⢠⢠2010 - KM Ristek
⢠⢠2010 - KM Ristek
⢠⢠2010 - KM Ristek
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
RINGKASAN EKSEKUTIF <br />
Sumber pakan alternatif serta teknologi untuk meningkatkan kualitasnya harus terus dicari dan<br />
dipenuhi dari lokal sehingga Indonesia dapat tetap bersaing dalam memproduksi daging<br />
terutama daging dari sapi/ kerbau dan mengurangi ketergantungan impor daging. Salah satu<br />
yang potensial sebagai pakan alternatif adalah bungkil biji jarak.' Teknologi detokfisikasi bungkil<br />
aiji jarak yang diaplikasikan harus yang murah dan sederhana untuk dilakukan oleh peternak<br />
kecil. Kegiatan penelitian pertama dimulai dengan memodifikasi proses detoksifikasi dengan<br />
cara seperti membuat tempe. Bungkil biji jarak (BBJ) difermentasi dengan Aspergillus oryzae<br />
dan dimasukkan ke dalam kantong plastik dan setelah 5 hari terbentuk tempe dengan warna<br />
I(uning kehijauan. Proses perebusan juga dilakukan dan Kadar lemak menurun drastis dengan<br />
£ermentasi dibandingkan dengan proses perebusan. Kadar protein menurun dengan proses<br />
~ermentasi<br />
ataupun perebusan dengan meningkatnya kadar serat. Dan senyawa phorbolester<br />
enurun dengan proses fermentasi (38%) ataupun perebusan (32%). Kegiatan penelitian<br />
, edua yaitu pengujian nutrisi bungkil biji jarak yang sudah diolah dilakukan pada 15 ekor<br />
ambing yang terbagi dalam 3 perlakuan, yaitu kambing diberi pakan kontrol (1), pakan yang<br />
engandung 7.5% BBJ rebus (2) dan pakan yang mengandung 7.5% BBJ fermentasi (3).<br />
ambing ditempatkan dalam kandang metabolis secara individu dan diadaptasikan dengan<br />
akan perlakuan selama 2 minggu. Setelah masa adaptasi, koleksi feses dan urin dilakukan<br />
selama 7 hari. Setiap hari pakan, residu pakan, feses ditimbang dan ditetapkan berat keringnya.<br />
cairan rumen diambil pada akhir percobaan. pH cairan rumen tetap stabil dan menunjukkan<br />
bahwa SBJ tidak memberikan efek negatif terhadap kondisi rumen. SSJ fermentasi sebaliknya<br />
I eningkatkan kerja rumen untuk mendegradasi serat karena produksi total asam lemak<br />
terbang dan asam asetat meningkat sedangkan produksi amonia menurun. Pengolahan BBJ<br />
'.erutama fermentasi tidak memperbaiki palatibilitas BBJ karena konsumsi menurun cukup<br />
drastis, bahkan baik rebus dan fermentasi masih belum menghilangkan senyawa toksik dalam<br />
SSJ sehingga menyebabkan 40% tingkat kematian. Secara ekonomis, harga ransum yang<br />
mengandung SB] lebih murah sebesar 5-20% tergantung dari harga BBJ danbiaya pengolahan.<br />
SBJ dapat mensubstitusi bungkil kedelai bila dikombinasikan dengan sedikit urea sedangkan<br />
tanpa urea, BBJ hanya dapat menggantikan penggunaan polar gandum.<br />
esimpulan kandungan phorbolester dalam bungkil biji jarak dapat berkurang sebanyak 32<br />
38% setelah direbus atau difermentasi dengan A.oryzae. Pemberian pakan yang mengandung<br />
VI