Klik Disini - KM Ristek
Klik Disini - KM Ristek
Klik Disini - KM Ristek
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
· .<br />
LAPORAN PENELITIAN <br />
PENGEMBANGAN KEMITRAAN OALAM <br />
RANGKA PENANGANAN BENCANA MELALUI <br />
UKS 01 SEKOLAH OASAR <br />
Niniek Lely Pratiwi<br />
Fokus Bidang Penelitian : <br />
Teknologi Kesehatan dan Obat <br />
Jenis Insentif : Riset Terapan <br />
PUSLITBANG SISTEM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN <br />
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN <br />
DEPARTEMEN KESEHATAN <br />
2010<br />
1
.. <br />
Lampiran 1<br />
SURAT PENGANTAR<br />
Surabaya, 2 Februari 2010<br />
Kepada Yth :<br />
Sekretariat Penyelenggaraan Penelitian<br />
Prioritas Tekhnologi Kesehatan Obat,<br />
Program Insentif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa<br />
LPND dan LPD Direktorat Jenderal Dikti<br />
Departemen Pendidikan Nasional<br />
d/a Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes<br />
JI. Percetakan Negara 29<br />
Jakarta 10560<br />
Bersama ini, saya menyatakan berminat untuk mengikuti Program<br />
Insentif Riset untuk Penelitidan Perekayasa LPND dan LPD, Direktorat Jenderal<br />
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional tahun 2010. Untuk keperluan<br />
tersebut saya kirimkan berkas yang dipersyaratkan oleh Panitia Penyelenggara.<br />
T erimakasih atas ke~asamanya.<br />
Nama Lengkap<br />
Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes<br />
(NIP. 19610319198901 2001)<br />
Institusil Unit kerja : Puslitbang Sistem dan Kebijakan<br />
Kesehatan 8alitbangkes Depkes Rl<br />
Tanda Tangan<br />
ii<br />
.'
e .<br />
Lampiran 2<br />
Surat Pernyatan tentang Keaslian Kegiatan yang Diusulkan<br />
Yang bertandatangan di bawah ini :<br />
Nama<br />
: Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes<br />
NIP : 19610319198901 2001<br />
Kepangkatan<br />
: PembinallV C<br />
Jabatan Fungsional Peneliti : Peneliti Utama<br />
Institusi<br />
: Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />
Alamat Kantor<br />
: JI. Indrapura 17 Surabaya<br />
Alamat Rumah : JI. Galaksi Bumi Permai Blok Taman Galaksi 2/11<br />
Surabaya<br />
Kedudukan Dalam Tim : Peneliti Utama<br />
Jenis insentif<br />
: Riset T erapan<br />
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal kegiatan dalam Program<br />
Insentif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPND dan LPD tahun 2010 yang<br />
saya ajukan dengan judul<br />
PENGEMBANGAN KEMITRAAN OALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />
MELALUI UKS 01 SEKOLAH DASAR<br />
Adalah asli dan belum dilakukan oleh orang lain. Bila dikemudian hari ternyata<br />
proposal ini tidak asli, maka saya bersedia menerima sanksi yang akan diberikan<br />
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.<br />
Dibuat di : Surabaya<br />
Pada tanggal : 2 Februari 2010<br />
i<br />
(Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes)<br />
NIP. 19610319 198901 2001<br />
.'<br />
.'<br />
iii
.. <br />
Lampiran 3<br />
Surat Pernyataan Tentang Bentuk Produk Akhir<br />
Yang bertandatallgan di bawah ini :<br />
Nama<br />
: Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes<br />
NIP : 19610319198901 2001<br />
Kepangkatan<br />
: Pembina Utama Muda IIV C<br />
Jabatan Fungsional Peneliti : Peneliti Utama<br />
Institusi<br />
: Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />
Alamat Kantor<br />
: JI. Indrapura 17 Surabaya<br />
Alamat Rumah : JI. Galaksi Bumi Permai Blok Taman Galaksi 2/11<br />
Surabaya<br />
Kedudukan Dalam Tim : Peneliti Utama<br />
Jenis Insentif<br />
: Riset Terapan<br />
N:2nY2takail cJerigari sesui1gGuhnya bahwa p,oposa! kegia1an dalam p~(1grarn<br />
Insentif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPND dan LPD tahu(l 2009 yang<br />
saya ajukan dengan judul<br />
PENGEMBANGAN KEMITRAAN OALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />
MELALUI UKS 01 SEKOLAH OASAR<br />
Akan menghasilkan produk akhir berupa : Laporan<br />
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa adanya tekanan<br />
dari siapapun.<br />
Dibuat di : Surabaya<br />
Pada tanggal : 2 februari 2010<br />
Yang membuat ernyataan,<br />
(Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes)<br />
NIP. 19610319 198901 2001<br />
"<br />
iv
· .<br />
.,<br />
Lampiran 4<br />
Surat Kesediaan Peneliti menjadi Anggota Peneliti<br />
Yang bertandataf')gan di bawah ini :<br />
Nama<br />
: Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes<br />
NIP : 19610319198901 2001<br />
Kepangkatan<br />
: Pembina Utama Muda/lV C<br />
Jabatan Fungsional Peneliti : Peneliti Utama<br />
Institusi<br />
: Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />
Alamat Kantor<br />
: JI. Indrapura 17 Surabaya<br />
Alamat Rumah : JI. Galaksi Bumi Permai Blok Taman Galaksi 2/11<br />
Surabaya<br />
Kedudukan Dalam Tim : Peneliti Utama<br />
Jenis Insentif<br />
: Riset Terapan<br />
Menyatakan bersedia melaksanakan tugas sebagai Peneliti Utama/Peneliti dalam<br />
Program Intensif Riset untuk Peneliti dan Perf~kaynsa LPND dan LPD tahun 2010<br />
sl3lama - tahun 8 bulan, dalam oeneHtian yang berjudul<br />
. .<br />
PENGEMBANGAN KEMITRAAN DALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />
MELALUI UKS 01 SEKOLAH OASAR<br />
Dibuat di : Surabaya<br />
Peneliti UtamalPeneliti<br />
Yang membuat ernyataan,<br />
Pada tanggal : 2 Februari 2010<br />
(Dr. Niniek Lely Pratiwi. drg, M. Kes)<br />
NIP. 19610319 198901 2001<br />
v<br />
"
.. <br />
Lalllpiran 4 <br />
Surat Kesediaan Peneliti menjadi Anggota Peneliti <br />
Yang bertandatangan di bawah ini :<br />
Nama lengkap<br />
OR.dr. Andriansyah Arifin MPH<br />
NIP 194712131975101001<br />
Kepangkatan<br />
IV c<br />
Jabatan Fungsional Peneliti Peneliti Madya<br />
Instansi<br />
Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />
Alamat Kantor jl. Indrapura 17 Surabaya, 60176<br />
Kedudukan dalam Tim Peneliti 1<br />
Jenis Insentif<br />
Riset T era pan<br />
Menyatakan bersedia melaksanakan tugas sebagai Peneliti Utama/Peneliti dalam<br />
Program Intensif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPNO dan LPO tahun 2009<br />
selama - tahun 8 bulan, dalam penelitian yang berjudul<br />
PENGEMBANGAN KEMITRAAN DALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />
MEiALUI UKS OJ SEKOLAH DASAR<br />
Peneliti UtamalPeneliti i<br />
I<br />
Yang e bu pernyataan,<br />
\<br />
1\-)<br />
Oibuat di : Surabaya<br />
Pada tanggal : 2 Februari 2010<br />
Mengetahui, <br />
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan <br />
Sistem dan Kebijakan Kesehatan <br />
Badan Litbang Oepkes RI <br />
(drg. Agus Sup pto, MKes)<br />
NIP. 19640813 199101 1 001<br />
vi
· "<br />
Lampiran 4<br />
Surat Kesediaan Peneliti menjadi Angr:ota Peneliti<br />
Yang bertandatangan di bawah ini :<br />
Nama<br />
: Ors.Setia Pranata, MSi<br />
NIP : 19660704 199503 1 001<br />
Kepangkatan<br />
: III C<br />
Jabatan Fungsional Peneliti : Peneliti Muda<br />
Institusi<br />
: Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan,<br />
Alamat Kantor<br />
: ..II. Indrapura 17 Surabaya<br />
Kedudukan dalam Tim : Pene!iti 2<br />
Jenis Insentif<br />
: Terapan<br />
Menyatakan bersedia melaksanakan tugas sebagai Peneliti Utama/Peneliti dalam<br />
Program Intensif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPNO dan LPO tahun 2009<br />
selama - tahun 8 bulan, dalam penelitian yang berjudul<br />
PENGEMBANGAN KEMITRAAN DALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />
MELALUI UKS 01 SEKOLAH OASAR<br />
Peneliti Utama/Peneliti<br />
Yang membuat pernya<br />
Dibuat di : Surabaya<br />
Pada tanggal : 2 Februari 2010<br />
(Drs. Setia Pranata, MSi)<br />
NIP : 1973 10162003122001<br />
Mengetahui, <br />
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan <br />
Sistem dan Kebijakan Kesehatan <br />
Badan Litbang Depkes RI <br />
vii<br />
."
· .<br />
Lampiran 4<br />
Surat Kesediaan Peneliti menjadi Anggota Peneliti<br />
Yang bertandatangan di bawah ini :<br />
Nama lengkap<br />
Widjiartini, S<strong>KM</strong>., M.Kes<br />
NIP 140 065.925<br />
Kepangkatan<br />
IVa<br />
Jabatan Fungsiohal Peneliti Peneliti Madya<br />
Instansi<br />
Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />
Alamat Kantor jl. Indrapura 17 Surabaya, 60176<br />
Kedudukan dalam Tim Peneliti 3<br />
Jenis Insentif<br />
Terapan<br />
Menyatakan bersedia melaksanakan tugas sebagai Peneliti Utama/Peneliti dalam<br />
Program Intensif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPND dan LPD tahun 2009 .<br />
selama - tahun 8 bulan, dalqm peneliti2n yang berjudul<br />
PENGEMBANGAN KEMiTRAAN DALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA <br />
MELAlUI UKS DI SEKOLAH DASAR <br />
Peneliti Utama/Peneliti<br />
Yang membuat pemyataan,<br />
Dibuat di : Surabaya<br />
Pada tanggal : 2 Februari 2010<br />
(Widjiartini,SK M, M.Kes) <br />
NIP : 197905042003122003 <br />
Mengetahui, <br />
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan <br />
Sistem dan Kebijakan Kesehatan <br />
Badan Litbang Depkes RI <br />
viii<br />
"
.. <br />
Lampiran 5<br />
Surat Pernyataan Tidak Menjadi Peneliti Utama Rangk2.Q<br />
Yang bertandatangan di bawah ini :<br />
Nama<br />
: Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes<br />
NIP : 19610319 198901 2001<br />
Kepangkatan<br />
: Pembina Utama Muda/ IV C<br />
Jabatan Fungsional Peneliti : Peneliti Utama<br />
Institusi<br />
: Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan<br />
Alamat Kantor<br />
: JI. Indrapura 17 Surabaya<br />
Alamat Rumah : JI. Galaksi Bumi Permai Blok Taman Galaksi 2/11<br />
Surabaya<br />
Kedudukan Dalam Tim : Peneliti Utama<br />
Jenis Insentif<br />
: Riset Terapan<br />
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya menjadi Peneliti Utama pada<br />
Program Insentif Riset untuk Peneliti dan Perekayasa LPND dan 'LPD tahun 2009<br />
yang saya ajukan dengan judul<br />
. <br />
PENGEMBANGAN KEMITRAAN DALAM RANGKA PENANGANAN BENCANA<br />
MELALUI UKS 01 SEKOLAH DASAR<br />
Tidak merangkap menjadi Peneliti Utama di program lainnya<br />
Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa adanya tekanan<br />
dari siapapun.<br />
Dibuat di : Surabaya<br />
Pada tanggal : 2 Febrauari 2010<br />
Yang memb~an.<br />
(Dr. Niniek Lely Pratiwi, drg, M. Kes)<br />
NIP. 19610319 198901 2001<br />
"<br />
ix<br />
"
e .<br />
PROFIL PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN <br />
SISTEM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN, BADAN LlTBANG KESEHATAN <br />
VISI DAN MISI Puslitbang Sisjakkes 2005-2009:<br />
Telah ditetapkan Visi Departemen Kesehatan dalam Tahun 2005-2009 adalah<br />
"Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat". Untuk itu ditetapkan 4 Strategi<br />
Utama (Grand Strategy) Oepkes RI:<br />
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat<br />
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang<br />
berkualitas<br />
3. Meningkatkan sistem , survailans, monitoring dan informasi kesehatan<br />
4. Penif1gkatan pembiayaan kesehatan.<br />
Sejalan dengan hal tersebut, maka Pusat Penelitian dan Pangembangan<br />
Sistem dan Kebijakan Kesehatan (Puslitbang Sisjakkes) sebagai organisasi<br />
fungsional di bidang penelitian dan pengembangan kesehatan menetapkan Visi<br />
dan Misi sebagai berikut:<br />
Visi: " Memperkuat Sistem Kesehatan untuk menjamin Rakyat Sehat "<br />
Misi: "Menghasilkan Informasi sesuai Kebutuhan Klien"<br />
STRA TEGI Puslitbang Sisjakkes 2005-2009:<br />
1. Meningkatkan sinergisme dengan klien dalam manajemen Litbangkes<br />
2. Meningkatkan kompetensi, profesionalisme,dan integritas<br />
3. Meningkatkan sarana dan prasarana Litbangkes<br />
4. Membangun jejaring dan promosi serta advokasi hasil Litbangkes<br />
5. Mengembangkan Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan sebagai Center<br />
of Excellence pengobatan Akupunktur & WHO Collaborating Center For<br />
Health Systems Research.<br />
xi
·. <br />
TUJUAN Puslitbang Sisjakkes Tahun 2005-2009:<br />
Terselenggaranya litbang di bidang sistem dan kebijakan keseh C' trl;~<br />
untuk<br />
memperkuat sistem kesehatan, demi tercapainya peningkatan mutu, efisiensi dan<br />
keadilan.<br />
SASARAN Puslitbang Sisjakkes 2005-2009:<br />
1. Oihasilkannya Policy Option, Rekomendasi, Prototype, Produk dan Teknologi<br />
baru hasil Litbangkes<br />
2. Tersedianya tenaga Peneliti yang kompeten dan memiliki integritas yang<br />
tinggi untuk melaksanakan litbangkes<br />
3. Tersedianya Sarana dan Prasarana litbang kesehatan yang terakreditasi<br />
4. Tersedianya informasi dan publikasi hasillitbangkes<br />
5. Terlaksananya diseminasi, promosi, advokasi, dan aplikasi hasillitbangkes<br />
.<br />
6. Terbentuk dan berfungsinya Jejaring, Forum Komunikasi dan Kemitraan<br />
Litbangkes. <br />
TATA ORGANISASI <br />
STRUKTURAL<br />
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Puslitbang Sistem dan Kebijakan<br />
Kesehatan memiliki Struktur Organisasi:<br />
1. Bagian Tata Usaha<br />
2. Bidang Program dan Ke~asama<br />
3. Bidang Pelayanan Penelitian<br />
4. Kelompok Jabatan Fungsional, berupa Kelompok Program Penelitian (KPP)<br />
KPP di Surabaya (Head Office): KPP Pelayanan Kesehatan, SOM<br />
Kesehatan, Manajemen Kesehatan, Teknologi Kesehatan, Pemberdayaan<br />
~. Masyarakat. Sedang KPP di Jakarta (Branch Office): KPP Pembiayaan<br />
Kesehatan,<br />
Kebijakan Kesehatan, Kebijakan dan Manajemen Farmasi,<br />
Asuhan Kefannasian<br />
xii<br />
.'
.. <br />
' J<br />
Disampin~<br />
peneliti, yaitu:<br />
itu juga dibentuk tim-tim ad-hoc untuk menunjang tugas & fung si<br />
1. Panitia Pembina Ilmiah (PPI)<br />
2. Dewan Redak~i (DR)<br />
3. Tim Penilai Peneliti Institusi (TP2I)<br />
LABORATORIUM<br />
Dalam institusi litbangkes keberadaan laboratorium adalah merupakan sarana<br />
penting untuk menunjang pelaksanaan tugas utama penelitian. Puslitbang<br />
Sisjakkes memiliki 5 Laboratorium:<br />
1. Laboratorium Penelitian Pengembangan Pelayanan Akupunktur<br />
2. Laboratorium Penelitian Pengembangan Pelayanan Pengobatan Obat<br />
Tr2disional<br />
3. L.aboratorium Penelitian Pengembangan Pelayanan Peng~batan Tenaga<br />
Oalam<br />
4. Laboratorium Penelitian Pengembangan Pelayan~m Kesehatan Reproduksi<br />
5. Laboratorium Penelitian Pengembangan Informasi Kesehatan <br />
SUMBER OAYA MANUSIA ( SOM ) <br />
Sumber daya manusia (SOM) Puslitbang Sisjakkes berdasarkan<br />
pendidikan adalah S3 (11 orang). S2 (38 orang). S1 (46 orang). Oengan jabatan<br />
fungsional peneliti Ahli Peneliti Utama (4 orang). Ahli Peneliti Madya (2 orang).<br />
Ahli Peneliti Muda (10 orang). Berdasarkan kepakaran adalah Health Services,<br />
Health Behavior, Health Policy and Management, Epidemiology & Biostatistics,<br />
Non Medication Therapy, Pengobatan Komplementer dan Altematif,<br />
Pharmaceutical Care, Phannacy Policy & Management.<br />
.'<br />
xiii
e.<br />
DAFTAR 151 <br />
Halaman<br />
Judul<br />
Surat Pengantar<br />
Surat Pemyataan Keaslian Kegiatan Yang Diusulkan<br />
Surat Pemyataan Bentuk Produk Akhir<br />
Pemyataan Bersedia Melaksanakan Tugas<br />
Peneliti Utama<br />
Peneliti 1<br />
Peneliti 2<br />
Peneliti 3<br />
Surat Pernyataan Tidak Menjadi Peneliti Utama Rangkap<br />
Lembar Pengesahan<br />
Profil Lembaga<br />
DAFTAR lSI<br />
ABSTRAK<br />
RINGKASAN PENELITIAN<br />
Ii<br />
Iii<br />
Iv<br />
V<br />
V<br />
Vi<br />
Vii<br />
Viii<br />
Ix<br />
X<br />
Xiii<br />
Xv<br />
Xvi<br />
Xvii<br />
BABI<br />
BAB II<br />
BAB III<br />
LATAR BELAKANG<br />
a. Masalah Penelitian<br />
b. Fokus Bidang Penelitian<br />
c. Topik Penelitian<br />
d. Pertanyaan Penelitian<br />
e. Pertimbangan/justifikasi Fokus Bidang Penelitian<br />
f. Hipotesis<br />
MANFAAT PENELITIAN<br />
TUJUAN PENELITIAN<br />
a. Tujuan Umum<br />
1<br />
3<br />
4<br />
4<br />
4<br />
4<br />
5<br />
6<br />
7<br />
7<br />
xiv<br />
.'
