29.10.2014 Views

Klik Disini - KM Ristek

Klik Disini - KM Ristek

Klik Disini - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

· .<br />

LAPORAN PENELITIAN <br />

PENGEMBANGAN KEMITRAAN OALAM <br />

RANGKA PENANGANAN BENCANA MELALUI <br />

UKS 01 SEKOLAH OASAR <br />

Niniek Lely Pratiwi<br />

Fokus Bidang Penelitian : <br />

Teknologi Kesehatan dan Obat <br />

Jenis Insentif : Riset Terapan <br />

PUSLITBANG SISTEM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN <br />

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN <br />

DEPARTEMEN KESEHATAN <br />

2010<br />

1


.. <br />

Lampiran 1<br />

SURAT PENGANTAR<br />

Surabaya, 2 Februari 2010<br />

Kepada Yth :<br />

Sekretariat Penyelenggaraan Penelitian<br />

Prioritas Tekhnologi Kesehatan Obat,<br />

Program Insentif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa<br />

LPND dan LPD Direktorat Jenderal Dikti<br />

Departemen Pendidikan Nasional<br />

d/a Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes<br />

JI. Percetakan Negara 29<br />

Jakarta 10560<br />

Bersama ini, saya menyatakan berminat untuk mengikuti Program<br />

Insentif Riset untuk Penelitidan Perekayasa LPND dan LPD, Direktorat Jenderal<br />

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional tahun 2010. Untuk keperluan<br />

tersebut saya kirimkan berkas yang dipersyaratkan oleh Panitia Penyelenggara.<br />

T erimakasih atas ke~asamanya.<br />

Nama Lengkap<br />

Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes<br />

(NIP. 19610319198901 2001)<br />

Institusil Unit kerja : Puslitbang Sistem dan Kebijakan<br />

Kesehatan 8alitbangkes Depkes Rl<br />

Tanda Tangan<br />

ii<br />

.'


e .<br />

Lampiran 2<br />

Surat Pernyatan tentang Keaslian Kegiatan yang Diusulkan<br />

Yang bertandatangan di bawah ini :<br />

Nama<br />

: Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes<br />

NIP : 19610319198901 2001<br />

Kepangkatan<br />

: PembinallV C<br />

Jabatan Fungsional Peneliti : Peneliti Utama<br />

Institusi<br />

: Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />

Alamat Kantor<br />

: JI. Indrapura 17 Surabaya<br />

Alamat Rumah : JI. Galaksi Bumi Permai Blok Taman Galaksi 2/11<br />

Surabaya<br />

Kedudukan Dalam Tim : Peneliti Utama<br />

Jenis insentif<br />

: Riset T erapan<br />

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal kegiatan dalam Program<br />

Insentif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPND dan LPD tahun 2010 yang<br />

saya ajukan dengan judul<br />

PENGEMBANGAN KEMITRAAN OALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />

MELALUI UKS 01 SEKOLAH DASAR<br />

Adalah asli dan belum dilakukan oleh orang lain. Bila dikemudian hari ternyata<br />

proposal ini tidak asli, maka saya bersedia menerima sanksi yang akan diberikan<br />

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.<br />

Dibuat di : Surabaya<br />

Pada tanggal : 2 Februari 2010<br />

i<br />

(Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes)<br />

NIP. 19610319 198901 2001<br />

.'<br />

.'<br />

iii


.. <br />

Lampiran 3<br />

Surat Pernyataan Tentang Bentuk Produk Akhir<br />

Yang bertandatallgan di bawah ini :<br />

Nama<br />

: Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes<br />

NIP : 19610319198901 2001<br />

Kepangkatan<br />

: Pembina Utama Muda IIV C<br />

Jabatan Fungsional Peneliti : Peneliti Utama<br />

Institusi<br />

: Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />

Alamat Kantor<br />

: JI. Indrapura 17 Surabaya<br />

Alamat Rumah : JI. Galaksi Bumi Permai Blok Taman Galaksi 2/11<br />

Surabaya<br />

Kedudukan Dalam Tim : Peneliti Utama<br />

Jenis Insentif<br />

: Riset Terapan<br />

N:2nY2takail cJerigari sesui1gGuhnya bahwa p,oposa! kegia1an dalam p~(1grarn<br />

Insentif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPND dan LPD tahu(l 2009 yang<br />

saya ajukan dengan judul<br />

PENGEMBANGAN KEMITRAAN OALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />

MELALUI UKS 01 SEKOLAH OASAR<br />

Akan menghasilkan produk akhir berupa : Laporan<br />

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa adanya tekanan<br />

dari siapapun.<br />

Dibuat di : Surabaya<br />

Pada tanggal : 2 februari 2010<br />

Yang membuat ernyataan,<br />

(Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes)<br />

NIP. 19610319 198901 2001<br />

"<br />

iv


· .<br />

.,<br />

Lampiran 4<br />

Surat Kesediaan Peneliti menjadi Anggota Peneliti<br />

Yang bertandataf')gan di bawah ini :<br />

Nama<br />

: Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes<br />

NIP : 19610319198901 2001<br />

Kepangkatan<br />

: Pembina Utama Muda/lV C<br />

Jabatan Fungsional Peneliti : Peneliti Utama<br />

Institusi<br />

: Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />

Alamat Kantor<br />

: JI. Indrapura 17 Surabaya<br />

Alamat Rumah : JI. Galaksi Bumi Permai Blok Taman Galaksi 2/11<br />

Surabaya<br />

Kedudukan Dalam Tim : Peneliti Utama<br />

Jenis Insentif<br />

: Riset Terapan<br />

Menyatakan bersedia melaksanakan tugas sebagai Peneliti Utama/Peneliti dalam<br />

Program Intensif Riset untuk Peneliti dan Perf~kaynsa LPND dan LPD tahun 2010<br />

sl3lama - tahun 8 bulan, dalam oeneHtian yang berjudul<br />

. .<br />

PENGEMBANGAN KEMITRAAN DALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />

MELALUI UKS 01 SEKOLAH OASAR<br />

Dibuat di : Surabaya<br />

Peneliti UtamalPeneliti<br />

Yang membuat ernyataan,<br />

Pada tanggal : 2 Februari 2010<br />

(Dr. Niniek Lely Pratiwi. drg, M. Kes)<br />

NIP. 19610319 198901 2001<br />

v<br />

"


.. <br />

Lalllpiran 4 <br />

Surat Kesediaan Peneliti menjadi Anggota Peneliti <br />

Yang bertandatangan di bawah ini :<br />

Nama lengkap<br />

OR.dr. Andriansyah Arifin MPH<br />

NIP 194712131975101001<br />

Kepangkatan<br />

IV c<br />

Jabatan Fungsional Peneliti Peneliti Madya<br />

Instansi<br />

Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />

Alamat Kantor jl. Indrapura 17 Surabaya, 60176<br />

Kedudukan dalam Tim Peneliti 1<br />

Jenis Insentif<br />

Riset T era pan<br />

Menyatakan bersedia melaksanakan tugas sebagai Peneliti Utama/Peneliti dalam<br />

Program Intensif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPNO dan LPO tahun 2009<br />

selama - tahun 8 bulan, dalam penelitian yang berjudul<br />

PENGEMBANGAN KEMITRAAN DALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />

MEiALUI UKS OJ SEKOLAH DASAR<br />

Peneliti UtamalPeneliti i<br />

I<br />

Yang e bu pernyataan,<br />

\<br />

1\-)<br />

Oibuat di : Surabaya<br />

Pada tanggal : 2 Februari 2010<br />

Mengetahui, <br />

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan <br />

Sistem dan Kebijakan Kesehatan <br />

Badan Litbang Oepkes RI <br />

(drg. Agus Sup pto, MKes)<br />

NIP. 19640813 199101 1 001<br />

vi


· "<br />

Lampiran 4<br />

Surat Kesediaan Peneliti menjadi Angr:ota Peneliti<br />

Yang bertandatangan di bawah ini :<br />

Nama<br />

: Ors.Setia Pranata, MSi<br />

NIP : 19660704 199503 1 001<br />

Kepangkatan<br />

: III C<br />

Jabatan Fungsional Peneliti : Peneliti Muda<br />

Institusi<br />

: Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan,<br />

Alamat Kantor<br />

: ..II. Indrapura 17 Surabaya<br />

Kedudukan dalam Tim : Pene!iti 2<br />

Jenis Insentif<br />

: Terapan<br />

Menyatakan bersedia melaksanakan tugas sebagai Peneliti Utama/Peneliti dalam<br />

Program Intensif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPNO dan LPO tahun 2009<br />

selama - tahun 8 bulan, dalam penelitian yang berjudul<br />

PENGEMBANGAN KEMITRAAN DALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />

MELALUI UKS 01 SEKOLAH OASAR<br />

Peneliti Utama/Peneliti<br />

Yang membuat pernya<br />

Dibuat di : Surabaya<br />

Pada tanggal : 2 Februari 2010<br />

(Drs. Setia Pranata, MSi)<br />

NIP : 1973 10162003122001<br />

Mengetahui, <br />

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan <br />

Sistem dan Kebijakan Kesehatan <br />

Badan Litbang Depkes RI <br />

vii<br />

."


· .<br />

Lampiran 4<br />

Surat Kesediaan Peneliti menjadi Anggota Peneliti<br />

Yang bertandatangan di bawah ini :<br />

Nama lengkap<br />

Widjiartini, S<strong>KM</strong>., M.Kes<br />

NIP 140 065.925<br />

Kepangkatan<br />

IVa<br />

Jabatan Fungsiohal Peneliti Peneliti Madya<br />

Instansi<br />

Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />

Alamat Kantor jl. Indrapura 17 Surabaya, 60176<br />

Kedudukan dalam Tim Peneliti 3<br />

Jenis Insentif<br />

Terapan<br />

Menyatakan bersedia melaksanakan tugas sebagai Peneliti Utama/Peneliti dalam<br />

Program Intensif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPND dan LPD tahun 2009 .<br />

selama - tahun 8 bulan, dalqm peneliti2n yang berjudul<br />

PENGEMBANGAN KEMiTRAAN DALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA <br />

MELAlUI UKS DI SEKOLAH DASAR <br />

Peneliti Utama/Peneliti<br />

Yang membuat pemyataan,<br />

Dibuat di : Surabaya<br />

Pada tanggal : 2 Februari 2010<br />

(Widjiartini,SK M, M.Kes) <br />

NIP : 197905042003122003 <br />

Mengetahui, <br />

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan <br />

Sistem dan Kebijakan Kesehatan <br />

Badan Litbang Depkes RI <br />

viii<br />

"


.. <br />

Lampiran 5<br />

Surat Pernyataan Tidak Menjadi Peneliti Utama Rangk2.Q<br />

Yang bertandatangan di bawah ini :<br />

Nama<br />

: Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes<br />

NIP : 19610319 198901 2001<br />

Kepangkatan<br />

: Pembina Utama Muda/ IV C<br />

Jabatan Fungsional Peneliti : Peneliti Utama<br />

Institusi<br />

: Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />

Alamat Kantor<br />

: JI. Indrapura 17 Surabaya<br />

Alamat Rumah : JI. Galaksi Bumi Permai Blok Taman Galaksi 2/11<br />

Surabaya<br />

Kedudukan Dalam Tim : Peneliti Utama<br />

Jenis Insentif<br />

: Riset Terapan<br />

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya menjadi Peneliti Utama pada<br />

Program Insentif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPND dan 'LPD tahun 2009<br />

yang saya ajukan dengan judul<br />

. <br />

PENGEMBANGAN KEMITRAAN DALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />

MELALUI UKS 01 SEKOLAH DASAR<br />

Tidak merangkap menjadi Peneliti Utama di program lainnya<br />

Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa adanya tekanan<br />

dari siapapun.<br />

Dibuat di : Surabaya<br />

Pada tanggal : 2 Febrauari 2010<br />

Yang memb~an.<br />

(Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes)<br />

NIP. 19610319 198901 2001<br />

"<br />

ix<br />

"


e .<br />

PROFIL PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN <br />

SISTEM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN, BADAN LlTBANG KESEHATAN <br />

VISI DAN MISI Puslitbang Sisjakkes 2005-2009:<br />

Telah ditetapkan Visi Departemen Kesehatan dalam Tahun 2005-2009 adalah<br />

"Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat". Untuk itu ditetapkan 4 Strategi<br />

Utama (Grand Strategy) Oepkes RI:<br />

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat<br />

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang<br />

berkualitas<br />

3. Meningkatkan sistem , survailans, monitoring dan informasi kesehatan<br />

4. Penif1gkatan pembiayaan kesehatan.<br />

Sejalan dengan hal tersebut, maka Pusat Penelitian dan Pangembangan<br />

Sistem dan Kebijakan Kesehatan (Puslitbang Sisjakkes) sebagai organisasi<br />

fungsional di bidang penelitian dan pengembangan kesehatan menetapkan Visi<br />

dan Misi sebagai berikut:<br />

Visi: " Memperkuat Sistem Kesehatan untuk menjamin Rakyat Sehat "<br />

Misi: "Menghasilkan Informasi sesuai Kebutuhan Klien"<br />

STRA TEGI Puslitbang Sisjakkes 2005-2009:<br />

1. Meningkatkan sinergisme dengan klien dalam manajemen Litbangkes<br />

2. Meningkatkan kompetensi, profesionalisme,dan integritas<br />

3. Meningkatkan sarana dan prasarana Litbangkes<br />

4. Membangun jejaring dan promosi serta advokasi hasil Litbangkes<br />

5. Mengembangkan Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan sebagai Center<br />

of Excellence pengobatan Akupunktur & WHO Collaborating Center For<br />

Health Systems Research.<br />

xi


·. <br />

TUJUAN Puslitbang Sisjakkes Tahun 2005-2009:<br />

Terselenggaranya litbang di bidang sistem dan kebijakan keseh C' trl;~<br />

untuk<br />

memperkuat sistem kesehatan, demi tercapainya peningkatan mutu, efisiensi dan<br />

keadilan.<br />

SASARAN Puslitbang Sisjakkes 2005-2009:<br />

1. Oihasilkannya Policy Option, Rekomendasi, Prototype, Produk dan Teknologi<br />

baru hasil Litbangkes<br />

2. Tersedianya tenaga Peneliti yang kompeten dan memiliki integritas yang<br />

tinggi untuk melaksanakan litbangkes<br />

3. Tersedianya Sarana dan Prasarana litbang kesehatan yang terakreditasi<br />

4. Tersedianya informasi dan publikasi hasillitbangkes<br />

5. Terlaksananya diseminasi, promosi, advokasi, dan aplikasi hasillitbangkes<br />

.<br />

6. Terbentuk dan berfungsinya Jejaring, Forum Komunikasi dan Kemitraan<br />

Litbangkes. <br />

TATA ORGANISASI <br />

STRUKTURAL<br />

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Puslitbang Sistem dan Kebijakan<br />

Kesehatan memiliki Struktur Organisasi:<br />

1. Bagian Tata Usaha<br />

2. Bidang Program dan Ke~asama<br />

3. Bidang Pelayanan Penelitian<br />

4. Kelompok Jabatan Fungsional, berupa Kelompok Program Penelitian (KPP)<br />

KPP di Surabaya (Head Office): KPP Pelayanan Kesehatan, SOM<br />

Kesehatan, Manajemen Kesehatan, Teknologi Kesehatan, Pemberdayaan<br />

~. Masyarakat. Sedang KPP di Jakarta (Branch Office): KPP Pembiayaan<br />

Kesehatan,<br />

Kebijakan Kesehatan, Kebijakan dan Manajemen Farmasi,<br />

Asuhan Kefannasian<br />

xii<br />

.'


.. <br />

' J<br />

Disampin~<br />

peneliti, yaitu:<br />

itu juga dibentuk tim-tim ad-hoc untuk menunjang tugas & fung si<br />

1. Panitia Pembina Ilmiah (PPI)<br />

2. Dewan Redak~i (DR)<br />

3. Tim Penilai Peneliti Institusi (TP2I)<br />

LABORATORIUM<br />

Dalam institusi litbangkes keberadaan laboratorium adalah merupakan sarana<br />

penting untuk menunjang pelaksanaan tugas utama penelitian. Puslitbang<br />

Sisjakkes memiliki 5 Laboratorium:<br />

1. Laboratorium Penelitian Pengembangan Pelayanan Akupunktur<br />

2. Laboratorium Penelitian Pengembangan Pelayanan Pengobatan Obat<br />

Tr2disional<br />

3. L.aboratorium Penelitian Pengembangan Pelayanan Peng~batan Tenaga<br />

Oalam<br />

4. Laboratorium Penelitian Pengembangan Pelayan~m Kesehatan Reproduksi<br />

5. Laboratorium Penelitian Pengembangan Informasi Kesehatan <br />

SUMBER OAYA MANUSIA ( SOM ) <br />

Sumber daya manusia (SOM) Puslitbang Sisjakkes berdasarkan<br />

pendidikan adalah S3 (11 orang). S2 (38 orang). S1 (46 orang). Oengan jabatan<br />

fungsional peneliti Ahli Peneliti Utama (4 orang). Ahli Peneliti Madya (2 orang).<br />

Ahli Peneliti Muda (10 orang). Berdasarkan kepakaran adalah Health Services,<br />

Health Behavior, Health Policy and Management, Epidemiology & Biostatistics,<br />

Non Medication Therapy, Pengobatan Komplementer dan Altematif,<br />

Pharmaceutical Care, Phannacy Policy & Management.<br />

.'<br />

xiii


e.<br />

DAFTAR 151 <br />

Halaman<br />

Judul<br />

Surat Pengantar<br />

Surat Pemyataan Keaslian Kegiatan Yang Diusulkan<br />

Surat Pemyataan Bentuk Produk Akhir<br />

Pemyataan Bersedia Melaksanakan Tugas<br />

Peneliti Utama<br />

Peneliti 1<br />

Peneliti 2<br />

Peneliti 3<br />

Surat Pernyataan Tidak Menjadi Peneliti Utama Rangkap<br />

Lembar Pengesahan<br />

Profil Lembaga<br />

DAFTAR lSI<br />

ABSTRAK<br />

RINGKASAN PENELITIAN<br />

Ii<br />

Iii<br />

Iv<br />

V<br />

V<br />

Vi<br />

Vii<br />

Viii<br />

Ix<br />

X<br />

Xiii<br />

Xv<br />

Xvi<br />

Xvii<br />

BABI<br />

BAB II<br />

BAB III<br />

LATAR BELAKANG<br />

a. Masalah Penelitian<br />

b. Fokus Bidang Penelitian<br />

c. Topik Penelitian<br />

d. Pertanyaan Penelitian<br />

e. Pertimbangan/justifikasi Fokus Bidang Penelitian<br />

f. Hipotesis<br />

MANFAAT PENELITIAN<br />

TUJUAN PENELITIAN<br />

a. Tujuan Umum<br />

1<br />

3<br />

4<br />

4<br />

4<br />

4<br />

5<br />

6<br />

7<br />

7<br />

xiv<br />

.'


