03.11.2014 Views

Peningkatan Kapasitas Adaptasi Petani di Daerah Marginal ...

Peningkatan Kapasitas Adaptasi Petani di Daerah Marginal ...

Peningkatan Kapasitas Adaptasi Petani di Daerah Marginal ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

57. Dari strategi yang <strong>di</strong>tempuh <strong>di</strong>atas, opsi kebijakan yang bisa <strong>di</strong>ambil adalah : (1)<br />

Pengembangan bu<strong>di</strong>daya tanaman pangan dan SLI; (2) Pengembangan penyuluhan<br />

dan infrastruktur pertanian; (3) Pengembangan varietas pa<strong>di</strong> tahan hama dan pola<br />

usahatani konservasi, serta penguatan kelembagaan petani; dan (4) <strong>Peningkatan</strong><br />

akses petani terhadap informasi iklim dan harga, serta intervensi pemerintah dalam<br />

pemasaran hasil.<br />

58. Program-program yang harus <strong>di</strong>jalankan adalah : (1) Intensifikasi usahatani,<br />

penye<strong>di</strong>aan kre<strong>di</strong>t lunak dan peyebar luasan SLI; (2) <strong>Peningkatan</strong> jumlah penyuluh<br />

dan pembangunan serta perbaikan infrastruktur pertanian; (3) Introduksi HYV tahan<br />

hama dan pola usaha konservasi, melalui demplot kelompok serta kemitraan<br />

kelompok tani dengan swasta; dan (4) Pembentukan balai informasi pertanian<br />

tingkat kecamatan dan pembangunan gudang kelompok yang <strong>di</strong>lengkapi fasilitas<br />

penanganan pasca panen serta penguatan modal kelompok tani.<br />

Strategi Kebijakan <strong>Peningkatan</strong> <strong>Kapasitas</strong> <strong>Adaptasi</strong> <strong>Petani</strong> Terhadap Perubahan<br />

Iklim <strong>di</strong> NTT<br />

59. Berdasarkan hasil observasi lapang, <strong>di</strong>skusi kelompok (group interview) <strong>di</strong> tingkat<br />

petani, dan <strong>di</strong>skusi kelompok terfokus (focus group <strong>di</strong>scussion/FGD) secara<br />

partisipatif dengan stakeholders dari berbagai institusi dan komponen masyarakat <strong>di</strong><br />

provinsi NTT, teridentifikasi masing-masing tiga faktor terpenting dari S, W, O, dan T,<br />

sehingga terdapat 12 faktor yang <strong>di</strong>gunakan dalam penyusunan strategi kebijakan.<br />

60. Dalam menggunakan kekuatan (S) dan memanfaatkan peluang (O), dapat<br />

<strong>di</strong>rumuskan minimal dua strategi S-O, yaitu : (1) Introduksi Teknologi Usahatani<br />

Konservasi melalui program SLI untuk Penyuluh Pertanian Lapang dan Kelompok<br />

Tani; dan (2) Pengujian dan pengembangan varietas jagung toleran kekeringan<br />

dengan memanfaatkan lahan yang belum <strong>di</strong>olah. Demikian juga untuk strategi W-O,<br />

strategi S-T, dan W-T <strong>di</strong>susun masing-masing dua strategi, sehingga seluruhnya<br />

terdapat delapan rumusan strategi kebijakan dalam upaya meningkatkan kapasitas<br />

adaptasi petani terhadap perubahan iklim.<br />

61. Dari delapan strategi kebijakan, dapat <strong>di</strong>susun 13 program kebijakan operasional<br />

dalam rangka melaksanakan strategi yang telah <strong>di</strong>rumuskan. Program tersebut<br />

adalah : (1) Sekolah Lapang Iklim untuk Penyuluh Pertanian Lapang dan Kelompok<br />

Tani; (2) Pilot Proyek Pengembangan Usahatani Konservasi <strong>di</strong> tingkat petani; (3)<br />

Pengembangan usahatani jagung menggunakan varietas toleran kekeringan; (4) Uji<br />

adaptasi beberapa varietas jagung toleran kekeringan bekerjasama dengan petani <strong>di</strong><br />

lahan petani; (5) Diseminasi informasi iklim <strong>di</strong> tingkat petani; (6) Pilot proyek<br />

pembuatan embung <strong>di</strong> tingkat petani; (7) Perbaikan pola tanam lahan kering <strong>di</strong><br />

tingkat petani; (8) <strong>Peningkatan</strong> intensitas tanam <strong>di</strong> tingkat petani; (9) Pilot Proyek<br />

Usahatani Alley Cropping <strong>di</strong> tingkat petani; (10) Introduksi teknologi penggunaan<br />

mulsa pada usahatani jagung; (11) Pelatihan teknologi pengeringan, pemipilan,<br />

pengemasan dan penyimpanan jagung <strong>di</strong> tingkat petani; (12) Introduksi teknologi<br />

pemanfaatan pupuk kandang untuk mengurangi penggunaan pupuk an organik; dan<br />

(13) Fasilitasi penguatan kelompok tani.<br />

62. Dalam rangka pelaksanaan berbagai program kebijakan, <strong>di</strong>perlukan penyusunan<br />

skala prioritas. Hal ini sangat penting, mengingat sumberdaya yang terse<strong>di</strong>a (dana,<br />

SDM, dan waktu) terbatas. Penyusunan skala prioritas <strong>di</strong>lakukan dengan cara<br />

penapisan atau penyaringan (screening) berbagai program kebijakan berdasarkan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!