-. <br />
b. Tujuan Khusus 7<br />
BAB IV METODE PENELITIAN 10<br />
a. Kerangka Konsep 10<br />
b. Variabel 11<br />
c. Tempat dan Waktu 11<br />
d. Definisi Operasional 12<br />
e. Desain Penelitian 12 <br />
f. Populasi dan Sampel 13 <br />
g. Estimasi Besar Sampel, Cara Pemilihan dan 13 <br />
Penarikan Sam pel <br />
h. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data 15 <br />
i. Manajemen dan Analisis Data '16 <br />
BAB V HASIL PENELITIAN 18 <br />
a.Karakteristik Informan<br />
18 <br />
b. SKB 4 Kementrian Program UKS 20 <br />
c. Program SKB dim Penanggulangan Bencana 35 <br />
d. Round tabel Discussion 35 <br />
e. Hasil Lokakarya Triangulasi 55 <br />
BABVI PEMBAHASAN 58 <br />
xv
· . <br />
ABSTRAK<br />
UKS merupakan salah satu kegiatan Health Promoting School, yang bertujuan<br />
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, mempertinggi derajat kesehatan<br />
peserta didik, serta menciptakan lingkungan sehat. Anak usia sekolah merupakan target<br />
potensial untuk upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan. Konsep kemitraan<br />
menjadi dasar dalam penerapan SKB 4 menteri ini. Namun hal ini nampaknya belum<br />
be~alan, pembagian peran masing-masing sektor untuk menerapkan SKB 4 menteri<br />
tersebut belum ada uraian tupoksinya.<br />
Rancangan Penelitian merupakan penelitian terapan, pada tahap 1 merupakan<br />
penelitian eksplorasi dengan metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam<br />
pada kelembagaan dalam SKB 4 kementrian dan Lintas selctor. Round table discussion<br />
untuk memperoleh kesepakatan dalam pengembangan models kemitraan dan lokakarya<br />
triangulasi sebagai metode 'Jalidttas dalam penelitian kualitatif. Daerah studi di Propinsi<br />
DIY dan jawa Tengah<br />
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi indikator kemitraan mulai dari<br />
pemahaman pada tugas pokok dan fungsi dari SKB 4 Kementerian pada umumnya<br />
belum banyak mengenal sesuai asas asas kemitraan, baru sebatas mengenal sesuai<br />
tugas pokok masing masing satker, belum mengenal tugas pokok dan fungsi dalam SKB<br />
4 Kementrian daalam prograam UKS. Tinjauan dari sisi ke~asama, hanya sebatas<br />
lomba-!omba pada ivent tertentu, lomba UKS, belum menyentuh pada sisi ke~asama<br />
formal yang informal sehingga timbu! upaya lebih memiliki rasa kebersamaaan yang<br />
tinggi. Pengembangan kemitraan dalam penannggulangan bencana melalui program<br />
UKS yang dimasukkan dalam SKB Kementrian periu ada Kepres,PP agar kewenangan<br />
lebih luas dan dapat mencakup lintas selctor agar memungkinkan dapat dijadikan dasar<br />
hukum bagi lintas sektor, sehingga legalitas pelaksanaan kegiatan tidak berbenturan<br />
dengan hukum. Kegiatan akselerasi keterpaduaan UKS, kegiatan UKS selama ini periu<br />
dikembangkan dengan modifikasi program penanggulangan bencana sebagai model.<br />
Key words: Kemitraan, Model Kemitraan, UKS<br />
.'<br />
xvi
.. <br />
RINGKASAN PENELITIAN<br />
Secara geografis Indonesia berada pada lempeng khatulistiwa yang berisiko<br />
terjadinya bencana. Bencana dapat datang setiap saat, tanpa bisa dideteksi<br />
secara tepat, baik waktu, tempat dan intensitasnya. Selama ini Indonesia sering<br />
dihadapkan pada kejadian kedaruratan tJencana. Beberapa kejadian yang te~adi<br />
pada 5 tahun terakhir : tsunami di Nias dan NAD; gempa di DIY; Gunung Merapi;<br />
Kerusuhan sosial di Jkt, Ambon dan Sampit; kekeringan dan kelaparan di<br />
Wamena; Flu Burung dan Babi dan Gempa di Padang Sumatera barat.Kejadian<br />
tsb rnenimbulkan kerugian : korban jiwa, sarana prasarana, lingkungan alam dan<br />
kesehatan<br />
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan konsep sekolah<br />
sehat atau H8alth Promoting School ( Sekolah yang mempromosikan'<br />
kesehatan/Sekolah sehat ) yaitu bahwa sekolah harus menjadi tempat yang<br />
dapat mempromosikan kesehatan. Untuk terciptanya sekolah sehat, Departemen<br />
kesehatan bersama dengan Departemen Agama (Depag), Departemen<br />
Pendidikan Nasional (Depdiknas), dan Departemen Dalam Negeri (Depdagri),<br />
beke~a sam a untuk menembangkan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)<br />
secar terpadu, yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri<br />
Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam<br />
Negeri, nomor 11 U/SKB/2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha<br />
Kesehatan Sekolah.<br />
UKS merupakan salah satu kegiatan Health Promoting School, yang<br />
bertujuan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, mempertinggi<br />
derajat kesehatan peserta didik, serta menciptakan Iingkungan sehat. Anak usia<br />
sekolah merupakan target potensial untuk upaya promotif dan preventif di bidang<br />
kesehatan. Pada usia ini juga sebagai kondisi yang sangat peka terhadap<br />
~ stimulus, sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaankebiasaan<br />
baik yang menunjang kesehatan. Pada umumnya anak-anak seusia ini<br />
juga memiliki sifat ingin menyampaikan apa yang diterima dan diketahuinya pada<br />
orang lain.<br />
xvi
-.<br />
Konsep kemitraan menjadi dasar dalam penerapan SKB 4 menteri ini,<br />
namun hal ini nampaknya belum berjalan. Walaupun sudah ada konsep terpadu<br />
pembagian peran masing-masing sektor untuk menerapkan<br />
SKB 4 menteri<br />
tersebut, sampai saat ini peran masing-masing sektor belum optimal. Puskesmas<br />
tetap menjadi pioneer dalam kegiatan-kegiatan UKS. Dengan kat a lain, jika<br />
Puskesmas tidak aktif, gaung UKS tetap terbatas pada penyediaan tempat dan<br />
obat-obat P3K dari sekolah. Kebijakan daerah (kabupaten/kotamadya) di bidang<br />
kesehatan yang secara umum masih mengutamakan target penurunan AKI dan<br />
AKB juga mendukung terabaikannya pengembangan sekolah sehat melalui UKS.<br />
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi indikator kemitraan mulai dari<br />
pengenalan pada tugas pokok dan fungsi dari SKB 4 Kementerian pada<br />
umumnya belum banyak mengenal sesuai asas asas kemitraan, baru sebatas<br />
mengenal sesuai tugas pokok masing masing satker, belum rtlengenal tug as<br />
pokok dan fungsi dalam SKB 4 Kementrian daalam prograam UKS. Penanganan<br />
UKS di lembaga masih masa transisi, regulasi di tingkat pusat ataupun daerah<br />
belum punya formaat baku, mestinya secara kelembaagaan aada tim pembina.<br />
Tinjauan dari sisi ke~asama, hanya sebatas lomba-Iomba pada ivent tertentu,<br />
lomba UKS, belum menyentuh pada sisi ke~asama<br />
formal yang informal<br />
sehingga timbul upaya lebih memiliki rasa kebersamaaan yang tinggi. Pada<br />
kenyataannya selama ini belum ada konsep terpadu pembagian peran masingmasing<br />
sektor untuk menerapkan SKB 4 menteri tersebut, sehingga sampai saat<br />
ini Puskesmas tetap menjadi pioneer dalam kegiatan-kegiatan UKS. Dengan kata<br />
lain, jika Puskesmas tidak aktif, gaung UKS tetap terbatas pada penyediaan<br />
tempat dan obat-obat P3K dari sekolah. Persamaan persepsi antar 4 kementrian<br />
belum tercapai, baik mengenai definisi dari SKB 4 Menteri, dalam program UKS<br />
masing-masing satker belum banyak memberikan justifikasi secara cetail maupun<br />
secara umum. Diluar 4 kementrian gaung SKB 4 Menteri dalam program UKS<br />
-<br />
~ belum banyak yang tahu, hanya dikenal sebatas 3 kementerian yaitu kesehatan,<br />
pendidikaan daan kementrian dalam negeri sedangkan kementrian agama belum<br />
punya persepsi yang sama, apalagi di luar 4 kermentrian. Hal ini bisa dimaklumi<br />
.'<br />
xvii
.. <br />
arena uraian tupoksi masing -masing kementrian d21am SKB 4 M belum<br />
:eruraikan dalam petunjuk teknis pelaksanaan.<br />
Pengembangan kemitraan da!am penannggulangan bencana melalui<br />
program UKS yang dimasukkan dalam SKB ementrian perlu ada Kepres,PP agar<br />
ewenangan lebih luas dan dapat mencakup lintas sektor agar memungkinkan<br />
apat dijadikan dasar hukum bagi lintas sektor, sehingga legalitas pelaksanaan<br />
egiatan tidak berbenturan dengan hukum. Perlu kegiatan akselerasi<br />
eterpaduaan UKS, kegiatan UKS selama ini perlu dikembangkan dengan<br />
n odifikasi program penanggulangan bencana, seperti contoh di jepang semua<br />
anak usia sekolah dasar sudah terbiasa dengan program simulasi bencana<br />
rikut pelatihan, simulasi tidak hanya pad a anak SO namun dengan<br />
rlengikutkan orang tua atau penjeput anak sekolah .<br />
Melalui penelitian ini, diharapkan pertanyaan penelitian ~apat te~awab<br />
serta dikembangkan dan dievaluasi pengembangan pelaksanaan kemitraan<br />
dalam rangka mewujudkan pengetahuan, skill upaya penanganan<br />
penanggulangan bencana, baik pra, saat dan pasca bencana melalui usaha<br />
kesehatan sekolah, serta dapat direkomendasikannya upaya peningkatan<br />
.emitraan yang dapat diterima dan diterapkan oleh masing-masing sektor terkait<br />
dalam rangka peningkatan pelaksanaan program UKS.<br />
1<br />
xviii
.. <br />
BABI<br />
LATAR BELAKANG<br />
a. Masalah Penelitian<br />
Undang-undang Oasar 1945 dan Konstitusi Organisasi Kesehatan Ounia (WHO)<br />
tahun 1948 serta undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,<br />
menetapkan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan hak<br />
fundamental setiap warga. Sejalan dengan itu pada peraturan presiden nomor 7<br />
tahun 2005 telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional<br />
(RPJM) 2004-2009 sehingga sebagai penerapannya di bidang kesehatan maka<br />
Oepartemen Kesehatan telah merumuskan visi yaitu "Masyarakat yang mandiri<br />
untuk hidup sehaf dengan misi MMembuat Masyarakat Sehaf yang akan dicapai<br />
melalui 4 butir "Grand Strategy" Depkes.<br />
Poin pertama dalam grand strategy tersebut adalah "Menggerakkan dan<br />
j<br />
Memberdayakan masyarakat untuk hiciup sehar. Masyarakat yang sehat r.1e~upak3n<br />
sumber daya manusia (SOM) yang berkualitas. SOM yang berkualitas rtlerupakan<br />
subyek dan sekaligus obyek pembangunan. Kualitas SOM yang semakin baik<br />
ditandai dengan meningkatnya nilai "Human Development Indexllndeks<br />
Pembangunan Manusia (HDIIIPM). Oalam Undang-undang nomor 17 tahun 2007<br />
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) juga<br />
dinyakatakan bahwa dalam rangka mewujudkan SOM yang berkuaJitas dan berdaya<br />
saing, maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya<br />
beli masyarakat adalah tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas SOM dan JPM<br />
Indonesia.<br />
Pembangunan kesehatan merupakan investasi daJam meningkatkan kualitas<br />
sumber daya manusia. Pembangunan kesehatan harus dimulai pada seluruh Japisan<br />
masyarakat karena masyarakat adalah subyek dan obyek pembangunan kesehatan.<br />
Pembangunan kesehatan dapat mulai diterapkan di sekolah melalui program Usaha<br />
Kesehatan Sekolah (UKS). Salah satu sasaran strategis program UKS adalah anak<br />
usia sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah. Anak adalah bagian<br />
dari keluarga yang merupakan organisasi masyarakat yang terkecil. Pada usia ini<br />
juga sebagai kondisi yang sangat peka ter1ladap stimulus, sehingga mudah<br />
dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan baik yang menunjang<br />
kesehatan. Pada umumnya anak-anak seusia ini juga memiliki sifat ingin<br />
menyampaikan apa yang diterima dan diketahuinya pada orang lain.<br />
2<br />
.'
e .<br />
Kegiatan pokok dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yang<br />
C::;kenal dengan Trias UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan keScf,atan<br />
dan pembinaan lingkungan sekolah .. UKS bukan hanya dilaksanakan di Indonesia,<br />
tetapi dilaksanakan di seluruh dunia. Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia<br />
(WHO) telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School (<br />
Sekolah yang mempromosikan kesehatan ). Health Promoting School adalah<br />
sekolah yang telah melaksanakan UKS dengan ciri-ciri melibatkan semua pihak<br />
yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan<br />
sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah,<br />
memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, ada kebijakan dan upaya<br />
sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan<br />
kesehatan masyarakat.<br />
Pelaksanaan program UKS serta pennasalahan kesehatan anak usia<br />
sekolah yang sangat bervariasi, antara lain prilaku hidup bersih dan sehat pada anak<br />
tingkat sekolah dasar, kesehatan reproduksi, NAPZA, kecelakaan, trauma dan<br />
sebagainya menuntut adanya upaya bersama dengan melibatkan lintas program<br />
dan sektor dalam menciptakan konsep yang terorganisir dan terpadu untuk<br />
keberhasilan pelaksanaannya. Secara khusus pemerintah telah menerbitkan Surat<br />
Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,<br />
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, nomor 11 UlSKB/2003 tentang<br />
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Konsep kemitraan<br />
seharusnya menjadi dasar dalam penerapan SKB 4 menteri ini, namun hal ini<br />
nampaknya belum be~alan, beban berat lebih banyak diberikan kepada Puskesmas.<br />
1<br />
Kemitraan itu sendiri mempunyai prinsip umum sebagai berikut; Kemitraan<br />
adalah suatu kerjasama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau<br />
organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Dalam<br />
kerjasama tersebut ada kesepakatan tentang komitmen dan harapan masingmasing,<br />
tentang peninjauan kembali terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah<br />
dibuat dan berbagi baik dalam resiko maupun keuntungan yang diperoleh. Dasardasar<br />
kemitraan adalah; kesamaan perhatian, saling mempercayai dan<br />
menghonnati, tujuan jelas dan terukur, kesediaan untuk berkorban baik waktu,<br />
tenaga dan mungkin sumber daya lain. Dengan pengertian dan dasar-dasar<br />
tersebut, diharapkan SKB 4 menteri ini menjadi landasan pembagian peran masingmasing<br />
sector terkait dalam proses kemitraan terse but.<br />
3
· . <br />
Puskesmas selain mempunyai 6 Upaya Kesehatan Wajib (UKW) yang telah<br />
ditetd~l
· . <br />
Demikian pula dengan program UKS, yang dinyatakan oleh Menkes; mempunyai<br />
daya ungkit yang besar terhadap pembangunan kesehatan, selain membutuf-Jkan<br />
perhatian yang tinggi, karena jumlah anak sekolah yang besar, juga memerlukan<br />
dana yang tidak sedikit, dan harus diem ban pemerintah melalui sektor lain selain<br />
sektor kesehatan.<br />
Pada kenyataannya selama ini belum ada konsep terpadu pembagian peran<br />
masing-masing sektor untuk menerapkan SKB 4 menteri tersebut, sehingga sampai<br />
saat ini Puskesmas tetap menjadi pioneer dalam kegiatan-kegiatan UKS. Dengan<br />
kata lain, jika Puskesmas tidak aktif, gaung UKS tetap terbatas pada penyediaan<br />
tempat dan obat-obat P3K dari sekolah. Kebijakan daerah (kabupaten/kotamadya) di<br />
bidang kesehatan yang secara umum masih mengutamakan target penurunan AKI<br />
dan AKB juga mendukung terabaikannya pengembangan sekolah sehat melalui<br />
UKS. Padahal anak usia sekolah merupakan target potensial untuk upaya promotif<br />
dan preventif di bidang kesehatan<br />
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat dipotret dan dievaluasi, pelaksanaan<br />
kemitraan dalam rangka mewujudkan upaya dini dalam pencegahan terjadinya hal<br />
yang tidak diinginkan dalam keadaan bencana paling tidak mengurangi kejadian<br />
kegawatdaruratan bencana melalui usaha kesehatan sekolah, serta dapat<br />
direkomendasikannya upaya peningkatan kemitraan yang dapat diterima dan<br />
diterapkan oleh masing-masing sektor terkait khususnya Kementrian Pendidikan,<br />
kesehatan, PM I, Satkorlak, Dinas sosial, RSUD, Pemda, Depag, dan kesbang<br />
Linmas.<br />
Perumusan Masalah<br />
Adapun yang dapat kami simpulkan dari uraian di atas , maka<br />
pennasalahan utama mengapa penelitian in in diperlukan karena se/ama ini<br />
belum ada juknis dan konsep yang je/as tentang SKB4 Kementerian pada<br />
program UKS, dan Indonesia yang rentan terhadap kejadian bencana sehingga<br />
peneliti ingin mengembangkan model kemitraan dalam rangka mewujudkan<br />
pendidikan tentang penanganan bencana pada siswa SO, melalui kegiatan<br />
Usaha Kesehatan Sekolah, serta dapat direkomendasikannya upaya<br />
peningkatan kemitraan yang dapat diterima dan diterapkan oleh masing-masing<br />
sektor terkait khususnya PMI, Satkorlak, Dinas sosial, RSUD, dan kesbang<br />
Linmas. Beberapa pertanyaan yg harus dijawab pad a penelitian ini antara lain:<br />
1. Bagaimana pelaksanaan program UKS (trias UKS) selama ini?<br />
5
· . <br />
2. Bagaimana pelaksanaan kemitraan dalam pelaksanaan UKS selama ini ?<br />
3. Bagaimana peningkatan pengetahuan siswa SO dan bentuk kemitraan dalam<br />
penenganan bencana?<br />
4. Bagaimana model kemitraan dalam pelaksanaan penanganan bencana<br />
melalui UKS?<br />
Oengan cara pengumpulan data berupa eksplorasi dari program UKS, kemungkinan<br />
upaya kemitraan dengan dasar SKB 4 Menteri, dikaitkandengan upaya preventive,<br />
promotive penanganan kegawatdaruratan sehari-hari maupun pada saat dan pasca<br />
bencana, maka dapat dikembangkan model kemitraan dengan peningkatan<br />
komitmen melalui beberapa MOU ke~asama dengan beberapa lintas sektor terkait.<br />
Pada tahap 1 dengan dihasilkannya MOU dan beberapa modul baik berupa buku<br />
pegangan maupun sarana penyuluhan bagi para guru UKS diharapkan dapat<br />
dihasilkan peningkatan kognitif, attitude dan psikomotor bagi siswa SO melalui<br />
program UKS. Sedangkan pad a tahap 2 dengan dihasilkannya model kemitraan<br />
upaya penanganan bencana melalui program UKS pada anak sekolah ,dasar maka<br />
pada tahap 2 ini akan dilakukan ujicoba, monitoring dan advokasi pada legislatif<br />
setempat sebagai upaya pengembangan model dengan desain studi intervensif.<br />
Oengan demikian dihasilkan model kemitraan yang berbasis masyarakat melalui<br />
program UKS yang bisa berkesinambungan walaupun proyek penelitian telah<br />
selesai.<br />
b. Fokus Bidang Penelitian<br />
Fokus Bidang penelitian ini adalah Kesehatan, khususnya bidang T eknologi<br />
Kesehatan<br />
c. Topik Penelitian<br />
Topik penelitian ini adalah pengembangan kemitraan untuk mewujudkan<br />
pendidikan tentang penanganan bencana pada siswa SO<br />
d. Pertanyaan Penelitian<br />
1.Bagaimana pelaksanaan program UKS (trias UKS) selama ini? <br />
2.agaimana pelaksanaan kemitraan dalam pelaksanaan UKS selama ini ? <br />
3.Bagaimana peningkatan pengetahuan siswa SO dan bentuk kemitraan dalam <br />
penanganan bencana? <br />
6<br />
.'
· . <br />
4.Bagaimana model kemitraan dalam pelaksanaan penanganan bencana melalui<br />
UKS?<br />
e. Pertimbangan Fokus Bidang Penelitian<br />
Melalui penelitian ini, diharapkan pertanyaan penelitian dapat te~awab serta<br />
dikembangkan dan dievaluasi pengembangan pelaksanaan kemitraan dengan SKB<br />
4 kementerian dalam rangka mewujudkan pengetahu3n, skill upaya penanganan<br />
penanggulangan bencana, baik pra, saat dan pasca bencana meJalui usaha<br />
kesehatan sekolah, serta dapat direkomendasikannya upaya peningkatan kemitraan<br />
yang dapat diterima dan diterapkan oleh masing-masing sektor terkait dalam rangka<br />
peningkatan peiaksanaan program Uf
.. <br />
BAB II <br />
MANFAAT PENELITIAN <br />
Memberikan gambaran kepada pemerintah daerah dan peningkatan pelaksanaan<br />
kemitraan dalam rangka mewujudkan sekolah sehat, aman, nyaman terhindar dari<br />
risiko terjadinya akibat yang lebih parah dari bencana, mengenal tindakan yang<br />
harus dilakukan pra bencana, saat dan pasca bencana, pada anak sekolah dasar<br />
dalam rangka mewujudkan sekolah sehat, aman dan nyaman.<br />
j<br />
8<br />
.'