-. <br />

b. Tujuan Khusus 7<br />

BAB IV METODE PENELITIAN 10<br />

a. Kerangka Konsep 10<br />

b. Variabel 11<br />

c. Tempat dan Waktu 11<br />

d. Definisi Operasional 12<br />

e. Desain Penelitian 12 <br />

f. Populasi dan Sampel 13 <br />

g. Estimasi Besar Sampel, Cara Pemilihan dan 13 <br />

Penarikan Sam pel <br />

h. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data 15 <br />

i. Manajemen dan Analisis Data '16 <br />

BAB V HASIL PENELITIAN 18 <br />

a.Karakteristik Informan<br />

18 <br />

b. SKB 4 Kementrian Program UKS 20 <br />

c. Program SKB dim Penanggulangan Bencana 35 <br />

d. Round tabel Discussion 35 <br />

e. Hasil Lokakarya Triangulasi 55 <br />

BABVI PEMBAHASAN 58 <br />

xv


· . <br />

ABSTRAK<br />

UKS merupakan salah satu kegiatan Health Promoting School, yang bertujuan<br />

untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, mempertinggi derajat kesehatan<br />

peserta didik, serta menciptakan lingkungan sehat. Anak usia sekolah merupakan target<br />

potensial untuk upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan. Konsep kemitraan<br />

menjadi dasar dalam penerapan SKB 4 menteri ini. Namun hal ini nampaknya belum<br />

be~alan, pembagian peran masing-masing sektor untuk menerapkan SKB 4 menteri<br />

tersebut belum ada uraian tupoksinya.<br />

Rancangan Penelitian merupakan penelitian terapan, pada tahap 1 merupakan<br />

penelitian eksplorasi dengan metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam<br />

pada kelembagaan dalam SKB 4 kementrian dan Lintas selctor. Round table discussion<br />

untuk memperoleh kesepakatan dalam pengembangan models kemitraan dan lokakarya<br />

triangulasi sebagai metode 'Jalidttas dalam penelitian kualitatif. Daerah studi di Propinsi<br />

DIY dan jawa Tengah<br />

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi indikator kemitraan mulai dari<br />

pemahaman pada tugas pokok dan fungsi dari SKB 4 Kementerian pada umumnya<br />

belum banyak mengenal sesuai asas asas kemitraan, baru sebatas mengenal sesuai<br />

tugas pokok masing masing satker, belum mengenal tugas pokok dan fungsi dalam SKB<br />

4 Kementrian daalam prograam UKS. Tinjauan dari sisi ke~asama, hanya sebatas<br />

lomba-!omba pada ivent tertentu, lomba UKS, belum menyentuh pada sisi ke~asama<br />

formal yang informal sehingga timbu! upaya lebih memiliki rasa kebersamaaan yang<br />

tinggi. Pengembangan kemitraan dalam penannggulangan bencana melalui program<br />

UKS yang dimasukkan dalam SKB Kementrian periu ada Kepres,PP agar kewenangan<br />

lebih luas dan dapat mencakup lintas selctor agar memungkinkan dapat dijadikan dasar<br />

hukum bagi lintas sektor, sehingga legalitas pelaksanaan kegiatan tidak berbenturan<br />

dengan hukum. Kegiatan akselerasi keterpaduaan UKS, kegiatan UKS selama ini periu<br />

dikembangkan dengan modifikasi program penanggulangan bencana sebagai model.<br />

Key words: Kemitraan, Model Kemitraan, UKS<br />

.'<br />

xvi


.. <br />

RINGKASAN PENELITIAN<br />

Secara geografis Indonesia berada pada lempeng khatulistiwa yang berisiko<br />

terjadinya bencana. Bencana dapat datang setiap saat, tanpa bisa dideteksi<br />

secara tepat, baik waktu, tempat dan intensitasnya. Selama ini Indonesia sering<br />

dihadapkan pada kejadian kedaruratan tJencana. Beberapa kejadian yang te~adi<br />

pada 5 tahun terakhir : tsunami di Nias dan NAD; gempa di DIY; Gunung Merapi;<br />

Kerusuhan sosial di Jkt, Ambon dan Sampit; kekeringan dan kelaparan di<br />

Wamena; Flu Burung dan Babi dan Gempa di Padang Sumatera barat.Kejadian<br />

tsb rnenimbulkan kerugian : korban jiwa, sarana prasarana, lingkungan alam dan<br />

kesehatan<br />

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan konsep sekolah<br />

sehat atau H8alth Promoting School ( Sekolah yang mempromosikan'<br />

kesehatan/Sekolah sehat ) yaitu bahwa sekolah harus menjadi tempat yang<br />

dapat mempromosikan kesehatan. Untuk terciptanya sekolah sehat, Departemen<br />

kesehatan bersama dengan Departemen Agama (Depag), Departemen<br />

Pendidikan Nasional (Depdiknas), dan Departemen Dalam Negeri (Depdagri),<br />

beke~a sam a untuk menembangkan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)<br />

secar terpadu, yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri<br />

Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam<br />

Negeri, nomor 11 U/SKB/2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha<br />

Kesehatan Sekolah.<br />

UKS merupakan salah satu kegiatan Health Promoting School, yang<br />

bertujuan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, mempertinggi<br />

derajat kesehatan peserta didik, serta menciptakan Iingkungan sehat. Anak usia<br />

sekolah merupakan target potensial untuk upaya promotif dan preventif di bidang<br />

kesehatan. Pada usia ini juga sebagai kondisi yang sangat peka terhadap<br />

~ stimulus, sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaankebiasaan<br />

baik yang menunjang kesehatan. Pada umumnya anak-anak seusia ini<br />

juga memiliki sifat ingin menyampaikan apa yang diterima dan diketahuinya pada<br />

orang lain.<br />

xvi


-.<br />

Konsep kemitraan menjadi dasar dalam penerapan SKB 4 menteri ini,<br />

namun hal ini nampaknya belum berjalan. Walaupun sudah ada konsep terpadu<br />

pembagian peran masing-masing sektor untuk menerapkan<br />

SKB 4 menteri<br />

tersebut, sampai saat ini peran masing-masing sektor belum optimal. Puskesmas<br />

tetap menjadi pioneer dalam kegiatan-kegiatan UKS. Dengan kat a lain, jika<br />

Puskesmas tidak aktif, gaung UKS tetap terbatas pada penyediaan tempat dan<br />

obat-obat P3K dari sekolah. Kebijakan daerah (kabupaten/kotamadya) di bidang<br />

kesehatan yang secara umum masih mengutamakan target penurunan AKI dan<br />

AKB juga mendukung terabaikannya pengembangan sekolah sehat melalui UKS.<br />

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi indikator kemitraan mulai dari<br />

pengenalan pada tugas pokok dan fungsi dari SKB 4 Kementerian pada<br />

umumnya belum banyak mengenal sesuai asas asas kemitraan, baru sebatas<br />

mengenal sesuai tugas pokok masing masing satker, belum rtlengenal tug as<br />

pokok dan fungsi dalam SKB 4 Kementrian daalam prograam UKS. Penanganan<br />

UKS di lembaga masih masa transisi, regulasi di tingkat pusat ataupun daerah<br />

belum punya formaat baku, mestinya secara kelembaagaan aada tim pembina.<br />

Tinjauan dari sisi ke~asama, hanya sebatas lomba-Iomba pada ivent tertentu,<br />

lomba UKS, belum menyentuh pada sisi ke~asama<br />

formal yang informal<br />

sehingga timbul upaya lebih memiliki rasa kebersamaaan yang tinggi. Pada<br />

kenyataannya selama ini belum ada konsep terpadu pembagian peran masingmasing<br />

sektor untuk menerapkan SKB 4 menteri tersebut, sehingga sampai saat<br />

ini Puskesmas tetap menjadi pioneer dalam kegiatan-kegiatan UKS. Dengan kata<br />

lain, jika Puskesmas tidak aktif, gaung UKS tetap terbatas pada penyediaan<br />

tempat dan obat-obat P3K dari sekolah. Persamaan persepsi antar 4 kementrian<br />

belum tercapai, baik mengenai definisi dari SKB 4 Menteri, dalam program UKS<br />

masing-masing satker belum banyak memberikan justifikasi secara cetail maupun<br />

secara umum. Diluar 4 kementrian gaung SKB 4 Menteri dalam program UKS<br />

-<br />

~ belum banyak yang tahu, hanya dikenal sebatas 3 kementerian yaitu kesehatan,<br />

pendidikaan daan kementrian dalam negeri sedangkan kementrian agama belum<br />

punya persepsi yang sama, apalagi di luar 4 kermentrian. Hal ini bisa dimaklumi<br />

.'<br />

xvii


.. <br />

arena uraian tupoksi masing -masing kementrian d21am SKB 4 M belum<br />

:eruraikan dalam petunjuk teknis pelaksanaan.<br />

Pengembangan kemitraan da!am penannggulangan bencana melalui<br />

program UKS yang dimasukkan dalam SKB ementrian perlu ada Kepres,PP agar<br />

ewenangan lebih luas dan dapat mencakup lintas sektor agar memungkinkan<br />

apat dijadikan dasar hukum bagi lintas sektor, sehingga legalitas pelaksanaan<br />

egiatan tidak berbenturan dengan hukum. Perlu kegiatan akselerasi<br />

eterpaduaan UKS, kegiatan UKS selama ini perlu dikembangkan dengan<br />

n odifikasi program penanggulangan bencana, seperti contoh di jepang semua<br />

anak usia sekolah dasar sudah terbiasa dengan program simulasi bencana<br />

rikut pelatihan, simulasi tidak hanya pad a anak SO namun dengan<br />

rlengikutkan orang tua atau penjeput anak sekolah .<br />

Melalui penelitian ini, diharapkan pertanyaan penelitian ~apat te~awab<br />

serta dikembangkan dan dievaluasi pengembangan pelaksanaan kemitraan<br />

dalam rangka mewujudkan pengetahuan, skill upaya penanganan<br />

penanggulangan bencana, baik pra, saat dan pasca bencana melalui usaha<br />

kesehatan sekolah, serta dapat direkomendasikannya upaya peningkatan<br />

.emitraan yang dapat diterima dan diterapkan oleh masing-masing sektor terkait<br />

dalam rangka peningkatan pelaksanaan program UKS.<br />

1<br />

xviii


.. <br />

BABI<br />

LATAR BELAKANG<br />

a. Masalah Penelitian<br />

Undang-undang Oasar 1945 dan Konstitusi Organisasi Kesehatan Ounia (WHO)<br />

tahun 1948 serta undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,<br />

menetapkan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan hak<br />

fundamental setiap warga. Sejalan dengan itu pada peraturan presiden nomor 7<br />

tahun 2005 telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional<br />

(RPJM) 2004-2009 sehingga sebagai penerapannya di bidang kesehatan maka<br />

Oepartemen Kesehatan telah merumuskan visi yaitu "Masyarakat yang mandiri<br />

untuk hidup sehaf dengan misi MMembuat Masyarakat Sehaf yang akan dicapai<br />

melalui 4 butir "Grand Strategy" Depkes.<br />

Poin pertama dalam grand strategy tersebut adalah "Menggerakkan dan<br />

j<br />

Memberdayakan masyarakat untuk hiciup sehar. Masyarakat yang sehat r.1e~upak3n<br />

sumber daya manusia (SOM) yang berkualitas. SOM yang berkualitas rtlerupakan<br />

subyek dan sekaligus obyek pembangunan. Kualitas SOM yang semakin baik<br />

ditandai dengan meningkatnya nilai "Human Development Indexllndeks<br />

Pembangunan Manusia (HDIIIPM). Oalam Undang-undang nomor 17 tahun 2007<br />

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) juga<br />

dinyakatakan bahwa dalam rangka mewujudkan SOM yang berkuaJitas dan berdaya<br />

saing, maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya<br />

beli masyarakat adalah tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas SOM dan JPM<br />

Indonesia.<br />

Pembangunan kesehatan merupakan investasi daJam meningkatkan kualitas<br />

sumber daya manusia. Pembangunan kesehatan harus dimulai pada seluruh Japisan<br />

masyarakat karena masyarakat adalah subyek dan obyek pembangunan kesehatan.<br />

Pembangunan kesehatan dapat mulai diterapkan di sekolah melalui program Usaha<br />

Kesehatan Sekolah (UKS). Salah satu sasaran strategis program UKS adalah anak<br />

usia sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah. Anak adalah bagian<br />

dari keluarga yang merupakan organisasi masyarakat yang terkecil. Pada usia ini<br />

juga sebagai kondisi yang sangat peka ter1ladap stimulus, sehingga mudah<br />

dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan baik yang menunjang<br />

kesehatan. Pada umumnya anak-anak seusia ini juga memiliki sifat ingin<br />

menyampaikan apa yang diterima dan diketahuinya pada orang lain.<br />

2<br />

.'


e .<br />

Kegiatan pokok dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yang<br />

C::;kenal dengan Trias UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan keScf,atan<br />

dan pembinaan lingkungan sekolah .. UKS bukan hanya dilaksanakan di Indonesia,<br />

tetapi dilaksanakan di seluruh dunia. Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia<br />

(WHO) telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School (<br />

Sekolah yang mempromosikan kesehatan ). Health Promoting School adalah<br />

sekolah yang telah melaksanakan UKS dengan ciri-ciri melibatkan semua pihak<br />

yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan<br />

sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah,<br />

memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, ada kebijakan dan upaya<br />

sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan<br />

kesehatan masyarakat.<br />

Pelaksanaan program UKS serta pennasalahan kesehatan anak usia<br />

sekolah yang sangat bervariasi, antara lain prilaku hidup bersih dan sehat pada anak<br />

tingkat sekolah dasar, kesehatan reproduksi, NAPZA, kecelakaan, trauma dan<br />

sebagainya menuntut adanya upaya bersama dengan melibatkan lintas program<br />

dan sektor dalam menciptakan konsep yang terorganisir dan terpadu untuk<br />

keberhasilan pelaksanaannya. Secara khusus pemerintah telah menerbitkan Surat<br />

Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,<br />

Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, nomor 11 UlSKB/2003 tentang<br />

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Konsep kemitraan<br />

seharusnya menjadi dasar dalam penerapan SKB 4 menteri ini, namun hal ini<br />

nampaknya belum be~alan, beban berat lebih banyak diberikan kepada Puskesmas.<br />

1<br />

Kemitraan itu sendiri mempunyai prinsip umum sebagai berikut; Kemitraan<br />

adalah suatu kerjasama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau<br />

organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Dalam<br />

kerjasama tersebut ada kesepakatan tentang komitmen dan harapan masingmasing,<br />

tentang peninjauan kembali terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah<br />

dibuat dan berbagi baik dalam resiko maupun keuntungan yang diperoleh. Dasardasar<br />

kemitraan adalah; kesamaan perhatian, saling mempercayai dan<br />

menghonnati, tujuan jelas dan terukur, kesediaan untuk berkorban baik waktu,<br />

tenaga dan mungkin sumber daya lain. Dengan pengertian dan dasar-dasar<br />

tersebut, diharapkan SKB 4 menteri ini menjadi landasan pembagian peran masingmasing<br />

sector terkait dalam proses kemitraan terse but.<br />

3


· . <br />

Puskesmas selain mempunyai 6 Upaya Kesehatan Wajib (UKW) yang telah<br />

ditetd~l


· . <br />

Demikian pula dengan program UKS, yang dinyatakan oleh Menkes; mempunyai<br />

daya ungkit yang besar terhadap pembangunan kesehatan, selain membutuf-Jkan<br />

perhatian yang tinggi, karena jumlah anak sekolah yang besar, juga memerlukan<br />

dana yang tidak sedikit, dan harus diem ban pemerintah melalui sektor lain selain<br />

sektor kesehatan.<br />

Pada kenyataannya selama ini belum ada konsep terpadu pembagian peran<br />

masing-masing sektor untuk menerapkan SKB 4 menteri tersebut, sehingga sampai<br />

saat ini Puskesmas tetap menjadi pioneer dalam kegiatan-kegiatan UKS. Dengan<br />

kata lain, jika Puskesmas tidak aktif, gaung UKS tetap terbatas pada penyediaan<br />

tempat dan obat-obat P3K dari sekolah. Kebijakan daerah (kabupaten/kotamadya) di<br />

bidang kesehatan yang secara umum masih mengutamakan target penurunan AKI<br />

dan AKB juga mendukung terabaikannya pengembangan sekolah sehat melalui<br />

UKS. Padahal anak usia sekolah merupakan target potensial untuk upaya promotif<br />

dan preventif di bidang kesehatan<br />

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat dipotret dan dievaluasi, pelaksanaan<br />

kemitraan dalam rangka mewujudkan upaya dini dalam pencegahan terjadinya hal<br />

yang tidak diinginkan dalam keadaan bencana paling tidak mengurangi kejadian<br />

kegawatdaruratan bencana melalui usaha kesehatan sekolah, serta dapat<br />

direkomendasikannya upaya peningkatan kemitraan yang dapat diterima dan<br />

diterapkan oleh masing-masing sektor terkait khususnya Kementrian Pendidikan,<br />

kesehatan, PM I, Satkorlak, Dinas sosial, RSUD, Pemda, Depag, dan kesbang<br />

Linmas.<br />

Perumusan Masalah<br />

Adapun yang dapat kami simpulkan dari uraian di atas , maka<br />

pennasalahan utama mengapa penelitian in in diperlukan karena se/ama ini<br />

belum ada juknis dan konsep yang je/as tentang SKB4 Kementerian pada<br />

program UKS, dan Indonesia yang rentan terhadap kejadian bencana sehingga<br />

peneliti ingin mengembangkan model kemitraan dalam rangka mewujudkan<br />

pendidikan tentang penanganan bencana pada siswa SO, melalui kegiatan<br />

Usaha Kesehatan Sekolah, serta dapat direkomendasikannya upaya<br />

peningkatan kemitraan yang dapat diterima dan diterapkan oleh masing-masing<br />

sektor terkait khususnya PMI, Satkorlak, Dinas sosial, RSUD, dan kesbang<br />

Linmas. Beberapa pertanyaan yg harus dijawab pad a penelitian ini antara lain:<br />

1. Bagaimana pelaksanaan program UKS (trias UKS) selama ini?<br />

5


· . <br />

2. Bagaimana pelaksanaan kemitraan dalam pelaksanaan UKS selama ini ?<br />

3. Bagaimana peningkatan pengetahuan siswa SO dan bentuk kemitraan dalam<br />

penenganan bencana?<br />

4. Bagaimana model kemitraan dalam pelaksanaan penanganan bencana<br />

melalui UKS?<br />

Oengan cara pengumpulan data berupa eksplorasi dari program UKS, kemungkinan<br />

upaya kemitraan dengan dasar SKB 4 Menteri, dikaitkandengan upaya preventive,<br />

promotive penanganan kegawatdaruratan sehari-hari maupun pada saat dan pasca<br />

bencana, maka dapat dikembangkan model kemitraan dengan peningkatan<br />

komitmen melalui beberapa MOU ke~asama dengan beberapa lintas sektor terkait.<br />

Pada tahap 1 dengan dihasilkannya MOU dan beberapa modul baik berupa buku<br />

pegangan maupun sarana penyuluhan bagi para guru UKS diharapkan dapat<br />

dihasilkan peningkatan kognitif, attitude dan psikomotor bagi siswa SO melalui<br />

program UKS. Sedangkan pad a tahap 2 dengan dihasilkannya model kemitraan<br />

upaya penanganan bencana melalui program UKS pada anak sekolah ,dasar maka<br />

pada tahap 2 ini akan dilakukan ujicoba, monitoring dan advokasi pada legislatif<br />

setempat sebagai upaya pengembangan model dengan desain studi intervensif.<br />

Oengan demikian dihasilkan model kemitraan yang berbasis masyarakat melalui<br />

program UKS yang bisa berkesinambungan walaupun proyek penelitian telah<br />

selesai.<br />

b. Fokus Bidang Penelitian<br />

Fokus Bidang penelitian ini adalah Kesehatan, khususnya bidang T eknologi<br />

Kesehatan<br />

c. Topik Penelitian<br />

Topik penelitian ini adalah pengembangan kemitraan untuk mewujudkan<br />

pendidikan tentang penanganan bencana pada siswa SO<br />

d. Pertanyaan Penelitian<br />

1.Bagaimana pelaksanaan program UKS (trias UKS) selama ini? <br />

2.agaimana pelaksanaan kemitraan dalam pelaksanaan UKS selama ini ? <br />

3.Bagaimana peningkatan pengetahuan siswa SO dan bentuk kemitraan dalam <br />

penanganan bencana? <br />

6<br />

.'


· . <br />

4.Bagaimana model kemitraan dalam pelaksanaan penanganan bencana melalui<br />

UKS?<br />

e. Pertimbangan Fokus Bidang Penelitian<br />

Melalui penelitian ini, diharapkan pertanyaan penelitian dapat te~awab serta<br />

dikembangkan dan dievaluasi pengembangan pelaksanaan kemitraan dengan SKB<br />

4 kementerian dalam rangka mewujudkan pengetahu3n, skill upaya penanganan<br />

penanggulangan bencana, baik pra, saat dan pasca bencana meJalui usaha<br />

kesehatan sekolah, serta dapat direkomendasikannya upaya peningkatan kemitraan<br />

yang dapat diterima dan diterapkan oleh masing-masing sektor terkait dalam rangka<br />

peningkatan peiaksanaan program Uf


.. <br />

BAB II <br />

MANFAAT PENELITIAN <br />

Memberikan gambaran kepada pemerintah daerah dan peningkatan pelaksanaan<br />

kemitraan dalam rangka mewujudkan sekolah sehat, aman, nyaman terhindar dari<br />

risiko terjadinya akibat yang lebih parah dari bencana, mengenal tindakan yang<br />

harus dilakukan pra bencana, saat dan pasca bencana, pada anak sekolah dasar<br />

dalam rangka mewujudkan sekolah sehat, aman dan nyaman.<br />

j<br />

8<br />

.'


e.<br />

BAB III<br />

TUJUAN PENELITIAN<br />

a.Tujuan Umum :<br />

Modifikasi program usaha kesehatan sekolah dalam penanggulangan bencana<br />

melalui upaya peningkatan kemitraan.<br />

b.Tujuan Khusus Tahap 1:<br />

Mengkaji kebijakan dan penerapan kemitraan UKS dan penanggulangan <br />

bencana. <br />

Mengkaji resources, peran leading sektor dalam kemitraan penanggulangan <br />

bencana melalui UKS. <br />

- Menganalisis upaya peningkatan kemitraan dalam rangka mewujudkan<br />

orogram UKS dalam up8ya prevefltif kesiapsiagaan bencar1:1.<br />

Menyusun rancangan model kemitraan melalui modifikasi UKS dan<br />

penanggulangan bencana<br />

Tujuan Khusus Tabap II:<br />

Uji coba model peningkatan kemitraan dalam pelaksanaan penanganan<br />

bencana melalui program Usaha Kesehatan Sekolah<br />

Evaluasi dan monitoring dalam rangka mewujudkan sekolah sehat<br />

Melalui penelitian ini, diharapkan tersusunnya model kemitraan dalam rangka<br />

mewujudkan upaya dini dalam pencegahan terjadinya hal yang tidak diinginkan<br />

dalam keadaan bencana paling tidak mengurangi kejadian kegawatdaruratan<br />

bencana melalui usaha kesehatan sekolah , serta dapat direkomendasikannya<br />

upaya peningkatan kemitraan yang dapat diterima dan diterapkan oleh masingmasing<br />

sektor terkait khususnya PMI, Satkorlak, Dinas sosial, RSUD, dan kesbang<br />

Linmas.<br />

9


BABIV <br />

METODE PENELITIAN <br />

a. Kerangka Konsep<br />

Terwujudnya sekolah sehat (health promoting school) sangat dipengaruhi kemitraan<br />

antara instansi dan lembaga yang terkait. Dalam hal ini pemerintah telah<br />

menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan Nasional, Menteri<br />

Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, nomor 1/ U/SKB/2003<br />

tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Dalam penelitian<br />

ini akan dikaji pelaksanaan SKB 4 menteri tentang Pembinaan dan Pengembangan<br />

