03.11.2014 Views

Peningkatan Kapasitas Adaptasi Petani di Daerah Marginal ...

Peningkatan Kapasitas Adaptasi Petani di Daerah Marginal ...

Peningkatan Kapasitas Adaptasi Petani di Daerah Marginal ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hasil dan Pembahasan<br />

A. Provinsi Jawa Tengah<br />

Profil <strong>Petani</strong><br />

12. <strong>Petani</strong> contoh <strong>di</strong> desa Uddaan Kidul berumur rata-rata 38,2 tahun dengan kisaran<br />

umur antara 24 sampai 59 tahun. Sedangkan <strong>di</strong> Desa Karang Rowo, rataan umur<br />

petani adalah 39,6 tahun, dengan kisaran antara 28 sampai 56 tahun.<br />

Berdasarkan kon<strong>di</strong>si umur tersebut, dapat <strong>di</strong>kemukakan bahwa petani responden<br />

<strong>di</strong> Kecamatan Undaan tergolong pada usia produktif.<br />

13. Tingkat pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan formal yang <strong>di</strong>capai oleh petani responden <strong>di</strong> Desa Undaan<br />

Kidul rata-rata 10,4 tahun. Sedangkan petani responden Desa Karang Rowo ratarata<br />

7,3 tahun, dengan kisaran antara 7-28 tahun. Pengalaman bertani responden<br />

<strong>di</strong> dua desa adalah masing-masing 17 dan 19 tahun. Berarti, secara umum petani<br />

responden <strong>di</strong> wilayah Kecamatan Undaan sudah cukup berpengalaman dalam<br />

berusahatani.<br />

14. Luas lahan garapan <strong>Petani</strong> <strong>di</strong> Undaan Kidul rata-rata 0,86 ha/petani, dengan<br />

kisaran 0,36-2,0 ha/petani. Di desa Karang Rowo, luas garapan rata-rata 0,64<br />

ha/petani, dengan kisaran 0,4-1,4 ha/petani. Luas lahan garapan <strong>di</strong> dua desa ini<br />

relatif lebih besar <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan dengan luas lahan petani sawah <strong>di</strong> pulau Jawa<br />

yang rata-rata 0,3 ha/petani. Ini berarti bahwa petani contoh <strong>di</strong> lokasi penelitian<br />

mempunyai potensi lebih besar dalam menghasilkan pangan <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan dengan<br />

rataan petani <strong>di</strong> pulau Jawa.<br />

Perubahan Iklim dan Dampak yang Ditimbulkan<br />

15. Perubahan iklim <strong>di</strong> Jawa Tengah dalam kurun waktu 5 tahun menimbulkan<br />

perubahan musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau yang berkepanjangan<br />

mengakibatkan kekeringan dan musim hujan mengakibatkan banjir <strong>di</strong><br />

beberapa kabupaten <strong>di</strong> Jawa Tengah. Curah hujan yang besar yang tidak bisa<br />

tertahan oleh bendungan, serta tebalnya se<strong>di</strong>mentasi saluran penampung air<br />

menyebabkan banjir besar.<br />

16. Perubahan iklim yang terja<strong>di</strong> tahun 2007 mengakibatkan kon<strong>di</strong>si puso <strong>di</strong> hampir<br />

semua Kabupaten, Provinsi Jawa Tengah. Puso tanaman pa<strong>di</strong> terbesar terja<strong>di</strong> <strong>di</strong><br />

kabupaten Kudus dengan total wilayah 7.513 Ha, <strong>di</strong>ikuti Kabupaten Sragen<br />

dengan luas 7.389 ha dan Pati 4.658 ha. Sementara daerah yang tidak terkena<br />

puso adalah Cilacap, Brebes, Tegal, Banjar Negara dan Kendal.<br />

17. Produksi pangan pokok Jawa Tengah yaitu pa<strong>di</strong>, jagung, kedelai, kacang tanah,<br />

kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar dalam lima tahun terakhir secara umum<br />

menurun dengan pertumbuhan rata-rata –0,37% per-tahun. Perhatian perlu<br />

<strong>di</strong>berikan pada gejala pertumbuhan negatif produksi pa<strong>di</strong>, yaitu –0,93%, kedelai<br />

–7,55% dan ubi jalar –6,45%. Anomali iklim dan kemunduran kinerja penyuluhan<br />

pertanian <strong>di</strong>duga merupakan sebagian kontributor utama terja<strong>di</strong>nya kegagalan<br />

panen.<br />

18. Perubahan iklim <strong>di</strong> kecamatan Undaan Kabuapaten Kudus, menunjukkan<br />

penurunan produksi pa<strong>di</strong> secara significant pada tahun 2007. Tahun 2006 produksi<br />

pa<strong>di</strong> <strong>di</strong> Kecamatan Undaan mencapai 68.836 ton dan merupakan produksi pa<strong>di</strong><br />

terbesar <strong>di</strong> Kabupaten Kudus. Akan tetapi pada tahun 2007 mengalami penurunan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!