e.<br />
BAB III<br />
TUJUAN PENELITIAN<br />
a.Tujuan Umum :<br />
Modifikasi program usaha kesehatan sekolah dalam penanggulangan bencana<br />
melalui upaya peningkatan kemitraan.<br />
b.Tujuan Khusus Tahap 1:<br />
Mengkaji kebijakan dan penerapan kemitraan UKS dan penanggulangan <br />
bencana. <br />
Mengkaji resources, peran leading sektor dalam kemitraan penanggulangan <br />
bencana melalui UKS. <br />
- Menganalisis upaya peningkatan kemitraan dalam rangka mewujudkan<br />
orogram UKS dalam up8ya prevefltif kesiapsiagaan bencar1:1.<br />
Menyusun rancangan model kemitraan melalui modifikasi UKS dan<br />
penanggulangan bencana<br />
Tujuan Khusus Tabap II:<br />
Uji coba model peningkatan kemitraan dalam pelaksanaan penanganan<br />
bencana melalui program Usaha Kesehatan Sekolah<br />
Evaluasi dan monitoring dalam rangka mewujudkan sekolah sehat<br />
Melalui penelitian ini, diharapkan tersusunnya model kemitraan dalam rangka<br />
mewujudkan upaya dini dalam pencegahan terjadinya hal yang tidak diinginkan<br />
dalam keadaan bencana paling tidak mengurangi kejadian kegawatdaruratan<br />
bencana melalui usaha kesehatan sekolah , serta dapat direkomendasikannya<br />
upaya peningkatan kemitraan yang dapat diterima dan diterapkan oleh masingmasing<br />
sektor terkait khususnya PMI, Satkorlak, Dinas sosial, RSUD, dan kesbang<br />
Linmas.<br />
9
BABIV <br />
METODE PENELITIAN <br />
a. Kerangka Konsep<br />
Terwujudnya sekolah sehat (health promoting school) sangat dipengaruhi kemitraan<br />
antara instansi dan lembaga yang terkait. Dalam hal ini pemerintah telah<br />
menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan Nasional, Menteri<br />
Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, nomor 1/ U/SKB/2003<br />
tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Dalam penelitian<br />
ini akan dikaji pelaksanaan SKB 4 menteri tentang Pembinaan dan Pengembangan<br />
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di masing-masing kabupaten, kebijakan daerah<br />
mengenai program UKS dan peran instansi dan lembaga lintas sector terkait terkait<br />
dengan pelaksanaan UKS di daerah tersebut. Selanjutnya akan disusun konsep<br />
model kemitraan terkait upaya mewujudkan sekolah sehat dalam penanggulangan<br />
bencana.<br />
La ngkah-Ia ngkah:<br />
Surat Keputusan<br />
Bersama 4<br />
Menteri tentang<br />
Usaha<br />
Kesehatan<br />
~<br />
Pemerintah<br />
Daerah<br />
Diknas, PMI,<br />
Dinsos,<br />
~<br />
Pengemban<br />
gan f+<br />
Penerapan<br />
pengemba<br />
..<br />
ngan<br />
kemitraan<br />
Evaluasi dan <br />
Rekomenda <br />
Kebijakan Daerah ttg<br />
penanggulangan<br />
Kemitraan UKS dalam<br />
Penanggulangan<br />
Bencana di SD<br />
10
· .<br />
Kerangka Konsep:<br />
Kerjasama Formal<br />
SKB4<br />
KEMENTRIAN :<br />
Konstribusi material dan<br />
Kesehatan<br />
Pendidikan<br />
Non material:Resources<br />
KOMITMEN<br />
Mernyiapkan anak SO<br />
menghadapibencana<br />
Dalam Negeri<br />
Kesepakatan<br />
Disaster preparedness<br />
Agama<br />
Kesamaan persepsi<br />
Tanggung Jawab<br />
b. Variabel<br />
Variabel penelitian adalah: <br />
Input system: <br />
Kebijakan, Hukum/peraturan daerah tentang upaya penanggulangan<br />
bencana<br />
Pemetaan :geographic maping bencana<br />
Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah<br />
SK B 4 Menteri ttg Kemitraan :PMI, Dinsos, RSUD, Satkorlak, Dinkes, kesbang<br />
Linmas, Dikti, Depag<br />
Sarpras bencana<br />
Kemitraan<br />
: kesetaraan, keterbukaan, kemanfaatan bersama, tujuan yang<br />
ingin dicapai, komitmen, harapan, tanggung jawab, kesamaan persepsi dan<br />
koordinasi.<br />
Proses system:<br />
mekanisme penanggulangan bencana<br />
mekanisme kurikulum bencana<br />
mekanisme mou utk SK B 4 menteri dan lintas sektor<br />
11
.. <br />
Output system:<br />
- revisi modul<br />
- Indikator keberhasilan; Pengetahuan, skill, kurikulum, kemitraan<br />
- Model pengembangan<br />
- faktor penghambat dan pendukung<br />
c. Tempat dan Waktu Penelitian<br />
Penelitian dilaksanakan di Propinsi Propinsi DIY, dan Jateng<br />
Waktu penelitian selama 10 bulan di tahun 2010<br />
1. Definisi Operasional<br />
Sekolah Sehat adalah sekolah yang telah melaksanakan UKS dengan Dirriciri<br />
melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan<br />
sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman,<br />
memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap<br />
pelayanan kesehatan,
·.<br />
dasar di daerah studi.<br />
Besar populasi dianggap tidak diketahui, sehingga ukuran sam pel minimum<br />
ditentukan dengan pendekatan proporsi kejadian yang dalam hal ini adalah<br />
proporsi<br />
Rumus besar sampelnya adalah (6) :<br />
n =jumlah sam pel minimum<br />
p = proporsi responden yang berpengetahuan tentang penanggulangan<br />
bencana<br />
q =proporsi responden yang tidak berpengetahuan tentang<br />
penanggulangan bencana<br />
d = derajat kekeliruan yang ditolerir = 10 %<br />
0= 5%<br />
2. Estimasi Sesar Sampel, Cara Pernilihan dan Penarikan Sampel<br />
Oapat diasumsikan bahwa nitai p dan q-nya sarna (rnasing-masing 0.5) untuk<br />
mendapatkan nilai n Uumlah sampel minimum) terbesar untuk kemudian dimasukkan<br />
dalam rumus besar sam pel diatas.<br />
1.96 2 x(O.5)x(0.5) 9604 d<br />
n = = , respon en<br />
(0.1)2<br />
Oari hasil perhitungan, maka estimasi besar sampel yang dibutuhkan adalah minimal<br />
97 anak di tiap kota.<br />
Cara pemilihan dan penarikan sampel<br />
Sampel penelitian adalah : lembaga yang terkait :Kementrian Pendidikan, PMI,<br />
Satkorlak, Oinas sosial, RSUO, Pemda, Oepag, dan kesbang Linmas. Sedangkan<br />
untuk intervensi model dengan pelatihan penanggulangann bencana pada anakJ<br />
siswa SO dipilih dengan metode cluster artinya diambil secara keseluruhan dalam<br />
~ satu kelas yang terpilih untuk diberikan treatment. Tiap kabupaten, kota rencananya<br />
akan diambil 2 sekolah dasar dengan masing-masing 2 kelas yaitu kelas 3,dan 4.<br />
Agar sampel terdistribusi merata maka tiap sekolah diharapkan dapat mewakili<br />
wilayah yang berbeda (utara, selatan, timur, barat dan pusat). Oiasumsikan dalam<br />
13
e.<br />
satu wilayah tersebut kondisi siswanya homogen. Kriteria sekolah yang dipilih<br />
ialah memiliki kerentanan terhadap terjadinya bencana. Metode ini digunakan<br />
untuk memudahkan teknis di lapangan sekaligus sebagai keterbatasan penelitian.<br />
Jika dalam satu kelas berisi 30 anak, maka total sampel yang terambil tiap kota<br />
kurang lebih adalah 120 siswa untuk. Jumlah ini sudah melebihi besar sampel<br />
minimum dari rum us estimasi besar sampel.<br />
3. Instrumen dan cara pengumpulan data <br />
Instrumen : <br />
-Kuesioner indepth inteview dan pedoman round table discussion<br />
-Pedoman wawancara<br />
-Mode; hipotetik kemitraan dalam penanggulangan bencana<br />
-Modul kesiapsiagaan bencana pada anak SO<br />
Cara pengumpulan data:<br />
Tahap 1:<br />
1. Wawancara dengan wakil dari lembaga atau instansi yang berkaitan<br />
dengan program usaha kesehatan sekolah dan penanggulangan<br />
bencana di daerah terkait denganSKB 4 Kementrian<br />
2. Penelusuran Data sekunder :Kebijakan, Perda, modul, juknis<br />
3. Round Table Discussion:SKB 4 Menteri, dan lintas sektor<br />
;Penanggulangan bencana, mekanisme kemitraan, kurikulum ,<br />
penentuan indikator keberhasilan<br />
Tahap 2:<br />
4. Uji coba model :Tahap 1 : Provider Guru UKS, Pada Tahap 2 :Pre-Post<br />
test anak SO<br />
5. evaluasi<br />
4. Manajemen dan Analisis Data<br />
• Manajemen Data<br />
Materi dan desain modul dirancang dari infonnasi tentang upaya<br />
preparedness penanggulangan bila te~adi bencana alam yang disertai cerna<br />
bergambar buat anak-anak. Tahap berikutnya menyusun kuesioner untuk mengukur<br />
pengetahuan siswa SO kelas 4 tentang upaya preparedness penanggulangan bila<br />
te~adi bencana alam. Kuesioner ini sekaligus juga digunakan sebagai uji kelayakan<br />
pengembangan teknik KIE tersebut. Data dari kuesioner awal (pre test) dan akhir<br />
(post test) akan dikoding untuk kemudian dimasukkan dalam program pengolahan<br />
data.<br />
14<br />
.'
·. <br />
• Analisis Data<br />
Data yang ada kemudian dianalisis secara deskriptif dan diuji secara statistik<br />
apakah ada perbedaan pengetahuan mereka sebelum dan sesudah intervensi<br />
model. Analisisnya dibahas secara terpisah, pertama pengetahuan, skill,<br />
pelaksanaan kemitraan penanganan bencana, kedua dari anal isis uji coba model.<br />
Hasil Uji Coba Kuessioner :<br />
Uji coba kuessioner dilakukan din kabupaten Tasikmalaya Jawa barat, dengan<br />
pertimbangan daerah tasikmalaya sering terejadi bencana gempa dan tanah longsor<br />
Hasil uji coba kuessioner wawancara mendalam yang dilakukan pada respond en<br />
yang mewakili instansi terkait dengan SKB 4 Menteri pada program UKS seperti<br />
kementreian Diknas, Kesehatan, agama dan kementrian dalam negeri bidang kesra<br />
disamping beberapa instansi terekait dengan program penanggulangan bencana<br />
antrara lain: Kesbang Linmas, PMI, LSM, PKK, Dinas Sosial, Kehutanan, pertanian.<br />
Pengelompokan pertanyaan terdiri dari:<br />
1. Kelompok pertanyaan karakteristik rewsponden hasH uji coba menunJukkan 100%<br />
pertanyaan terjawab semua.<br />
2. Kelompok pertanyaan tentang UKS : hampir terjawab 74% responden, ini<br />
disebabkan 36% responden adalah diluar sector kesehatan seperti dari<br />
kehutanan, pertanian, dan dinas social.<br />
3. Kelompok pertanyaan tentang bencana: hampir 90% pertanyaaan dapat dijawab<br />
oleh infdorman, mengingat memang sudah banyak sosialisasi program<br />
penanggulangan bencana pada lintas sector dengan leading sector ada di badan<br />
penanggulangan bencana, PMI, LSM maupun dinas social.<br />
4. Kelompok Perttanyaan tentang upaya Kemitraan :belum banyak informan yang<br />
mengetahui dan baru hampir 60 % responden dapat menjawab, hal ini<br />
disebabkan inform,an belum memahami juknis kemitraan tentang indicator yang<br />
harus ada dalam kemitraan penanggulangan bencana melalui propgram UKS.<br />
Untuk mengatasi masalah ini, maka dalam langkah metode pengumpulan data<br />
dilanjutkan dengan round table diacussion, sehingga pertanyaan tentang uapaya<br />
kemitraan ini lebih banyak didiskusiakan pada saat round table discussion ..<br />
15
· . <br />
BABV <br />
PERTIMBANGAN IZIN PENELITIAN <br />
Ijin penelitian sesuai dengan ketentuan 8adan Kesatuan 8angsa dan Perlindungan<br />
Masyarakat (8akesbang Linmas).<br />
16
.. <br />
BAB VI <br />
PERTIMBANGAN ETIK PENELITJAN <br />
;:lalam penelitian ini diperlukan pertimbangan etik dari Komisi Etik Badan Litbangkes.<br />
Hal ini berkaitan dengan obyek penelitian manusia yaitu wawancara. Untuk<br />
keperluan tersebut akan diajukan ethical clearance kepada Komisis Etik di Badan<br />
Litbangkes<br />
17<br />
.'
e.<br />
BABVI <br />
HASIL DAN PEMBAHASAN <br />
Hasil Penelitian<br />
Beberapa penyajian hasil penelitian dikelompokkan sesuai yang tertera dalam tujuan<br />
penelitian antara lain dapat dilihat table penelitain di bawah ini:<br />
1.Karakteristik Infonnan.<br />
Tabel1 . Distribusi Responden berdasar1
.. <br />
Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin sesuai asal Informan<br />
bertugas di kabupaten dan Kota dan di Propinsi jateng Th 2010<br />
Jenis Kelamin Propinsi Kabupaten Kota<br />
Perempuan 3 1 6<br />
Laki-Iaki 8 12 9<br />
11 13 15<br />
Dan table d/ atas tampak bahwa jen/s kelamm mforman pada umumnya lak/-Iakl balk<br />
informan dari propinsi maupun dari kabupaten ataupun kota.<br />
Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan kelompok umur sesuai asallnforman<br />
bertugas di Tingkat propinsi,kabupaten dan Kota di DI Yogyakarta Th 2010<br />
Kelompok Umur Propinsi Kabupaten Kota<br />
I<br />
.. <br />
Tabel 6. Distribusi Responden berdasarl
· . <br />
I Tupoksi PM!; Melaksanakan dan Dalam BPBD identifika!:i Itvrban<br />
menyiapkan kantong darah bila<br />
diperlukan baik melalui PMR.<br />
BPBD: Sebagai Komando,<br />
Koordonasi dan pelaksana, sesuai<br />
tugas dan fungsi di masing<br />
masing SKPD<br />
Dinas Kesehatan Propinsi;<br />
Pembinaan program UKS pada<br />
tim Pembina Tk Kabupaten/kota<br />
dan kecanatan terutama<br />
pe!aksanaan kegiatan ttg kesehat<br />
Dinas social Propinsi:Memberikan<br />
bantyuian logistic benJpa bahan<br />
pangan dan sandang sesuai<br />
kebutuhan masyarakatr.<br />
Dinas Pendidikian:Pelayanan<br />
Pendidikan Kesehatan<br />
Pemerintah Propinsi:memfasilitasi,<br />
mengkoordxinasikan<br />
opelaksanaan UKS di proipnsi<br />
jateng.<br />
meninngagal , evakuasi korban<br />
dan pengamanan wilayah<br />
(POLDA-BIDDOKKES)<br />
Sosialisasi dan menyelenggaran<br />
proses belajar mengajar di<br />
Madrasah (DEPAG)<br />
Dispora : Fasilitasi peningkatan<br />
pendidikan<br />
Pemberdayaan Guru dan<br />
Petugas UKS di Puskesmas<br />
(Dinas Kesehatan)<br />
Fasilitasi peningkatan pendidikan<br />
kesehatan.<br />
"<br />
Dan table desknpsr dratas tampaknya untuk kebrJakan SKB4 Kemetnan dr proprnsr<br />
DIY dengan dasar pembentukan SK Gubemur no<br />
th 2006, sedangkan di propinsi jateng<br />
Perda no 10 th 208 sesuai amanah UU No 24 nth 2007. Instansi yang terlibat dalam SKB 4<br />
Kementrian sesuai dengan SKB 4 menteriyaitu depag, pendidikan , kesehatan dan<br />
kementrian dalam negeri bila SKB dapat dikembangkan.dengan PMI, PKK dan<br />
POLDA dan BPPO.<br />
21
.. <br />
Tabel 8. Deskripsi tentang Kegiatan yang sudah dilakukan dalam SKB4 M, dan<br />
doln rencana tindak lanjut di Propinsi DIY dan Jateng, th 2010<br />
SKB4<br />
Kementrian<br />
Program<br />
UKS<br />
Propinsi Jateng<br />
Propinsl DIY<br />
Kegiatan -Koordinasi, pembinaan lingkungan Fasilitasi Rakerda UKS tingkat<br />
yang sdh sekolah, dan pelayanan kesehatan Propinsi<br />
dilakukan program uKS.<br />
-Sosialisasi melaluin PMR<br />
-membina dfan mengembangksn<br />
program UKS dalam kkurikuler map un<br />
ekstra kurikuler<br />
-Belum (5)<br />
-memfasilitasi dan membantu<br />
pelaksanaan lomba UKS<br />
Sosialisasi Program UKS ke<br />
Madrasah<br />
Monev kegiatan UKS di Madrasah<br />
Koordinasi dan fasilitasi kegiatan<br />
program UKS<br />
Penilaian Lomba Sekolah Sehat<br />
Pembinaan Sekolah Sehat.<br />
Rencana utk -Penguatan TP UKS tk propinsi, Rapat Koordinasi tingkat Propinsi<br />
tindak lanjut kablkota sampai klecamatan Simulasi penangana bencana di<br />
SKB4 -Revisi TP UKS Sekolah<br />
menteri<br />
-Menerbitkan buku Ayo siaga<br />
Pembenahan mekanisme ke~a<br />
Bencana lewat PMR<br />
TPUKS<br />
..<br />
Dan tabel dl atas tampak bahwa dl kedua propmsl sudah melakukan Fasl\itaSl Rakerda UKS<br />
Sosialisasi Program UKS ke Madrasah, Monev kegiatan UKS di Madrasah<br />
Koordinasi dan fasilitasi kegiatan program UKS, Penilaian Lomba Sekolah Sehat<br />
Pembinaan Sekolah Sehat. Rencana tindak lanjut yaitu pembmhan mekanisme ke~a dan<br />
penguatan TP UKS.<br />
Tingkat KabupateniKota<br />
Tabel 9. Distribuisi tentang Kebijakan, Instansi yg terlibat dan Tupoksi<br />
dari SKB 4 Menteri di tingkat kabupaten, kota di Propinsi Th 2010<br />
SKB4<br />
Kebijakan Instansi ytg tertibat Tupoksi<br />
kementrian<br />
Kab.Solo - SK Walikota No 441 . -Diknas, Depdagri, dan -membina program<br />
505/101/112004 (3) Dinas kesehatan UKS bersama skpd<br />
- Betum mengerti, -Kesehatan, Dalam teri
· . <br />
Kab.Kr Anyar<br />
karena tidak negeri, dan Oepag -melaksai ,akan<br />
menangani bidang -bappeda, OKK dan pelatyanan Trias<br />
UKS, selama ini Pendidikan UKS melalui UPT<br />
menangani yankes -P2PL puskesmas<br />
- Sering mendengar, -melatih dan<br />
tetapi tidak tahu<br />
persis SK<br />
walikotanya, secara<br />
garis besar adalah<br />
tentang pembinaan<br />
program UKS oleh 4<br />
kementrian.<br />
membina UKS<br />
-Membantu dan<br />
mengkoordinir<br />
penanggulangan<br />
bencana dan<br />
pencegahan<br />
penyakirt menular<br />
7tdk menular serta<br />
kesehatan<br />
lingkungan<br />
-bidang logisti.: dan<br />
pelatihan pada<br />
masyarakat taruina<br />
siaga<br />
- Pembentukan melalui -Diknas, Depdagri, - melaksanakan<br />
SK Bupati No<br />
dan Dinas kesehatan<br />
pelatihan Trias UKS<br />
- Belum mengerti, - Dalam negeri, dan melalui UPT<br />
karena tidak<br />
menangani bidang<br />
UKS,(5)<br />
Depag<br />
-bapf3eda,<br />
-P2PL<br />
puskesmas<br />
- Upaya untuk terkait<br />
mempersatukan ,<br />
menyesuaikan<br />
Program UKS<br />
membina program<br />
UKS bersama skpd<br />
Fasilitasi Logistik dan<br />
dapur umum apabila<br />
terjadi bencana<br />
- Pembinaan dan Merumuskan<br />
Pengembangan UKS<br />
untuk dilaksanakan<br />
secara terpadu,<br />
merata , menyeluruh<br />
berhasil dan berdaya<br />
guna<br />
kebijakan teknis<br />
pengembangan<br />
kurikulum dan<br />
saranalprasarana<br />
kesehatan<br />
Mengembangkan<br />
- Memberikan model pendidikan<br />
Pendidlkan ttg<br />
Kesehatan<br />
kesehatan, UKS di<br />
sekolah<br />
23
· . <br />
I<br />
- Pelayanan<br />
Kesehatan di<br />
Melaksanakan<br />
kebijaksanaall Teknis<br />
Sekolah<br />
Pembinaan UKS ke<br />
- Pembinaan<br />
Sek negeri dan<br />
lingkungan Hidup<br />
madrasah<br />
Mengadakan<br />
Penelitihan dan<br />
Pengembangan<br />
terkait Program UKS.<br />
Kab bantul<br />
- SK Bupati No<br />
-D1knas, Depdagri, dan<br />
-membina program<br />
11U/SKB 2003<br />
Dinas kesehatan<br />
UKS bersama skpd<br />
- Upaya Penin~katar'l<br />
-Kesehatan, Dalam<br />
terkait<br />
Derajat Kesehatan<br />
negeri, dan Depag<br />
-melaksanakan<br />
siswa dengan titik<br />
- Bappeda,<br />
pelatyanan Trias<br />
tangkap upaya<br />
-P2PL<br />
UKS melalui UPT<br />
promotir; preventip<br />
TP PKK<br />
puskesmas<br />
kuratif Meningkatkan<br />
PM , PM!. ,<br />
-Meningkatkan<br />
Pelaksanaan<br />
Pertanian<br />
ketahanan fisik anak<br />
kesehatan bagi Anak<br />
Dinas pendidikan<br />
TK Negeri ataupun<br />
didik<br />
Menengah dan non<br />
Swasta secara<br />
- Mensinergykan<br />
Formal<br />
bertahap rnelalui<br />
Programlkegiatan<br />
Dinas pendidikan<br />
perbaikan keadaan<br />
dalam rangka<br />
Dasar<br />
Gizi dan kesehatan<br />
mewujudkan<br />
Dinas Sosial<br />
sehingga -dapat<br />
kesehatan Anak<br />
mendorong minat<br />
Didik<br />
kemampuan<br />
- Penanganan PHBS<br />
belajar/prestasi.<br />
serta Simulasi<br />
melatih dan membina<br />
penanganan<br />
UKS<br />
bencana.<br />
-Pemberian bantuan<br />
- Menyatukan langkah<br />
teknis untuk<br />
untuk kemitraan<br />
kesehatan Anak<br />
dalam Pembinaan<br />
Usia Sek. Kemitraan<br />
UKS di Sekolah Dan<br />
sehubungan dengan<br />
Madrasah.<br />
pembinaan generasi<br />
- Meningkatkan derajat<br />
muda PMI juga<br />
Kesehatan bagi Anak<br />
melaksanakan<br />
Sekolah<br />
Pendidikan yang<br />
juga mendukung<br />
24<br />
.'