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di masing-masing kabupaten, kebijakan daerah<br />

mengenai program UKS dan peran instansi dan lembaga lintas sector terkait terkait<br />

dengan pelaksanaan UKS di daerah tersebut. Selanjutnya akan disusun konsep<br />

model kemitraan terkait upaya mewujudkan sekolah sehat dalam penanggulangan<br />

bencana.<br />

La ngkah-Ia ngkah:<br />

Surat Keputusan<br />

Bersama 4<br />

Menteri tentang<br />

Usaha<br />

Kesehatan<br />

~<br />

Pemerintah<br />

Daerah<br />

Diknas, PMI,<br />

Dinsos,<br />

~<br />

Pengemban<br />

gan f+<br />

Penerapan<br />

pengemba<br />

..<br />

ngan<br />

kemitraan<br />

Evaluasi dan <br />

Rekomenda <br />

Kebijakan Daerah ttg<br />

penanggulangan<br />

Kemitraan UKS dalam<br />

Penanggulangan<br />

Bencana di SD<br />

10


· .<br />

Kerangka Konsep:<br />

Kerjasama Formal<br />

SKB4<br />

KEMENTRIAN :<br />

Konstribusi material dan<br />

Kesehatan<br />

Pendidikan<br />

Non material:Resources<br />

KOMITMEN<br />

Mernyiapkan anak SO<br />

menghadapibencana<br />

Dalam Negeri<br />

Kesepakatan<br />

Disaster preparedness<br />

Agama<br />

Kesamaan persepsi<br />

Tanggung Jawab<br />

b. Variabel<br />

Variabel penelitian adalah: <br />

Input system: <br />

Kebijakan, Hukum/peraturan daerah tentang upaya penanggulangan<br />

bencana<br />

Pemetaan :geographic maping bencana<br />

Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah<br />

SK B 4 Menteri ttg Kemitraan :PMI, Dinsos, RSUD, Satkorlak, Dinkes, kesbang<br />

Linmas, Dikti, Depag<br />

Sarpras bencana<br />

Kemitraan<br />

: kesetaraan, keterbukaan, kemanfaatan bersama, tujuan yang<br />

ingin dicapai, komitmen, harapan, tanggung jawab, kesamaan persepsi dan<br />

koordinasi.<br />

Proses system:<br />

mekanisme penanggulangan bencana<br />

mekanisme kurikulum bencana<br />

mekanisme mou utk SK B 4 menteri dan lintas sektor<br />

11


.. <br />

Output system:<br />

- revisi modul<br />

- Indikator keberhasilan; Pengetahuan, skill, kurikulum, kemitraan<br />

- Model pengembangan<br />

- faktor penghambat dan pendukung<br />

c. Tempat dan Waktu Penelitian<br />

Penelitian dilaksanakan di Propinsi Propinsi DIY, dan Jateng<br />

Waktu penelitian selama 10 bulan di tahun 2010<br />

1. Definisi Operasional<br />

Sekolah Sehat adalah sekolah yang telah melaksanakan UKS dengan Dirriciri<br />

melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan<br />

sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman,<br />

memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap<br />

pelayanan kesehatan,


·.<br />

dasar di daerah studi.<br />

Besar populasi dianggap tidak diketahui, sehingga ukuran sam pel minimum<br />

ditentukan dengan pendekatan proporsi kejadian yang dalam hal ini adalah<br />

proporsi<br />

Rumus besar sampelnya adalah (6) :<br />

n =jumlah sam pel minimum<br />

p = proporsi responden yang berpengetahuan tentang penanggulangan<br />

bencana<br />

q =proporsi responden yang tidak berpengetahuan tentang<br />

penanggulangan bencana<br />

d = derajat kekeliruan yang ditolerir = 10 %<br />

0= 5%<br />

2. Estimasi Sesar Sampel, Cara Pernilihan dan Penarikan Sampel<br />

Oapat diasumsikan bahwa nitai p dan q-nya sarna (rnasing-masing 0.5) untuk<br />

mendapatkan nilai n Uumlah sampel minimum) terbesar untuk kemudian dimasukkan<br />

dalam rumus besar sam pel diatas.<br />

1.96 2 x(O.5)x(0.5) 9604 d<br />

n = = , respon en<br />

(0.1)2<br />

Oari hasil perhitungan, maka estimasi besar sampel yang dibutuhkan adalah minimal<br />

97 anak di tiap kota.<br />

Cara pemilihan dan penarikan sampel<br />

Sampel penelitian adalah : lembaga yang terkait :Kementrian Pendidikan, PMI,<br />

Satkorlak, Oinas sosial, RSUO, Pemda, Oepag, dan kesbang Linmas. Sedangkan<br />

untuk intervensi model dengan pelatihan penanggulangann bencana pada anakJ<br />

siswa SO dipilih dengan metode cluster artinya diambil secara keseluruhan dalam<br />

~ satu kelas yang terpilih untuk diberikan treatment. Tiap kabupaten, kota rencananya<br />

akan diambil 2 sekolah dasar dengan masing-masing 2 kelas yaitu kelas 3,dan 4.<br />

Agar sampel terdistribusi merata maka tiap sekolah diharapkan dapat mewakili<br />

wilayah yang berbeda (utara, selatan, timur, barat dan pusat). Oiasumsikan dalam<br />

13


e.<br />

satu wilayah tersebut kondisi siswanya homogen. Kriteria sekolah yang dipilih<br />

ialah memiliki kerentanan terhadap terjadinya bencana. Metode ini digunakan<br />

untuk memudahkan teknis di lapangan sekaligus sebagai keterbatasan penelitian.<br />

Jika dalam satu kelas berisi 30 anak, maka total sampel yang terambil tiap kota<br />

kurang lebih adalah 120 siswa untuk. Jumlah ini sudah melebihi besar sampel<br />

minimum dari rum us estimasi besar sampel.<br />

3. Instrumen dan cara pengumpulan data <br />

Instrumen : <br />

-Kuesioner indepth inteview dan pedoman round table discussion<br />

-Pedoman wawancara<br />

-Mode; hipotetik kemitraan dalam penanggulangan bencana<br />

-Modul kesiapsiagaan bencana pada anak SO<br />

Cara pengumpulan data:<br />

Tahap 1:<br />

1. Wawancara dengan wakil dari lembaga atau instansi yang berkaitan<br />

dengan program usaha kesehatan sekolah dan penanggulangan<br />

bencana di daerah terkait denganSKB 4 Kementrian<br />

2. Penelusuran Data sekunder :Kebijakan, Perda, modul, juknis<br />

3. Round Table Discussion:SKB 4 Menteri, dan lintas sektor<br />

;Penanggulangan bencana, mekanisme kemitraan, kurikulum ,<br />

penentuan indikator keberhasilan<br />

Tahap 2:<br />

4. Uji coba model :Tahap 1 : Provider Guru UKS, Pada Tahap 2 :Pre-Post<br />

test anak SO<br />

5. evaluasi<br />

4. Manajemen dan Analisis Data<br />

• Manajemen Data<br />

Materi dan desain modul dirancang dari infonnasi tentang upaya<br />

preparedness penanggulangan bila te~adi bencana alam yang disertai cerna<br />

bergambar buat anak-anak. Tahap berikutnya menyusun kuesioner untuk mengukur<br />

pengetahuan siswa SO kelas 4 tentang upaya preparedness penanggulangan bila<br />

te~adi bencana alam. Kuesioner ini sekaligus juga digunakan sebagai uji kelayakan<br />

pengembangan teknik KIE tersebut. Data dari kuesioner awal (pre test) dan akhir<br />

(post test) akan dikoding untuk kemudian dimasukkan dalam program pengolahan<br />

data.<br />

14<br />

.'


·. <br />

• Analisis Data<br />

Data yang ada kemudian dianalisis secara deskriptif dan diuji secara statistik<br />

apakah ada perbedaan pengetahuan mereka sebelum dan sesudah intervensi<br />

model. Analisisnya dibahas secara terpisah, pertama pengetahuan, skill,<br />

pelaksanaan kemitraan penanganan bencana, kedua dari anal isis uji coba model.<br />

Hasil Uji Coba Kuessioner :<br />

Uji coba kuessioner dilakukan din kabupaten Tasikmalaya Jawa barat, dengan<br />

pertimbangan daerah tasikmalaya sering terejadi bencana gempa dan tanah longsor<br />

Hasil uji coba kuessioner wawancara mendalam yang dilakukan pada respond en<br />

yang mewakili instansi terkait dengan SKB 4 Menteri pada program UKS seperti<br />

kementreian Diknas, Kesehatan, agama dan kementrian dalam negeri bidang kesra<br />

disamping beberapa instansi terekait dengan program penanggulangan bencana<br />

antrara lain: Kesbang Linmas, PMI, LSM, PKK, Dinas Sosial, Kehutanan, pertanian.<br />

Pengelompokan pertanyaan terdiri dari:<br />

1. Kelompok pertanyaan karakteristik rewsponden hasH uji coba menunJukkan 100%<br />

pertanyaan terjawab semua.<br />

2. Kelompok pertanyaan tentang UKS : hampir terjawab 74% responden, ini<br />

disebabkan 36% responden adalah diluar sector kesehatan seperti dari<br />

kehutanan, pertanian, dan dinas social.<br />

3. Kelompok pertanyaan tentang bencana: hampir 90% pertanyaaan dapat dijawab<br />

oleh infdorman, mengingat memang sudah banyak sosialisasi program<br />

penanggulangan bencana pada lintas sector dengan leading sector ada di badan<br />

penanggulangan bencana, PMI, LSM maupun dinas social.<br />

4. Kelompok Perttanyaan tentang upaya Kemitraan :belum banyak informan yang<br />

mengetahui dan baru hampir 60 % responden dapat menjawab, hal ini<br />

disebabkan inform,an belum memahami juknis kemitraan tentang indicator yang<br />

harus ada dalam kemitraan penanggulangan bencana melalui propgram UKS.<br />

Untuk mengatasi masalah ini, maka dalam langkah metode pengumpulan data<br />

dilanjutkan dengan round table diacussion, sehingga pertanyaan tentang uapaya<br />

kemitraan ini lebih banyak didiskusiakan pada saat round table discussion ..<br />

15


· . <br />

BABV <br />

PERTIMBANGAN IZIN PENELITIAN <br />

Ijin penelitian sesuai dengan ketentuan 8adan Kesatuan 8angsa dan Perlindungan<br />

Masyarakat (8akesbang Linmas).<br />

16


.. <br />

BAB VI <br />

PERTIMBANGAN ETIK PENELITJAN <br />

;:lalam penelitian ini diperlukan pertimbangan etik dari Komisi Etik Badan Litbangkes.<br />

Hal ini berkaitan dengan obyek penelitian manusia yaitu wawancara. Untuk<br />

keperluan tersebut akan diajukan ethical clearance kepada Komisis Etik di Badan<br />

Litbangkes<br />

17<br />

.'


e.<br />

BABVI <br />

HASIL DAN PEMBAHASAN <br />

Hasil Penelitian<br />

Beberapa penyajian hasil penelitian dikelompokkan sesuai yang tertera dalam tujuan<br />

penelitian antara lain dapat dilihat table penelitain di bawah ini:<br />

1.Karakteristik Infonnan.<br />

Tabel1 . Distribusi Responden berdasar1


.. <br />

Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin sesuai asal Informan<br />

bertugas di kabupaten dan Kota dan di Propinsi jateng Th 2010<br />

Jenis Kelamin Propinsi Kabupaten Kota<br />

Perempuan 3 1 6<br />

Laki-Iaki 8 12 9<br />

11 13 15<br />

Dan table d/ atas tampak bahwa jen/s kelamm mforman pada umumnya lak/-Iakl balk<br />

informan dari propinsi maupun dari kabupaten ataupun kota.<br />

Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan kelompok umur sesuai asallnforman<br />

bertugas di Tingkat propinsi,kabupaten dan Kota di DI Yogyakarta Th 2010<br />

Kelompok Umur Propinsi Kabupaten Kota<br />

I<br />


.. <br />

Tabel 6. Distribusi Responden berdasarl


· . <br />

I Tupoksi PM!; Melaksanakan dan Dalam BPBD identifika!:i Itvrban<br />

menyiapkan kantong darah bila<br />

diperlukan baik melalui PMR.<br />

BPBD: Sebagai Komando,<br />

Koordonasi dan pelaksana, sesuai<br />

tugas dan fungsi di masing­<br />

masing SKPD<br />

Dinas Kesehatan Propinsi;<br />

Pembinaan program UKS pada<br />

tim Pembina Tk Kabupaten/kota<br />

dan kecanatan terutama<br />

pe!aksanaan kegiatan ttg kesehat<br />

Dinas social Propinsi:Memberikan<br />

bantyuian logistic benJpa bahan<br />

pangan dan sandang sesuai<br />

kebutuhan masyarakatr.<br />

Dinas Pendidikian:Pelayanan<br />

Pendidikan Kesehatan<br />

Pemerintah Propinsi:memfasilitasi,<br />

mengkoordxinasikan<br />

opelaksanaan UKS di proipnsi<br />

jateng.<br />

meninngagal , evakuasi korban<br />

dan pengamanan wilayah<br />

(POLDA-BIDDOKKES)<br />

Sosialisasi dan menyelenggaran<br />

proses belajar mengajar di<br />

Madrasah (DEPAG)<br />

Dispora : Fasilitasi peningkatan<br />

pendidikan<br />

Pemberdayaan Guru dan<br />

Petugas UKS di Puskesmas<br />

(Dinas Kesehatan)<br />

Fasilitasi peningkatan pendidikan<br />

kesehatan.<br />

"<br />

Dan table desknpsr dratas tampaknya untuk kebrJakan SKB4 Kemetnan dr proprnsr<br />

DIY dengan dasar pembentukan SK Gubemur no<br />

th 2006, sedangkan di propinsi jateng<br />

Perda no 10 th 208 sesuai amanah UU No 24 nth 2007. Instansi yang terlibat dalam SKB 4<br />

Kementrian sesuai dengan SKB 4 menteriyaitu depag, pendidikan , kesehatan dan<br />

kementrian dalam negeri bila SKB dapat dikembangkan.dengan PMI, PKK dan<br />

POLDA dan BPPO.<br />

21


.. <br />

Tabel 8. Deskripsi tentang Kegiatan yang sudah dilakukan dalam SKB4 M, dan<br />

doln rencana tindak lanjut di Propinsi DIY dan Jateng, th 2010<br />

SKB4<br />

Kementrian<br />

Program<br />

UKS<br />

Propinsi Jateng<br />

Propinsl DIY<br />

Kegiatan -Koordinasi, pembinaan lingkungan Fasilitasi Rakerda UKS tingkat<br />

yang sdh sekolah, dan pelayanan kesehatan Propinsi<br />

dilakukan program uKS.<br />

-Sosialisasi melaluin PMR<br />

-membina dfan mengembangksn<br />

program UKS dalam kkurikuler map un<br />

ekstra kurikuler<br />

-Belum (5)<br />

-memfasilitasi dan membantu<br />

pelaksanaan lomba UKS<br />

Sosialisasi Program UKS ke<br />

Madrasah<br />

Monev kegiatan UKS di Madrasah<br />

Koordinasi dan fasilitasi kegiatan<br />

program UKS<br />

Penilaian Lomba Sekolah Sehat<br />

Pembinaan Sekolah Sehat.<br />

Rencana utk -Penguatan TP UKS tk propinsi, Rapat Koordinasi tingkat Propinsi<br />

tindak lanjut kablkota sampai klecamatan Simulasi penangana bencana di<br />

SKB4 -Revisi TP UKS Sekolah<br />

menteri<br />

-Menerbitkan buku Ayo siaga<br />

Pembenahan mekanisme ke~a<br />

Bencana lewat PMR<br />

TPUKS<br />

..<br />

Dan tabel dl atas tampak bahwa dl kedua propmsl sudah melakukan Fasl\itaSl Rakerda UKS<br />

Sosialisasi Program UKS ke Madrasah, Monev kegiatan UKS di Madrasah<br />

Koordinasi dan fasilitasi kegiatan program UKS, Penilaian Lomba Sekolah Sehat<br />

Pembinaan Sekolah Sehat. Rencana tindak lanjut yaitu pembmhan mekanisme ke~a dan<br />

penguatan TP UKS.<br />

Tingkat KabupateniKota<br />

Tabel 9. Distribuisi tentang Kebijakan, Instansi yg terlibat dan Tupoksi<br />

dari SKB 4 Menteri di tingkat kabupaten, kota di Propinsi Th 2010<br />

SKB4<br />

Kebijakan Instansi ytg tertibat Tupoksi<br />

kementrian<br />

Kab.Solo - SK Walikota No 441 . -Diknas, Depdagri, dan -membina program<br />

505/101/112004 (3) Dinas kesehatan UKS bersama skpd<br />

- Betum mengerti, -Kesehatan, Dalam teri


· . <br />

Kab.Kr Anyar<br />

karena tidak negeri, dan Oepag -melaksai ,akan<br />

menangani bidang -bappeda, OKK dan pelatyanan Trias<br />

UKS, selama ini Pendidikan UKS melalui UPT<br />

menangani yankes -P2PL puskesmas<br />

- Sering mendengar, -melatih dan<br />

tetapi tidak tahu<br />

persis SK<br />

walikotanya, secara<br />

garis besar adalah<br />

tentang pembinaan<br />

program UKS oleh 4<br />

kementrian.<br />

membina UKS<br />

-Membantu dan<br />

mengkoordinir<br />

penanggulangan<br />

bencana dan<br />

pencegahan<br />

penyakirt menular<br />

7tdk menular serta<br />

kesehatan<br />

lingkungan<br />

-bidang logisti.: dan<br />

pelatihan pada<br />

masyarakat taruina<br />

siaga<br />

- Pembentukan melalui -Diknas, Depdagri, - melaksanakan<br />

SK Bupati No<br />

dan Dinas kesehatan<br />

pelatihan Trias UKS<br />

- Belum mengerti, - Dalam negeri, dan melalui UPT<br />

karena tidak<br />

menangani bidang<br />

UKS,(5)<br />

Depag<br />

-bapf3eda,<br />

-P2PL<br />

puskesmas<br />

- Upaya untuk terkait<br />

mempersatukan ,<br />

menyesuaikan<br />

Program UKS<br />

membina program<br />

UKS bersama skpd<br />

Fasilitasi Logistik dan<br />

dapur umum apabila<br />

terjadi bencana<br />

- Pembinaan dan Merumuskan<br />

Pengembangan UKS<br />

untuk dilaksanakan<br />

secara terpadu,<br />

merata , menyeluruh<br />

berhasil dan berdaya<br />

guna<br />

kebijakan teknis<br />

pengembangan<br />

kurikulum dan<br />

saranalprasarana<br />

kesehatan<br />

Mengembangkan<br />

- Memberikan model pendidikan<br />

Pendidlkan ttg<br />

Kesehatan<br />

kesehatan, UKS di<br />

sekolah<br />

23


· . <br />

I<br />

- Pelayanan<br />

Kesehatan di<br />

Melaksanakan<br />

kebijaksanaall Teknis<br />

Sekolah<br />

Pembinaan UKS ke<br />

- Pembinaan<br />

Sek negeri dan<br />

lingkungan Hidup<br />

madrasah<br />

Mengadakan<br />

Penelitihan dan<br />

Pengembangan<br />

terkait Program UKS.<br />

Kab bantul<br />

- SK Bupati No<br />

-D1knas, Depdagri, dan<br />

-membina program<br />

11U/SKB 2003<br />

Dinas kesehatan<br />

UKS bersama skpd<br />

- Upaya Penin~katar'l<br />

-Kesehatan, Dalam<br />

terkait<br />

Derajat Kesehatan<br />

negeri, dan Depag<br />

-melaksanakan<br />

siswa dengan titik<br />

- Bappeda,<br />

pelatyanan Trias<br />

tangkap upaya<br />

-P2PL<br />

UKS melalui UPT<br />

promotir; preventip<br />

TP PKK<br />

puskesmas<br />

kuratif Meningkatkan<br />

PM , PM!. ,<br />

-Meningkatkan<br />

Pelaksanaan<br />

Pertanian<br />

ketahanan fisik anak<br />

kesehatan bagi Anak<br />

Dinas pendidikan<br />

TK Negeri ataupun<br />

didik<br />

Menengah dan non<br />

Swasta secara<br />

- Mensinergykan<br />

Formal<br />

bertahap rnelalui<br />

Programlkegiatan<br />

Dinas pendidikan<br />

perbaikan keadaan<br />

dalam rangka<br />

Dasar<br />

Gizi dan kesehatan<br />

mewujudkan<br />

Dinas Sosial<br />

sehingga -dapat<br />

kesehatan Anak<br />

mendorong minat<br />

Didik<br />

kemampuan<br />

- Penanganan PHBS<br />

belajar/prestasi.<br />

serta Simulasi<br />

melatih dan membina<br />

penanganan<br />

UKS<br />

bencana.<br />

-Pemberian bantuan<br />

- Menyatukan langkah<br />

teknis untuk<br />

untuk kemitraan<br />

kesehatan Anak<br />

dalam Pembinaan<br />

Usia Sek. Kemitraan<br />

UKS di Sekolah Dan<br />

sehubungan dengan<br />

Madrasah.<br />

pembinaan generasi<br />

- Meningkatkan derajat<br />

muda PMI juga<br />

Kesehatan bagi Anak<br />

melaksanakan<br />

Sekolah<br />

Pendidikan yang<br />

juga mendukung<br />

24<br />

.'


