terjadi puncak elusi pada fraksi 91 dengan<br />

radioaktivitas 450 )lCi. Profil elusi dalam percobaan ini dapat dilihat dalam Gambar 8 di<br />

bawah ini;<br />

~<br />

j ..<br />

~<br />

..<br />

'"<br />

9.000.0<br />

8 .000 .0<br />

7 .000 .0<br />

6 .000 .0<br />

5 .000 .0<br />

4.000 .0<br />

3.000 .0<br />

2.000 .0<br />

1 ,000 .0<br />

0 .0<br />

~I\<br />

Ku rVI radioa k tif vs Fr ak s i<br />

I__ KOLOMF J<br />

G<br />

<strong>10</strong> <strong>20</strong> 30 40 50 60 70 80 90 <strong>10</strong> 11<br />

o 0<br />

Fraks i<br />

Kurva Radloaktlvltas vs Fraksi<br />

U<br />

2.<br />

;.,<br />

~<br />

0<br />

'0<br />

e<br />

<strong>20</strong>0.0<br />

180 0<br />

150 .0<br />

140 .0<br />

1<strong>20</strong> .0<br />

<strong>10</strong>0 .0<br />

80 0<br />

50.0<br />

40.0<br />

<strong>20</strong> 0<br />

0 .0<br />

50<br />

o<br />

70 8 0 90 <strong>10</strong>0<br />

Fraksi<br />

1<strong>10</strong><br />

Gambar 8 Profil elusi kolom Resin Amberlite CG 50


Gambar 8 A profil elusi kolom kromatografi resin AmberJite CG 50 dengan eluen HCI 2M,<br />

3M dan 6M, dari fraksi I sid <strong>10</strong>0 dan Gambar 8B profii dari fraksi 60 sid J00. Hasil<br />

pemisahan spesi Lu-l77 dapat dilihat dalam Tabel <strong>10</strong> di bawah ini;<br />

Tabel <strong>10</strong> Hasil pemisahan Lu- J 77 dengan resin Amberlite CG 50 dengan<br />

HCI 2M, 3M dan 6M.<br />

ENERGI (KeV)<br />

BULK<br />

Fraksi 1<br />

Fraksi 91<br />

KET.<br />

<strong>20</strong>8,5<br />

350 II<br />

23894<br />

11222<br />

Lu-l77<br />

396,4<br />

5753<br />

2499<br />

1365<br />

Yb-159<br />

LulYb<br />

6,086<br />

9,561<br />

8,221 I<br />

Hasil pencacahan spektrometer gamma pada cuplikan bulk Yb-Lu, fraksi I dan 91 tidak<br />

menunjukkan adanya indikasi pemisahan spesi Lu-l77 dari matriks Yb teriradiasi.<br />

2.3.2.3. HasH percobaan kolom kromatografi resin LN<br />

Bulk Yb-Lu yang diloading 18,75 mCi. Radioaktivitas filtrat loading 11,47 )..lei.<br />

Radioaktivitas eluat tertinggi, yaitu sebesar 2,04 mCi diperoleh dalam fraksi 13.<br />

Percobaan<br />

pemisahan Lu-l77 dari matriks Yb teriradiasi ini dihentikan pada fraksi 42, karen a<br />

diperkirakan radioaktivitas di dalam kolom resin LN sudah terelusi semuanya. Profil elusi<br />

dalam percobaan ini dapat dilihat dalam Gambar 9 di bawah ini;<br />

Kurva Radioaktivitas vs Fraksi<br />

U<br />

2,500.00<br />

2 ,000.00<br />

.:.<br />

III 1,500 .00<br />

S<br />

"><br />

~<br />

., 1 ,000.00<br />

0<br />

:c.,<br />

a:<br />

500.00<br />

0 .00<br />

0 5 <strong>10</strong> 1 5 <strong>20</strong> 25 30 35 40 45<br />

Fraksi<br />

Gambar 9 Profil elusi kolom Resin LN dengan HCI 2M


Gambar 9 profil elusi kolom kromatografi resin LN dengan eluen HCI 2M dari fraksi 1 sid<br />

42. Hasil pemisahan spesi Lu-l77 dapat dilihat dalam Tabel II di bawah ini;<br />

Tabel II Hasil elusi kolom resin LN dengan HCI 2M<br />

Energi (Ke V)<br />

Bulk<br />

Fraksi 13<br />

Ket.<br />

198.3<br />

1441<br />

5043<br />

Yb-159<br />

<strong>20</strong>8.7<br />

1409<br />

124<br />

Lu-l77<br />

LuNb<br />

1.023<br />

40.67<br />

Hasil pencacahan spektrometer gamma pada cuplikan bulk Yb-Lu dan 13 menunjukkan<br />

bahwa spesi Yb terelusi lebih awal dari spesi Lu-l77 dengan eluen HCI 2M. Karena itu<br />

percobaan pemisahan menggunakan resin LN ini perlu dilanjutkan dengan memasukkan<br />

radioaktivitas bulk Yb-Lu yang lebih tinggi ( sekitar <strong>10</strong>0 mCi) dengan jumlah fraksi sampai<br />

<strong>10</strong>0 dengan eluen HCl2M, 3M, dan 6M.<br />

3. Kesimpulan<br />

Proses pemisahan terbaik yang dapat dicapai dalam kegiatan ini adalah pemisahan<br />

menggunakan resin Dowex AG 50WX8 dengan eluen larutan HCI 2M, 3M dan 6M, dengan<br />

cara elusi fraksi I sid 87 dengan HCI 2M, fraksi 88 dan 89 dengan HCI 3M, dan fraksi 90 sid<br />

1<strong>10</strong> dengan HCI 6M. Proses pemisahan ini mendapatkan hasil bahwa dalam fraksi 92<br />

menunjukkan perbanding radionuklida Lu-I77IYb-175 hampir dua kalipat dibandingkan<br />

dalam larutan bulk Yb-Lu yaitu sebesar 11 ,344 dibanding 6,086. Karena itu protokol<br />

pemisahan spesi Lu-l77 dari matriks Yb teriradiasi (terlampir) dibuat berdasarkan percobaan<br />

ini .<br />

4. Saran<br />

Untuk kegiatan selanjutnya dapat dilakukan pemisahan spesi Lu-l77 dari matriks Yb<br />

teriradiasi menggunakan resin LN ini perlu dilanjutkan dengan memasukkan radioaktivitas<br />

bulk Yb-Lu yang lebih tinggi ( sekitar <strong>10</strong>0 mCi) dengan jumlah fraksi sampai <strong>10</strong>0 dengan<br />

eluen HCI 2M, 3M, dan 6M.


Tangerang Selatan, 13 <strong>No</strong>vember 2<strong>01</strong>0<br />

Mengetahui<br />

Peneliti Utama<br />

/,:/' >-- -...~<br />

/ ; '-::' ..- , ;- ).~ - .~" ,<br />

Kepala Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka<br />

;()J ~<br />

, 'r ~ .' .~. ;--.. ...f<br />

.'.- ~."t. ',_,,"<br />

. / -<br />

( Dr. Abdul MutalibJ ( Drs. Kadarisman MSc.)<br />

NIP. 195<strong>20</strong>807197-?07<strong>10</strong><strong>01</strong> NIP. 19560713198411 <strong>10</strong><strong>01</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!