e.<br />
proses<br />
Penge"1b;;;1gan<br />
UKS<br />
-Mendukung<br />
ketersediaan Prog<br />
Ibag didlm dokumen<br />
Perencanaan<br />
Pembangunan<br />
Tim<br />
TeknislKoordinasi<br />
dalam perencanaan,<br />
pelaksanaan,<br />
monitoring dan<br />
Evaluasi kegiatan<br />
UKS.<br />
- Menyiapkan<br />
Peserta Lomba<br />
Dokter K'ecil da<br />
LSS<br />
- Melakukan<br />
Pembinaan UKS<br />
melalui Trias<br />
UKS.<br />
Kota - SK Walikota No -Diknas, - membina program<br />
yogyakarta 1461kepJ2006 ttg Oepdagri, dan Oinas UKS bersama<br />
Pembentukan TP kesehatan skpd teri
.. <br />
- Program PHBS<br />
- pembinaan program<br />
UKS oleh 4<br />
kementrian.<br />
- Meningkatkan Status<br />
Kesehatn Anak<br />
Sekolah<br />
bencana dan<br />
pencegahan<br />
penyakirt menular<br />
dan tdk menular<br />
serta kesehatan<br />
lingkungan<br />
"<br />
Dan tabel dl atas'tampak bahwa pada umumnya dasar kebljakan<br />
berdasarkan SK Bupati untuk kabupaten dan SK Walikota untuk SKB 4<br />
Kementrian di tingkat kota untuk legalitas pelaksanaan kegiatan SKB 4<br />
Kementrian. Sedangkan Tupoksi pada umumnya setiap kabupaten,kota<br />
sudah melaksanakan melaksanakan pelatihan Trias UKS melalui UPT<br />
puskesmas, membina program UKS bersama skpd terkait.<br />
Tabel10. Distribuisi Kegiatan dan Rencana tindak lanjut dari SKB 4<br />
Menterrti di tingkat kabupaten, kota di Propinsi Jateng dan DIY th 2010<br />
SKB4<br />
Kementrian<br />
Program UKS<br />
Kota Solo<br />
Kab.Karang<br />
Anyar<br />
Kegiatan yang sdh dilakukan Rencana utk tindak lanjut SKB 4<br />
menteri<br />
- Belum jelas (J informan) - menyusulkan pelatihan BHD<br />
- Membentuk Tagana, ptgs social - merintis PMR pemula bersaama<br />
Masy<br />
PMI<br />
-Pendidikan kesehatan, pelayanan - belum ada (10)<br />
kesehatan, pembinaan linghkungan, - sosialisasi<br />
phbs - mengembangkan kemitrrraan<br />
-Pembinaan UKS (~)<br />
dgn SKPD 9aperman, P3AK9,<br />
-pembinaan untuk plisi sekolah<br />
PMI<br />
-melaksanakan Diklat UKS, dokter - Pembinaan UKS<br />
kedl, lomba sekolah sehat UKS, - Meningkatkan pengetahun ttg<br />
dokter kedl, lomba sekolah sehat bencana<br />
-Selum jelas (4 informan)<br />
·Pemantauan jentik untuk Anak<br />
Pembinaan PHSS tatanan sekolah Sekolah Pemeriksaan kecacingan<br />
Skrening Kesehatan aan pemoerian Anemia aan Status gin anak<br />
Imunisasi<br />
Sekolah melalui Dana BOS<br />
26<br />
"
.. <br />
Pemeriksaan kecacingan<br />
Memban~u prog Pem dalam<br />
Pemberian PMT<br />
Bidang<br />
Pembinaan dan Lomba sekolah sehat. Koordinasi ditingkatkan TP UKS<br />
Pembentukan dokter kecil<br />
berusaha mengangga,-1(an Ke<br />
Pembentukan saka bakti Husada. Pemda<br />
Penyuluhan/Pembinaan, Sosialisasi SK TP UKS oleh Bupati segera<br />
dan Monev Program UKS.<br />
dituntaskan<br />
Pengembangan kurikulum sekolah ttg Penyusunan Prog UKS bersama.<br />
UKS<br />
Membentuk Prog UKS di tingkat<br />
Fasilitasi Prog UKS di Sekolah<br />
Kabupaten.<br />
Sosialisasi dan Penyuluhan Prinsip<br />
Hidup Sehat melalui Madrasah dan<br />
Mimbar Agama .<br />
Kota -Sosialisasi Prog UKS dan napza -Mengadakan rapat koordinasi<br />
Yogyakarta -pendidikan kesehatan, pelayanan secara rutin<br />
kesehatan, pefT.binaa.l linghkungar., Pc:-r.tekalan PHBS p:lda siswa<br />
phbs<br />
sejak dini<br />
-Pembinaan UKS , PMI dan PMR di BHD<br />
Madrasah dan sejenisnya<br />
Mengaslokasikan Anggaran untuk<br />
- Skrening Kesehatan dan pemberian mencapai sasaran program.<br />
Imunisasi pad a Siswa<br />
Meningkatkan Koordinasi semua<br />
Pembinaan kantin sekolah<br />
institusi yang be,-1(ontribusi dalam<br />
-melaksanakan Diklat UKS, dokter program UKS<br />
kecil, pada guru PB<br />
Regulasi aturan Pedoman UKS<br />
Budidaya tanaman Toga dan tanaman Kolaborasi dengan SKPD<br />
hias<br />
Kab.Bantul - pendidikan kesehatan, pelayanan -Meneruskan kegiatan yang sudah<br />
kesehatan, pembinaan linghkungan, ada dan memperbaiki kualitas<br />
phbs<br />
kegiatan<br />
Skrening Kesehatan dan pemberian Pembinaan dan pelatihan<br />
Imunisasi pada Siswa termasuk manajemen sekolah.<br />
penanggulangan kecacingan<br />
PMT -AS TK<br />
Pelestarian Lingkungan Sekolah yang Membentuk TP UKS Kabupaten<br />
sehat melalui pembinaan lingkungan sampai Kecamatan<br />
sekolah, warga sekolah<br />
-Mengalokasikan dana dan<br />
-Meningkatkan ketahanan fisik anak Sosialisasi Imendorong SKPD<br />
TK Negeri maupun Swasta secara yang belum terlibat.Menyusun<br />
bertahap melalul perbalkan keadaan mekanlsme kerja yang<br />
gizi dan kesehatan sehingga dapat komprehensif ( pembagian Tugas<br />
27
· .<br />
mendorong minat kemampuan belajar<br />
Iprestasi<br />
bel aja r.<br />
-pendidikan kesehatan,pelayanan<br />
kesehatan,pembinaan linghkungan,<br />
phbs<br />
-Pembinaan UKS<br />
-Menciptakan lingkungan bersih ,<br />
sehat dan hijau di sekolah dan Pondok<br />
Pesantren dan yang sejenis<br />
dan Fungsi yang jelas.<br />
Dan tabel dlatas tampak bahwa hamplr semua kabupaten kota telah elaksanakan<br />
kegiatan pembinaan UKS (3), -pembinaan untuk polisi sekolah, melaksanakan Diklat<br />
UKS, dokter kecil, lomba sekolah sehat UKS, dokter keell, lomba sekolah sehat, namun<br />
dari responden di luar' SKB 4 Kementrian banyak yang mengatakan tidak tahu berarti<br />
perlu sosialisasi SKB 4 Kementrian program UKS ke lintas sektor.<br />
II<br />
II<br />
Kemitraan Program UKS<br />
Tabe111. Deskripsi tentang Kegiatan Kemitraan Program UKS yang sudah<br />
dilakukan dalam SKB4 M, di Propinsi DIY dan Jateng, th 2010<br />
Kemitraan<br />
Program<br />
UKS<br />
Propinsi<br />
Jateng<br />
Pertemuan <br />
Koordinasi <br />
-Pemah th 2009<br />
dengan fasilitasi<br />
dinas pendidikan,<br />
-Oinas pendidikan<br />
Pemah th 2010<br />
dengan fasilitasi<br />
PLPM Oitjen<br />
depdagri<br />
-Oinas Sosial,<br />
BPPD belum<br />
pemah terlibat<br />
dalam SKB 4<br />
mentri<br />
-Dinas Kesehatan<br />
Kesepakatn<br />
m<br />
Pembagian<br />
Tugas<br />
Kesepakatan<br />
dituangkan<br />
dalam SK<br />
Gubemur<br />
Jateng ttg TP<br />
UKS<br />
-<br />
-<br />
Konstribusi<br />
Sumber<br />
daya<br />
-perencanaan<br />
-pendidikan<br />
-50M<br />
-Sebagai<br />
Anggota TP<br />
Topik<br />
bahasan<br />
-rakor UKS<br />
-implementasi<br />
SKB4<br />
kementrian<br />
temadap<br />
program UKS,<br />
hanya belum<br />
optimal<br />
-Lomba UKS,<br />
dokter keell<br />
28
.. <br />
I ' depag pernah<br />
dengan<br />
penyelenggara<br />
dari dinas<br />
pendidikan<br />
-PMI :pemah PMR<br />
-Kepolisian<br />
pembinaan pada<br />
polisi sekolah<br />
-sudah<br />
-sesuai Tupoksi<br />
PMI<br />
-pemah<br />
UKS<br />
-pembinaan<br />
&KRR<br />
Lomba KRR<br />
Propinsi DIY -TPUKS secara<br />
periodic 3-4 kali<br />
dalam seta hun<br />
Dari kementerian<br />
agama pertemuan<br />
hanya insidentil<br />
menjelang lomba<br />
sekolah sehat<br />
-Hanya<br />
keterpaduan<br />
Kesepakan<br />
yang sudah ada<br />
tsntang<br />
pendanaan oleh<br />
Pemprop dan<br />
sudah ada<br />
Pemakalah<br />
Penyedia Dana,<br />
Pemikir dan<br />
SDM<br />
Nlengkoordinasi<br />
kan madrasah<br />
yg berada<br />
dibawah wilayah<br />
Penanggulangan<br />
bencana<br />
Pendidikan<br />
kesehatan,<br />
pembinaan<br />
lingkungan<br />
sekolah sehat<br />
dan pelayanan<br />
kesehatan<br />
-Pertemuan UKS<br />
di Din Kes Prop<br />
dilaksanakan<br />
setiap 2 bulan<br />
sekali , tim terdiri<br />
dari Dinas PP dan<br />
OR , DinKes, Tim<br />
PPKK, PMI,<br />
Kement Agama,<br />
Bappeda Prop.<br />
pembagian<br />
tugas<br />
Ada tetapi<br />
belum optimal<br />
departemen<br />
Agama<br />
Guru-2 Agama<br />
dpt berkontribusi<br />
unt mengem<br />
bangkan UKS<br />
Pembina<br />
kegiatan UKS<br />
Dan tabel dlatas tampak bahwa untuk proplnsl Jateng Kesepakatan dan pembaglan tugas<br />
dituangkan dalam SK Gubemur Jateng ttg TP UKS , Pemah th 2009 dengan fasilitasi dinas<br />
pendidikan, kegiatan koordinasi dengan Dinas pendidikan Pemah th 2010 dengan fasilitasi<br />
PLPM Ditjen depdagri. Sedangkan i propinsi DIY TPUKS secara periodic 3-4 kali dalam<br />
setahun dari kementerian agama pertemuan hanya insidentil menjelang lomba sekolah<br />
sehat. Hanya keterpaduan Kesepakan yang sudah ada tentang pendanaan oleh Pemprop<br />
~ :ian sudah ada pembagian tugas.<br />
29
.. <br />
Tingkat Kabupaten<br />
Tabe112. Oeskripsi tentang Kegiatan Kemitraan Program UKS yang sudah<br />
dilakukan dalam SKB4 M, di Tingkat Kabupaten,Kota Propinsi DIY dan<br />
Jateng, th 2010<br />
Kemitraan<br />
Program UKS<br />
Pertemuan<br />
Koordinasi<br />
Kota solo -Beillm (10)<br />
-Sudah pemah<br />
(4)<br />
Kesepakatan<br />
Pembagian Tugas<br />
-belum ada (10)<br />
-Suidah ada (4) yaitu<br />
pembaqgiqan tuigas<br />
sesuai<br />
TupoksiKesepakatan<br />
dituangkan dalm SK<br />
Konstribusi<br />
Sumber daya<br />
-SDM<br />
-Pembiayaan<br />
bersumber<br />
APBDII<br />
-Monev<br />
-Fasilitasi<br />
Topik bahasan<br />
-Trias UKS<br />
Bupati<br />
-Program<br />
-Pelayanan<br />
kesehatan<br />
-_.<br />
Kab.karang Belum (10) Belum ada (10) Pembina dan Pembinaan<br />
Anyar<br />
Pemah (3) Sudah ada (4) peleksana Kes.,<br />
Rutin setiap Sebagai Tim teknis UKS Pelayanan Kes<br />
tahun 4x Pembina Teknis SDM,<br />
dan Pembinaan<br />
Sudah dalam bentuk Pembiayaan, Lingkungan<br />
SK Bupati<br />
sarana dan Sekolah.<br />
Tertuang dalam prasarana. Prinsip Hidup<br />
buku pedoman Lomba-2 UKS, Sehat, Anti<br />
Pembinaan dan Dokter kedl, merokok<br />
Pengembangan Kader<br />
UKS<br />
Kesehatan<br />
Remaja ,PMR ,<br />
Sosialisasi<br />
•<br />
Kota Pertemuan Sudah ada dan Pembiayaan, Materi sesuai<br />
Yogyakarta koordinasi Tertuang dalam SK regulasi dg tupoksi<br />
setiap 3 bulan walikota ttg TPUKS SDM<br />
institusi<br />
sekali<br />
Berdasar<br />
Pembinaan LSS,<br />
kewenangan yg ada dan pendidikan Penjaringan<br />
pel SKPD terkait Kesehatan, Rencana<br />
Komitmen,<br />
Mendanai Pembinaan<br />
konstruktif dan pertemuan Rencana<br />
membangun, saling PKP,R Lomba<br />
melengkapi dan<br />
Rencana<br />
30
. . <br />
saling mengontrol<br />
program<br />
Kab.bantul Sudah<br />
dilakukan<br />
secara rutin<br />
setiap tahun<br />
dan insidentil<br />
Kesepakatan dan<br />
komitmen terikat<br />
dalam SK Bupati<br />
Bantul tentang TP<br />
UKS<br />
Koordinator<br />
TPUKS.<br />
SDM . Dana<br />
Materi<br />
Penyuluhan<br />
Lomba UKS,<br />
Cerdas Cermat<br />
LSS,<br />
Pembinaan<br />
Kader Remaja<br />
Sudah ada tertuang Pembina PMR Menyusun<br />
dalam pedoman SOM Penyuluh juknis UKS<br />
penyelenggaraan Lingkungan Pengembangan<br />
UKS oleh Kemen Membuat Prog UKS<br />
Kesehatan<br />
Terbentuknya TP<br />
UKS smp tk Kec.<br />
Ke~a UKS<br />
sesuaidg<br />
SKPD<br />
Dan tabel dl atas tampak bahwa, pertemuan koordmasl dl kota solo maupun karang<br />
anyar pada umumnya belurn pemah, demikin pula dengan kesepakatan pembagian<br />
tugas belum ada, konstribusi bam $ebata!; SO\1 , P~rr.biayaa~ be~urnt~r APB811, Mcr.~v<br />
dan Fasilitasi Program pelayanan kesehatan. Seangkan di propinsi DIY Pertemuan<br />
koordinasi setiap 3 bulan sekali. kesepakatan dalam pembagian tugas sudah ada dan<br />
Tertuang dalam SK walikota ttg TPUKS Berdasar kewenangan yg ada pd SKPD terkait<br />
Komitmen, konstruktif dan membangun, saling melengkapi dan saling mengontrot.<br />
Kemitraan Program UKS<br />
Tabe113. Oeskripsi tentang Kegiatan Kemitraan Program UKS yang sudah<br />
dilakukan dalam SKB4 M, di Propinsi DIY dan Jateng, th 2010<br />
Kemitraan Kerjasarna Jejaring Monitoring Manfaat<br />
Program UKS<br />
I Propinsi Dalam bentuk Beberapa Beberapa Meningkatkan<br />
Jateng<br />
pemberian<br />
makanan sehat<br />
dan vita mine<br />
institusi belum<br />
ada<br />
Jejaring dg LSM<br />
intitusi belum<br />
ada<br />
Scrs tidak<br />
pengetahuan<br />
dan kesehatan<br />
peserta didik,<br />
Ke~asama<br />
sudah ada langsung lingkungan dan<br />
dilakukan antara<br />
BPBD dg<br />
akademisi, LSM,<br />
Organisasi<br />
Kemasyarakatan<br />
dan lain-lain<br />
Antar anggota<br />
Tim Pembina<br />
antara lain PMI rnelalui 10mbalomba<br />
PHBS<br />
31
..<br />
UKS<br />
Kerjasama juga<br />
berupa<br />
pembinaan dan<br />
pelaksanaan<br />
pencapaian<br />
sekolah sehat<br />
dan kader-2<br />
kesehatan.<br />
Propinsi DIY Beberapa Beberapa Minimal 1 tahun Lebih<br />
Institusi belum institusi belum 1x optimalnya<br />
beke~asama berjejaring Monev dalam pembinaan UKS<br />
Kerja sama Beberapa sudah bentuk rapat shg dpt<br />
sebagai TP UKS berjejaring koordinasi mendorong<br />
peningkatan<br />
phbs dan<br />
der:ajat<br />
kesehatan<br />
Sekolah,<br />
Berdasarkan tabel dl atas tampak bahwa dl propmsi DIY Jateng Beberapa Institusl belum<br />
bekerjasama, masih sebatas kerja sama sebagai TP UKS, Manfaat pengemabnagn<br />
kemitraan lebih optimalnya pembinaan UKS shg dpt mendorong peningkatan phbs dan<br />
derajat kesehatan Sekolah ,Untuk Propinsi Jateng Kerjasama dilakukan antara BPBD dg<br />
akademisi, LSM, Organisasi Kemasyarakatan dan lain-lain, Antar anggota Tim Pembina UKS<br />
Kerjasama juga berupa pembinaan dan pelaksanaan pencapaian sekolah sehat dan kader-2<br />
kesehatan.<br />
I<br />
Tingkat kabupaten<br />
Tabe113. Deskripsi tentang Kegiatan Kemitraan Program UKS yang sudah<br />
dilakukan dalam SKB4 M, di Propinsi DIY dan Jateng, th 2010<br />
Kemitraan<br />
Prog. UKS<br />
Kerjasama Jejaring Monitoring Manfaat<br />
j.<br />
Kota solo -belum tahu (10)<br />
-Penambahan<br />
makanan anak<br />
-Belum tahu<br />
(10)<br />
-Jejaring dgn<br />
-Belum ada (12)<br />
-Evaluasi<br />
cakupan UKS,<br />
-Belum tahu (10)<br />
-peningkt<br />
pengetahuan<br />
SO, VrtA<br />
lintas sector,<br />
Penilaian Dan<br />
kesehatan<br />
-Kerjasama dgn<br />
LSM<br />
pembinaan<br />
-keterpaduan<br />
lintas sector<br />
pembinaaan UKS<br />
32
.. <br />
-Pelatihan P3K<br />
dim Diklatdokter <br />
kecil <br />
-Penjaringan, <br />
rujukan kasus. <br />
I<br />
Kab.karang Beberapa Beberapa Sudah ada Sekolah menjadi<br />
Anyar institusibelum instrtusi belum melalui lomba Mandiri ttg. Upaya<br />
(6) (6) Monev melalui kesehatan<br />
Ke ~asama dim petugas Masyarakat<br />
sosialisasi<br />
Sudah( 6)<br />
puskesmas sekolah/madrasah<br />
sekolah sehat,<br />
antara lain dg<br />
menjadi sehat<br />
Pelatihan dokter<br />
LSM Peduli<br />
Dapat<br />
kecil , PMR .<br />
Kesehatan<br />
menanggulangi<br />
Selain tsb dapat<br />
mengatasi<br />
kemiskinan<br />
bersama-sama<br />
masalah UKS<br />
bersama-sama<br />
Kota Sudah ada uI Sudah ada Monev melalui Adanya<br />
Yogyakartaq meningkatkan misalnya dg lomba Sekolah kolaborasi,<br />
UKS TPKK. PMI Sehat adanya Semutlis<br />
Ke~asama dalam Pertemuan (sepuluh menit<br />
pelaksanaan koordinasi lintas untuk lingkungan<br />
manajemen SKPD sekolah)<br />
UKS, Pembinaan<br />
Melekat pada<br />
UKS Pemberian<br />
masing-masing<br />
bantuan teknis<br />
kegiatan yang<br />
dilakukan oleh<br />
SKPD<br />
Kab.bantul Tergabung dim Sudah ada dg. Melalui<br />
Meningkatkan<br />
TP UKS<br />
PMI , Fatayat, Pembinaan, Keadaan gizi dan<br />
Terbentuknya TP Jejaring<br />
Pertemuan derajat kesehatan<br />
UKS di semua pengelolaan Koordinasi dan anak<br />
Jenjang Kab, sampah<br />
Lomba-Iomba Meningkatkan<br />
Kec dg. Melalui evaluasi kemampuan dan<br />
Seberapa sekolah prestasi be/ajar<br />
kegiatan berwawasan anak.<br />
33<br />
.'