e.<br />

proses<br />

Penge"1b;;;1gan<br />

UKS<br />

-Mendukung<br />

ketersediaan Prog<br />

Ibag didlm dokumen<br />

Perencanaan<br />

Pembangunan<br />

Tim<br />

TeknislKoordinasi<br />

dalam perencanaan,<br />

pelaksanaan,<br />

monitoring dan<br />

Evaluasi kegiatan<br />

UKS.<br />

- Menyiapkan<br />

Peserta Lomba<br />

Dokter K'ecil da<br />

LSS<br />

- Melakukan<br />

Pembinaan UKS<br />

melalui Trias<br />

UKS.<br />

Kota - SK Walikota No -Diknas, - membina program<br />

yogyakarta 1461kepJ2006 ttg Oepdagri, dan Oinas UKS bersama<br />

Pembentukan TP kesehatan skpd teri


.. <br />

- Program PHBS<br />

- pembinaan program<br />

UKS oleh 4<br />

kementrian.<br />

- Meningkatkan Status<br />

Kesehatn Anak<br />

Sekolah<br />

bencana dan<br />

pencegahan<br />

penyakirt menular<br />

dan tdk menular<br />

serta kesehatan<br />

lingkungan<br />

"<br />

Dan tabel dl atas'tampak bahwa pada umumnya dasar kebljakan<br />

berdasarkan SK Bupati untuk kabupaten dan SK Walikota untuk SKB 4<br />

Kementrian di tingkat kota untuk legalitas pelaksanaan kegiatan SKB 4<br />

Kementrian. Sedangkan Tupoksi pada umumnya setiap kabupaten,kota<br />

sudah melaksanakan melaksanakan pelatihan Trias UKS melalui UPT<br />

puskesmas, membina program UKS bersama skpd terkait.<br />

Tabel10. Distribuisi Kegiatan dan Rencana tindak lanjut dari SKB 4<br />

Menterrti di tingkat kabupaten, kota di Propinsi Jateng dan DIY th 2010<br />

SKB4<br />

Kementrian<br />

Program UKS<br />

Kota Solo<br />

Kab.Karang<br />

Anyar<br />

Kegiatan yang sdh dilakukan Rencana utk tindak lanjut SKB 4<br />

menteri<br />

- Belum jelas (J informan) - menyusulkan pelatihan BHD<br />

- Membentuk Tagana, ptgs social - merintis PMR pemula bersaama<br />

Masy<br />

PMI<br />

-Pendidikan kesehatan, pelayanan - belum ada (10)<br />

kesehatan, pembinaan linghkungan, - sosialisasi<br />

phbs - mengembangkan kemitrrraan<br />

-Pembinaan UKS (~)<br />

dgn SKPD 9aperman, P3AK9,<br />

-pembinaan untuk plisi sekolah<br />

PMI<br />

-melaksanakan Diklat UKS, dokter - Pembinaan UKS<br />

kedl, lomba sekolah sehat UKS, - Meningkatkan pengetahun ttg<br />

dokter kedl, lomba sekolah sehat bencana<br />

-Selum jelas (4 informan)<br />

·Pemantauan jentik untuk Anak<br />

Pembinaan PHSS tatanan sekolah Sekolah Pemeriksaan kecacingan<br />

Skrening Kesehatan aan pemoerian Anemia aan Status gin anak<br />

Imunisasi<br />

Sekolah melalui Dana BOS<br />

26<br />

"


.. <br />

Pemeriksaan kecacingan<br />

Memban~u prog Pem dalam<br />

Pemberian PMT<br />

Bidang<br />

Pembinaan dan Lomba sekolah sehat. Koordinasi ditingkatkan TP UKS<br />

Pembentukan dokter kecil<br />

berusaha mengangga,-1(an Ke<br />

Pembentukan saka bakti Husada. Pemda<br />

Penyuluhan/Pembinaan, Sosialisasi SK TP UKS oleh Bupati segera<br />

dan Monev Program UKS.<br />

dituntaskan<br />

Pengembangan kurikulum sekolah ttg Penyusunan Prog UKS bersama.<br />

UKS<br />

Membentuk Prog UKS di tingkat<br />

Fasilitasi Prog UKS di Sekolah<br />

Kabupaten.<br />

Sosialisasi dan Penyuluhan Prinsip<br />

Hidup Sehat melalui Madrasah dan<br />

Mimbar Agama .<br />

Kota -Sosialisasi Prog UKS dan napza -Mengadakan rapat koordinasi<br />

Yogyakarta -pendidikan kesehatan, pelayanan secara rutin<br />

kesehatan, pefT.binaa.l linghkungar., Pc:-r.tekalan PHBS p:lda siswa<br />

phbs<br />

sejak dini<br />

-Pembinaan UKS , PMI dan PMR di BHD<br />

Madrasah dan sejenisnya<br />

Mengaslokasikan Anggaran untuk<br />

- Skrening Kesehatan dan pemberian mencapai sasaran program.<br />

Imunisasi pad a Siswa<br />

Meningkatkan Koordinasi semua<br />

Pembinaan kantin sekolah<br />

institusi yang be,-1(ontribusi dalam<br />

-melaksanakan Diklat UKS, dokter program UKS<br />

kecil, pada guru PB<br />

Regulasi aturan Pedoman UKS<br />

Budidaya tanaman Toga dan tanaman Kolaborasi dengan SKPD<br />

hias<br />

Kab.Bantul - pendidikan kesehatan, pelayanan -Meneruskan kegiatan yang sudah<br />

kesehatan, pembinaan linghkungan, ada dan memperbaiki kualitas<br />

phbs<br />

kegiatan<br />

Skrening Kesehatan dan pemberian Pembinaan dan pelatihan<br />

Imunisasi pada Siswa termasuk manajemen sekolah.<br />

penanggulangan kecacingan<br />

PMT -AS TK<br />

Pelestarian Lingkungan Sekolah yang Membentuk TP UKS Kabupaten<br />

sehat melalui pembinaan lingkungan sampai Kecamatan<br />

sekolah, warga sekolah<br />

-Mengalokasikan dana dan<br />

-Meningkatkan ketahanan fisik anak Sosialisasi Imendorong SKPD<br />

TK Negeri maupun Swasta secara yang belum terlibat.Menyusun<br />

bertahap melalul perbalkan keadaan mekanlsme kerja yang<br />

gizi dan kesehatan sehingga dapat komprehensif ( pembagian Tugas<br />

27


· .<br />

mendorong minat kemampuan belajar<br />

Iprestasi<br />

bel aja r.<br />

-pendidikan kesehatan,pelayanan<br />

kesehatan,pembinaan linghkungan,<br />

phbs<br />

-Pembinaan UKS<br />

-Menciptakan lingkungan bersih ,<br />

sehat dan hijau di sekolah dan Pondok<br />

Pesantren dan yang sejenis<br />

dan Fungsi yang jelas.<br />

Dan tabel dlatas tampak bahwa hamplr semua kabupaten kota telah elaksanakan<br />

kegiatan pembinaan UKS (3), -pembinaan untuk polisi sekolah, melaksanakan Diklat<br />

UKS, dokter kecil, lomba sekolah sehat UKS, dokter keell, lomba sekolah sehat, namun<br />

dari responden di luar' SKB 4 Kementrian banyak yang mengatakan tidak tahu berarti<br />

perlu sosialisasi SKB 4 Kementrian program UKS ke lintas sektor.<br />

II<br />

II<br />

Kemitraan Program UKS<br />

Tabe111. Deskripsi tentang Kegiatan Kemitraan Program UKS yang sudah<br />

dilakukan dalam SKB4 M, di Propinsi DIY dan Jateng, th 2010<br />

Kemitraan<br />

Program<br />

UKS<br />

Propinsi<br />

Jateng<br />

Pertemuan <br />

Koordinasi <br />

-Pemah th 2009<br />

dengan fasilitasi<br />

dinas pendidikan,<br />

-Oinas pendidikan<br />

Pemah th 2010<br />

dengan fasilitasi<br />

PLPM Oitjen<br />

depdagri<br />

-Oinas Sosial,<br />

BPPD belum<br />

pemah terlibat<br />

dalam SKB 4<br />

mentri<br />

-Dinas Kesehatan<br />

Kesepakatn<br />

m<br />

Pembagian<br />

Tugas<br />

Kesepakatan<br />

dituangkan<br />

dalam SK<br />

Gubemur<br />

Jateng ttg TP<br />

UKS<br />

-<br />

-<br />

Konstribusi<br />

Sumber<br />

daya<br />

-perencanaan<br />

-pendidikan<br />

-50M<br />

-Sebagai<br />

Anggota TP<br />

Topik<br />

bahasan<br />

-rakor UKS<br />

-implementasi<br />

SKB4<br />

kementrian<br />

temadap<br />

program UKS,<br />

hanya belum<br />

optimal<br />

-Lomba UKS,<br />

dokter keell<br />

28


.. <br />

I ' depag pernah<br />

dengan<br />

penyelenggara<br />

dari dinas<br />

pendidikan<br />

-PMI :pemah PMR<br />

-Kepolisian<br />

pembinaan pada<br />

polisi sekolah<br />

-sudah<br />

-sesuai Tupoksi<br />

PMI<br />

-pemah<br />

UKS<br />

-pembinaan<br />

&KRR<br />

Lomba KRR<br />

Propinsi DIY -TPUKS secara<br />

periodic 3-4 kali<br />

dalam seta hun<br />

Dari kementerian<br />

agama pertemuan<br />

hanya insidentil<br />

menjelang lomba<br />

sekolah sehat<br />

-Hanya<br />

keterpaduan<br />

Kesepakan<br />

yang sudah ada<br />

tsntang<br />

pendanaan oleh<br />

Pemprop dan<br />

sudah ada<br />

Pemakalah<br />

Penyedia Dana,<br />

Pemikir dan<br />

SDM<br />

Nlengkoordinasi<br />

kan madrasah<br />

yg berada<br />

dibawah wilayah<br />

Penanggulangan<br />

bencana<br />

Pendidikan<br />

kesehatan,<br />

pembinaan<br />

lingkungan<br />

sekolah sehat<br />

dan pelayanan<br />

kesehatan<br />

-Pertemuan UKS<br />

di Din Kes Prop<br />

dilaksanakan<br />

setiap 2 bulan<br />

sekali , tim terdiri<br />

dari Dinas PP dan<br />

OR , DinKes, Tim<br />

PPKK, PMI,<br />

Kement Agama,<br />

Bappeda Prop.<br />

pembagian<br />

tugas<br />

Ada tetapi<br />

belum optimal<br />

departemen<br />

Agama<br />

Guru-2 Agama<br />

dpt berkontribusi<br />

unt mengem<br />

bangkan UKS<br />

Pembina<br />

kegiatan UKS<br />

Dan tabel dlatas tampak bahwa untuk proplnsl Jateng Kesepakatan dan pembaglan tugas<br />

dituangkan dalam SK Gubemur Jateng ttg TP UKS , Pemah th 2009 dengan fasilitasi dinas<br />

pendidikan, kegiatan koordinasi dengan Dinas pendidikan Pemah th 2010 dengan fasilitasi<br />

PLPM Ditjen depdagri. Sedangkan i propinsi DIY TPUKS secara periodic 3-4 kali dalam<br />

setahun dari kementerian agama pertemuan hanya insidentil menjelang lomba sekolah<br />

sehat. Hanya keterpaduan Kesepakan yang sudah ada tentang pendanaan oleh Pemprop<br />

~ :ian sudah ada pembagian tugas.<br />

29


.. <br />

Tingkat Kabupaten<br />

Tabe112. Oeskripsi tentang Kegiatan Kemitraan Program UKS yang sudah<br />

dilakukan dalam SKB4 M, di Tingkat Kabupaten,Kota Propinsi DIY dan<br />

Jateng, th 2010<br />

Kemitraan<br />

Program UKS<br />

Pertemuan<br />

Koordinasi<br />

Kota solo -Beillm (10)<br />

-Sudah pemah<br />

(4)<br />

Kesepakatan<br />

Pembagian Tugas<br />

-belum ada (10)<br />

-Suidah ada (4) yaitu<br />

pembaqgiqan tuigas<br />

sesuai<br />

TupoksiKesepakatan<br />

dituangkan dalm SK<br />

Konstribusi<br />

Sumber daya<br />

-SDM<br />

-Pembiayaan<br />

bersumber<br />

APBDII<br />

-Monev<br />

-Fasilitasi<br />

Topik bahasan<br />

-Trias UKS<br />

Bupati<br />

-Program<br />

-Pelayanan<br />

kesehatan<br />

-_.<br />

Kab.karang Belum (10) Belum ada (10) Pembina dan Pembinaan<br />

Anyar<br />

Pemah (3) Sudah ada (4) peleksana Kes.,<br />

Rutin setiap Sebagai Tim teknis UKS Pelayanan Kes<br />

tahun 4x Pembina Teknis SDM,<br />

dan Pembinaan<br />

Sudah dalam bentuk Pembiayaan, Lingkungan<br />

SK Bupati<br />

sarana dan Sekolah.<br />

Tertuang dalam prasarana. Prinsip Hidup<br />

buku pedoman Lomba-2 UKS, Sehat, Anti<br />

Pembinaan dan Dokter kedl, merokok<br />

Pengembangan Kader<br />

UKS<br />

Kesehatan<br />

Remaja ,PMR ,<br />

Sosialisasi<br />

•<br />

Kota Pertemuan Sudah ada dan Pembiayaan, Materi sesuai<br />

Yogyakarta koordinasi Tertuang dalam SK regulasi dg tupoksi<br />

setiap 3 bulan walikota ttg TPUKS SDM<br />

institusi<br />

sekali<br />

Berdasar<br />

Pembinaan LSS,<br />

kewenangan yg ada dan pendidikan Penjaringan<br />

pel SKPD terkait Kesehatan, Rencana<br />

Komitmen,<br />

Mendanai Pembinaan<br />

konstruktif dan pertemuan Rencana<br />

membangun, saling PKP,R Lomba<br />

melengkapi dan<br />

Rencana<br />

30


. . <br />

saling mengontrol<br />

program<br />

Kab.bantul Sudah<br />

dilakukan<br />

secara rutin<br />

setiap tahun<br />

dan insidentil<br />

Kesepakatan dan<br />

komitmen terikat<br />

dalam SK Bupati<br />

Bantul tentang TP<br />

UKS<br />

Koordinator<br />

TPUKS.<br />

SDM . Dana<br />

Materi<br />

Penyuluhan<br />

Lomba UKS,<br />

Cerdas Cermat<br />

LSS,<br />

Pembinaan<br />

Kader Remaja<br />

Sudah ada tertuang Pembina PMR Menyusun<br />

dalam pedoman SOM Penyuluh juknis UKS<br />

penyelenggaraan Lingkungan Pengembangan<br />

UKS oleh Kemen Membuat Prog UKS<br />

Kesehatan<br />

Terbentuknya TP<br />

UKS smp tk Kec.<br />

Ke~a UKS<br />

sesuaidg<br />

SKPD<br />

Dan tabel dl atas tampak bahwa, pertemuan koordmasl dl kota solo maupun karang<br />

anyar pada umumnya belurn pemah, demikin pula dengan kesepakatan pembagian<br />

tugas belum ada, konstribusi bam $ebata!; SO\1 , P~rr.biayaa~ be~urnt~r APB811, Mcr.~v<br />

dan Fasilitasi Program pelayanan kesehatan. Seangkan di propinsi DIY Pertemuan<br />

koordinasi setiap 3 bulan sekali. kesepakatan dalam pembagian tugas sudah ada dan<br />

Tertuang dalam SK walikota ttg TPUKS Berdasar kewenangan yg ada pd SKPD terkait<br />

Komitmen, konstruktif dan membangun, saling melengkapi dan saling mengontrot.<br />

Kemitraan Program UKS<br />

Tabe113. Oeskripsi tentang Kegiatan Kemitraan Program UKS yang sudah<br />

dilakukan dalam SKB4 M, di Propinsi DIY dan Jateng, th 2010<br />

Kemitraan Kerjasarna Jejaring Monitoring Manfaat<br />

Program UKS<br />

I Propinsi Dalam bentuk Beberapa Beberapa Meningkatkan<br />

Jateng<br />

pemberian<br />

makanan sehat<br />

dan vita mine<br />

institusi belum<br />

ada<br />

Jejaring dg LSM<br />

intitusi belum<br />

ada<br />

Scrs tidak<br />

pengetahuan<br />

dan kesehatan<br />

peserta didik,<br />

Ke~asama<br />

sudah ada langsung lingkungan dan<br />

dilakukan antara<br />

BPBD dg<br />

akademisi, LSM,<br />

Organisasi<br />

Kemasyarakatan<br />

dan lain-lain<br />

Antar anggota<br />

Tim Pembina<br />

antara lain PMI rnelalui 10mbalomba<br />

PHBS<br />

31


..<br />

UKS<br />

Kerjasama juga<br />

berupa<br />

pembinaan dan<br />

pelaksanaan<br />

pencapaian<br />

sekolah sehat<br />

dan kader-2<br />

kesehatan.<br />

Propinsi DIY Beberapa Beberapa Minimal 1 tahun Lebih<br />

Institusi belum institusi belum 1x optimalnya<br />

beke~asama berjejaring Monev dalam pembinaan UKS<br />

Kerja sama Beberapa sudah bentuk rapat shg dpt<br />

sebagai TP UKS berjejaring koordinasi mendorong<br />

peningkatan<br />

phbs dan<br />

der:ajat<br />

kesehatan<br />

Sekolah,<br />

Berdasarkan tabel dl atas tampak bahwa dl propmsi DIY Jateng Beberapa Institusl belum<br />

bekerjasama, masih sebatas kerja sama sebagai TP UKS, Manfaat pengemabnagn<br />

kemitraan lebih optimalnya pembinaan UKS shg dpt mendorong peningkatan phbs dan<br />

derajat kesehatan Sekolah ,Untuk Propinsi Jateng Kerjasama dilakukan antara BPBD dg<br />

akademisi, LSM, Organisasi Kemasyarakatan dan lain-lain, Antar anggota Tim Pembina UKS<br />

Kerjasama juga berupa pembinaan dan pelaksanaan pencapaian sekolah sehat dan kader-2<br />

kesehatan.<br />

I<br />

Tingkat kabupaten<br />

Tabe113. Deskripsi tentang Kegiatan Kemitraan Program UKS yang sudah<br />

dilakukan dalam SKB4 M, di Propinsi DIY dan Jateng, th 2010<br />

Kemitraan<br />

Prog. UKS<br />

Kerjasama Jejaring Monitoring Manfaat<br />

j.<br />

Kota solo -belum tahu (10)<br />

-Penambahan<br />

makanan anak<br />

-Belum tahu<br />

(10)<br />

-Jejaring dgn<br />

-Belum ada (12)<br />

-Evaluasi<br />

cakupan UKS,<br />

-Belum tahu (10)<br />

-peningkt<br />

pengetahuan<br />

SO, VrtA<br />

lintas sector,<br />

Penilaian Dan<br />

kesehatan<br />

-Kerjasama dgn<br />

LSM<br />

pembinaan<br />

-keterpaduan<br />

lintas sector<br />

pembinaaan UKS<br />

32


.. <br />

-Pelatihan P3K<br />

dim Diklatdokter <br />

kecil <br />

-Penjaringan, <br />

rujukan kasus. <br />

I<br />

Kab.karang Beberapa Beberapa Sudah ada Sekolah menjadi<br />

Anyar institusibelum instrtusi belum melalui lomba Mandiri ttg. Upaya<br />

(6) (6) Monev melalui kesehatan<br />

Ke ~asama dim petugas Masyarakat<br />

sosialisasi<br />

Sudah( 6)<br />

puskesmas sekolah/madrasah<br />

sekolah sehat,<br />

antara lain dg<br />

menjadi sehat<br />

Pelatihan dokter<br />

LSM Peduli<br />

Dapat<br />

kecil , PMR .<br />

Kesehatan<br />

menanggulangi<br />

Selain tsb dapat<br />

mengatasi<br />

kemiskinan<br />

bersama-sama<br />

masalah UKS<br />

bersama-sama<br />

Kota Sudah ada uI Sudah ada Monev melalui Adanya<br />

Yogyakartaq meningkatkan misalnya dg lomba Sekolah kolaborasi,<br />

UKS TPKK. PMI Sehat adanya Semutlis<br />

Ke~asama dalam Pertemuan (sepuluh menit<br />

pelaksanaan koordinasi lintas untuk lingkungan<br />

manajemen SKPD sekolah)<br />

UKS, Pembinaan<br />

Melekat pada<br />

UKS Pemberian<br />

masing-masing<br />

bantuan teknis<br />

kegiatan yang<br />

dilakukan oleh<br />

SKPD<br />

Kab.bantul Tergabung dim Sudah ada dg. Melalui<br />

Meningkatkan<br />

TP UKS<br />

PMI , Fatayat, Pembinaan, Keadaan gizi dan<br />

Terbentuknya TP Jejaring<br />

Pertemuan derajat kesehatan<br />

UKS di semua pengelolaan Koordinasi dan anak<br />

Jenjang Kab, sampah<br />

Lomba-Iomba Meningkatkan<br />

Kec dg. Melalui evaluasi kemampuan dan<br />

Seberapa sekolah prestasi be/ajar<br />

kegiatan berwawasan anak.<br />

33<br />

.'