.. <br />
Og BLH ttg<br />
Lingkungan<br />
Hidup<br />
lingkungan<br />
Terciptanya<br />
kebersihan dan<br />
sanitasi<br />
lingkungan<br />
Lebih terkoordinir<br />
dan terpadu<br />
sehingga tidak<br />
te~adi tumpang<br />
tindih program<br />
Tujuan program<br />
dapat tercapai krn<br />
synergis yang<br />
positip<br />
. .<br />
Dan tabel dl atas tampak bahwa dl propmsl Jateng balk dan kabupaten karang anyar<br />
dan kota Solo pada umumnya dari berbagai institusi belum banyak mengetahui<br />
kegiatan kemitraan mulai koordinasi, jej8ring, cian monitoring belum banyak<br />
mengetahui , ada beberapa memberikan saran perlu penambahan mak~man anak<br />
SO, Vrt A dan Ke~asama dgn lintas sector perfu ditingkatkan. Di propinsi DIY baik<br />
kabupaten Bantul dan kota yogyakarta telah ada untuk meningkatkan UKS,<br />
ke~asama<br />
bantuan teknis.<br />
dalam pelaksanaan manajemen UKS, Pembinaan UKS Pemberian<br />
Hambatan dan kendala di TK Propinsi<br />
1. Sosialisasi ,.koordinasi, pemahaman kurang<br />
2. Kurang sinkronisasi program, antara instansi terkait<br />
3. Aplikasi program ketingkat propinsilkablkota masih kurang<br />
4. Pergantian personil di Dinas Terkait<br />
5. Selum merupakan program prioritas<br />
6. Pendanaan masaih belum memadai<br />
Solusi agar berjalan baik: <br />
~ . Bentuk kegiatan yang konkrit dan berkesinambungan <br />
2. Ditingkatkan siosialisasi, kerjasamalintas sector,<br />
. Penyusunan modul<br />
..! . Perlu Mantri di UKS dalam penanggulanagn bencana berbasis sekolah<br />
: . Ada sinkronisasi progaram<br />
::: . Adanya program yang langsung menyentuh masyarakat<br />
34
.. <br />
7. Dalam SK tidak menunjuk Nama tetapi j2batan<br />
8. Menjadikan UKS program Prioritas<br />
9. Perencanaan pembiayaan yang Terpadu<br />
Hambatan dan kendala di TK Kabupaten/Kota<br />
• Anggaran tidak ada<br />
• Regulasi -- Juklakljuknis belum terinci<br />
• Ketetapan tidak didukung juklak dan juknis yang rinciljelas<br />
• Pembakuan tidak dapat tercatat dg baik<br />
• Pelaksanaan tugas kurang optimal karena keterbatasan dana<br />
Solusi agar berjalan baik:<br />
• Pengusulan anggaran melalui rencana anggaran terpadu<br />
• Peningkatan koordinasi.<br />
• Program sesuai dg kewenangan secara terpadu<br />
• Adanya komitmen untuk berkolaborasi<br />
• Adanya payung hukum/regulasi tkt Prop.lKablkota dan SKPD<br />
• Peningkatan inovasi<br />
• Anggaran khusus bisa dianggarkan<br />
PROGRAM SKB DALAM PENANGGULANGAN BENCANA<br />
Hasil Round Tabel Discussion (Tingkat Propinsi)<br />
Propinsi DIY<br />
Peran pada Pra Bencana:<br />
-Pertemuan pemah din propinsi di jatim, sangat maju sudah ada pemetaan : Tuntas<br />
utama, madya. Dari jateng jauh tertinggal dari jatim baru merevisi tim Pembina uks,<br />
namun dalam seklah sehat msk dalam juara harapan I, TRIAS UKS dalam<br />
keputusan Gubemur tahun 2003, ttg tupoksi Propinsi semunya terlibatl dan<br />
terakomodir dalam pp 88TH 2009, keterlibatan dalam Peran lintas sector seperti<br />
:pmi, Kesos, Kesbang Linmas, kepolisian dalam pembinaan lingkungan sosialnya<br />
Peran Pad a saat bencana<br />
35
· .<br />
-aplikasi kurang koordinasi dalam pihak yang teriibat, lebih meningkatkan kembali<br />
koordinasi<br />
-badan penanggutangan bencana dibentuk th 2008 berdasarkan peraturan daerah<br />
no 10TH 2008,<br />
-Harus ditanggulangi berbagai sektor ; Fungsi koordinasi komando pelaksana artinya<br />
satu pintu dim komando bencana, strategi bencana di sekolah dgn Bappenas dan<br />
Kementrian Diknas, sudah ada alih siaga diberikan ke sekolah didanai oleh UNDP .<br />
Peran Pasca bencana<br />
-Peraan pasca bencana lebih banyaak pada program rehabilitgasi baik rehab sarana<br />
dan prasaraana pasca gempa dengan membangun kembali gedung-gedung yang<br />
rusak, jalanan dan sanitasi di kembalikan ke fungsi normal. Sedaangkan rehabilitasi<br />
kesehatan mental dipulihkan secara perlahan dengan mengundang para psikiater<br />
atau psikolog.<br />
PROPJATENG<br />
Diknas <br />
Kami sangat apresiasi dengan adanya pertemuan. Tgi 6 agustus ada <br />
pertemuan yg juga membahas skb 4 mentri yang dihadiri tp uks dari 33 prop. <br />
Yg brebicara adalah sesepuh uks dari jatim ...... jatim sangat bag us, sudah <br />
maju, sudah ada pemetaan yaitu tuntas madya, utama bagaimana mereduksi <br />
wajardidas(wajib belajar pendidikan dasar) 9 tho <br />
Kami jujur, kami satu petugas secretariat bhwa di jateng pengelolaan uks <br />
jauh tertinggal dibandingkan jatim. Kami baru merevisi SK tim Pembina UKS <br />
dan tim secret. Shg kami bersukur pada waktu lomba sekolah sehat kami <br />
mampu juara harapan di tingkat nasional.SMP,TK dan SMA <br />
Semua ini adalah cambuk bagi tim Pembina uks propinsi km tidak ada <br />
kontribusi kepada UKS. Kegiatan ini penting sebagai awal untuk <br />
mensinergikan prog uks yg dirintis dalam trias uks. Dalam sk gubnemur 2003 <br />
ttg tp uks dan tim secret semua ter1ibat tapi blm diakomodir dalam PP <br />
38/2009. Shg itu direfisi. Aplikasi itu kurang koordinasi antar pihak yang <br />
ter1ibat. Untuk lebih meningkatkan kembali tp uks di jateng. <br />
BPB (bpk jarot) <br />
BPB yang pertama di bentuk di Indonesia shg jatim belajat dr Jateng. <br />
Dibentuk th 2008 sbg amanat dari UU no24/2007 ttg penanggulangan <br />
bencana. Dim pembentukan ini berdasar perda nO.10 th 2008. Kami sdh <br />
membuat perda no 11/2009 ttgpenyeleng garan penanggulangan bencana. <br />
36
· .<br />
Pada kesempatan ini kami sangat berterima kasih karena semua sector<br />
diundang. Semua pemangku kepen~ir.Jan terkait penanggulangan bencana<br />
baik sector pendidikan, kesehatan , social, kehutanan, pertanian, klimatologi<br />
km penanggulangan bencana tdk mungkin ditangani oleh satu sector saja.<br />
Karena itu BPB mempunyai 3 tugas, pra bencana, saat bencana dan pasca<br />
bencana. Fungsinya ada 3 koordinasi komando dan pelaksanaan. Ini berbeda<br />
dg skpd yang lain yang hanya mempunyai 2 fungsi saja yakni fungsi<br />
koordinasi dan pelaksanaan. Mereka tidak punya fungsi komando. Km saat<br />
terjadi bencana hanya 1 pintu komando yakni BPB.<br />
Kami baru menerima dari kementrian pendidikan berupa modul2 strategi<br />
pengurangan resiko bencana di sekolah. Ini merup ke~asama antara<br />
bappenas dg kementrian pendidikan. Kami juga dibantu oleh lembaga<br />
internasional UNDP juga memberikan yaitu "ayo siaga kurangi res iko<br />
bencana". Ini diberikan kepada sekolah yang merupakan kerjasama dari<br />
BPBNasional, bappenas, undp dalam rangka serve disaster risk reduction.<br />
Kedepan dalam amanat uu penanggulangan bencana yang pertama adalah<br />
bagaimana menanggulangi bencana adalah melakukan kesiapsiagaan. Itu<br />
mulai dari pemangku kepentingan mulai dar amtk sekolah. Kami na~ti akan<br />
berke~asama dengan semua sector untuk pengurangan resiko ,bencana di<br />
masy: Mulai dari kesiapsiagaan,pencegahan dan mitigasi bencana itu harus<br />
dilakukan berbasis masyarakat. Masyasyarakat di sekolah dalam arti luas<br />
juga relawan .<br />
Oalam kesempatan ini kami sangat bertenmakasih bila nanti ada program2<br />
yang dike~akan oleh dinas kesehatan memang utamanya dan lefel terendah<br />
yakni dari anak2 sekolah. Di klaten ada ke~asama dengan international<br />
organization of migration 110M sdh melakukan pelatihan kepada anak sekolah<br />
bagaiman melakukan kesiapsiagaan bila terdapat gejala-gejala gempa,<br />
bencana. Sangat efektif dan efisien bila dilakukan di sekolah baik SD, SMP<br />
ataupun SMA.<br />
Oi semarang sudah dilakukan di sekolah swasta di karang turi. Mulai dari TK,<br />
SO, SMP dan SMA yangt dilakukan setiap tahun. Kami selalu diundang<br />
sebagai instruktur.<br />
Mari kita bersama tidak lagi hanya dilakukan oleh satu sektor ini harus<br />
melibatkan semua sector termasuk jajaran tni dan polri dan relawan yang<br />
adaq di daerah. Kita sudah membentuk desa2 siaga bencana temmasuk<br />
ke~asama dengan pmi terutama di pantai selatan. Kita sudah punya peta2<br />
rawan bencana di masing2 kabupaten kota dan sudah dibagikan. Ada peta<br />
rawan bencana dan ada peta resiko bencana ' masalahnya tinggal<br />
bagaimana seluruh kabupaten kota bias ke~asama dengan seluruh<br />
komponen yang ada. Termasuk melakukan Infentarisasi relawan, di jateng<br />
hamper terdapat 5000 relawan . Pmi punya satgana, pmr, ksr. Oi dinsos ada<br />
tagana, di dinkes ada dasipena, itu semua hrs diinfentarisir. Jadi saat<br />
sebelum te~adi bencana, hrs dilakukan pelatihan2 shg saat bencana tinggal<br />
kontak saja mrk akan langsung terjun.<br />
37<br />
..
· .<br />
Kalau ini dimulai dari sekolah ini sanga t bag us sekali karena kami dengan<br />
anggaran terbatas kami bias ke~asama dengan semua sector sampai<br />
dengan lembaga internasional karena itu semua sudah ada paying hukumnya<br />
yakni PP no 23/2008 tentanglembaga internasional, NGO dan dunia usaha<br />
dalam penanggulangan bencana tennasuk dg dunia usaha. Yang dari luar<br />
ada ausaid, iom, gtz. Kalau masing sector bias bekerjasama dg lembaga<br />
tersebut itu dijamin oleh peratuiran pemerintah. Oalam UU no 24 diturunkan<br />
dalam 3 aturan PP no 21 ttg penyelenggaraan penangguilangan bencana, PP<br />
no 22 ttg pendanaan. PP no 23 ttg peran lembaga internasional, Ism dan<br />
swasta dlam penanggulangan bencana. Penanggulangan Bencana sudah<br />
menjadi pematian tidak hanya Negara kita tp oleh dunia.<br />
Kedepan harus ada upaya2 kesiapsiagaan, mitigasi dalam rangka<br />
pengurangan resiko bencana. Mulai dari anak sekolah daerah rawan sekolah<br />
harus segera dilakukan. Kami sudah melakukan koordinasi sehingga saat<br />
terjadi bencana kami tinggal memerintahkan. Setelah kami melakukan, kami<br />
tinggal melaporkan kepada bapak Gubemur sehingga beliau tidak akan kami<br />
reportkan termasuk juga juga bupati kepala daerah. Kondisi ini tidak akan<br />
te~adi sarna ketika jaman satlaklsatkorlak dimana keterlambatan melakukan<br />
tindakan akan selalu te~adi karena lemahnya koordinasi km semua dilakukan<br />
secara dadakan.<br />
Kita sekarang sudah melakukan pelatihan2, sebelum te~adi bencana kami<br />
sudah melakukan koordinasi bersama jajaran tni dan polri. Apa yang<br />
dilakukan saat kesiapsiagaan misalnya komponen kesiapsiagaan adalah<br />
penilaian resiko, perencanaan siaga, mobilisasi sumberdaya, pendidikan dan<br />
pelatihan, menajemen darurat, peringatan dini, manajemn infonnasi dll. Ini<br />
sangat strategis kalau dilakukan sejak usia sekolah bkarena mereka<br />
mempunyai kemampuan lebih mudah menyerap infonnasi dibandingkan<br />
dengan orang dewasa.<br />
Contoh kasus, spt anak di Klaten setiap mereka mau berangkat sekolah,<br />
mereka sudah membawa perlengkapan alat yang sederhana. Begitu ada<br />
tanda-tanda bencana meraka akan Jangsung membunyikan tanda dan akan<br />
langsung melakukan apel keselamatan untuk menyelamatkan diri sendiri<br />
tennasuk teman yang ada di sekitamya. Oisekitar rumah berarti dia<br />
menyelamatkan keluargtanya karena kerentanan adalah anakkecil, wanita<br />
hamil, juga lansia yg sangat rentan thd bencana. Oengan mengajari anak SO<br />
berarti bias menyelamatkan diri sendir dan kemuadian orang lain.<br />
Terima kasih kami sudah difasilitasi. .. kalau nanti ada pelatihan kami siap<br />
membantu karena kami swudah mempunyai tenaga ahlinya.<br />
j<br />
JOKO PMI<br />
Pmi mendukung sepenuhnya kegiatan ini kalau dilakukan mulai dari sd<br />
s-ampai sma. Sebetulnya kementrian pendidikan teJah mengeluarkan sk 70af<br />
mp/se/2010 ttg pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah.<br />
Sk tsb sebetulnya sudah bias menjadi payung untuk menyelenggarakan<br />
38
· .<br />
pengurangan resiko bencana di sekolah. Metodenya adalah melalui UKS.<br />
Selain itu Banyak juga Ism yang sudah melakukan kegiatan untuk<br />
mengurangi resiko bencana di sekolah. Kalau itu kita lingkan dengan<br />
kegiatan kita di tingkat kabupaten maupun propinsi, karena sudah terlalu<br />
banyak Ism yang masuk di sekolah 2 maka tugas kita sekarang adalah<br />
bagaimana melibatkan rekan2 dari Ism tsb u8ntuk melakuan suatu kegiatan.<br />
Kalau dari dinas nkesehatan akan melakukan kegiatan pengurangan resiko<br />
mbenncana di sekoJah, di UKS, kita nanti bias mengajak teman2 yang lain<br />
yang banyak berkeeimpung dalam penanggu;angan bencana. 9itu akan<br />
memudahkan, tinggal kita bicarakan bagaimana metode yang tepat untuk<br />
dilatihkan pada anak didik kit6a tadi.<br />
Kalau memamng nanti dlam pelksnaannya perlu bantuan, kami dari PMI siap<br />
membantu baik berupa peralatan, materi maupun tenaga.<br />
Kementrian Dikti<br />
Ada konsorsium pendidikan bencana, anggotanya dari berbagai pihak, yang<br />
banyak dari nswasta, Modul yang dibuat juga banyak, namun perlu<br />
disesuaikan dengan jenis bencana yg C3da di daemh. Ka~au tidak salah<br />
konsorsium ini ada pada tahun 2006. Di Jogja, SO sampai dengan SMA<br />
sudah diogarap dengan moduJ2 konsorsium tadi. Materi tadi bias di<br />
kompapail dengan materi yang sudah ndi buat oleh kementrian pendidikan<br />
dan sebagainya dalam memenugi tujuan ini.<br />
Dinas kesehatan<br />
Kalau di dinas kesehatan, kalau program uks di setiap sekolah sudah ada<br />
program dokter kecil ' kkrl kader kesehatan remaja, jadi alangkah baiknya<br />
kalau program penanggulangan bencana ini bias dimasukkan melalui dokter<br />
keeil . atau kkr. Yang terpenting adalah tot melalui petugas puskesmas<br />
yaqng kemudian akan melatih para dokter kecil tadi.<br />
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah mungkin materi di siswa tadi dibuat<br />
pemanen, dalam arti bisakah ini nanti dimasukkan dalam kurikulumatau<br />
muatan local tapi tetap wajib, Artinya materi ini !adak hanya diberikan seat<br />
diperlukan saja tapi justru diberikan setiap saat karena merupakan kewajiban.<br />
Ini bias berguna untuk menambah sks dari para gurunyal. Ini akan membuat<br />
sekolah tormotifasi untuk melakukan.<br />
Dengan adanya surat edaran dengan no. 70almpslsel201 0, ini ditujukan<br />
kepada gubernur dan para bupati. Dikatakan bahwa kementrian pendidikan<br />
telah menyusun strategi pengurangan resiko ooncana di sekolah khususnya<br />
dengan modul ajar dan pelatihan pengintegrasian. Sudah ada modul untuk<br />
anak seko~h yang sudah di sebarkan mulai tinmgkat propinsi,<br />
kabupaten/kota serta disekolah2, ~Iau setiap saat sekotah tadi diminta<br />
untuk memutar atau menonton ttg cara mcnhindari bencana, tanda2 gemp?J<br />
snunami. Modul2nya sudah ada.bagaimana kesiapsiagaan, bagaimana<br />
pencegahannya sampai dengan bagaimana melakukafJ perto]ongan pertama,<br />
39<br />
"
· .<br />
Untuk ringkasn~'a, kalau dari kementrian pendidikan sudah menyiapkan<br />
materi untuk anai< ;jekolah. Trus kalau dari kemenkes punya program UKS,<br />
pada nsaat dokter keeil praktek berikan aja materi ini saja. jadi tidak buang2<br />
uang saja. Mereka akan banyak belajar bagaimana gempa. snunami.<br />
kebakaran ndll. Esensinya nadalah kedepan bagaimana mengajak anak2<br />
untuk mernpersiapkan diri menanggulangi bencana. Perlu ada MOU antara<br />
kementrian pendidikan dan kemenkes. Tinggal melaksanakan karena semua<br />
sudah ada.<br />
Yang perlu menjadi perhatian untuk setiap kejadian bencana adalah<br />
keteledoran. Manusia selalu tidak lepas dari kekhilafan. Kalau manusia sudah<br />
siaga betul dengan cara memutarkan materi in; setiap bulan maka nakan<br />
banyak membantu. Agar mereka tidak teledor . Seringkali yang menjadi<br />
masalah adalah sosialisasi yang dilakukan tidak rutin. Contohnya, di<br />
Indonesia tidak pernah ada perang, tapi para tentara kita selahJ menga
· .<br />
Oinas Kehutanan.<br />
Dinas kehutrnan sering untuk model sosialisasi yang dilakukan terutama<br />
dalam kebencanaan mengenai kebakatran. Sowsialisasi lewat pelatihan tp<br />
tidak sampai tinglat SO yang dalakukan adalah sosialisasi tingkat penegak<br />
dan masy di sekitar hutan karena pelatihan langsung berhubungan dengan<br />
api. Sosialisasi dalam bentuk cd or layar belum pernah melakukan<br />
Evakuasi untuk kebakaran 5elama ini ada bentuk protapnya tp beJum pernah<br />
dilaksanakan.<br />
Kebakaran biasanya te~ai di gunung . Ini banyak berhub dengan pendakian.<br />
Ada beberapa tanda peringatan untuk tidak melakukan hal2 yang<br />
membahayakan. Ma5yarakat forum merapi telah banyak melakukan berbagai<br />
kegiatan untuk menentuklan siapa berbuat apa. Forum2 masy gunung. spt<br />
forum slamet dan merapi sudah membuat protap2 kalau sampai terjadi<br />
bencana. Yang dibantu terguruan tinggi. Bahkan mereka sudah membuat<br />
radio komunitas.<br />
Yang praktis dan efisien adlah implementasi da lapangan walau payung<br />
hukumnya wsudah ada. Jangan lupa bahwa untuk melaksanakan ~itu harus<br />
dari kementrian daJam negeri atau gubernur. Kalau dari kementrian yang lain<br />
maaf akan cenderung diabaikan. Karenha otonomi daerah.<br />
Modul sudah banyak<br />
Lembaga yang siap membantu sudah banyak<br />
Yang pinting adalah surat dari gubemur untuk menindaklanjuti nskb 4 mentri<br />
tsO.<br />
Oinas sosial<br />
Kjta, kebanyakan langsung bergerak di [efe! masy, Tida,k ti tingk.at pe.ndidikan.,<br />
Tapi yangjelas untuk kegiatan ini kami dari dinas social siap membantu.<br />
KAB KARANGANYAR<br />
Oi karang anyar ada strategi yang komprehensif untuk melakukan kegiatan di <br />
lefel komunitas yakni Desa Siaga Sehat Sejahtera. <br />
Tujuannya adalah untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat mulai dari <br />
tingkat desa. <br />
Strategi terse but dari aspek hukumnya masih berupa SK Bupati dan masih <br />
belum merupakan perda. <br />
Untuk melaksanakan kegiatan,. Karena sebagai satu entitas, maka tidak <br />
perlu ada MOU antara satu lembaga dengan lembaga yang lain. Bupati <br />
sebagai kepala daerah bias menggerakkan semua sumb~rdaya berlJpa <br />
SKPD yang ada di daerahnya. <br />
41
... <br />
Terkait dengan kejadian bencana, apapun bentuknya, itu merupakan akibat<br />
dari keteledoran. Untuk mengatasinya maka setiap sector /SKPD harus<br />
bergerak bersama2 sesuai dengan tupoksinya.<br />
Perlu diketahui bahwa di kranganyar kita mengenal Program 7 Hari Kerja.<br />
1. Minggu bersih <br />
2, Senin sehat <br />
3. Selasa sadar<br />
4. Rabu belajar ( semua lembaga diminta menggunakan bahsa Jawa<br />
dalam melakukan semua aktifitas perkantoran)<br />
5. Kamis bertani<br />
6. Jumat keliling<br />
7. Sabtu wisata<br />
Itu semua merupakan program yang dicanangkan oleh bupati karanganyar<br />
untuk bias dilaksanakan oleh semua jajaran pemerintahan dan masyarakat.<br />
Bpk Suharso<br />
Ada suatu pertanyaan yang akan saya ajukan.<br />
Sebetulnya apa peran uks kalau dikaitkan dengan bencana?Karena<br />
sebagaimana kita ketahui bahwa selama ini uks hanya memberikan<br />
pelayanan kesehatan.<br />
UKS SOH ADA SEJAK TH 76, programnya pref dqan kuratif. Adaq kunjungan<br />
secara teratur dari puskesmas. Sebulan sekali sesuai wilayah untuk<br />
memeriksa kes mata, hidung , telinga, dan gigi. Setiap sekolah punya ruang<br />
uks, ada pembinaan dg membentuk dokter keeil untuk membantu kaJau ada<br />
kecelakaan keci\.<br />
dikaitkan dg be:!nc
.. <br />
Kita sudah dapat surat dari gub bahwa aKa n ada strategi pengurangan<br />
dampak bencana buat sekolah dasar yang mana akan dimasukkan di<br />
kurikulum, Yang ada baru buku pedomannya, Untuk uks sangat sesuai sekali.<br />
Strategi untuk nak sekolah ada CD, cd tersebut setiap saat bias diputar.<br />
Saying terbatas. Kalau bias setiap lintas sector dan sekolaqh sudah bias<br />
mendapat cd tersebut. Untuk kesiapsiagaan maka informasi ini perlu<br />
disampaikan sejak dini. Untuk hal itu siswa sd merupakan saluran yang tepat<br />
untuk menyampaikan informasi ttg bencana ini.<br />