.. <br />

Og BLH ttg<br />

Lingkungan<br />

Hidup<br />

lingkungan<br />

Terciptanya<br />

kebersihan dan<br />

sanitasi<br />

lingkungan<br />

Lebih terkoordinir<br />

dan terpadu<br />

sehingga tidak<br />

te~adi tumpang<br />

tindih program<br />

Tujuan program<br />

dapat tercapai krn<br />

synergis yang<br />

positip<br />

. .<br />

Dan tabel dl atas tampak bahwa dl propmsl Jateng balk dan kabupaten karang anyar<br />

dan kota Solo pada umumnya dari berbagai institusi belum banyak mengetahui<br />

kegiatan kemitraan mulai koordinasi, jej8ring, cian monitoring belum banyak<br />

mengetahui , ada beberapa memberikan saran perlu penambahan mak~man anak<br />

SO, Vrt A dan Ke~asama dgn lintas sector perfu ditingkatkan. Di propinsi DIY baik<br />

kabupaten Bantul dan kota yogyakarta telah ada untuk meningkatkan UKS,<br />

ke~asama<br />

bantuan teknis.<br />

dalam pelaksanaan manajemen UKS, Pembinaan UKS Pemberian<br />

Hambatan dan kendala di TK Propinsi<br />

1. Sosialisasi ,.koordinasi, pemahaman kurang<br />

2. Kurang sinkronisasi program, antara instansi terkait<br />

3. Aplikasi program ketingkat propinsilkablkota masih kurang<br />

4. Pergantian personil di Dinas Terkait<br />

5. Selum merupakan program prioritas<br />

6. Pendanaan masaih belum memadai<br />

Solusi agar berjalan baik: <br />

~ . Bentuk kegiatan yang konkrit dan berkesinambungan <br />

2. Ditingkatkan siosialisasi, kerjasamalintas sector,<br />

. Penyusunan modul<br />

..! . Perlu Mantri di UKS dalam penanggulanagn bencana berbasis sekolah<br />

: . Ada sinkronisasi progaram<br />

::: . Adanya program yang langsung menyentuh masyarakat<br />

34


.. <br />

7. Dalam SK tidak menunjuk Nama tetapi j2batan<br />

8. Menjadikan UKS program Prioritas<br />

9. Perencanaan pembiayaan yang Terpadu<br />

Hambatan dan kendala di TK Kabupaten/Kota<br />

• Anggaran tidak ada<br />

• Regulasi -- Juklakljuknis belum terinci<br />

• Ketetapan tidak didukung juklak dan juknis yang rinciljelas<br />

• Pembakuan tidak dapat tercatat dg baik<br />

• Pelaksanaan tugas kurang optimal karena keterbatasan dana<br />

Solusi agar berjalan baik:<br />

• Pengusulan anggaran melalui rencana anggaran terpadu<br />

• Peningkatan koordinasi.<br />

• Program sesuai dg kewenangan secara terpadu<br />

• Adanya komitmen untuk berkolaborasi<br />

• Adanya payung hukum/regulasi tkt Prop.lKablkota dan SKPD<br />

• Peningkatan inovasi<br />

• Anggaran khusus bisa dianggarkan<br />

PROGRAM SKB DALAM PENANGGULANGAN BENCANA<br />

Hasil Round Tabel Discussion (Tingkat Propinsi)<br />

Propinsi DIY<br />

Peran pada Pra Bencana:<br />

-Pertemuan pemah din propinsi di jatim, sangat maju sudah ada pemetaan : Tuntas<br />

utama, madya. Dari jateng jauh tertinggal dari jatim baru merevisi tim Pembina uks,<br />

namun dalam seklah sehat msk dalam juara harapan I, TRIAS UKS dalam<br />

keputusan Gubemur tahun 2003, ttg tupoksi Propinsi semunya terlibatl dan<br />

terakomodir dalam pp 88TH 2009, keterlibatan dalam Peran lintas sector seperti<br />

:pmi, Kesos, Kesbang Linmas, kepolisian dalam pembinaan lingkungan sosialnya<br />

Peran Pad a saat bencana<br />

35


· .<br />

-aplikasi kurang koordinasi dalam pihak yang teriibat, lebih meningkatkan kembali<br />

koordinasi<br />

-badan penanggutangan bencana dibentuk th 2008 berdasarkan peraturan daerah<br />

no 10TH 2008,<br />

-Harus ditanggulangi berbagai sektor ; Fungsi koordinasi komando pelaksana artinya<br />

satu pintu dim komando bencana, strategi bencana di sekolah dgn Bappenas dan<br />

Kementrian Diknas, sudah ada alih siaga diberikan ke sekolah didanai oleh UNDP .<br />

Peran Pasca bencana<br />

-Peraan pasca bencana lebih banyaak pada program rehabilitgasi baik rehab sarana<br />

dan prasaraana pasca gempa dengan membangun kembali gedung-gedung yang<br />

rusak, jalanan dan sanitasi di kembalikan ke fungsi normal. Sedaangkan rehabilitasi<br />

kesehatan mental dipulihkan secara perlahan dengan mengundang para psikiater<br />

atau psikolog.<br />

PROPJATENG<br />

Diknas <br />

Kami sangat apresiasi dengan adanya pertemuan. Tgi 6 agustus ada <br />

pertemuan yg juga membahas skb 4 mentri yang dihadiri tp uks dari 33 prop. <br />

Yg brebicara adalah sesepuh uks dari jatim ...... jatim sangat bag us, sudah <br />

maju, sudah ada pemetaan yaitu tuntas madya, utama bagaimana mereduksi <br />

wajardidas(wajib belajar pendidikan dasar) 9 tho <br />

Kami jujur, kami satu petugas secretariat bhwa di jateng pengelolaan uks <br />

jauh tertinggal dibandingkan jatim. Kami baru merevisi SK tim Pembina UKS <br />

dan tim secret. Shg kami bersukur pada waktu lomba sekolah sehat kami <br />

mampu juara harapan di tingkat nasional.SMP,TK dan SMA <br />

Semua ini adalah cambuk bagi tim Pembina uks propinsi km tidak ada <br />

kontribusi kepada UKS. Kegiatan ini penting sebagai awal untuk <br />

mensinergikan prog uks yg dirintis dalam trias uks. Dalam sk gubnemur 2003 <br />

ttg tp uks dan tim secret semua ter1ibat tapi blm diakomodir dalam PP <br />

38/2009. Shg itu direfisi. Aplikasi itu kurang koordinasi antar pihak yang <br />

ter1ibat. Untuk lebih meningkatkan kembali tp uks di jateng. <br />

BPB (bpk jarot) <br />

BPB yang pertama di bentuk di Indonesia shg jatim belajat dr Jateng. <br />

Dibentuk th 2008 sbg amanat dari UU no24/2007 ttg penanggulangan <br />

bencana. Dim pembentukan ini berdasar perda nO.10 th 2008. Kami sdh <br />

membuat perda no 11/2009 ttgpenyeleng garan penanggulangan bencana. <br />

36


· .<br />

Pada kesempatan ini kami sangat berterima kasih karena semua sector<br />

diundang. Semua pemangku kepen~ir.Jan terkait penanggulangan bencana<br />

baik sector pendidikan, kesehatan , social, kehutanan, pertanian, klimatologi<br />

km penanggulangan bencana tdk mungkin ditangani oleh satu sector saja.<br />

Karena itu BPB mempunyai 3 tugas, pra bencana, saat bencana dan pasca<br />

bencana. Fungsinya ada 3 koordinasi komando dan pelaksanaan. Ini berbeda<br />

dg skpd yang lain yang hanya mempunyai 2 fungsi saja yakni fungsi<br />

koordinasi dan pelaksanaan. Mereka tidak punya fungsi komando. Km saat<br />

terjadi bencana hanya 1 pintu komando yakni BPB.<br />

Kami baru menerima dari kementrian pendidikan berupa modul2 strategi<br />

pengurangan resiko bencana di sekolah. Ini merup ke~asama antara<br />

bappenas dg kementrian pendidikan. Kami juga dibantu oleh lembaga<br />

internasional UNDP juga memberikan yaitu "ayo siaga kurangi res iko<br />

bencana". Ini diberikan kepada sekolah yang merupakan kerjasama dari<br />

BPBNasional, bappenas, undp dalam rangka serve disaster risk reduction.<br />

Kedepan dalam amanat uu penanggulangan bencana yang pertama adalah<br />

bagaimana menanggulangi bencana adalah melakukan kesiapsiagaan. Itu<br />

mulai dari pemangku kepentingan mulai dar amtk sekolah. Kami na~ti akan<br />

berke~asama dengan semua sector untuk pengurangan resiko ,bencana di<br />

masy: Mulai dari kesiapsiagaan,pencegahan dan mitigasi bencana itu harus<br />

dilakukan berbasis masyarakat. Masyasyarakat di sekolah dalam arti luas<br />

juga relawan .<br />

Oalam kesempatan ini kami sangat bertenmakasih bila nanti ada program2<br />

yang dike~akan oleh dinas kesehatan memang utamanya dan lefel terendah<br />

yakni dari anak2 sekolah. Di klaten ada ke~asama dengan international<br />

organization of migration 110M sdh melakukan pelatihan kepada anak sekolah<br />

bagaiman melakukan kesiapsiagaan bila terdapat gejala-gejala gempa,<br />

bencana. Sangat efektif dan efisien bila dilakukan di sekolah baik SD, SMP<br />

ataupun SMA.<br />

Oi semarang sudah dilakukan di sekolah swasta di karang turi. Mulai dari TK,<br />

SO, SMP dan SMA yangt dilakukan setiap tahun. Kami selalu diundang<br />

sebagai instruktur.<br />

Mari kita bersama tidak lagi hanya dilakukan oleh satu sektor ini harus<br />

melibatkan semua sector termasuk jajaran tni dan polri dan relawan yang<br />

adaq di daerah. Kita sudah membentuk desa2 siaga bencana temmasuk<br />

ke~asama dengan pmi terutama di pantai selatan. Kita sudah punya peta2<br />

rawan bencana di masing2 kabupaten kota dan sudah dibagikan. Ada peta<br />

rawan bencana dan ada peta resiko bencana ' masalahnya tinggal<br />

bagaimana seluruh kabupaten kota bias ke~asama dengan seluruh<br />

komponen yang ada. Termasuk melakukan Infentarisasi relawan, di jateng<br />

hamper terdapat 5000 relawan . Pmi punya satgana, pmr, ksr. Oi dinsos ada<br />

tagana, di dinkes ada dasipena, itu semua hrs diinfentarisir. Jadi saat<br />

sebelum te~adi bencana, hrs dilakukan pelatihan2 shg saat bencana tinggal<br />

kontak saja mrk akan langsung terjun.<br />

37<br />

..


· .<br />

Kalau ini dimulai dari sekolah ini sanga t bag us sekali karena kami dengan<br />

anggaran terbatas kami bias ke~asama dengan semua sector sampai<br />

dengan lembaga internasional karena itu semua sudah ada paying hukumnya<br />

yakni PP no 23/2008 tentanglembaga internasional, NGO dan dunia usaha<br />

dalam penanggulangan bencana tennasuk dg dunia usaha. Yang dari luar<br />

ada ausaid, iom, gtz. Kalau masing sector bias bekerjasama dg lembaga<br />

tersebut itu dijamin oleh peratuiran pemerintah. Oalam UU no 24 diturunkan<br />

dalam 3 aturan PP no 21 ttg penyelenggaraan penangguilangan bencana, PP<br />

no 22 ttg pendanaan. PP no 23 ttg peran lembaga internasional, Ism dan<br />

swasta dlam penanggulangan bencana. Penanggulangan Bencana sudah<br />

menjadi pematian tidak hanya Negara kita tp oleh dunia.<br />

Kedepan harus ada upaya2 kesiapsiagaan, mitigasi dalam rangka<br />

pengurangan resiko bencana. Mulai dari anak sekolah daerah rawan sekolah<br />

harus segera dilakukan. Kami sudah melakukan koordinasi sehingga saat<br />

terjadi bencana kami tinggal memerintahkan. Setelah kami melakukan, kami<br />

tinggal melaporkan kepada bapak Gubemur sehingga beliau tidak akan kami<br />

reportkan termasuk juga juga bupati kepala daerah. Kondisi ini tidak akan<br />

te~adi sarna ketika jaman satlaklsatkorlak dimana keterlambatan melakukan<br />

tindakan akan selalu te~adi karena lemahnya koordinasi km semua dilakukan<br />

secara dadakan.<br />

Kita sekarang sudah melakukan pelatihan2, sebelum te~adi bencana kami<br />

sudah melakukan koordinasi bersama jajaran tni dan polri. Apa yang<br />

dilakukan saat kesiapsiagaan misalnya komponen kesiapsiagaan adalah<br />

penilaian resiko, perencanaan siaga, mobilisasi sumberdaya, pendidikan dan<br />

pelatihan, menajemen darurat, peringatan dini, manajemn infonnasi dll. Ini<br />

sangat strategis kalau dilakukan sejak usia sekolah bkarena mereka<br />

mempunyai kemampuan lebih mudah menyerap infonnasi dibandingkan<br />

dengan orang dewasa.<br />

Contoh kasus, spt anak di Klaten setiap mereka mau berangkat sekolah,<br />

mereka sudah membawa perlengkapan alat yang sederhana. Begitu ada<br />

tanda-tanda bencana meraka akan Jangsung membunyikan tanda dan akan<br />

langsung melakukan apel keselamatan untuk menyelamatkan diri sendiri<br />

tennasuk teman yang ada di sekitamya. Oisekitar rumah berarti dia<br />

menyelamatkan keluargtanya karena kerentanan adalah anakkecil, wanita<br />

hamil, juga lansia yg sangat rentan thd bencana. Oengan mengajari anak SO<br />

berarti bias menyelamatkan diri sendir dan kemuadian orang lain.<br />

Terima kasih kami sudah difasilitasi. .. kalau nanti ada pelatihan kami siap<br />

membantu karena kami swudah mempunyai tenaga ahlinya.<br />

j<br />

JOKO PMI<br />

Pmi mendukung sepenuhnya kegiatan ini kalau dilakukan mulai dari sd<br />

s-ampai sma. Sebetulnya kementrian pendidikan teJah mengeluarkan sk 70af<br />

mp/se/2010 ttg pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah.<br />

Sk tsb sebetulnya sudah bias menjadi payung untuk menyelenggarakan<br />

38


· .<br />

pengurangan resiko bencana di sekolah. Metodenya adalah melalui UKS.<br />

Selain itu Banyak juga Ism yang sudah melakukan kegiatan untuk<br />

mengurangi resiko bencana di sekolah. Kalau itu kita lingkan dengan<br />

kegiatan kita di tingkat kabupaten maupun propinsi, karena sudah terlalu<br />

banyak Ism yang masuk di sekolah 2 maka tugas kita sekarang adalah<br />

bagaimana melibatkan rekan2 dari Ism tsb u8ntuk melakuan suatu kegiatan.<br />

Kalau dari dinas nkesehatan akan melakukan kegiatan pengurangan resiko<br />

mbenncana di sekoJah, di UKS, kita nanti bias mengajak teman2 yang lain<br />

yang banyak berkeeimpung dalam penanggu;angan bencana. 9itu akan<br />

memudahkan, tinggal kita bicarakan bagaimana metode yang tepat untuk<br />

dilatihkan pada anak didik kit6a tadi.<br />

Kalau memamng nanti dlam pelksnaannya perlu bantuan, kami dari PMI siap<br />

membantu baik berupa peralatan, materi maupun tenaga.<br />

Kementrian Dikti<br />

Ada konsorsium pendidikan bencana, anggotanya dari berbagai pihak, yang<br />

banyak dari nswasta, Modul yang dibuat juga banyak, namun perlu<br />

disesuaikan dengan jenis bencana yg C3da di daemh. Ka~au tidak salah<br />

konsorsium ini ada pada tahun 2006. Di Jogja, SO sampai dengan SMA<br />

sudah diogarap dengan moduJ2 konsorsium tadi. Materi tadi bias di<br />

kompapail dengan materi yang sudah ndi buat oleh kementrian pendidikan<br />

dan sebagainya dalam memenugi tujuan ini.<br />

Dinas kesehatan<br />

Kalau di dinas kesehatan, kalau program uks di setiap sekolah sudah ada<br />

program dokter kecil ' kkrl kader kesehatan remaja, jadi alangkah baiknya<br />

kalau program penanggulangan bencana ini bias dimasukkan melalui dokter<br />

keeil . atau kkr. Yang terpenting adalah tot melalui petugas puskesmas<br />

yaqng kemudian akan melatih para dokter kecil tadi.<br />

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah mungkin materi di siswa tadi dibuat<br />

pemanen, dalam arti bisakah ini nanti dimasukkan dalam kurikulumatau<br />

muatan local tapi tetap wajib, Artinya materi ini !adak hanya diberikan seat<br />

diperlukan saja tapi justru diberikan setiap saat karena merupakan kewajiban.<br />

Ini bias berguna untuk menambah sks dari para gurunyal. Ini akan membuat<br />

sekolah tormotifasi untuk melakukan.<br />

Dengan adanya surat edaran dengan no. 70almpslsel201 0, ini ditujukan<br />

kepada gubernur dan para bupati. Dikatakan bahwa kementrian pendidikan<br />

telah menyusun strategi pengurangan resiko ooncana di sekolah khususnya<br />

dengan modul ajar dan pelatihan pengintegrasian. Sudah ada modul untuk<br />

anak seko~h yang sudah di sebarkan mulai tinmgkat propinsi,<br />

kabupaten/kota serta disekolah2, ~Iau setiap saat sekotah tadi diminta<br />

untuk memutar atau menonton ttg cara mcnhindari bencana, tanda2 gemp?J<br />

snunami. Modul2nya sudah ada.bagaimana kesiapsiagaan, bagaimana<br />

pencegahannya sampai dengan bagaimana melakukafJ perto]ongan pertama,<br />

39<br />

"


· .<br />

Untuk ringkasn~'a, kalau dari kementrian pendidikan sudah menyiapkan<br />

materi untuk anai< ;jekolah. Trus kalau dari kemenkes punya program UKS,<br />

pada nsaat dokter keeil praktek berikan aja materi ini saja. jadi tidak buang2<br />

uang saja. Mereka akan banyak belajar bagaimana gempa. snunami.<br />

kebakaran ndll. Esensinya nadalah kedepan bagaimana mengajak anak2<br />

untuk mernpersiapkan diri menanggulangi bencana. Perlu ada MOU antara<br />

kementrian pendidikan dan kemenkes. Tinggal melaksanakan karena semua<br />

sudah ada.<br />

Yang perlu menjadi perhatian untuk setiap kejadian bencana adalah<br />

keteledoran. Manusia selalu tidak lepas dari kekhilafan. Kalau manusia sudah<br />

siaga betul dengan cara memutarkan materi in; setiap bulan maka nakan<br />

banyak membantu. Agar mereka tidak teledor . Seringkali yang menjadi<br />

masalah adalah sosialisasi yang dilakukan tidak rutin. Contohnya, di<br />

Indonesia tidak pernah ada perang, tapi para tentara kita selahJ menga


· .<br />

Oinas Kehutanan.<br />

Dinas kehutrnan sering untuk model sosialisasi yang dilakukan terutama<br />

dalam kebencanaan mengenai kebakatran. Sowsialisasi lewat pelatihan tp<br />

tidak sampai tinglat SO yang dalakukan adalah sosialisasi tingkat penegak<br />

dan masy di sekitar hutan karena pelatihan langsung berhubungan dengan<br />

api. Sosialisasi dalam bentuk cd or layar belum pernah melakukan<br />

Evakuasi untuk kebakaran 5elama ini ada bentuk protapnya tp beJum pernah<br />

dilaksanakan.<br />

Kebakaran biasanya te~ai di gunung . Ini banyak berhub dengan pendakian.<br />

Ada beberapa tanda peringatan untuk tidak melakukan hal2 yang<br />

membahayakan. Ma5yarakat forum merapi telah banyak melakukan berbagai<br />

kegiatan untuk menentuklan siapa berbuat apa. Forum2 masy gunung. spt<br />

forum slamet dan merapi sudah membuat protap2 kalau sampai terjadi<br />

bencana. Yang dibantu terguruan tinggi. Bahkan mereka sudah membuat<br />

radio komunitas.<br />

Yang praktis dan efisien adlah implementasi da lapangan walau payung<br />

hukumnya wsudah ada. Jangan lupa bahwa untuk melaksanakan ~itu harus<br />

dari kementrian daJam negeri atau gubernur. Kalau dari kementrian yang lain<br />

maaf akan cenderung diabaikan. Karenha otonomi daerah.<br />

Modul sudah banyak<br />

Lembaga yang siap membantu sudah banyak<br />

Yang pinting adalah surat dari gubemur untuk menindaklanjuti nskb 4 mentri<br />

tsO.<br />

Oinas sosial<br />

Kjta, kebanyakan langsung bergerak di [efe! masy, Tida,k ti tingk.at pe.ndidikan.,<br />

Tapi yangjelas untuk kegiatan ini kami dari dinas social siap membantu.<br />

KAB KARANGANYAR<br />

Oi karang anyar ada strategi yang komprehensif untuk melakukan kegiatan di <br />

lefel komunitas yakni Desa Siaga Sehat Sejahtera. <br />

Tujuannya adalah untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat mulai dari <br />

tingkat desa. <br />

Strategi terse but dari aspek hukumnya masih berupa SK Bupati dan masih <br />

belum merupakan perda. <br />

Untuk melaksanakan kegiatan,. Karena sebagai satu entitas, maka tidak <br />

perlu ada MOU antara satu lembaga dengan lembaga yang lain. Bupati <br />

sebagai kepala daerah bias menggerakkan semua sumb~rdaya berlJpa <br />

SKPD yang ada di daerahnya. <br />

41


... <br />

Terkait dengan kejadian bencana, apapun bentuknya, itu merupakan akibat<br />

dari keteledoran. Untuk mengatasinya maka setiap sector /SKPD harus<br />

bergerak bersama2 sesuai dengan tupoksinya.<br />

Perlu diketahui bahwa di kranganyar kita mengenal Program 7 Hari Kerja.<br />

1. Minggu bersih <br />

2, Senin sehat <br />

3. Selasa sadar<br />

4. Rabu belajar ( semua lembaga diminta menggunakan bahsa Jawa<br />

dalam melakukan semua aktifitas perkantoran)<br />

5. Kamis bertani<br />

6. Jumat keliling<br />

7. Sabtu wisata<br />

Itu semua merupakan program yang dicanangkan oleh bupati karanganyar<br />

untuk bias dilaksanakan oleh semua jajaran pemerintahan dan masyarakat.<br />

Bpk Suharso<br />

Ada suatu pertanyaan yang akan saya ajukan.<br />

Sebetulnya apa peran uks kalau dikaitkan dengan bencana?Karena<br />

sebagaimana kita ketahui bahwa selama ini uks hanya memberikan<br />

pelayanan kesehatan.<br />

UKS SOH ADA SEJAK TH 76, programnya pref dqan kuratif. Adaq kunjungan<br />

secara teratur dari puskesmas. Sebulan sekali sesuai wilayah untuk<br />

memeriksa kes mata, hidung , telinga, dan gigi. Setiap sekolah punya ruang<br />

uks, ada pembinaan dg membentuk dokter keeil untuk membantu kaJau ada<br />

kecelakaan keci\.<br />

dikaitkan dg be:!nc


.. <br />

Kita sudah dapat surat dari gub bahwa aKa n ada strategi pengurangan<br />

dampak bencana buat sekolah dasar yang mana akan dimasukkan di<br />

kurikulum, Yang ada baru buku pedomannya, Untuk uks sangat sesuai sekali.<br />

Strategi untuk nak sekolah ada CD, cd tersebut setiap saat bias diputar.<br />

Saying terbatas. Kalau bias setiap lintas sector dan sekolaqh sudah bias<br />

mendapat cd tersebut. Untuk kesiapsiagaan maka informasi ini perlu<br />

disampaikan sejak dini. Untuk hal itu siswa sd merupakan saluran yang tepat<br />

untuk menyampaikan informasi ttg bencana ini.<br />

Untuk pertanian bagaimana siswa nanti mampu menanam tanaman yang<br />

dapat mencegah longsor, banjir d". Termasuk juga bagaimana anak sd<br />

mengenal insektisida.<br />

Kesbanglinmas.<br />

Maaf pimpinan tidak bisa hadir. Undangan baru nyampe<br />

Salah satu bidang peningkatan kewaspedaan masyarakat menangani<br />

masalah bencana. Terkait dengan kebijakan pemerintah, penanganan<br />

bencan-3 itu berada pada r.at!ak pE:nartggLl:C:ingan bencana. Dimana sekatrang<br />

$tJd~h diharapkan untuk dibentuk 8~d~n penanggul~ng~n benGana daerah.<br />

Memang structural belum terbentuk dan untuk sementara masih berada di<br />

bawah koordinasi kesbanglinmas.<br />

Perlu kamisampaikan bahwa BPBD sudah banyak berperan dalam<br />

penanggu!angan bencana bersama dengan jajaran terkait. Ada sekitar 17<br />

lembaga rel~wan rorkalt dengan penanggulangan bencana. Ada arek gunung<br />

lawu. tagana, das~pena, MDMC, RSUD Kartini termasuk tentara dan poln.<br />

Ada sekitar 600 personil yaqng siap untuk dite~unkan ke lapangan kalau<br />

sustu saat terjadi bencana.<br />

Terkait kegiatan siang han ini kami belum tahu persis apa yang diharapkan<br />

dalam pertemuan ini. Yang jelas kegiatan ini baik sekali. Kami dari<br />

k~sb~. ng!jnm(3$ $!=3.p untl,lK dilibatKQ.n d~!am kegia.t


· . <br />

Kejadian bencana di karanganyar sangat rawan. Dari 17 kec, ada 8 kec yang<br />

rawan bencana terutama longsor, putting beliung dan kecelakaan lalu lintas<br />

J


· .<br />

polri, polda dan polres. Kalau ad~ bencana segera lakukan langkah2<br />

antisipasi. Itu adalah protap kami.<br />

Oisamping karena alam, bencana juga karena manusia. Untuk itu kita akan<br />

melakukan upaya2 penyelidikan. Harus dipahami bahwa bencana tidak<br />

mungkin ditangani sendiri. Libatkan semua sector dengan tugasnya masing2.<br />

KOTA JOGJAKARTA<br />

Tp uks di kota jogja kerjasama ke 4 kementrian sangat bagusl. Yang terlibat<br />

tidak hanya 4 kementrian tp lebih dari itu. Kami sudah berkoordinasi dengan<br />

baik. Oalam melakukan kegiatan kami biasa membagi dalam tim2 keci!'<br />

Anggota tim ini terdiri dan banyak person lintas instansi seperti pendidikan,<br />

depag, kesehatan. dan juga depdagri. Oi joja sangat ideal, tp ada juga titik<br />

lemahnya yaitu bahwa kami yang terlibat dalam tim penggerak UKS tidak<br />

bias mengalokasikan anggaran pada masing2 institusi. Oi depag belurn<br />

muncul anggaran untuk uks. kesehatan juga belum. Sementara ini anggaran<br />

Ilanya melalui kami di dinas pendidikan.<br />

Oi secret daera!1 juga belum. Sehiogga pada saat harus rakoi pada tingkat<br />

nasional. anggaran hanya ada pada kami. Sehingga belum semua bisa<br />

mendengar apa sebetulnya rakor uks itu. Apa yg harus dilaksanakan di<br />

daerah. Saat rakor dj NTB ada surat dan m~'Ddagri untuk mendesak<br />

gubernur. bupati dan walikota untuk memperhatikan uks. Sampai tahun ini<br />

karn: belurn melihat hasilnya bagaimana perhatian gubemur dan walikota thd<br />

perr.6mbcmg'lo uks. Sementara jni uks di Japangan masih tarbatas pada niJai2<br />

kesehatan. Dari pendidikan dan depag hanya mensupport dari belakang. Tapi<br />

anggaran memang ada pada diknas. A1angkah indahnya bila masing2 SKPD<br />

bias menganggarkan untuk support ke UKS.<br />

Beberapa kegiatan UKS yang ada di kiota ini antara lain lomba sekolah<br />

sehat, lomba dokter kecil, kader remaja dan pembinaan uks.<br />

Dinkes.<br />

Pak feri memaparkan power point kegiatan uks yang dilakukan dinas<br />

kesehatan (Jihat foJd~r/fil~ d~rj pak feri)..... file flea di bu wijL<br />

Terkait dengan uks, bpk walikota punya program 10 menit untuk lingkungan<br />

sekc!ah. !tu adalah bagian dari uks. Mereka ada perhatian khusus thd<br />

k~ber$iilan seKo!ah walau sesur,gguhnya ini merupakan bagian dari uks itu<br />

sendiri yakni pola hidup bersih dan sehat.<br />

Upaya yang pernah dirintis. T erkajt dengan uks. kamj pemah merinljs<br />

pendidikan kesehatan di sekolah. Selam ini banyak kecenderungan uks<br />

banyak ke pelayanan kesehatan saja. Pcndidikan kesehatan perlu mendapat<br />

prioriia~ karen~ mampu membekaH sejBk dini anBk untuk ber PHBS.<br />

Pemah ada Ism yang menggarap hal tersebut. Terinspirasi dari itu saya<br />

berpikir bagaimana kalau di jogja juga dikembangkan pendidikan kesehatan<br />

di sekolah. Perlu ada perencanaan, tot untuk gur~my~, dan pelak~ana~!'l<br />

4S


e.<br />

pendidikan kesehatan untuk anak didiknya. Wokshop untuk hal itu sudah<br />

dilaksanakan tahun kemaren. Namu'1 kelanjutannya, kami tidak tahu lagi. Oi<br />

lapangan, hasil evaluasi menunjukkan bahwa hasil kegiatan uks memang<br />

lebih banyak pada kegiatan kuratif. Missal spt dokter kecil dsb.<br />

Untuk itu perlu ditingkatkan pada pendidikan kesehatannya. Ini sdh<br />

dilaksana.kan uengan member penyuluhan2 kepada siswa ttg .kesehatan baik<br />

sd, Smp dan sma. Ditingkat kota perlu ada strategi untuk meninggaktkan<br />

upaya pendidikan kesehatan ke sekolah krn sejak dini siswa perlu dididik<br />

perilaku bersih dan sehaL Agama bisa meJakukan pernocJajaran kenapZl<br />

kesehatan tidak.<br />

Kalau pendidikan kesehatan dijadikan sebagai bagian dari satu mata<br />

pelajaran mal


· .<br />

Kepolisian<br />

Jujur kami baru sekarang kami ikut. Denqar adanya pertemuan ini kami akan<br />

tu:;O!.ajar da.n fneng!~,iJt! ~,etljjakan2 yang aeja. Sewai'.tu t1ertugas fjj daeral! lain<br />

kami sudah ser4ing ituk kegiatan seperti lomba sekolah sehat. Untuk di prop<br />

saya akan mengikuti apa yang ada dan dilaksanakan oleh semua. Kami siap<br />

___ _ ~'- •. _ ,_ . 1 •.•. • •.•• 1., 1 ....• _ • .• _ . _. __ . _1 __ •••1 : 1.1 .. . 1 __ . •<br />

!!!'=!!HJ=!!t~ Uc!! :J!t!~!tH.!~.. U~:y ;:1~= Y~!!!J ~~.. ~ .! ,! U:!~~..U:"\;:!.!.,<br />

Dinas kebakaran<br />

Jogja sudah membentu!< perda ttg penanggulangan bencana yakni perda no<br />

badan koordinasi penanggulangan bencana daearah. Di tingkat propinsi<br />

memang wajib membentuk badan tersebut tapi untuk wilayah kab/ko sifatnya<br />

"' . .......-. . . . " ., . . ," .. " <br />

rnas:n Ot!fUP::1 anjUrafL L,11 r,.Q~ JOYJ;! suuan ~u~ u~uan :,~uoraHl~5! IerS~DUI<br />

yang fungsinya dulu sama dengan satlak bencana. Sekarang masih dalam <br />

pembahasan di bag hokum semoga dapat segera terbentuk. <br />

Kegiatan yang dilakukan adalah pengenalan terhadap penanggyulangan <br />

bahaya kebakaran. Hamper tiap minggu TK2 dikenalkan dengan kanror kami <br />

penyuluhan penanggulangan bencana bagi para siswa sekolah. <br />

Akan diprogramkan tahun 2011 . <br />

Depag. <br />

Kami belum banyak tahu kegiatan di kota Jogya. Kami dari depag juga <br />

be!urn rner;gaioo~~sik ,an anggaran Ufliuk ur~ dan sejenisnya \IJaiau ~bnya <br />

sudah ada. Harusnya dengan adanya skb te rsebut , ada dasar yang cukup <br />

kuat untuk mengalokasikan anggaran buat kegiatan UKS. Kami sudah <br />

menghimt'2ii..i kepada mi;1sr~sah2 l!!!tl,!k ke-Jiat;:!r1 I..!k~ dan ~~~i1i'$-nya. <br />

Alhamdulilah mereka sudah mengalokasikan untuk anggaran itu. <br />

Ka!au bisa kami mengusulkan karena ini berkaitan dg penanggulangan <br />

Q~nc;;Jla.. Ou!w ~o~ ,"~ernjk .!r;: J 1 ttg n;u~t;;r} !o,-a! da!afTI pelajaran ana .r~ <br />

sekolahlmadrasah ttg penanggu!angaj bencana. Alangkah baiknya ka/au itu <br />

dilaksanakan karena di Jogja sangat rawan dengan kejadian bencana zhg <br />

Bulan sabit merah (atien) <br />

Kami p~nya pengalaman sebagai relawan di lokasi bencana spt aceh. Akar. <br />

;.,,-,,,,, .'" :,,:...>,:...>,. ,-;; c:r. l1 i,.,d


e.<br />

Soal mulok, memang pengalaman kemaren kita mendorong adanya<br />

kurikulum penanggulangan bencana. Tapi sebagaimana pepatah orang jawa,<br />

:t~<br />

k :n: "'erl'n~ h~~~at"" .~ ....: ~y~~ ~, .. ~I~,,~~ •• 1..... 1, :•• • l-.~~ : ~I~n r,~; ..J~I~~~,.~<br />

1(1, I! ~. ~ I Of'~_ L lO'I! Q 0.!1!, OVVo.!!!'fO !!!U!'...J!'\. P_U !_JC;'JQ.!Q. . !. L/~1 UQ.!o."P',YOada<br />

simulasL Anak2 harus begitu dsb, termasuk penempatan alat2 sekolah di<br />

ruangan. Memang itu hanya terbatas pada bencana gempa bumi.<br />

Pada akhir2 ini !llulok hanya ,jj;aksanakan o!eh sekolah2 yang pada saat<br />

gempa kemaren mengalami kerusakan yang parah. Mereka yang aman mulai<br />

luntur, nanti akan kami dorong untuk lebih digiatkan lagLyang bagus adalah<br />

simulasi kepada anak sekolah.<br />

Terka:t dengarl bencana. ~J!atefi pertama ada!ah n:ated dasar tentan~ <br />

bencana. Pra sampai pasca bencana . Kalau sudah menyangkaut hal yang <br />

spesifik sesuai jenis bencananya, ini harus terkait dengan bidang2 yang <br />

sesuai. Ini tidak bisa ditang.:'lni o!eh satu pP·k'1k. S-3j('l Y&ng per:i_' (ji~,;kirk(;!! <br />

adalah leading sektomya untuk ini siapa ? <br />

Idealnya memang di setiap kabupaten kota ada badan penanggulangan <br />

O;:j1·;ana ~<br />

Waktu aWol mulok tent~ng benr;ana, me:mang !11dieri disampaikan oleh guru.<br />

Tp kami hany berdasar leaflet yang disebarkan oleh LSM. Garu hanya<br />

mempelajari c!;1fJ kem\.i.,:.1i;v!rr!C'nY;:lr'!'!PEl[kJn~\\?~.. 2';1q ;::!~W~(:i&;.K~,;i/~'Pi;i ( 1 !\i~G<br />

memang butuh orang ahli.<br />

Yang halu~ djiaku)ertarna !


· .<br />

dinas kebakaran. untuk flu burunC t.isa minta dinas kesehatan atau<br />

petyernakan. Dan suatu saat, guru2 tersebut membutuhkan kita, maka kita<br />

tenti...mya dengan tangan terbuka harus siap membantu khususnya secara<br />

tehnis.<br />

Sarankarni yang menyampa!kan materikepaeda siswa, aoala!) para guru.<br />

Kalau ada simulasi kita yang di SKPD harus siap membantu.<br />

Bappeda:<br />

Sudah ada Y'/adah. ada biaya<br />

8anyak Lsm sudah melaksanakan <br />

DUmas menengah <br />

Arahnya pada sekolah dasar sehingga ada upaya preventif banyak <br />

membantu bila terjadi bencana. <br />

Sete!ah kejaoian t·encana , banyak yang pesimis, dropkrn .b;;HlY~ .k yg ,Iwka <br />

Dalam waktu yg sing kat banyak lembaga yang membangun sekolab yang <br />

rusak, malah sebih baik kerena dibangun oleh lembaga donor. <br />

Gempa membawa ingalan, menjadi siap siaga. K;:pan d;:n din)~na h;:ru$ <br />

siap. <br />

Uks di ssko!ah t uks tid.ak mungkin rnsl.ak..sanak.an upaya<br />

Lsm yang perduli banyak sekali. Yg msk ke sekolah memberikan materi<br />

cukup banyak.<br />

Undp sudah memberikan materi ke sekolah. Ada 3 sek. SMA 1 Kretek, SMP<br />

Imogiri<br />

Ada dan~ 100 it untuk menyusun renCa.na. aksi sekolah.. Shg .kala.u a.da<br />

bencana mk korban dapat diminimlisir.<br />

Kalau ada potensi menimbulkan bencana maka harus diperkecil.<br />

3 sek diharapkan menjadi<br />

Kurikulum beneana sudah masuk. Gempa, longsor, kebakaran, sunami,<br />

niLr"~c:<br />

.... ,.... ,...... ..,.....,... n~c~r,<br />

Unt menanggulangi bene sdh kerj sama dg beberapa Ism, lingkar <br />

Yg dilaks antara lain, memb pelat kpd kep sek, guru di daerah rawan gempa. <br />

Dilaks di beberapa sek be!um semua. Sudah di!aks berk.ali-Iaki. Duo minggu <br />

yg lalu sudah dilak 2 kali. <br />

Gedung sdh makin baik, bahkan semua hamper selesai pembangunannya. <br />

Og instansi t~rkait me!aks lomba lingk hidup, penanaman pohon, sadaJ <br />

beneana, uks, lomba dr kecil dan sekolah sehat. <br />

PMI<br />

49<br />

"


· .<br />

Terl


e.<br />

Materi. <br />

Jenis bencana <br />

Peta rawan <br />

Tanda/jalur evakuasi, di bantu I warnanya oranye. Akan ada tempa <br />

npenampungan sementara. <br />

Pengena!am pera!atan ~nanggu!anganh bencana spt pe!ampung, karet, <br />

bencana yg lain perlu dikenalkan juga. <br />

Materi b9ncana yg perlu dikenalkan adl yang sering terjadi saja , jangan <br />

corn',,,, chrt lohih f,..,,..,,c<br />

...... '-'•• • ~- ""'. I~ I~""'" .'-''''''_'''''.<br />

BLH<br />

Keterk,ajtan dg sekoJah. ada adjv'Jjyata~<br />

Tidak kalah penting perlu bagi anak untuk perduli pada lingkungan. Spt. Agar<br />

tdk nterjadi kekeringan perlu dibuat biopori unt resapan air. Unt longsor, perlu<br />

d!ant!sipasi dg keglatan penghUauan bag! anak2. Khususnya untuk<br />

menciptakan lingkungan bersih dan hijau.<br />

Perlu dipayakan agar masuk kurukulum. Untuk pemahaman perlLJ lewat tp<br />

uks krn sudah ada si semua lefe!. Intinya modul disusun unt tingkat kab, kee,<br />

t:.Aknl::lh<br />

,. 'P' .' ''!"''.'!":,, .I ."<br />

Pemetaan potensi bencana shg murit tidak terlalu banyak dibebani ttg macam <br />

bencana. <br />

Oi oaerah, pagman anak di.be.kaU penget tt.g renang, <br />

Ada lomba menulis ttg bencana. <br />

Oinkes. <br />

Sanyak potensi yg ada,. Masalah yg ada, siapa yg menjd liding sektornya? <br />

SPSD belum eksis. <br />

r.1asuK S\AJat UKS? Cukup straregis,<br />

Semua SKPD di daerah adalah depdagri sehingga perlu terlibat. <br />

Yg penting adalah pra beeana . <br />

.Ada trias I.JKS , benc·a.na bisa rna.sul


l<br />

<br />

e .<br />

Kota Solo<br />

Dinkes (Or Erna)<br />

Masalah Tim pembina UKS ada masalah, tidak terwadahi, keterbatasan di<br />

tingkat kecamatan di tingkat SO saja smp, slta tidak terwadahi, ppnya apa?<br />

be!um pernah secara khusus mengadakan kegiatan kemitraan da!am<br />

penanggulangan bencana di UKS, tim pembina aktif bila ada ivent, misal<br />

lomba, sekolah2 menyediakan sasaran tempat pelayanan. Pernah<br />

membentuk jej;!f!ng dan 4 kementrian denga!i rnembentuk pusat :nf0rt1!2S:<br />

dan konseling khususnya remaja khususnya remaja di luar sekolah,<br />

kerjasama dengan sekolah puskesmas agar pkpn berjalan, pernah<br />

r'r-lot-1f"'t::l""~Lr- :..),n 1,"\Lr~Lt-~nJ::l !"Ii Lt:lhllt"l~ 'h::J,n t'TH:::ar'Ylhll~t fAt" It'n<br />

.. ",..,. Lrnt"Y'lllni:":-::..:r.e:i Ht<br />

J~""''''''''''.'''''' JW}'UooII} .•,...' 1""" ,.... ..-...... ~t-" .... -..-, I " ''-'" •___ .. .""'. _.... • .._.11_ ' HIl.. __ , ... n,<br />

kecamatan sltp dan slta dim kegiatan uks.<br />

Tim pembina IJKS(8apak wastoyo)<br />

Kalau nanti kemitraan dalam penanggulangan bencana SO msk dim<br />

Kurikulum akan bertambah padat, anak SO tidak ada kesempatan untuk<br />

t.;;rmain, tdak ~f~kUfJ so!usi !~W;1t!embag~ yg ada, ada pembinaan ut.k s!tp,<br />

slta. Kegiatan kemitraan dalam Lomba dan skreening tGst utk deteksi<br />

penyakit anak, tremsk pemeriks gol drh, pmi pernah melontarkan kaaer PMR<br />

pe.mu!a it) .2007 tp sebatas UJl COb;! dJ .k~~_s:r:~!a~r :~ rna.nY~.:~$ari . ~\~l~~:~<br />

dokterl


·. <br />

Sebagai pelaksana Satkorlak tk kabupaten. hanya terbentuk Satlak th 2010,<br />

selaku sekretaris pelaksana harian mulai pra, saat dan pasca bencana. UKS<br />

bisa dimaksimalkan untuk penanggulangan bencana, harapan kami dapat<br />

mengamankan objek vital masyarakat. jangan sampai mengenai fasilitas<br />

umum.<br />

Dikti<br />

Untuk Pondok Pesantren untuk di kementrerian agama ada 2 versi ada<br />

madrasah ada pondok pesantren. Madrasah hampir mirip di Oinas<br />

pendidikan, kami selalu koordinasi dengan dinas pendidikan kota dan dinas<br />

kesehatan. Ada kunjungan poenyuluhan kesehatan di madrasah, saat ini<br />

belum semiua 4 MI ,MTS dan Muhammadiyah madrasah te~angkau dlam<br />

penyuluhan kesehatan. UKS di pondok pesantren apakah di jadikan satu<br />

dengan Madrasah ? sebaiknya dari Pondok pesantren aktif kocrdinasi dgn<br />

puskesmas.<br />

Dinkes seksi UKS<br />

UKS di SO negeri ataupun swasta melalui puskesmas sdh melaksanakan<br />

kegiatan seperti Trias UKS, evaluasi adanya lomba dokter kecil, yg menang<br />

SOIT AI Abidin juara 1. Kunjungan ke sekolah yg melaksanakan petugas<br />

puskesmas masing-masing wilayah. Utk SL TP lomba kader kesehatan tk<br />

propinsi masuk juara 2.<br />

Bpk Irman Suryo<br />

Oari Tim SAR sebelas orang sebagai pengawas pengendali di badan<br />

penanggulangan bencana memberi masukan pada sekda. Berkaitan dgn<br />

SKB 4 menteri. Membangun kemitraan dengan beberapa sekolah terkait dgn<br />

bencana, dgn perkembangan manajemen kebencanaan upaya upaya inovatif<br />

dari perguruan tinggi membangun ketangguhan: disamping melakukan<br />

evalusi kita juga membangun pengurangan risiko pengendara. Oi perguruan<br />

~ tinggi perlu dibudayakan upaya pencegahan pada saat gadar darurat hanya<br />

sebatas memberikan terapi teman PNBP sebagian besar relawan. Oi SO<br />

tidak hanya upaya preventif tetapi pada saat bencana juga perlu dibekali p3K.<br />