Untuk pertanian bagaimana siswa nanti mampu menanam tanaman yang<br />
dapat mencegah longsor, banjir d". Termasuk juga bagaimana anak sd<br />
mengenal insektisida.<br />
Kesbanglinmas.<br />
Maaf pimpinan tidak bisa hadir. Undangan baru nyampe<br />
Salah satu bidang peningkatan kewaspedaan masyarakat menangani<br />
masalah bencana. Terkait dengan kebijakan pemerintah, penanganan<br />
bencan-3 itu berada pada r.at!ak pE:nartggLl:C:ingan bencana. Dimana sekatrang<br />
$tJd~h diharapkan untuk dibentuk 8~d~n penanggul~ng~n benGana daerah.<br />
Memang structural belum terbentuk dan untuk sementara masih berada di<br />
bawah koordinasi kesbanglinmas.<br />
Perlu kamisampaikan bahwa BPBD sudah banyak berperan dalam<br />
penanggu!angan bencana bersama dengan jajaran terkait. Ada sekitar 17<br />
lembaga rel~wan rorkalt dengan penanggulangan bencana. Ada arek gunung<br />
lawu. tagana, das~pena, MDMC, RSUD Kartini termasuk tentara dan poln.<br />
Ada sekitar 600 personil yaqng siap untuk dite~unkan ke lapangan kalau<br />
sustu saat terjadi bencana.<br />
Terkait kegiatan siang han ini kami belum tahu persis apa yang diharapkan<br />
dalam pertemuan ini. Yang jelas kegiatan ini baik sekali. Kami dari<br />
k~sb~. ng!jnm(3$ $!=3.p untl,lK dilibatKQ.n d~!am kegia.t
· . <br />
Kejadian bencana di karanganyar sangat rawan. Dari 17 kec, ada 8 kec yang<br />
rawan bencana terutama longsor, putting beliung dan kecelakaan lalu lintas<br />
J
· .<br />
polri, polda dan polres. Kalau ad~ bencana segera lakukan langkah2<br />
antisipasi. Itu adalah protap kami.<br />
Oisamping karena alam, bencana juga karena manusia. Untuk itu kita akan<br />
melakukan upaya2 penyelidikan. Harus dipahami bahwa bencana tidak<br />
mungkin ditangani sendiri. Libatkan semua sector dengan tugasnya masing2.<br />
KOTA JOGJAKARTA<br />
Tp uks di kota jogja kerjasama ke 4 kementrian sangat bagusl. Yang terlibat<br />
tidak hanya 4 kementrian tp lebih dari itu. Kami sudah berkoordinasi dengan<br />
baik. Oalam melakukan kegiatan kami biasa membagi dalam tim2 keci!'<br />
Anggota tim ini terdiri dan banyak person lintas instansi seperti pendidikan,<br />
depag, kesehatan. dan juga depdagri. Oi joja sangat ideal, tp ada juga titik<br />
lemahnya yaitu bahwa kami yang terlibat dalam tim penggerak UKS tidak<br />
bias mengalokasikan anggaran pada masing2 institusi. Oi depag belurn<br />
muncul anggaran untuk uks. kesehatan juga belum. Sementara ini anggaran<br />
Ilanya melalui kami di dinas pendidikan.<br />
Oi secret daera!1 juga belum. Sehiogga pada saat harus rakoi pada tingkat<br />
nasional. anggaran hanya ada pada kami. Sehingga belum semua bisa<br />
mendengar apa sebetulnya rakor uks itu. Apa yg harus dilaksanakan di<br />
daerah. Saat rakor dj NTB ada surat dan m~'Ddagri untuk mendesak<br />
gubernur. bupati dan walikota untuk memperhatikan uks. Sampai tahun ini<br />
karn: belurn melihat hasilnya bagaimana perhatian gubemur dan walikota thd<br />
perr.6mbcmg'lo uks. Sementara jni uks di Japangan masih tarbatas pada niJai2<br />
kesehatan. Dari pendidikan dan depag hanya mensupport dari belakang. Tapi<br />
anggaran memang ada pada diknas. A1angkah indahnya bila masing2 SKPD<br />
bias menganggarkan untuk support ke UKS.<br />
Beberapa kegiatan UKS yang ada di kiota ini antara lain lomba sekolah<br />
sehat, lomba dokter kecil, kader remaja dan pembinaan uks.<br />
Dinkes.<br />
Pak feri memaparkan power point kegiatan uks yang dilakukan dinas<br />
kesehatan (Jihat foJd~r/fil~ d~rj pak feri)..... file flea di bu wijL<br />
Terkait dengan uks, bpk walikota punya program 10 menit untuk lingkungan<br />
sekc!ah. !tu adalah bagian dari uks. Mereka ada perhatian khusus thd<br />
k~ber$iilan seKo!ah walau sesur,gguhnya ini merupakan bagian dari uks itu<br />
sendiri yakni pola hidup bersih dan sehat.<br />
Upaya yang pernah dirintis. T erkajt dengan uks. kamj pemah merinljs<br />
pendidikan kesehatan di sekolah. Selam ini banyak kecenderungan uks<br />
banyak ke pelayanan kesehatan saja. Pcndidikan kesehatan perlu mendapat<br />
prioriia~ karen~ mampu membekaH sejBk dini anBk untuk ber PHBS.<br />
Pemah ada Ism yang menggarap hal tersebut. Terinspirasi dari itu saya<br />
berpikir bagaimana kalau di jogja juga dikembangkan pendidikan kesehatan<br />
di sekolah. Perlu ada perencanaan, tot untuk gur~my~, dan pelak~ana~!'l<br />
4S
e.<br />
pendidikan kesehatan untuk anak didiknya. Wokshop untuk hal itu sudah<br />
dilaksanakan tahun kemaren. Namu'1 kelanjutannya, kami tidak tahu lagi. Oi<br />
lapangan, hasil evaluasi menunjukkan bahwa hasil kegiatan uks memang<br />
lebih banyak pada kegiatan kuratif. Missal spt dokter kecil dsb.<br />
Untuk itu perlu ditingkatkan pada pendidikan kesehatannya. Ini sdh<br />
dilaksana.kan uengan member penyuluhan2 kepada siswa ttg .kesehatan baik<br />
sd, Smp dan sma. Ditingkat kota perlu ada strategi untuk meninggaktkan<br />
upaya pendidikan kesehatan ke sekolah krn sejak dini siswa perlu dididik<br />
perilaku bersih dan sehaL Agama bisa meJakukan pernocJajaran kenapZl<br />
kesehatan tidak.<br />
Kalau pendidikan kesehatan dijadikan sebagai bagian dari satu mata<br />
pelajaran mal
· .<br />
Kepolisian<br />
Jujur kami baru sekarang kami ikut. Denqar adanya pertemuan ini kami akan<br />
tu:;O!.ajar da.n fneng!~,iJt! ~,etljjakan2 yang aeja. Sewai'.tu t1ertugas fjj daeral! lain<br />
kami sudah ser4ing ituk kegiatan seperti lomba sekolah sehat. Untuk di prop<br />
saya akan mengikuti apa yang ada dan dilaksanakan oleh semua. Kami siap<br />
___ _ ~'- •. _ ,_ . 1 •.•. • •.•• 1., 1 ....• _ • .• _ . _. __ . _1 __ •••1 : 1.1 .. . 1 __ . •<br />
!!!'=!!HJ=!!t~ Uc!! :J!t!~!tH.!~.. U~:y ;:1~= Y~!!!J ~~.. ~ .! ,! U:!~~..U:"\;:!.!.,<br />
Dinas kebakaran<br />
Jogja sudah membentu!< perda ttg penanggulangan bencana yakni perda no<br />
badan koordinasi penanggulangan bencana daearah. Di tingkat propinsi<br />
memang wajib membentuk badan tersebut tapi untuk wilayah kab/ko sifatnya<br />
"' . .......-. . . . " ., . . ," .. " <br />
rnas:n Ot!fUP::1 anjUrafL L,11 r,.Q~ JOYJ;! suuan ~u~ u~uan :,~uoraHl~5! IerS~DUI<br />
yang fungsinya dulu sama dengan satlak bencana. Sekarang masih dalam <br />
pembahasan di bag hokum semoga dapat segera terbentuk. <br />
Kegiatan yang dilakukan adalah pengenalan terhadap penanggyulangan <br />
bahaya kebakaran. Hamper tiap minggu TK2 dikenalkan dengan kanror kami <br />
penyuluhan penanggulangan bencana bagi para siswa sekolah. <br />
Akan diprogramkan tahun 2011 . <br />
Depag. <br />
Kami belum banyak tahu kegiatan di kota Jogya. Kami dari depag juga <br />
be!urn rner;gaioo~~sik ,an anggaran Ufliuk ur~ dan sejenisnya \IJaiau ~bnya <br />
sudah ada. Harusnya dengan adanya skb te rsebut , ada dasar yang cukup <br />
kuat untuk mengalokasikan anggaran buat kegiatan UKS. Kami sudah <br />
menghimt'2ii..i kepada mi;1sr~sah2 l!!!tl,!k ke-Jiat;:!r1 I..!k~ dan ~~~i1i'$-nya. <br />
Alhamdulilah mereka sudah mengalokasikan untuk anggaran itu. <br />
Ka!au bisa kami mengusulkan karena ini berkaitan dg penanggulangan <br />
Q~nc;;Jla.. Ou!w ~o~ ,"~ernjk .!r;: J 1 ttg n;u~t;;r} !o,-a! da!afTI pelajaran ana .r~ <br />
sekolahlmadrasah ttg penanggu!angaj bencana. Alangkah baiknya ka/au itu <br />
dilaksanakan karena di Jogja sangat rawan dengan kejadian bencana zhg <br />
Bulan sabit merah (atien) <br />
Kami p~nya pengalaman sebagai relawan di lokasi bencana spt aceh. Akar. <br />
;.,,-,,,,, .'" :,,:...>,:...>,. ,-;; c:r. l1 i,.,d
e.<br />
Soal mulok, memang pengalaman kemaren kita mendorong adanya<br />
kurikulum penanggulangan bencana. Tapi sebagaimana pepatah orang jawa,<br />
:t~<br />
k :n: "'erl'n~ h~~~at"" .~ ....: ~y~~ ~, .. ~I~,,~~ •• 1..... 1, :•• • l-.~~ : ~I~n r,~; ..J~I~~~,.~<br />
1(1, I! ~. ~ I Of'~_ L lO'I! Q 0.!1!, OVVo.!!!'fO !!!U!'...J!'\. P_U !_JC;'JQ.!Q. . !. L/~1 UQ.!o."P',YOada<br />
simulasL Anak2 harus begitu dsb, termasuk penempatan alat2 sekolah di<br />
ruangan. Memang itu hanya terbatas pada bencana gempa bumi.<br />
Pada akhir2 ini !llulok hanya ,jj;aksanakan o!eh sekolah2 yang pada saat<br />
gempa kemaren mengalami kerusakan yang parah. Mereka yang aman mulai<br />
luntur, nanti akan kami dorong untuk lebih digiatkan lagLyang bagus adalah<br />
simulasi kepada anak sekolah.<br />
Terka:t dengarl bencana. ~J!atefi pertama ada!ah n:ated dasar tentan~ <br />
bencana. Pra sampai pasca bencana . Kalau sudah menyangkaut hal yang <br />
spesifik sesuai jenis bencananya, ini harus terkait dengan bidang2 yang <br />
sesuai. Ini tidak bisa ditang.:'lni o!eh satu pP·k'1k. S-3j('l Y&ng per:i_' (ji~,;kirk(;!! <br />
adalah leading sektomya untuk ini siapa ? <br />
Idealnya memang di setiap kabupaten kota ada badan penanggulangan <br />
O;:j1·;ana ~<br />
Waktu aWol mulok tent~ng benr;ana, me:mang !11dieri disampaikan oleh guru.<br />
Tp kami hany berdasar leaflet yang disebarkan oleh LSM. Garu hanya<br />
mempelajari c!;1fJ kem\.i.,:.1i;v!rr!C'nY;:lr'!'!PEl[kJn~\\?~.. 2';1q ;::!~W~(:i&;.K~,;i/~'Pi;i ( 1 !\i~G<br />
memang butuh orang ahli.<br />
Yang halu~ djiaku)ertarna !
· .<br />
dinas kebakaran. untuk flu burunC t.isa minta dinas kesehatan atau<br />
petyernakan. Dan suatu saat, guru2 tersebut membutuhkan kita, maka kita<br />
tenti...mya dengan tangan terbuka harus siap membantu khususnya secara<br />
tehnis.<br />
Sarankarni yang menyampa!kan materikepaeda siswa, aoala!) para guru.<br />
Kalau ada simulasi kita yang di SKPD harus siap membantu.<br />
Bappeda:<br />
Sudah ada Y'/adah. ada biaya<br />
8anyak Lsm sudah melaksanakan <br />
DUmas menengah <br />
Arahnya pada sekolah dasar sehingga ada upaya preventif banyak <br />
membantu bila terjadi bencana. <br />
Sete!ah kejaoian t·encana , banyak yang pesimis, dropkrn .b;;HlY~ .k yg ,Iwka <br />
Dalam waktu yg sing kat banyak lembaga yang membangun sekolab yang <br />
rusak, malah sebih baik kerena dibangun oleh lembaga donor. <br />
Gempa membawa ingalan, menjadi siap siaga. K;:pan d;:n din)~na h;:ru$ <br />
siap. <br />
Uks di ssko!ah t uks tid.ak mungkin rnsl.ak..sanak.an upaya<br />
Lsm yang perduli banyak sekali. Yg msk ke sekolah memberikan materi<br />
cukup banyak.<br />
Undp sudah memberikan materi ke sekolah. Ada 3 sek. SMA 1 Kretek, SMP<br />
Imogiri<br />
Ada dan~ 100 it untuk menyusun renCa.na. aksi sekolah.. Shg .kala.u a.da<br />
bencana mk korban dapat diminimlisir.<br />
Kalau ada potensi menimbulkan bencana maka harus diperkecil.<br />
3 sek diharapkan menjadi<br />
Kurikulum beneana sudah masuk. Gempa, longsor, kebakaran, sunami,<br />
niLr"~c:<br />
.... ,.... ,...... ..,.....,... n~c~r,<br />
Unt menanggulangi bene sdh kerj sama dg beberapa Ism, lingkar <br />
Yg dilaks antara lain, memb pelat kpd kep sek, guru di daerah rawan gempa. <br />
Dilaks di beberapa sek be!um semua. Sudah di!aks berk.ali-Iaki. Duo minggu <br />
yg lalu sudah dilak 2 kali. <br />
Gedung sdh makin baik, bahkan semua hamper selesai pembangunannya. <br />
Og instansi t~rkait me!aks lomba lingk hidup, penanaman pohon, sadaJ <br />
beneana, uks, lomba dr kecil dan sekolah sehat. <br />
PMI<br />
49<br />
"
· .<br />
Terl
e.<br />
Materi. <br />
Jenis bencana <br />
Peta rawan <br />
Tanda/jalur evakuasi, di bantu I warnanya oranye. Akan ada tempa <br />
npenampungan sementara. <br />
Pengena!am pera!atan ~nanggu!anganh bencana spt pe!ampung, karet, <br />
bencana yg lain perlu dikenalkan juga. <br />
Materi b9ncana yg perlu dikenalkan adl yang sering terjadi saja , jangan <br />
corn',,,, chrt lohih f,..,,..,,c<br />
...... '-'•• • ~- ""'. I~ I~""'" .'-''''''_'''''.<br />
BLH<br />
Keterk,ajtan dg sekoJah. ada adjv'Jjyata~<br />
Tidak kalah penting perlu bagi anak untuk perduli pada lingkungan. Spt. Agar<br />
tdk nterjadi kekeringan perlu dibuat biopori unt resapan air. Unt longsor, perlu<br />
d!ant!sipasi dg keglatan penghUauan bag! anak2. Khususnya untuk<br />
menciptakan lingkungan bersih dan hijau.<br />
Perlu dipayakan agar masuk kurukulum. Untuk pemahaman perlLJ lewat tp<br />
uks krn sudah ada si semua lefe!. Intinya modul disusun unt tingkat kab, kee,<br />
t:.Aknl::lh<br />
,. 'P' .' ''!"''.'!":,, .I ."<br />
Pemetaan potensi bencana shg murit tidak terlalu banyak dibebani ttg macam <br />
bencana. <br />
Oi oaerah, pagman anak di.be.kaU penget tt.g renang, <br />
Ada lomba menulis ttg bencana. <br />
Oinkes. <br />
Sanyak potensi yg ada,. Masalah yg ada, siapa yg menjd liding sektornya? <br />
SPSD belum eksis. <br />
r.1asuK S\AJat UKS? Cukup straregis,<br />
Semua SKPD di daerah adalah depdagri sehingga perlu terlibat. <br />
Yg penting adalah pra beeana . <br />
.Ada trias I.JKS , benc·a.na bisa rna.sul
l<br />
<br />
e .<br />
Kota Solo<br />
Dinkes (Or Erna)<br />
Masalah Tim pembina UKS ada masalah, tidak terwadahi, keterbatasan di<br />
tingkat kecamatan di tingkat SO saja smp, slta tidak terwadahi, ppnya apa?<br />
be!um pernah secara khusus mengadakan kegiatan kemitraan da!am<br />
penanggulangan bencana di UKS, tim pembina aktif bila ada ivent, misal<br />
lomba, sekolah2 menyediakan sasaran tempat pelayanan. Pernah<br />
membentuk jej;!f!ng dan 4 kementrian denga!i rnembentuk pusat :nf0rt1!2S:<br />
dan konseling khususnya remaja khususnya remaja di luar sekolah,<br />
kerjasama dengan sekolah puskesmas agar pkpn berjalan, pernah<br />
r'r-lot-1f"'t::l""~Lr- :..),n 1,"\Lr~Lt-~nJ::l !"Ii Lt:lhllt"l~ 'h::J,n t'TH:::ar'Ylhll~t fAt" It'n<br />
.. ",..,. Lrnt"Y'lllni:":-::..:r.e:i Ht<br />
J~""''''''''''.'''''' JW}'UooII} .•,...' 1""" ,.... ..-...... ~t-" .... -..-, I " ''-'" •___ .. .""'. _.... • .._.11_ ' HIl.. __ , ... n,<br />
kecamatan sltp dan slta dim kegiatan uks.<br />
Tim pembina IJKS(8apak wastoyo)<br />
Kalau nanti kemitraan dalam penanggulangan bencana SO msk dim<br />
Kurikulum akan bertambah padat, anak SO tidak ada kesempatan untuk<br />
t.;;rmain, tdak ~f~kUfJ so!usi !~W;1t!embag~ yg ada, ada pembinaan ut.k s!tp,<br />
slta. Kegiatan kemitraan dalam Lomba dan skreening tGst utk deteksi<br />
penyakit anak, tremsk pemeriks gol drh, pmi pernah melontarkan kaaer PMR<br />
pe.mu!a it) .2007 tp sebatas UJl COb;! dJ .k~~_s:r:~!a~r :~ rna.nY~.:~$ari . ~\~l~~:~<br />
dokterl
·. <br />
Sebagai pelaksana Satkorlak tk kabupaten. hanya terbentuk Satlak th 2010,<br />
selaku sekretaris pelaksana harian mulai pra, saat dan pasca bencana. UKS<br />
bisa dimaksimalkan untuk penanggulangan bencana, harapan kami dapat<br />
mengamankan objek vital masyarakat. jangan sampai mengenai fasilitas<br />
umum.<br />
Dikti<br />
Untuk Pondok Pesantren untuk di kementrerian agama ada 2 versi ada<br />
madrasah ada pondok pesantren. Madrasah hampir mirip di Oinas<br />
pendidikan, kami selalu koordinasi dengan dinas pendidikan kota dan dinas<br />
kesehatan. Ada kunjungan poenyuluhan kesehatan di madrasah, saat ini<br />
belum semiua 4 MI ,MTS dan Muhammadiyah madrasah te~angkau dlam<br />
penyuluhan kesehatan. UKS di pondok pesantren apakah di jadikan satu<br />
dengan Madrasah ? sebaiknya dari Pondok pesantren aktif kocrdinasi dgn<br />
puskesmas.<br />
Dinkes seksi UKS<br />
UKS di SO negeri ataupun swasta melalui puskesmas sdh melaksanakan<br />
kegiatan seperti Trias UKS, evaluasi adanya lomba dokter kecil, yg menang<br />
SOIT AI Abidin juara 1. Kunjungan ke sekolah yg melaksanakan petugas<br />
puskesmas masing-masing wilayah. Utk SL TP lomba kader kesehatan tk<br />
propinsi masuk juara 2.<br />
Bpk Irman Suryo<br />
Oari Tim SAR sebelas orang sebagai pengawas pengendali di badan<br />
penanggulangan bencana memberi masukan pada sekda. Berkaitan dgn<br />
SKB 4 menteri. Membangun kemitraan dengan beberapa sekolah terkait dgn<br />
bencana, dgn perkembangan manajemen kebencanaan upaya upaya inovatif<br />
dari perguruan tinggi membangun ketangguhan: disamping melakukan<br />
evalusi kita juga membangun pengurangan risiko pengendara. Oi perguruan<br />
~ tinggi perlu dibudayakan upaya pencegahan pada saat gadar darurat hanya<br />
sebatas memberikan terapi teman PNBP sebagian besar relawan. Oi SO<br />
tidak hanya upaya preventif tetapi pada saat bencana juga perlu dibekali p3K.<br />
53
.. <br />
Dan juga bagaimana pada anak SO dapat bermain dengan aman dengan<br />
pengenalan kondisi -kc;-,disi rentan bencana.<br />
Dinas Sosial<br />
Untuk lulusan SLTA masuk dalam program Oasipena (pemuda siaga <br />
bencana) telah memperolah pelatihan, melakukan penjaringan kader-kade~<br />
dasipena dengan biaya dari pusat. UKS di tk SLTP lebih banyak kemasalah <br />
kesehatan reproduksi remaja. <br />
Oasipena;uga membantu dapur umum bila ada bencana. Oasipena sudah <br />
mencapai seluruh kecamatan, ada bantuan perahu karet dari pusat disimpan <br />
di kesnbanglinmas. Oaerah rentan banjir. daerah semanggi. Sewu. <br />
sangkrang, ,jagalan ,jetis dan desa Semek (5 kecamatan). <br />
<br />
Penanian<br />
dari pertanian tidak terlalu banyak terlibat dalam penanggulangan bencana,<br />
masuk kurikulum dalam mencegah banjir . pengundulan hutan. Anak SO di<br />
kenalkan pada penanaman pohon untuk mencegah banjir.<br />
Lokakarya Triangulasi Hasil Penelitian<br />
Biro Kesra<br />
-Kemitraaaan sangat setuju bila melibatkan lintas sektor, tidak hanya 4<br />
kementrian dalam SKB 4 Mentri, apalagi bila kegiatan penanggulangan<br />
bencana masuk dalam modifikasi program UKS paada anak SD, perlu<br />
dibuaatkan pedoman-pedomannya. Pedomaan nantinya sebaiknya berbeda<br />
sesuai tingkatan pendidikan.misaal SO. SLTP daan SLTA sebaaiknya<br />
mengikuti filosofi pendidikaan paada aanak SO lebih peneekanan pendidikan<br />
pada perilaku, untuk pendididkan dewasa lebih ke arah pemahaman maupun<br />
pelilaku.<br />
-Pelaksaanaan UKS di daeraah belum menyentuh di tingkat pimpinan,<br />
waacaana UKS masih di tingkat midle pimpinan belum menyentuh TOP<br />
mnajemen, sehingga kebijakan strategis berbenturan dengan prioritas yang<br />
lain.<br />
54
.. <br />
-Penanganan UKS di lembaga masih masa transisi, regulasi di tingkat pusat<br />
ataupun daerah belUin punya formaat baku, mestinya secara kelembaagaan<br />
aada tim pembina.<br />
-SKB 4 kementrian perlu ada Kepres.PP agar kewenangan lebih luas daapat<br />
mencakup lintas sektor agar memungkinkaan dapaat dijadiklan dasar hukum<br />
bagi lintas sektor.<br />
Dinas Kehutanan dan Perkebunan :<br />
-Saangat tepat sekali bila ada simulasi bencana pad a anak SD, karena<br />
daerah DIY ,dan Jateng seringkali te~adi gempa, bencaana mulai arah utara<br />
sampai selatan seasuai filosofi <strong>KM</strong>DM (kecil menanam, dewasa meemanen.<br />
-Pada tahun 2009 ada beberapa kegiatan pel;atihaan paara kepala sekolah,<br />
guru, daan petugas administrasimasing-masing sekolah 3 orang peserta di<br />
kementrian kehutanan dan perkebunan dengan ,materi pelatihan adalah<br />
melihat cara pembibitan dengan harapoan para kepala sekolah m~mberikan<br />
materi paada anak didiknya. Harapan ke depaaan folosofi <strong>KM</strong>DM juga<br />
dilombaakaan paada pekan konservasi nasioanal alaaam lestari paada<br />
tingkaat kaabupaten, propinsi dan nasional.<br />
-Maateri pengenalan dan kelestarian Iingklungan dikenalkan pada muatan<br />
lokaal masuk dalam IPA,Penjamkes sepertii guru memberikan materi pada<br />
aanak ddidiknya hagaimana cara bertaanam: daan pembuibitan. seperti UKS<br />
masuk dalam extra kurikuler.<br />
Dinas Kesehatan:<br />
-Program tanggaap darurat bencana dengan memberi pelaatihan pada guru,<br />
keluraahan siaga. PMI.Tagana pada setiap wwilayah kecamatan. hanya di<br />
sampel saja dengan memberilkan simuasi pada perangkaat wilayah, melalui<br />
kegiatan praamuka. puskesmas dan kesbanglinmas.<br />
-Perlu kegiatan akselerasi keterpaaduaan UKS, kegiatan UKS selama ini<br />
pertemuan hanya 1 tahun sekali.<br />
-Pada sat bencana beberapa instaansi hanya membantu ssusu, ddinas<br />
pemkot menyediuaakan ruangan di setiap sekolah hrs ada ruang UKS<br />
sebagai prasarana UKS.<br />
ss<br />
.'