53


.. <br />

Dan juga bagaimana pada anak SO dapat bermain dengan aman dengan<br />

pengenalan kondisi -kc;-,disi rentan bencana.<br />

Dinas Sosial<br />

Untuk lulusan SLTA masuk dalam program Oasipena (pemuda siaga <br />

bencana) telah memperolah pelatihan, melakukan penjaringan kader-kade~<br />

dasipena dengan biaya dari pusat. UKS di tk SLTP lebih banyak kemasalah <br />

kesehatan reproduksi remaja. <br />

Oasipena;uga membantu dapur umum bila ada bencana. Oasipena sudah <br />

mencapai seluruh kecamatan, ada bantuan perahu karet dari pusat disimpan <br />

di kesnbanglinmas. Oaerah rentan banjir. daerah semanggi. Sewu. <br />

sangkrang, ,jagalan ,jetis dan desa Semek (5 kecamatan). <br />

<br />

Penanian<br />

dari pertanian tidak terlalu banyak terlibat dalam penanggulangan bencana,<br />

masuk kurikulum dalam mencegah banjir . pengundulan hutan. Anak SO di<br />

kenalkan pada penanaman pohon untuk mencegah banjir.<br />

Lokakarya Triangulasi Hasil Penelitian<br />

Biro Kesra<br />

-Kemitraaaan sangat setuju bila melibatkan lintas sektor, tidak hanya 4<br />

kementrian dalam SKB 4 Mentri, apalagi bila kegiatan penanggulangan<br />

bencana masuk dalam modifikasi program UKS paada anak SD, perlu<br />

dibuaatkan pedoman-pedomannya. Pedomaan nantinya sebaiknya berbeda<br />

sesuai tingkatan pendidikan.misaal SO. SLTP daan SLTA sebaaiknya<br />

mengikuti filosofi pendidikaan paada aanak SO lebih peneekanan pendidikan<br />

pada perilaku, untuk pendididkan dewasa lebih ke arah pemahaman maupun<br />

pelilaku.<br />

-Pelaksaanaan UKS di daeraah belum menyentuh di tingkat pimpinan,<br />

waacaana UKS masih di tingkat midle pimpinan belum menyentuh TOP<br />

mnajemen, sehingga kebijakan strategis berbenturan dengan prioritas yang<br />

lain.<br />

54


.. <br />

-Penanganan UKS di lembaga masih masa transisi, regulasi di tingkat pusat<br />

ataupun daerah belUin punya formaat baku, mestinya secara kelembaagaan<br />

aada tim pembina.<br />

-SKB 4 kementrian perlu ada Kepres.PP agar kewenangan lebih luas daapat<br />

mencakup lintas sektor agar memungkinkaan dapaat dijadiklan dasar hukum<br />

bagi lintas sektor.<br />

Dinas Kehutanan dan Perkebunan :<br />

-Saangat tepat sekali bila ada simulasi bencana pad a anak SD, karena<br />

daerah DIY ,dan Jateng seringkali te~adi gempa, bencaana mulai arah utara<br />

sampai selatan seasuai filosofi <strong>KM</strong>DM (kecil menanam, dewasa meemanen.<br />

-Pada tahun 2009 ada beberapa kegiatan pel;atihaan paara kepala sekolah,<br />

guru, daan petugas administrasimasing-masing sekolah 3 orang peserta di<br />

kementrian kehutanan dan perkebunan dengan ,materi pelatihan adalah<br />

melihat cara pembibitan dengan harapoan para kepala sekolah m~mberikan<br />

materi paada anak didiknya. Harapan ke depaaan folosofi <strong>KM</strong>DM juga<br />

dilombaakaan paada pekan konservasi nasioanal alaaam lestari paada<br />

tingkaat kaabupaten, propinsi dan nasional.<br />

-Maateri pengenalan dan kelestarian Iingklungan dikenalkan pada muatan<br />

lokaal masuk dalam IPA,Penjamkes sepertii guru memberikan materi pada<br />

aanak ddidiknya hagaimana cara bertaanam: daan pembuibitan. seperti UKS<br />

masuk dalam extra kurikuler.<br />

Dinas Kesehatan:<br />

-Program tanggaap darurat bencana dengan memberi pelaatihan pada guru,<br />

keluraahan siaga. PMI.Tagana pada setiap wwilayah kecamatan. hanya di<br />

sampel saja dengan memberilkan simuasi pada perangkaat wilayah, melalui<br />

kegiatan praamuka. puskesmas dan kesbanglinmas.<br />

-Perlu kegiatan akselerasi keterpaaduaan UKS, kegiatan UKS selama ini<br />

pertemuan hanya 1 tahun sekali.<br />

-Pada sat bencana beberapa instaansi hanya membantu ssusu, ddinas<br />

pemkot menyediuaakan ruangan di setiap sekolah hrs ada ruang UKS<br />

sebagai prasarana UKS.<br />

ss<br />

.'


e .<br />

-Kemitraan dalam penanggulangan bencaana pada program UKS dengan<br />

otoda maka segaala sesuatu haarus ada SK, tidaak haruis sesuai tupoksi<br />

apalagi dengan adanya bencana, dalam SK tercaantum nama aagar<br />

pimpinan dalam memberikan dissaposisi tidak keliru.Kemitraan dengan lintas<br />

sektor perlu digalaakna perannannya terutaama pihak swasta contoh pabrik<br />

obat untuk membantu dalam penangnan bencana, seDerti obat gosok,<br />

obat2an.<br />

-Pada penanggulangan bencana baik bencana sehari-hari maupun bencana<br />

alam konkritnya kegiatan perlu lebih detail pad a masing-masing instansi yang<br />

terlibat.<br />

-pembiayaan paada TP UKS slogan pendidikan graatuis sekolaah yang<br />

murah kota jogya bisa mengakomodir kegiataan ssimulasi lewaat<br />

pembiayaan Musrenbang, paak Caamaat sebagai ketuaa TP UKS, jumlah<br />

jamban paada setiap sekolah perlu dihitung ulangiumalah kebuituhan<br />

jamban disesuaikan njumlah siswa pada setiapsekolah termasuk perawatan<br />

kebersihan bak mandi agar tidak menjadi sarang nyamuk demam berdarah.<br />

PMI:<br />

-Kemitraan dengan PMI sudah berjalan dngan baik. di masing-masing<br />

sekolah daaasar sudah ada PMR, TK SO namanya Pemula, TK SL TYP<br />

WIRA, TK SLTA Maadya. Untuk kemitraan dalam penananggulangan<br />

bencana perlu dilanjutkan terutaama paada program psikosomatik ssupport<br />

program CSRA kerjasama dengan Dinkes sudah berkolaberasi. SKB 4 Mentri<br />

tertu;lis sangat mudah aplikasinya yang susah.<br />

Kementrian Agama:<br />

-SKB 4 kementriuan susah untuk dilaksanakan. pemimpin punya goodwill,<br />

contoh kasus pada setiap lomba sekolah sehat, setriap sekolah yang juaara<br />

hnmpir pasti peran lintas sektor be~alan dengan baik, saalah satu kriuteriaa<br />

penilaaian aada keterlibatan lintas sektor pak cam at dengan dinas<br />

kehutanan,keberssihan dan kementriuanb agama untuk musholla SKB 4<br />

menteri tidak hanya 4 kementrian , bisa lintas sektor yang lain dilibatkan dan<br />

diberdayakan.<br />

56


.. <br />

-Pada anak SO saangat patuh pada guru dan orang tua. oleh karenanya <br />

penyuluhahn keschatan sebaiknya melalui guru daan orang tua pada usia ini <br />

memori saangat kuat. <br />

-Simulasi bencana pada anak SO perlu sampling perlu dibuatkan buku <br />

pedoman atau komik penanggulangan bencana, merapi, tsunami. banjir t <br />

dan pohon tumbang terutama daerah bencana. <br />

-Pelajaran SO mernang ada yg perlu diberikan secara berulang untuk <br />

hapalan untuk pengembangan dan teori. <br />

Bidang Kedokteran POLRI: <br />

-Negeri Indonesi merupakan negeri dengan 1000 pulau.seribu <br />

benvcanma,masyarakat disiaapkan secaara dini untuk siap menghadaap\ <br />

bencana, disaster mana\eman 'Iano baaik. Penoalaman selama keiadian<br />

• ... _ ...... 4<br />

bencana dalam 2 minggu terakhir ini kurangnya kcoidinasi, banyak skenario<br />

tetaap[i belum siap untuk dimainkan maka perlu kesiapan disaster bencana.<br />

-Upaya pendidikan masyarakat pada pemuda, bersahabat denmghan alam,<br />

perlu peta geomedik sebagai acuan ancaman wilayah, sehingga setriap<br />

wilayah siap menghadapi bencana, termasuk potensi masyarakat di masingmasing<br />

wilayah.<br />

-Iaatihan bencaana pada UKS dimasukkan pada kurikulum SD, SMP danm<br />

SLTA termasuk meateri manajemen bencana, perlu ada aalaaarm, sehingga<br />

setiap wilayah harus taahu peta geomedik, danm setiap saatker<br />

pemerintahan siaap berkoordinasi bila ada ben(';ana sesuai tupoksinya. SOP<br />

bencana<br />

perlu disetiap propinsi atau wilayah. Perlu membiasakan berpikir<br />

oraktis,beroikir pada saat situasi terburuik dan dapat ddijelaskan ssecara<br />

rasional. Yang paling sederhana contohnya bagaaiman cara memakai<br />

masker yang bbaik untuk mengatasi debu yang mengandung debu/gas<br />

vulkanik tcntunya perlu disediakan masker baaasah, kecepaatan angiun<br />

mempengaruhi kecepatan evaakuasi para korban dengan paanas 600<br />

deraajat celciuus dan kecepataan anginn 200km perjam bisaa menimbulkan<br />

kerusakan kulit, paru, pada situasi terburiuk haru~<br />

dapat diperhitntngkan<br />

Banyaak kasssus operasi tracheotomi untuk mengambil debu vuknaik yg<br />

m~~yumt)at sa3!IJ~n ~mafasan ~ara pengunf.]s! bencan8.<br />

57


·'<br />

PEMBAHASAN<br />

1.Kem!t!"a~m da!am SKB 4 Keme~tria~<br />

Pembahasan dari sisi indikator kemitraan mulai dari pengenalan pada<br />

banyak mengenal sesuai asas asas kemitraan, baru sebatas mengenal<br />

~A~IJ~i tlJn~~ nnknk m~~inn m~~inn ~~tkAr<br />

- - - •. _ . - - .:J •. • 1- - . - . . . _ . - ~ - - • . - . ~... - - . - . - •<br />

hp.IIJm mp.nnp.n~1 tlln~~ nnknk rl~n<br />

- . -_ . -....J - •. • o.J _ . - " • . • _ . -.<br />

fungsi dalam SKB 4 Kementrian daalam prograam UKS, Misal untuk dinas<br />

pendidikan baru pada penyediaan sarana dan sasaran sweko!ah da!afTl<br />

program UKS. Para guru belum sacara ,mandiri lepas dari kesehatan dalam<br />

m,:omh,:orik::an n,:onnpt::ahll::an P~I< n\l::a m::ac:.ih tprn::antllnn n::lri::1 n ih::lk nlld(oc:.m::.c:<br />

•• • _ ••• __ .....- • • !""-- . ';::"-- ~ """ .-...... . . . - ... . . ~, - , • •• _-"" . .. -- , ::' ...... , . .. ..-.. ' ::' !,- " ,"",- ~- ;"' " .... . .. !'".-- .. ...... .... .. ... ~ .... <br />

atau petugas keseahatan, Dari Dinas kesehatan juga belum memberikan<br />

khususnya penanganan p3k, pHBS ke anak sekolah, darikementreian agama<br />

ilJn~ m~~ih i~1 Jh nAnnp.n~l~n kAmitrrl~n rl:="~m nrnnmm ilKS


· .<br />

daerah (kabupatenlkotamadya) di bidang kesehatan yang secara umum<br />

masih mengutamakan target penurunan AKI dan AKB juga mendukung<br />

terabaikannya pengembangan sekolah sehat melalui UKS. Padahal anak<br />

usia seko!ah merupakan target potensial untuk upaya promotif dan preventif<br />

di bidang kesehatan.<br />

Persarnaan . persepsi antar 4 ker(lentrian belum tercapai. baik<br />

mengenai definisi dari SKB 4 Menteri, dalam program UKS masing-masing<br />

sacker bcium banyak memberikan justifikasi secara ceiaii maupun secara<br />

umum. Diluar 4 kementrian gaung SKB 4 Menteri dalam program UKS belum<br />

banyak yang tanu, nanya dikenai seb-atas 3 kemcnterian yaitu keschatan,<br />

pendidikaan daan kementrian dalam negeri sedangkan kementrian agama<br />

beium punya persepsi yang sama, apaiagi di iuar 4 kermentrian. Hai ini bisa<br />

dimaklumi karena uraian tupoksi masing -masing kementrian dalam SKB 4 M<br />

beium teruraikan dalam petunjuk teknis peiaksanaan.<br />

Tanggung jawab pada masing-masing 4 kementiian dalam piOgram<br />

UKS juga belum tersosialisasikan dan bahkan dalam juklak sekalipun belum<br />

ada pembangicm secara konkrit apa bertanggung jawab terh8dap siapa .<br />

Konstribussi paada program UKS dari kmentrian dalam negeri baaru<br />

memfasilit.asi hila ada !omba UKS, kementrian pendidikaan baaaaru pad fa<br />

penyediaan saran dan sasaran Prograam UKS, petugas kesehatan Icbih<br />

banyak berperan dalam memberikaan penyu!uhaan kesejatan re!um aada<br />

estafeet menjemput bola baag! kader-kader Guru UKS. padahal mestinya<br />

petug~s kesehatan sifatnya membina gUnJ UKS dalam penyu!uhan<br />

kesehatan.<br />

Sumoor daya daari SKB 4 Kementrian untlJk program UKS belum tertuang<br />

dalam pengusulan DIPA maaupun APBD masing-masing kementrian, baik<br />

untuk kesehata~,<br />

penddidikan, kementrian daalam negeri maupun agama.<br />

Sumber daya ini sangat ddiperlukan untuk be~alannya suatu program<br />

minimal pengganti uang transport petugas dan fasllitasi beberapa saral"_1<br />

prasarana baaik itu pencetakan modul, kit UKS,dan media penyuluhan yang<br />

baikma~IJPun I)ntllk kegiatan koordinasi<br />

59<br />

------=­


.. <br />

Komitmen dari keanggotaan daalam SKB 4 Kemnterian belum nampak, hal·<br />

ini dapat dirasakan dengan kehadlran dalam pelaksanaan rapat yang hanya<br />

sekali dalam setahun, itupun belum' semua saatker yang terlibat d undang.<br />

Belum ada upaya evaluasi dan monitoring baik dari pihak pus at, propinsi<br />

sampai kabupaten dalam pelaksanaan SKB 4 Kementrian·.<br />

2.Kemitraaan Program UKS dalam Penanggulangan Ben-cana<br />

Pengembangan kemitraaaan dalam upaya penanggulangan bencana<br />

program UKS sangat diperlukan melibatkan lintas sektor; tidak har-tya 4<br />

kementrian dalam SKB 4 Mentri, apalagi bila kegiatan penanggulangan<br />

bencana masuk dalam modifikasi program UKS paada anak SO, perlu<br />

dibuaatkan pedoman-pedomar.nya. Pedomaan nantinya sebaiknya berbeda<br />

sesuai tingkatan pendidikan,misaal SO, SL TP daan SL T A, sebaaiknya<br />

mengikuti filosofi pencidikan pada anak SO lebih penekanan pendidikan p:3.da<br />

perilaku, . untuk pendidikan dewasa lebih' ke arah ·pemahaman maupun<br />

perilaku.<br />

Pengembangan kemitraan dalam penannggulangan bencana melalui<br />

program UKS yang dimasukkan dalam SKB ementrian perlu ada Kepres,PP<br />

agar -kewenangan lebih luas dan dapat mencakup lintas' sektor agar<br />

memungkinkan dapat dijadikan dasar hukum bagi lintas sektor, sehingga<br />

legalitaspelaksanaan kegiatan tidak berbenturan dengan hukum. Oengan era<br />

otoda maka segaala sesuatu harus ada SK, tidak harus sesuai tupoksi<br />

apalagi dengan adanya bencana, dalam SK tercantum nama agar pimpinan<br />

dalam memberikan dissposisi tidak keliru. Kemitraan dengan lintas sektor<br />

perlu digalakan peranannya terutama pihak swasta contoh pabrik obat untuk<br />

membantu dalam penangnan bencana, seperti obat gosok, obat2an.<br />

Perlu kegiatan akselerasi keterpaduaan UKS, kegiatan UKS selama ini<br />

perlu dikembangkan dengan modifikasi program penanggulangan bencana,<br />

seperti contoh di jepang semua anak usia sekolah dasar sudah terbiasa<br />

dengan program simulasi bencana berikut pelatihan, simulasi tidak hanya<br />

padaanak SO namun dengan mengikutkan orang tua ataupenjeput anak<br />

sekolah.<br />

60<br />

"


.. <br />

Sangat diperlukan simulasi bencana pada anak SO, karena daaeraah DIY<br />

,dan Jadtcmg seringkali terjadi gempa, bencaana mulai arah utara sampai<br />

selatan seasuai filosofi<strong>KM</strong>DM (kecil menanam, dewasa memanen. Pada<br />

tahun 2009 ada beberapa kegiatan pelatihaan para kepala sekolah, guru,<br />

dan petugas administrasi masing-masing seko1ah 3 orang peserta di<br />

kementrian kehutanan dan perkebunan dengan ,materi pelatihan adalah<br />

melihat cara pembibitan dengan harapan para kepala sekolah memberikan<br />

materi paada anak didiknya. Harapan ke depaaan folosofi <strong>KM</strong>DM juga<br />

dilombakan pada pekan konservasi nasional alaaam lestari pada tingkat<br />

kaabupaten, propinsi dan nasional.<br />

Dalam upaya preventif materi pengenalan dan -kelestarian lingkungan<br />

dikenalkan pada muatan lokal masuk dalam IPA, Penjamkes sepertii guru<br />

memberikan materi pada anak ddidiknya bagaimana' cara bertanam, dan<br />

pembibitan. seperti UKS masuk dalam extra kuriklJler.<br />

Pada penanggulangan bencana baik bencana sehari-hari maupun<br />

bencana alam konkritnya kegiatan perlu lebih detail pada masing-masing<br />

instansi yang terlibat. Pembiayaan paada TP UKS slogan pendidi-kan gratis<br />

sekolah yang murah kota jogya bisa mengakomodir kegiataan simulasi<br />

lewaatpembiayaan Musrenbang, bapak Camat sebagai -ketua TP -UKS.<br />

Untuk upaya preventif design gedung sekolah seharusnya yang tahan<br />

gempa, karena daeraah DIY yang rentan gempa dengan banyak gunung<br />

yang mengitarinya. Pada setiap sekolah perlu dihitung ulang jumlah<br />

kebutuhan jamban disesuaikan jumlah siswa pada setiap sekolah termasuk<br />

perawatan kebersihan bak mandi agar tidak menjadi sarang nyamuk demam<br />

berdarah.<br />

Pengalaman selama kejadian bencana dalam 2 minggu terakhir ini<br />

kurangnya koor


.. <br />

taahu peta geomedik, danm setiap saatker pemerintahan siaap berkoordinasi<br />

bila ada bencana sesuai tupoksinya . SOP bencana perlu disetiap propinsi<br />

atau wilayah. Perlu membiasakan berpikir praktis,berpikir pad a saat situasi<br />

terburuk dan dapat dijelaskan secara rasional. Yang paling sederhana<br />

contohnya bagaaimana cara memakai masker yang baik untuk mengatasi<br />

debu yang mengandung debu/gas vulkanik tentunya perlu disediakan<br />

masker basah, kecepatan angin mempengaruhi kecepatan evakuasi para<br />

korban dengan udara panas 600 derajat celciuus dan kecepatan angin<br />

200km perjam bisa menimbulkan kerusakan kulit, paru, pada situasi terburuk<br />

harus dapat diperhitrungkan. Banyak kasus operas! t r 3cheotomi untJJk<br />

mengambil debu vulnaik yg menyumbat saluran pernafasan para pengungsi<br />

bencana.<br />

SIMPULAN DAN SARAN<br />

II SKB 4KEMENTRIAN:<br />

TUPOKSI:<br />

II -Tupoksi baru sesuai tupoksi masing-masing 4 Kementrian belum<br />

menyentuh keterpaduan dim kemitraaan program UKS<br />

II -Ego Satker<br />

• -Tanggung jawab dim Program UKS: masih lebih banyak peran<br />

kesehatan, dan Diknas, peran kementrian' a9ama dan dalam negeri<br />

masih malu-malu, baru sebatas bila ada lomba.<br />

• -Berbagi tugas :terutama bidang kesehFitan dan Diknas lebih proaktif,<br />

belum menyentuh peran kementrian agama dan dalam negeri baru<br />

sebatas fasilitasi lomba<br />

• -Perlu ditingkatkan pemahaman Tupoksi dalam SKB4 M<br />

KERJASAMA:<br />

• -Ke~asama lebih banyak antara kesehatan dan Dinas pendidikan,<br />

kementrian agama &dalam negeri masih pasif<br />

• -Selum konkrit masih perlu ditingkatkan komitmen dalam kerjasama<br />

masing-masing instansi<br />

II -Selum tertata secara holistik dalam suatu sistem<br />

KONSTRISUSI:<br />

62


e ,<br />

• -Peran Lebih banyak petug kesht dan Diknas, kurang konstribusi<br />

k~n;~ntrian agama dan dalam negeri<br />

• -Konstribusi Resources masih sendiri-sendiri (secara sistem memang<br />

belum memungkinkan dim aturan Dipa, APBD)<br />

• -Peran 'Leading Sektor' perlu digalakkan Tu Koordinasi mencapai<br />

SKB4M <br />

KESEPAKATAN: <br />

• -Persamaan persepsi masih konvensional <br />

• -Komitmen dalam kemitraan belum optimal <br />

• -Berbagi Tugas dalam SKB4 M masih sebatas di atas kertas <br />

• -Konstribusi masih jauh yg diharapkan <br />

• -Mencapai Tujuan Bersama belum terbentuk <br />

MODIFIKASI PROGRAM UKS DLM PENANGGULANGAN BENCANA<br />

• -UKS Terpadu<br />

• -Upaya Preventif &Promotif<br />

• -Tidak Perlu msk dim kurikulum Hanya Menambah muatan/Masuk<br />

Kurikulum dgn mengurangi kurikulum yg bersifat berulang<br />

• -Upaya Jemput bola<br />

• -Jangan hanya 4 Kementrian <br />

• -Jejaring diper1uas dim lintas sektor, dan lintas Program <br />

• -Penanggulangan bencana di propinsi DIY sudah ada <br />

Sistem YES, dengan pemberdaayan masyarakat pada Taruna<br />

siaga, dan di propinsi Jateng dengan program Gateways, dgn<br />

pemberdayaan masyarakat pada pemuda siaga bencanalOASIPENA<br />

• -Kemitraan menjadi Ikon<br />

Model Pengembangan Kemitraan UKS dim Penanggulangan Bencana:<br />

Merupakan suatu pengembangan kemitraan yang meliputi SKB Kementrian<br />

dengan lintas sector, dengan pembagian tugas pokok, konstribusi, dengan<br />

ke~asama secara formal, melalui kesepakatan dan tanggung jaawab<br />

bersama dalam modifikasi program UKS dalam penanggulangan bencana.<br />

63


·.<br />

BAB VII. DAFTAR PUSTAKA<br />

1.Depkes RI, 2003, Kemitraan Dengan Sektor Swasta, Jakarta<br />

2.Soenarjo RJ , 2004 . UKS Usaha Kesehatan Sekolah, Bandung, Remaja<br />

Rosdakarya.<br />

3.0epkes RI , 2007, Rencana Pembangun8n J8ngka Panjang Nasional Bidang<br />

Kesehatan 2005 - 2025, Jakarta.<br />

4. indonesia. vnddl,g-unddng, Peraturan , OS 0, 2003 'Xepulusan 8ersarna ivieniefi<br />

Pendidikan Nasionai, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Daiam<br />

Ncgf,;ri R:;;pub!ik :ndoncsia Nomor 1/U/SK!3!2003, Nama:- 1067/MENf


· ,<br />

~USUNAN TIM PENELITI (1-2 halaman)<br />

BAB VIII. SUSUNAN TIM PENELITI<br />

I<br />

KeahlianlKesarja Kedudukan<br />

No. Nama Uraian Tugas<br />

nalln<br />

dalam Tim<br />

1. I Dr Drg Niniek l. Pratiwi, I Kedokteran gigi Ketua Pelaksana, Bertanggung jawab terhadap I<br />

M.Kes Kepakaran Health keseluruhan penelitian<br />

Magister<br />

Behavior<br />

I Epidemiologi,<br />

I<br />

Doktor ilmu<br />

kedokteran<br />

I<br />

I<br />

I<br />

i<br />

5 Dr Andreansyah arifin, Doktor IImu Peneliti, Kepakaran Membantu menyusun<br />

dr MPH kedokteran, dokter Health Services instrument, mengumpulkan I<br />

I I I<br />

I<br />

lirhum, magister data, mengolah dan i<br />

kesehatan I<br />

menganalisis data khususnya<br />

masyarakat I yang terkait dengan I<br />

I<br />

I<br />

Pelayanan kesehatan di UKS<br />

2. Setia Pranata, drs, Msi AntrC'jjolo&i, Per.eliti, kepaicAran Memba:;tu me:1yusun I<br />

I<br />

I<br />

magister HeCilth BehClvior instrumen.t, mengumpulkan<br />

anthropologi<br />

data, mengolah dan<br />

menganalisis data terkait<br />

dengan budaya kesehatan<br />

dalam penanganan bencana<br />

I<br />

I<br />

7. I Widjiartini S<strong>KM</strong>, M.Kes Sarjana Kesehatan Peneliti, Health Membantu menyusun<br />

Masyrakat, services instrument, mengumpulkan<br />

Magister<br />

data, mengolah dan<br />

kesehatan<br />

rTlenganCilisis dClta tentCing<br />

masyarakat<br />

pelayanan kesehatan di UKS.<br />

I<br />

8 Dri SubiYilkto, BSe Ekonomi Pelaksana<br />

Menyefesaikan Admin.istrasi<br />

Administrasi Penelitian<br />

(Ketua Pelaksana bertanggung jawab atas semua aspek penelitian ini. Peneliti Utama yang<br />

membantu Ketua Pelaksana dalam tanggung jawab atas semua aspek penelitian ini. Peneliti<br />

bertanggung jawab mengenani salah satu aspek sesuai dengan bidang keahliannya. Ketua<br />

dan setiap anggota harus dapat memberi informasi mengenai jalannya pelaksanaan<br />

penelitian pada setiap saat. Konsultan dapat diajukan bila diperlukan)<br />

6S<br />

"


.. <br />

BAB IX<br />

JADWAL KEGIATAN<br />

A. GANT CART<br />

No Uraian kegiatan<br />

1 Persiapan<br />

: BULAN<br />

1 2 3 4 5<br />

6<br />

7 8 9 10 11 12<br />

Penyusunan proposal<br />

Penyusunan protokol<br />

Konsultasi<br />

Uji coba kuesioner<br />

2 Pelaksanaan<br />

Pembuatan<br />

Persia pan daerah<br />

Pengumpulan data 1<br />

Pengumpulan data 2<br />

3 Pengolahan dan<br />

analisis data<br />

Pengolahan data<br />

Analisis oata<br />

4 Penyusunanlaporan<br />

dan artikel siap terbit<br />

-Iaporan triwulan I<br />

-Iaporan triwulan "<br />

-Iaporan akhir<br />

-ArtikEH siap terbit<br />

1<br />

,<br />

..<br />

..<br />

- 1';-' , ,,_ -1, ­<br />

1. <br />

66<br />

"


• <br />

B. Pencapaian Tolok Ukur<br />

• <br />

Pencapaian Tolok Ukur per Triwulan (Target<br />

Uraian Tolok Ukur kumulatrf)<br />

No Kegiatan Triwulan I Triwulan 11 Triwulan III<br />

Jmlh Satuan Jmlh % Jmlh % Jmlh %<br />

1 Persiapan<br />

Penyusunan 1 buah 1 100<br />

proposal<br />

Penyusunan 1 buah 1 100<br />

protokol<br />

I<br />

Konsultasi 2 OT 1 50 1 50<br />

Uji coba 1 OT 1 100<br />

kuesioner<br />

I<br />

2 Pelaksanaan I<br />

Pembuatan 1 PT 1 100<br />

modul<br />

!<br />

Persiapan 6 OT 6 100<br />

daerah<br />

Pengumpulan 10 OT 10 100<br />

data 1:I ndepth<br />

interview ,Pre<br />

,<br />

. ~est<br />

Pengumpulan 10 OT 10 100<br />

data 2:­<br />

RTD1,2<br />

-Post test<br />

3 Pengolahan<br />

dan anal isis<br />

data<br />

Pengolahan 1 PT Y:z 50 Y:z 50<br />

data<br />

Analisis data 1 PT Y:z 50 Y:z 50<br />

4 Penyusunan<br />

laporan dan<br />

artikel siap<br />

terbit<br />

-Iaporeri 1 PT 1 100<br />

triwulan I<br />

-Iaporan 1 PT 1 100<br />

triwulan II<br />

-Iaporan 1 PT 1 100<br />

triwulan III<br />

-Iaporan akhir 1 PT 1 100<br />

-Artikel siap 1 PT 1 100<br />

terbit<br />

67<br />

.'


e.<br />

B. Pencapaian Tolok Ukur<br />

• <br />

Uraian Tolok Ukur<br />

Pencapaian Tolok Ukur per Triwulan (Target I<br />

kumulatrf)<br />

No Kegiatan Triwulan I Triwulan II Triwulan III<br />

Jrnlh Satuan Jmlh % Jmlh % Jrnlh %<br />

1 Persiapan<br />

Penyusunan 1 buah 1 100<br />

proposal<br />

Penyusunan 1 buah 1 100<br />

protokol<br />

I<br />

Konsultasi 2 OT 1 50 1 50<br />

Uji coba 1 OT 1 100<br />

kuesioner<br />

2 Pelaksanaan<br />

Pembuatan 1 PT 1 100<br />

modul<br />

Persiapan 6 OT 6 100<br />

daerah<br />

I<br />

Pengumpulan 10 OT 10 100<br />

data 1 :Indepth<br />

interview ,Pre<br />

. ~est<br />

Pengumpulan 10 OT 10<br />

data 2:­<br />

100 I<br />

RTD1.2<br />

-Post test<br />

3 Pengolahan<br />

dan analisis<br />

data<br />

Pengolahan 1 PT Y2 50 Y2 50<br />

data<br />

Analisis data 1 PT Y2 50 Y2 50<br />

4 Penyusunan<br />

iaporan dan<br />

artikel siap<br />

terbit<br />

-Iaparnn 1 PT 1 100<br />

triwulan I<br />

-Iaporan 1 PT 1 100<br />

triwulan II<br />

-Iaporan 1 PT 1 100<br />

triwulan III<br />

-Iaporan akhir 1 PT 1 100<br />

-Artikel siap 1 PT 1 100<br />

terbit<br />

67 <br />

.'


.. <br />

BAB X <br />

RENCANA ANGGARAN DAN BELANJA <br />

No Kegiatan<br />

Jumlah<br />

1 Belanja Honor 60.000.000<br />

2<br />

3<br />

4<br />

Belanja Operasional 25.000.000<br />

Belanja Pe~alanan<br />

100.000.000<br />

Lain- ::lin 15.000.000<br />

I 1­<br />

200.000.000 I<br />

Berikut rincian rencana anggaran belanja<br />

68


.. <br />

BABXI <br />

REKAPITULASI ANGGARAN <br />

No Triwulan Jumlah<br />

Kegiatan 1 2 3<br />

1 Belanja Honor 20.000.000 20.000.000 20.000.000 60.000.000 ,<br />

2 Betanja<br />

12.000.000 12.000.000 1.000.000 25.000.000<br />

Operasional<br />

3 Belanja<br />

30.000.000 45.000.000 15.000.000 100.000.000<br />

4<br />

Perjalanan<br />

Lain-lain 12.000.000 13.000.000­ - 15.000.000 Jumlah 74.000.000 90.000.000 36.000.000 200.000.000 I<br />

69 <br />

.'


· .<br />

BAB XII<br />

DAFTAR RIWAYAT HIDUP<br />

Riwayat Hidup Peneliti utama<br />

1. NAMA PENGUSUL (Iengka~ dengan gelar kesa~anaan dan keahlian)<br />

Dr. Org Niniek Lely Pratiwi, M Kes<br />

2. ALAMAT (yang paling mudah dlhubungllewat pos atau telepon)<br />

JI. Indrapura 17 Surabaya 60176<br />

3. PENDIDIKI>.N PROFESIONAL (gelar akademis, nama institL!sillembaga dan tempat serta<br />

waktu 1tanggall tahun diperoleh)<br />

S1 : Kedokteran Gigi, Unair-Surabaya. Lulus tahun 1987<br />

S2 : Magister Epidemiologi, Unair-Surabaya. Lulus tahun 1997<br />

S3 : IImu Kedokteran, Unair Surabaya .Lulus th 2004<br />

4. RIWAYAT PEKERJAAN (Mulai dengan yang dijabat sekarang diutamakan peke~aan yang<br />

berhubungan deiigan penelitian)<br />

Peneliti di Puslitbang Pelayanan Kesehatan Surabaya sejak Th. 1989 sampai sekarang.<br />

Asisten Peneliti Muda, Th 1990<br />

Asisten peneliti Madya, th 1992<br />

Ajun Peneliti Muda, Th 1994<br />

Ajun Peneliti Madya, th 1996<br />

Peneliti Muda, th 2000<br />

Peneliti Madya, th 2004<br />

Ahli Peneliti Muda, Th 2005.<br />

I'<br />

Peneliti Utama, th 2008<br />

5. PUBLIKASI (diutamakan publikasi yang berhubungan atau terl


.. <br />

Medika, no 7 th ke XXX, Juli 2004.<br />

3.Deteksi Dini Karies melalui Pengembangan Model Self Simpl~ Diagnostic Dengan<br />

Pendekatan Sosioanthropologi kesehatan, Medika vol XXXI, Mei 2005<br />

4. Quality Assurance Sebagai Etika Moral Protesi, Medika vol XXXI, Juni 2005.<br />

5. Models deteksi OHI-S, DMFT indeks sebagai upaya promotif, preventit dalam<br />

penlngkatan self efficacy kader kesehatan dan pengaruhnya terhadap perilaku<br />

sehat gigi, Majalah Kedolcteran Gigi, Dental journal, Edisi khusus Temu IImiah<br />

NasionallV, ISSN 0852-9027, Agustus 2003.<br />

6. Pengaruh Self Efficacy terhadap perilaku sehat gigi dengan peningkatan kognitif<br />

kader kesehatan, Majalah Kedolcteran Gigi, Dental journal, Edisi khusus Temu<br />

IImiah NasionallV; ISSN 0852-9027, Agustus 2003,<br />

7. Model Deteksi OHIS dan DMFT Indeks sebagai sumber informasi dalam<br />

peningkatan Self Efficacy Kader Kesehatan, Medika 2006, vol xxxii No 11,<br />

Nopember, p 659-668.<br />

8. Pengaruh Budaya ke~a organisasi terhadap kin~a petugas kesehatan puskesmas,<br />

Medika 2007, vol XXXII No 7 Juli 2007.<br />

9. Komite Kesehatan Provinsi, Upaya Pemberdayaan masyarakat dalam Pembangunan<br />

Kesehatan, ISBN:979-8497-72-4 JIP Puslitbang Yantekkes:Katalog Dalam Terbitan (KTD)<br />

Penults Pembantu (co-Author) :<br />

10. Studi Tentang mekanisme penganggaran Program-Program Kesehatan Dalam Era<br />

Desentralisasi, (Studi kasus di Provinsi Kalimantan Timur, Majalah Kesehatan<br />

Masyarakat, Joumal of Public Health, Dep.Kes RI, Th XXXVI 2004.<br />

71<br />

.'


.. <br />

Riwayat Hidup Peneliti 1<br />

1. IDENTITAS (Lengkap dengan gelar kesarjanaan d~ll keahlian)<br />

Dr. dr. Andryansyah Arifin, MPH (Ahli Kcschatan Masyarakat)<br />

2. A LAM A T (Yang paling mudah dibubungi lewat pos, telepon, taks. dan e-mail)<br />

JI. Rungkut Asri Tengah VI1I17 Surabaya 60293 <br />

Tilp. 031 870 39 I 6, fax. 03 i 352 8749, e-mail: andryarifin @yahoo.com <br />

3. PENDTDJKAN PROFESJONAL (Gelar akademis, nama institusi Ilembaga dan tempat serta<br />

waktu I tanggal / tahun diperoleh)<br />

Dokter Fakultas Kedokteran UNAlR, tahun 1975 <br />

Master of Public Health, School of Public Health Tulane University, USA, tahun 1983 <br />

Doktor, UNAIR, Tahun 2000 <br />

I<br />

4. RIW A YA T PEKERJAAN (Mulai dengan yang dijabat sekarang, diutamakan pekeIjaan<br />

yang berhubungan dengan penelitian)<br />

Peneliti Muda pada Puslitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan Badan Litbangkes<br />

Depkes Rl<br />

5. PUBLIKASI (diutamakan publikasi yang berhubungan atau terkait dengan materi<br />

permasalahan penelitian yang diusulkan)<br />

1. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 1994 (Kanwil Depkes Jateng)<br />

2. Evaluasi Buku Pegangan Kader 1996 (Buletin P4K, 1996)<br />

3. Buku Pegangan Kader Seri Kesehatan Ibu (KBK-Depkes, 1999)<br />

4. Evaluasi KineIja Bidan di Kabupaten Bolong Mangondow Sulut (laporan penelitian, 1999)<br />

5. Standar Prosedur Pelayanan Antenatal Komprehensif (Modul Pelatihan Petugas<br />

Puskesmas, P4K, 1999)<br />

6. Koordinasi Pemorgraman untuk Meningkatkan KineIja Kesehatan Ibu dan anak di<br />

Puskesmas (Unair 2001)<br />

7. Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Mutu di Puskesmas (laporan Penelitian, P4K,<br />

2000)<br />

8. Mother Working Status and Nutritional Status Of children in Surabaya. Journal oftropical<br />

Pediatric, Oxford Unversity press, Volume 46, number 3, June 2001<br />

9.Influence and Assistance Countermeasures Concerning Health Sector due to the<br />

EconomicCrisis in Central Java, Indonesia. Japan- National Institute for Research<br />

Advancement (NJRA) Research Report No.200 1 0007. 2002.<br />

10. Household Economic Status and Health Service Utilization After Economic Crisis in<br />

Urban Low-Income community in Indonesia. Japan-National Institute for Research<br />

Advancement (NlRA)Research Report No. 200] 0007; 2002<br />

72


.. <br />

Riwayat Hidup Peneliti 2<br />

1. JDENTJTAS<br />

Nama: Drs. Setia Pranata, M.Si.<br />

Tempatrrg"ahir: Mojokerto, 04 Juli 1966<br />

I<br />

2. ALAMAT<br />

Rwnah :<br />

Villa Wage Utama A4f1, Wage, Taman, Sidoa~o <br />

Telp. 031 8546818 <br />

Kantor:<br />

PusIitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan<br />

31. lndrapura 17 Surabaya <br />

TelplFax: 031 3528748/031 3528749 <br />

3. PENDlDlKAN PROFESJONAL<br />

S 1 Antr0poiotP, FISIP, Universitas Airlangga, Surnbaya, 1990 <br />

S2 lImu~ilmu Sosial, FlSTP, Universitas Airlangga, Surabaya, 2007. <br />

4. RIW A YAT PEKERJAAN<br />

Peneliti di Puslitban& Sistem dan Kebiiakan Kesehatan ( 1997 - sekarang1<br />

5. PUBLIKASI<br />

Komite Kesehatan kabupatenIKota (District Health Committee), kerangka pemikiran untuk<br />

pengembangan, Badan Litbangkes, Puslitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan, 2003,<br />

ISBN.979-8497-43-O.<br />

Pengembangan Model Kemitraan dalam komite Kesehatan KabupatenJKota (District Health<br />

Committee) Sebagai Bentuk Pemberdayaan Masyarakat Oi Bidang Kesehatan" Badan I<br />

Litbangkes, i>usiitbang Pelayanan dan Teknoiogi kesehatan, 2004, iSBN.979-849i-.56-2.<br />

Studi Etnografi Pengguna Injection Drud User (IDU) Pada Kelompok Waria Di Surabaya,<br />

Buletirt Penelitia:n Sisteril Kesehatan, Puslitbaiig Pelayaiian dan Tekilologi Kesehatan, Vo1.8,<br />

No.2, Des 2005, ISSN. 1410-2935.<br />

Peningkatan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue Berbasis Masyarakat dengan<br />

Penyuluhan Kesehatan, Berita Kedokteran Masyarakat, FK UGM. Vo1.22, No.2, Juni 2006,<br />

ISSN. 0215-1936.<br />

Peran Organisasi Masyarakat dalam Upaya Peran Serta Masyarakat (pSM) terkait Akselerasi<br />

Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan,<br />

Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan, Vo1.10, No.7, Juli 2007, ISSN. 1410-2935.<br />

Analisis Kebijakan Pelayanan Kesehatan dalam Percepatan Penurunan AKI dan AKB di 5<br />

KabupatenlKota di Propinsi Sulawesi Utara, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Puslitbang<br />

Sistem dan Kebijakan Kesehatan, Vo1.l1, No.3, Juli 2008, ISSN. 1410-2935.<br />

73


• <br />

Riwayat Hidup Peneliti 3<br />

1. IDENTITAS (Iengkap dengan gelar kesarjanaan dan keahlian)<br />

Widjartini S<strong>KM</strong>. Mkes<br />

2. ALAMAT (yang paling mudah dihubungi lewat pos atau telepon)<br />

JI. Balongsari tama 85 , Surabaya<br />

Telp 031 7405024, hp 081 55008525<br />

3. PENDIDIKAN PROFESIONAL (gelar akademis, nama institusillembciga dan tempat serta<br />

I waktu I tanggal / tahun diperoleh, kapan)<br />

S<strong>KM</strong> UNAIR 1990<br />

Mkes UNAIR 1999<br />

4. RIWAYAT PEKERJAAN<br />

1. Bagian. Pendidikan RSU dr.Sutomo 1974-1979<br />

2. Staf Diljen PPMPLP, 1979-1990<br />

3. Ajun Peneliti Madya P4TK, 1998 -6d sekarang<br />

5. PUBLIKASI (lima yang terakhir, sebut majalah, volume dan tahun)<br />

1. Pengembangan Model Untuk meningkatan Kapasitas puskesmes delem Advokasi Kote<br />

Sehat<br />

2. Pengembangan Model Manajemen SurveHans Status Kesehatan Kelompok. Peke~a<br />

Sektor Informal.<br />

3. Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja<br />

74

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!