e .<br />
-Kemitraan dalam penanggulangan bencaana pada program UKS dengan<br />
otoda maka segaala sesuatu haarus ada SK, tidaak haruis sesuai tupoksi<br />
apalagi dengan adanya bencana, dalam SK tercaantum nama aagar<br />
pimpinan dalam memberikan dissaposisi tidak keliru.Kemitraan dengan lintas<br />
sektor perlu digalaakna perannannya terutaama pihak swasta contoh pabrik<br />
obat untuk membantu dalam penangnan bencana, seDerti obat gosok,<br />
obat2an.<br />
-Pada penanggulangan bencana baik bencana sehari-hari maupun bencana<br />
alam konkritnya kegiatan perlu lebih detail pad a masing-masing instansi yang<br />
terlibat.<br />
-pembiayaan paada TP UKS slogan pendidikan graatuis sekolaah yang<br />
murah kota jogya bisa mengakomodir kegiataan ssimulasi lewaat<br />
pembiayaan Musrenbang, paak Caamaat sebagai ketuaa TP UKS, jumlah<br />
jamban paada setiap sekolah perlu dihitung ulangiumalah kebuituhan<br />
jamban disesuaikan njumlah siswa pada setiapsekolah termasuk perawatan<br />
kebersihan bak mandi agar tidak menjadi sarang nyamuk demam berdarah.<br />
PMI:<br />
-Kemitraan dengan PMI sudah berjalan dngan baik. di masing-masing<br />
sekolah daaasar sudah ada PMR, TK SO namanya Pemula, TK SL TYP<br />
WIRA, TK SLTA Maadya. Untuk kemitraan dalam penananggulangan<br />
bencana perlu dilanjutkan terutaama paada program psikosomatik ssupport<br />
program CSRA kerjasama dengan Dinkes sudah berkolaberasi. SKB 4 Mentri<br />
tertu;lis sangat mudah aplikasinya yang susah.<br />
Kementrian Agama:<br />
-SKB 4 kementriuan susah untuk dilaksanakan. pemimpin punya goodwill,<br />
contoh kasus pada setiap lomba sekolah sehat, setriap sekolah yang juaara<br />
hnmpir pasti peran lintas sektor be~alan dengan baik, saalah satu kriuteriaa<br />
penilaaian aada keterlibatan lintas sektor pak cam at dengan dinas<br />
kehutanan,keberssihan dan kementriuanb agama untuk musholla SKB 4<br />
menteri tidak hanya 4 kementrian , bisa lintas sektor yang lain dilibatkan dan<br />
diberdayakan.<br />
56
.. <br />
-Pada anak SO saangat patuh pada guru dan orang tua. oleh karenanya <br />
penyuluhahn keschatan sebaiknya melalui guru daan orang tua pada usia ini <br />
memori saangat kuat. <br />
-Simulasi bencana pada anak SO perlu sampling perlu dibuatkan buku <br />
pedoman atau komik penanggulangan bencana, merapi, tsunami. banjir t <br />
dan pohon tumbang terutama daerah bencana. <br />
-Pelajaran SO mernang ada yg perlu diberikan secara berulang untuk <br />
hapalan untuk pengembangan dan teori. <br />
Bidang Kedokteran POLRI: <br />
-Negeri Indonesi merupakan negeri dengan 1000 pulau.seribu <br />
benvcanma,masyarakat disiaapkan secaara dini untuk siap menghadaap\ <br />
bencana, disaster mana\eman 'Iano baaik. Penoalaman selama keiadian<br />
• ... _ ...... 4<br />
bencana dalam 2 minggu terakhir ini kurangnya kcoidinasi, banyak skenario<br />
tetaap[i belum siap untuk dimainkan maka perlu kesiapan disaster bencana.<br />
-Upaya pendidikan masyarakat pada pemuda, bersahabat denmghan alam,<br />
perlu peta geomedik sebagai acuan ancaman wilayah, sehingga setriap<br />
wilayah siap menghadapi bencana, termasuk potensi masyarakat di masingmasing<br />
wilayah.<br />
-Iaatihan bencaana pada UKS dimasukkan pada kurikulum SD, SMP danm<br />
SLTA termasuk meateri manajemen bencana, perlu ada aalaaarm, sehingga<br />
setiap wilayah harus taahu peta geomedik, danm setiap saatker<br />
pemerintahan siaap berkoordinasi bila ada ben(';ana sesuai tupoksinya. SOP<br />
bencana<br />
perlu disetiap propinsi atau wilayah. Perlu membiasakan berpikir<br />
oraktis,beroikir pada saat situasi terburuik dan dapat ddijelaskan ssecara<br />
rasional. Yang paling sederhana contohnya bagaaiman cara memakai<br />
masker yang bbaik untuk mengatasi debu yang mengandung debu/gas<br />
vulkanik tcntunya perlu disediakan masker baaasah, kecepaatan angiun<br />
mempengaruhi kecepatan evaakuasi para korban dengan paanas 600<br />
deraajat celciuus dan kecepataan anginn 200km perjam bisaa menimbulkan<br />
kerusakan kulit, paru, pada situasi terburiuk haru~<br />
dapat diperhitntngkan<br />
Banyaak kasssus operasi tracheotomi untuk mengambil debu vuknaik yg<br />
m~~yumt)at sa3!IJ~n ~mafasan ~ara pengunf.]s! bencan8.<br />
57
·'<br />
PEMBAHASAN<br />
1.Kem!t!"a~m da!am SKB 4 Keme~tria~<br />
Pembahasan dari sisi indikator kemitraan mulai dari pengenalan pada<br />
banyak mengenal sesuai asas asas kemitraan, baru sebatas mengenal<br />
~A~IJ~i tlJn~~ nnknk m~~inn m~~inn ~~tkAr<br />
- - - •. _ . - - .:J •. • 1- - . - . . . _ . - ~ - - • . - . ~... - - . - . - •<br />
hp.IIJm mp.nnp.n~1 tlln~~ nnknk rl~n<br />
- . -_ . -....J - •. • o.J _ . - " • . • _ . -.<br />
fungsi dalam SKB 4 Kementrian daalam prograam UKS, Misal untuk dinas<br />
pendidikan baru pada penyediaan sarana dan sasaran sweko!ah da!afTl<br />
program UKS. Para guru belum sacara ,mandiri lepas dari kesehatan dalam<br />
m,:omh,:orik::an n,:onnpt::ahll::an P~I< n\l::a m::ac:.ih tprn::antllnn n::lri::1 n ih::lk nlld(oc:.m::.c:<br />
•• • _ ••• __ .....- • • !""-- . ';::"-- ~ """ .-...... . . . - ... . . ~, - , • •• _-"" . .. -- , ::' ...... , . .. ..-.. ' ::' !,- " ,"",- ~- ;"' " .... . .. !'".-- .. ...... .... .. ... ~ .... <br />
atau petugas keseahatan, Dari Dinas kesehatan juga belum memberikan<br />
khususnya penanganan p3k, pHBS ke anak sekolah, darikementreian agama<br />
ilJn~ m~~ih i~1 Jh nAnnp.n~l~n kAmitrrl~n rl:="~m nrnnmm ilKS
· .<br />
daerah (kabupatenlkotamadya) di bidang kesehatan yang secara umum<br />
masih mengutamakan target penurunan AKI dan AKB juga mendukung<br />
terabaikannya pengembangan sekolah sehat melalui UKS. Padahal anak<br />
usia seko!ah merupakan target potensial untuk upaya promotif dan preventif<br />
di bidang kesehatan.<br />
Persarnaan . persepsi antar 4 ker(lentrian belum tercapai. baik<br />
mengenai definisi dari SKB 4 Menteri, dalam program UKS masing-masing<br />
sacker bcium banyak memberikan justifikasi secara ceiaii maupun secara<br />
umum. Diluar 4 kementrian gaung SKB 4 Menteri dalam program UKS belum<br />
banyak yang tanu, nanya dikenai seb-atas 3 kemcnterian yaitu keschatan,<br />
pendidikaan daan kementrian dalam negeri sedangkan kementrian agama<br />
beium punya persepsi yang sama, apaiagi di iuar 4 kermentrian. Hai ini bisa<br />
dimaklumi karena uraian tupoksi masing -masing kementrian dalam SKB 4 M<br />
beium teruraikan dalam petunjuk teknis peiaksanaan.<br />
Tanggung jawab pada masing-masing 4 kementiian dalam piOgram<br />
UKS juga belum tersosialisasikan dan bahkan dalam juklak sekalipun belum<br />
ada pembangicm secara konkrit apa bertanggung jawab terh8dap siapa .<br />
Konstribussi paada program UKS dari kmentrian dalam negeri baaru<br />
memfasilit.asi hila ada !omba UKS, kementrian pendidikaan baaaaru pad fa<br />
penyediaan saran dan sasaran Prograam UKS, petugas kesehatan Icbih<br />
banyak berperan dalam memberikaan penyu!uhaan kesejatan re!um aada<br />
estafeet menjemput bola baag! kader-kader Guru UKS. padahal mestinya<br />
petug~s kesehatan sifatnya membina gUnJ UKS dalam penyu!uhan<br />
kesehatan.<br />
Sumoor daya daari SKB 4 Kementrian untlJk program UKS belum tertuang<br />
dalam pengusulan DIPA maaupun APBD masing-masing kementrian, baik<br />
untuk kesehata~,<br />
penddidikan, kementrian daalam negeri maupun agama.<br />
Sumber daya ini sangat ddiperlukan untuk be~alannya suatu program<br />
minimal pengganti uang transport petugas dan fasllitasi beberapa saral"_1<br />
prasarana baaik itu pencetakan modul, kit UKS,dan media penyuluhan yang<br />
baikma~IJPun I)ntllk kegiatan koordinasi<br />
59<br />
------=
.. <br />
Komitmen dari keanggotaan daalam SKB 4 Kemnterian belum nampak, hal·<br />
ini dapat dirasakan dengan kehadlran dalam pelaksanaan rapat yang hanya<br />
sekali dalam setahun, itupun belum' semua saatker yang terlibat d undang.<br />
Belum ada upaya evaluasi dan monitoring baik dari pihak pus at, propinsi<br />
sampai kabupaten dalam pelaksanaan SKB 4 Kementrian·.<br />
2.Kemitraaan Program UKS dalam Penanggulangan Ben-cana<br />
Pengembangan kemitraaaan dalam upaya penanggulangan bencana<br />
program UKS sangat diperlukan melibatkan lintas sektor; tidak har-tya 4<br />
kementrian dalam SKB 4 Mentri, apalagi bila kegiatan penanggulangan<br />
bencana masuk dalam modifikasi program UKS paada anak SO, perlu<br />
dibuaatkan pedoman-pedomar.nya. Pedomaan nantinya sebaiknya berbeda<br />
sesuai tingkatan pendidikan,misaal SO, SL TP daan SL T A, sebaaiknya<br />
mengikuti filosofi pencidikan pada anak SO lebih penekanan pendidikan p:3.da<br />
perilaku, . untuk pendidikan dewasa lebih' ke arah ·pemahaman maupun<br />
perilaku.<br />
Pengembangan kemitraan dalam penannggulangan bencana melalui<br />
program UKS yang dimasukkan dalam SKB ementrian perlu ada Kepres,PP<br />
agar -kewenangan lebih luas dan dapat mencakup lintas' sektor agar<br />
memungkinkan dapat dijadikan dasar hukum bagi lintas sektor, sehingga<br />
legalitaspelaksanaan kegiatan tidak berbenturan dengan hukum. Oengan era<br />
otoda maka segaala sesuatu harus ada SK, tidak harus sesuai tupoksi<br />
apalagi dengan adanya bencana, dalam SK tercantum nama agar pimpinan<br />
dalam memberikan dissposisi tidak keliru. Kemitraan dengan lintas sektor<br />
perlu digalakan peranannya terutama pihak swasta contoh pabrik obat untuk<br />
membantu dalam penangnan bencana, seperti obat gosok, obat2an.<br />
Perlu kegiatan akselerasi keterpaduaan UKS, kegiatan UKS selama ini<br />
perlu dikembangkan dengan modifikasi program penanggulangan bencana,<br />
seperti contoh di jepang semua anak usia sekolah dasar sudah terbiasa<br />
dengan program simulasi bencana berikut pelatihan, simulasi tidak hanya<br />
padaanak SO namun dengan mengikutkan orang tua ataupenjeput anak<br />
sekolah.<br />
60<br />
"
.. <br />
Sangat diperlukan simulasi bencana pada anak SO, karena daaeraah DIY<br />
,dan Jadtcmg seringkali terjadi gempa, bencaana mulai arah utara sampai<br />
selatan seasuai filosofi<strong>KM</strong>DM (kecil menanam, dewasa memanen. Pada<br />
tahun 2009 ada beberapa kegiatan pelatihaan para kepala sekolah, guru,<br />
dan petugas administrasi masing-masing seko1ah 3 orang peserta di<br />
kementrian kehutanan dan perkebunan dengan ,materi pelatihan adalah<br />
melihat cara pembibitan dengan harapan para kepala sekolah memberikan<br />
materi paada anak didiknya. Harapan ke depaaan folosofi <strong>KM</strong>DM juga<br />
dilombakan pada pekan konservasi nasional alaaam lestari pada tingkat<br />
kaabupaten, propinsi dan nasional.<br />
Dalam upaya preventif materi pengenalan dan -kelestarian lingkungan<br />
dikenalkan pada muatan lokal masuk dalam IPA, Penjamkes sepertii guru<br />
memberikan materi pada anak ddidiknya bagaimana' cara bertanam, dan<br />
pembibitan. seperti UKS masuk dalam extra kuriklJler.<br />
Pada penanggulangan bencana baik bencana sehari-hari maupun<br />
bencana alam konkritnya kegiatan perlu lebih detail pada masing-masing<br />
instansi yang terlibat. Pembiayaan paada TP UKS slogan pendidi-kan gratis<br />
sekolah yang murah kota jogya bisa mengakomodir kegiataan simulasi<br />
lewaatpembiayaan Musrenbang, bapak Camat sebagai -ketua TP -UKS.<br />
Untuk upaya preventif design gedung sekolah seharusnya yang tahan<br />
gempa, karena daeraah DIY yang rentan gempa dengan banyak gunung<br />
yang mengitarinya. Pada setiap sekolah perlu dihitung ulang jumlah<br />
kebutuhan jamban disesuaikan jumlah siswa pada setiap sekolah termasuk<br />
perawatan kebersihan bak mandi agar tidak menjadi sarang nyamuk demam<br />
berdarah.<br />
Pengalaman selama kejadian bencana dalam 2 minggu terakhir ini<br />
kurangnya koor
.. <br />
taahu peta geomedik, danm setiap saatker pemerintahan siaap berkoordinasi<br />
bila ada bencana sesuai tupoksinya . SOP bencana perlu disetiap propinsi<br />
atau wilayah. Perlu membiasakan berpikir praktis,berpikir pad a saat situasi<br />
terburuk dan dapat dijelaskan secara rasional. Yang paling sederhana<br />
contohnya bagaaimana cara memakai masker yang baik untuk mengatasi<br />
debu yang mengandung debu/gas vulkanik tentunya perlu disediakan<br />
masker basah, kecepatan angin mempengaruhi kecepatan evakuasi para<br />
korban dengan udara panas 600 derajat celciuus dan kecepatan angin<br />
200km perjam bisa menimbulkan kerusakan kulit, paru, pada situasi terburuk<br />
harus dapat diperhitrungkan. Banyak kasus operas! t r 3cheotomi untJJk<br />
mengambil debu vulnaik yg menyumbat saluran pernafasan para pengungsi<br />
bencana.<br />
SIMPULAN DAN SARAN<br />
II SKB 4KEMENTRIAN:<br />
TUPOKSI:<br />
II -Tupoksi baru sesuai tupoksi masing-masing 4 Kementrian belum<br />
menyentuh keterpaduan dim kemitraaan program UKS<br />
II -Ego Satker<br />
• -Tanggung jawab dim Program UKS: masih lebih banyak peran<br />
kesehatan, dan Diknas, peran kementrian' a9ama dan dalam negeri<br />
masih malu-malu, baru sebatas bila ada lomba.<br />
• -Berbagi tugas :terutama bidang kesehFitan dan Diknas lebih proaktif,<br />
belum menyentuh peran kementrian agama dan dalam negeri baru<br />
sebatas fasilitasi lomba<br />
• -Perlu ditingkatkan pemahaman Tupoksi dalam SKB4 M<br />
KERJASAMA:<br />
• -Ke~asama lebih banyak antara kesehatan dan Dinas pendidikan,<br />
kementrian agama &dalam negeri masih pasif<br />
• -Selum konkrit masih perlu ditingkatkan komitmen dalam kerjasama<br />
masing-masing instansi<br />
II -Selum tertata secara holistik dalam suatu sistem<br />
KONSTRISUSI:<br />
62
e ,<br />
• -Peran Lebih banyak petug kesht dan Diknas, kurang konstribusi<br />
k~n;~ntrian agama dan dalam negeri<br />
• -Konstribusi Resources masih sendiri-sendiri (secara sistem memang<br />
belum memungkinkan dim aturan Dipa, APBD)<br />
• -Peran 'Leading Sektor' perlu digalakkan Tu Koordinasi mencapai<br />
SKB4M <br />
KESEPAKATAN: <br />
• -Persamaan persepsi masih konvensional <br />
• -Komitmen dalam kemitraan belum optimal <br />
• -Berbagi Tugas dalam SKB4 M masih sebatas di atas kertas <br />
• -Konstribusi masih jauh yg diharapkan <br />
• -Mencapai Tujuan Bersama belum terbentuk <br />
MODIFIKASI PROGRAM UKS DLM PENANGGULANGAN BENCANA<br />
• -UKS Terpadu<br />
• -Upaya Preventif &Promotif<br />
• -Tidak Perlu msk dim kurikulum Hanya Menambah muatan/Masuk<br />
Kurikulum dgn mengurangi kurikulum yg bersifat berulang<br />
• -Upaya Jemput bola<br />
• -Jangan hanya 4 Kementrian <br />
• -Jejaring diper1uas dim lintas sektor, dan lintas Program <br />
• -Penanggulangan bencana di propinsi DIY sudah ada <br />
Sistem YES, dengan pemberdaayan masyarakat pada Taruna<br />
siaga, dan di propinsi Jateng dengan program Gateways, dgn<br />
pemberdayaan masyarakat pada pemuda siaga bencanalOASIPENA<br />
• -Kemitraan menjadi Ikon<br />
Model Pengembangan Kemitraan UKS dim Penanggulangan Bencana:<br />
Merupakan suatu pengembangan kemitraan yang meliputi SKB Kementrian<br />
dengan lintas sector, dengan pembagian tugas pokok, konstribusi, dengan<br />
ke~asama secara formal, melalui kesepakatan dan tanggung jaawab<br />
bersama dalam modifikasi program UKS dalam penanggulangan bencana.<br />
63
·.<br />
BAB VII. DAFTAR PUSTAKA<br />
1.Depkes RI, 2003, Kemitraan Dengan Sektor Swasta, Jakarta<br />
2.Soenarjo RJ , 2004 . UKS Usaha Kesehatan Sekolah, Bandung, Remaja<br />
Rosdakarya.<br />
3.0epkes RI , 2007, Rencana Pembangun8n J8ngka Panjang Nasional Bidang<br />
Kesehatan 2005 - 2025, Jakarta.<br />
4. indonesia. vnddl,g-unddng, Peraturan , OS 0, 2003 'Xepulusan 8ersarna ivieniefi<br />
Pendidikan Nasionai, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Daiam<br />
Ncgf,;ri R:;;pub!ik :ndoncsia Nomor 1/U/SK!3!2003, Nama:- 1067/MENf
· ,<br />
~USUNAN TIM PENELITI (1-2 halaman)<br />
BAB VIII. SUSUNAN TIM PENELITI<br />
I<br />
KeahlianlKesarja Kedudukan<br />
No. Nama Uraian Tugas<br />
nalln<br />
dalam Tim<br />
1. I Dr Drg Niniek l. Pratiwi, I Kedokteran gigi Ketua Pelaksana, Bertanggung jawab terhadap I<br />
M.Kes Kepakaran Health keseluruhan penelitian<br />
Magister<br />
Behavior<br />
I Epidemiologi,<br />
I<br />
Doktor ilmu<br />
kedokteran<br />
I<br />
I<br />
I<br />
i<br />
5 Dr Andreansyah arifin, Doktor IImu Peneliti, Kepakaran Membantu menyusun<br />
dr MPH kedokteran, dokter Health Services instrument, mengumpulkan I<br />
I I I<br />
I<br />
lirhum, magister data, mengolah dan i<br />
kesehatan I<br />
menganalisis data khususnya<br />
masyarakat I yang terkait dengan I<br />
I<br />
I<br />
Pelayanan kesehatan di UKS<br />
2. Setia Pranata, drs, Msi AntrC'jjolo&i, Per.eliti, kepaicAran Memba:;tu me:1yusun I<br />
I<br />
I<br />
magister HeCilth BehClvior instrumen.t, mengumpulkan<br />
anthropologi<br />
data, mengolah dan<br />
menganalisis data terkait<br />
dengan budaya kesehatan<br />
dalam penanganan bencana<br />
I<br />
I<br />
7. I Widjiartini S<strong>KM</strong>, M.Kes Sarjana Kesehatan Peneliti, Health Membantu menyusun<br />
Masyrakat, services instrument, mengumpulkan<br />
Magister<br />
data, mengolah dan<br />
kesehatan<br />
rTlenganCilisis dClta tentCing<br />
masyarakat<br />
pelayanan kesehatan di UKS.<br />
I<br />
8 Dri SubiYilkto, BSe Ekonomi Pelaksana<br />
Menyefesaikan Admin.istrasi<br />
Administrasi Penelitian<br />
(Ketua Pelaksana bertanggung jawab atas semua aspek penelitian ini. Peneliti Utama yang<br />
membantu Ketua Pelaksana dalam tanggung jawab atas semua aspek penelitian ini. Peneliti<br />
bertanggung jawab mengenani salah satu aspek sesuai dengan bidang keahliannya. Ketua<br />
dan setiap anggota harus dapat memberi informasi mengenai jalannya pelaksanaan<br />
penelitian pada setiap saat. Konsultan dapat diajukan bila diperlukan)<br />
6S<br />
"
.. <br />
BAB IX<br />
JADWAL KEGIATAN<br />
A. GANT CART<br />
No Uraian kegiatan<br />
1 Persiapan<br />
: BULAN<br />
1 2 3 4 5<br />
6<br />
7 8 9 10 11 12<br />
Penyusunan proposal<br />
Penyusunan protokol<br />
Konsultasi<br />
Uji coba kuesioner<br />
2 Pelaksanaan<br />
Pembuatan<br />
Persia pan daerah<br />
Pengumpulan data 1<br />
Pengumpulan data 2<br />
3 Pengolahan dan<br />
analisis data<br />
Pengolahan data<br />
Analisis oata<br />
4 Penyusunanlaporan<br />
dan artikel siap terbit<br />
-Iaporan triwulan I<br />
-Iaporan triwulan "<br />
-Iaporan akhir<br />
-ArtikEH siap terbit<br />
1<br />
,<br />
..<br />
..<br />
- 1';-' , ,,_ -1, <br />
1. <br />
66<br />
"
• <br />
B. Pencapaian Tolok Ukur<br />
• <br />
Pencapaian Tolok Ukur per Triwulan (Target<br />
Uraian Tolok Ukur kumulatrf)<br />
No Kegiatan Triwulan I Triwulan 11 Triwulan III<br />
Jmlh Satuan Jmlh % Jmlh % Jmlh %<br />
1 Persiapan<br />
Penyusunan 1 buah 1 100<br />
proposal<br />
Penyusunan 1 buah 1 100<br />
protokol<br />
I<br />
Konsultasi 2 OT 1 50 1 50<br />
Uji coba 1 OT 1 100<br />
kuesioner<br />
I<br />
2 Pelaksanaan I<br />
Pembuatan 1 PT 1 100<br />
modul<br />
!<br />
Persiapan 6 OT 6 100<br />
daerah<br />
Pengumpulan 10 OT 10 100<br />
data 1:I ndepth<br />
interview ,Pre<br />
,<br />
. ~est<br />
Pengumpulan 10 OT 10 100<br />
data 2:<br />
RTD1,2<br />
-Post test<br />
3 Pengolahan<br />
dan anal isis<br />
data<br />
Pengolahan 1 PT Y:z 50 Y:z 50<br />
data<br />
Analisis data 1 PT Y:z 50 Y:z 50<br />
4 Penyusunan<br />
laporan dan<br />
artikel siap<br />
terbit<br />
-Iaporeri 1 PT 1 100<br />
triwulan I<br />
-Iaporan 1 PT 1 100<br />
triwulan II<br />
-Iaporan 1 PT 1 100<br />
triwulan III<br />
-Iaporan akhir 1 PT 1 100<br />
-Artikel siap 1 PT 1 100<br />
terbit<br />
67<br />
.'
e.<br />
B. Pencapaian Tolok Ukur<br />
• <br />
Uraian Tolok Ukur<br />
Pencapaian Tolok Ukur per Triwulan (Target I<br />
kumulatrf)<br />
No Kegiatan Triwulan I Triwulan II Triwulan III<br />
Jrnlh Satuan Jmlh % Jmlh % Jrnlh %<br />
1 Persiapan<br />
Penyusunan 1 buah 1 100<br />
proposal<br />
Penyusunan 1 buah 1 100<br />
protokol<br />
I<br />
Konsultasi 2 OT 1 50 1 50<br />
Uji coba 1 OT 1 100<br />
kuesioner<br />
2 Pelaksanaan<br />
Pembuatan 1 PT 1 100<br />
modul<br />
Persiapan 6 OT 6 100<br />
daerah<br />
I<br />
Pengumpulan 10 OT 10 100<br />
data 1 :Indepth<br />
interview ,Pre<br />
. ~est<br />
Pengumpulan 10 OT 10<br />
data 2:<br />
100 I<br />
RTD1.2<br />
-Post test<br />
3 Pengolahan<br />
dan analisis<br />
data<br />
Pengolahan 1 PT Y2 50 Y2 50<br />
data<br />
Analisis data 1 PT Y2 50 Y2 50<br />
4 Penyusunan<br />
iaporan dan<br />
artikel siap<br />
terbit<br />
-Iaparnn 1 PT 1 100<br />
triwulan I<br />
-Iaporan 1 PT 1 100<br />
triwulan II<br />
-Iaporan 1 PT 1 100<br />
triwulan III<br />
-Iaporan akhir 1 PT 1 100<br />
-Artikel siap 1 PT 1 100<br />
terbit<br />
67 <br />
.'
.. <br />
BAB X <br />
RENCANA ANGGARAN DAN BELANJA <br />
No Kegiatan<br />
Jumlah<br />
1 Belanja Honor 60.000.000<br />
2<br />
3<br />
4<br />
Belanja Operasional 25.000.000<br />
Belanja Pe~alanan<br />
100.000.000<br />
Lain- ::lin 15.000.000<br />
I 1<br />
200.000.000 I<br />
Berikut rincian rencana anggaran belanja<br />
68
.. <br />
BABXI <br />
REKAPITULASI ANGGARAN <br />
No Triwulan Jumlah<br />
Kegiatan 1 2 3<br />
1 Belanja Honor 20.000.000 20.000.000 20.000.000 60.000.000 ,<br />
2 Betanja<br />
12.000.000 12.000.000 1.000.000 25.000.000<br />
Operasional<br />
3 Belanja<br />
30.000.000 45.000.000 15.000.000 100.000.000<br />
4<br />
Perjalanan<br />
Lain-lain 12.000.000 13.000.000 - 15.000.000 Jumlah 74.000.000 90.000.000 36.000.000 200.000.000 I<br />
69 <br />
.'
· .<br />
BAB XII<br />
DAFTAR RIWAYAT HIDUP<br />
Riwayat Hidup Peneliti utama<br />
1. NAMA PENGUSUL (Iengka~ dengan gelar kesa~anaan dan keahlian)<br />
Dr. Org Niniek Lely Pratiwi, M Kes<br />
2. ALAMAT (yang paling mudah dlhubungllewat pos atau telepon)<br />
JI. Indrapura 17 Surabaya 60176<br />
3. PENDIDIKI>.N PROFESIONAL (gelar akademis, nama institL!sillembaga dan tempat serta<br />
waktu 1tanggall tahun diperoleh)<br />
S1 : Kedokteran Gigi, Unair-Surabaya. Lulus tahun 1987<br />
S2 : Magister Epidemiologi, Unair-Surabaya. Lulus tahun 1997<br />
S3 : IImu Kedokteran, Unair Surabaya .Lulus th 2004<br />
4. RIWAYAT PEKERJAAN (Mulai dengan yang dijabat sekarang diutamakan peke~aan yang<br />
berhubungan deiigan penelitian)<br />
Peneliti di Puslitbang Pelayanan Kesehatan Surabaya sejak Th. 1989 sampai sekarang.<br />
Asisten Peneliti Muda, Th 1990<br />
Asisten peneliti Madya, th 1992<br />
Ajun Peneliti Muda, Th 1994<br />
Ajun Peneliti Madya, th 1996<br />
Peneliti Muda, th 2000<br />
Peneliti Madya, th 2004<br />
Ahli Peneliti Muda, Th 2005.<br />
I'<br />
Peneliti Utama, th 2008<br />
5. PUBLIKASI (diutamakan publikasi yang berhubungan atau terl
.. <br />
Medika, no 7 th ke XXX, Juli 2004.<br />
3.Deteksi Dini Karies melalui Pengembangan Model Self Simpl~ Diagnostic Dengan<br />
Pendekatan Sosioanthropologi kesehatan, Medika vol XXXI, Mei 2005<br />
4. Quality Assurance Sebagai Etika Moral Protesi, Medika vol XXXI, Juni 2005.<br />
5. Models deteksi OHI-S, DMFT indeks sebagai upaya promotif, preventit dalam<br />
penlngkatan self efficacy kader kesehatan dan pengaruhnya terhadap perilaku<br />
sehat gigi, Majalah Kedolcteran Gigi, Dental journal, Edisi khusus Temu IImiah<br />
NasionallV, ISSN 0852-9027, Agustus 2003.<br />
6. Pengaruh Self Efficacy terhadap perilaku sehat gigi dengan peningkatan kognitif<br />
kader kesehatan, Majalah Kedolcteran Gigi, Dental journal, Edisi khusus Temu<br />
IImiah NasionallV; ISSN 0852-9027, Agustus 2003,<br />
7. Model Deteksi OHIS dan DMFT Indeks sebagai sumber informasi dalam<br />
peningkatan Self Efficacy Kader Kesehatan, Medika 2006, vol xxxii No 11,<br />
Nopember, p 659-668.<br />
8. Pengaruh Budaya ke~a organisasi terhadap kin~a petugas kesehatan puskesmas,<br />
Medika 2007, vol XXXII No 7 Juli 2007.<br />
9. Komite Kesehatan Provinsi, Upaya Pemberdayaan masyarakat dalam Pembangunan<br />
Kesehatan, ISBN:979-8497-72-4 JIP Puslitbang Yantekkes:Katalog Dalam Terbitan (KTD)<br />
Penults Pembantu (co-Author) :<br />
10. Studi Tentang mekanisme penganggaran Program-Program Kesehatan Dalam Era<br />
Desentralisasi, (Studi kasus di Provinsi Kalimantan Timur, Majalah Kesehatan<br />
Masyarakat, Joumal of Public Health, Dep.Kes RI, Th XXXVI 2004.<br />
71<br />
.'
.. <br />
Riwayat Hidup Peneliti 1<br />
1. IDENTITAS (Lengkap dengan gelar kesarjanaan d~ll keahlian)<br />
Dr. dr. Andryansyah Arifin, MPH (Ahli Kcschatan Masyarakat)<br />
2. A LAM A T (Yang paling mudah dibubungi lewat pos, telepon, taks. dan e-mail)<br />
JI. Rungkut Asri Tengah VI1I17 Surabaya 60293 <br />
Tilp. 031 870 39 I 6, fax. 03 i 352 8749, e-mail: andryarifin @yahoo.com <br />
3. PENDTDJKAN PROFESJONAL (Gelar akademis, nama institusi Ilembaga dan tempat serta<br />
waktu I tanggal / tahun diperoleh)<br />
Dokter Fakultas Kedokteran UNAlR, tahun 1975 <br />
Master of Public Health, School of Public Health Tulane University, USA, tahun 1983 <br />
Doktor, UNAIR, Tahun 2000 <br />
I<br />
4. RIW A YA T PEKERJAAN (Mulai dengan yang dijabat sekarang, diutamakan pekeIjaan<br />
yang berhubungan dengan penelitian)<br />
Peneliti Muda pada Puslitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan Badan Litbangkes<br />
Depkes Rl<br />
5. PUBLIKASI (diutamakan publikasi yang berhubungan atau terkait dengan materi<br />
permasalahan penelitian yang diusulkan)<br />
1. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 1994 (Kanwil Depkes Jateng)<br />
2. Evaluasi Buku Pegangan Kader 1996 (Buletin P4K, 1996)<br />
3. Buku Pegangan Kader Seri Kesehatan Ibu (KBK-Depkes, 1999)<br />
4. Evaluasi KineIja Bidan di Kabupaten Bolong Mangondow Sulut (laporan penelitian, 1999)<br />
5. Standar Prosedur Pelayanan Antenatal Komprehensif (Modul Pelatihan Petugas<br />
Puskesmas, P4K, 1999)<br />
6. Koordinasi Pemorgraman untuk Meningkatkan KineIja Kesehatan Ibu dan anak di<br />
Puskesmas (Unair 2001)<br />
7. Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Mutu di Puskesmas (laporan Penelitian, P4K,<br />
2000)<br />
8. Mother Working Status and Nutritional Status Of children in Surabaya. Journal oftropical<br />
Pediatric, Oxford Unversity press, Volume 46, number 3, June 2001<br />
9.Influence and Assistance Countermeasures Concerning Health Sector due to the<br />
EconomicCrisis in Central Java, Indonesia. Japan- National Institute for Research<br />
Advancement (NJRA) Research Report No.200 1 0007. 2002.<br />
10. Household Economic Status and Health Service Utilization After Economic Crisis in<br />
Urban Low-Income community in Indonesia. Japan-National Institute for Research<br />
Advancement (NlRA)Research Report No. 200] 0007; 2002<br />
72
.. <br />
Riwayat Hidup Peneliti 2<br />
1. JDENTJTAS<br />
Nama: Drs. Setia Pranata, M.Si.<br />
Tempatrrg"ahir: Mojokerto, 04 Juli 1966<br />
I<br />
2. ALAMAT<br />
Rwnah :<br />
Villa Wage Utama A4f1, Wage, Taman, Sidoa~o <br />
Telp. 031 8546818 <br />
Kantor:<br />
PusIitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan<br />
31. lndrapura 17 Surabaya <br />
TelplFax: 031 3528748/031 3528749 <br />
3. PENDlDlKAN PROFESJONAL<br />
S 1 Antr0poiotP, FISIP, Universitas Airlangga, Surnbaya, 1990 <br />
S2 lImu~ilmu Sosial, FlSTP, Universitas Airlangga, Surabaya, 2007. <br />
4. RIW A YAT PEKERJAAN<br />
Peneliti di Puslitban& Sistem dan Kebiiakan Kesehatan ( 1997 - sekarang1<br />
5. PUBLIKASI<br />
Komite Kesehatan kabupatenIKota (District Health Committee), kerangka pemikiran untuk<br />
pengembangan, Badan Litbangkes, Puslitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan, 2003,<br />
ISBN.979-8497-43-O.<br />
Pengembangan Model Kemitraan dalam komite Kesehatan KabupatenJKota (District Health<br />
Committee) Sebagai Bentuk Pemberdayaan Masyarakat Oi Bidang Kesehatan" Badan I<br />
Litbangkes, i>usiitbang Pelayanan dan Teknoiogi kesehatan, 2004, iSBN.979-849i-.56-2.<br />
Studi Etnografi Pengguna Injection Drud User (IDU) Pada Kelompok Waria Di Surabaya,<br />
Buletirt Penelitia:n Sisteril Kesehatan, Puslitbaiig Pelayaiian dan Tekilologi Kesehatan, Vo1.8,<br />
No.2, Des 2005, ISSN. 1410-2935.<br />
Peningkatan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue Berbasis Masyarakat dengan<br />
Penyuluhan Kesehatan, Berita Kedokteran Masyarakat, FK UGM. Vo1.22, No.2, Juni 2006,<br />
ISSN. 0215-1936.<br />
Peran Organisasi Masyarakat dalam Upaya Peran Serta Masyarakat (pSM) terkait Akselerasi<br />
Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan,<br />
Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan, Vo1.10, No.7, Juli 2007, ISSN. 1410-2935.<br />
Analisis Kebijakan Pelayanan Kesehatan dalam Percepatan Penurunan AKI dan AKB di 5<br />
KabupatenlKota di Propinsi Sulawesi Utara, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Puslitbang<br />
Sistem dan Kebijakan Kesehatan, Vo1.l1, No.3, Juli 2008, ISSN. 1410-2935.<br />
73
• <br />
Riwayat Hidup Peneliti 3<br />
1. IDENTITAS (Iengkap dengan gelar kesarjanaan dan keahlian)<br />
Widjartini S<strong>KM</strong>. Mkes<br />
2. ALAMAT (yang paling mudah dihubungi lewat pos atau telepon)<br />
JI. Balongsari tama 85 , Surabaya<br />
Telp 031 7405024, hp 081 55008525<br />
3. PENDIDIKAN PROFESIONAL (gelar akademis, nama institusillembciga dan tempat serta<br />
I waktu I tanggal / tahun diperoleh, kapan)<br />
S<strong>KM</strong> UNAIR 1990<br />
Mkes UNAIR 1999<br />
4. RIWAYAT PEKERJAAN<br />
1. Bagian. Pendidikan RSU dr.Sutomo 1974-1979<br />
2. Staf Diljen PPMPLP, 1979-1990<br />
3. Ajun Peneliti Madya P4TK, 1998 -6d sekarang<br />
5. PUBLIKASI (lima yang terakhir, sebut majalah, volume dan tahun)<br />
1. Pengembangan Model Untuk meningkatan Kapasitas puskesmes delem Advokasi Kote<br />
Sehat<br />
2. Pengembangan Model Manajemen SurveHans Status Kesehatan Kelompok. Peke~a<br />
Sektor Informal.<br />
3. Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja<br />
74