22.11.2014 Views

Majalah Warta Anggaran Edisi 24 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Majalah Warta Anggaran Edisi 24 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Majalah Warta Anggaran Edisi 24 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

LAPORAN UTAMA<br />

akta lain, penggunaan moda<br />

transportasi angkutan barang di<br />

FIndonesia saat ini tidak seimbang.<br />

Pergerakan angkutan barang 90%<br />

didominasi oleh moda transportasi darat<br />

melalui jalan. Apabila dikaitkan dengan<br />

kondisi jalan yang ada, sebagian<br />

diantaranya membawa muatan melebihi<br />

kapasitas yang ditentukan. Implikasinya,<br />

Kerusakan jalan semakin cepat dan parah.<br />

Bukannya Pemerintah tinggal diam<br />

melihat kondisi ini. Pemerintah telah<br />

m e n g a n g g a r k a n b i a y a u n t u k<br />

pembangunan dan perawatan jalan setiap<br />

tahun yang relatif besar. Namun<br />

demikian, kebutuhan dana yang ideal<br />

belum terpenuhi, untuk menjaga seluruh<br />

aset jalan dalam kondisi mantap.<br />

P e r l u a d a t e r o b o s a n b a r u ,<br />

mendayagunakan dana perawatan jalan<br />

yang ada, dengan hasil yang memuaskan.<br />

Nah, Pemerintah menawarkan cara baru<br />

pelaksanaan kegiatan perawatan jalan<br />

melalui penerapan performance-based<br />

contract (PBC).<br />

Konsep Dasar PBC<br />

Penerapan PBC untuk pekerjaan<br />

perawatan jalan, telah menggeser kriteria<br />

penilaian kinerja pemeliharaan jalan.<br />

Semula fokus kepada input dan output,<br />

menjadi fokus terhadap kenyamanan<br />

pengguna jalan (customer oriented<br />

outcomes). Dasar penilaian kinerja<br />

kontraktor tidak terletak pada jumlah<br />

ouput yang dikerjakan. Pencapaian level of<br />

services yang diberikan oleh kontraktor<br />

adalah dasar penilaian kinerjanya.<br />

Tandanya berupa indikator kinerja<br />

minimal yang ditetapkan dalam kontrak.<br />

Definis PBC menurut Bank Dunia ialah<br />

kontrak yang mendasarkan pembayaran<br />

untuk biaya manjemen dan pemeliharaan<br />

jalan secara langsung dihubungkan<br />

dengan kinerja kontraktor dalam<br />

memenuhi indikator kinerja minimum<br />

yang ditetapkan. Secara bebas, PBC dapat<br />

diterjemahkan pula sebagai produk akhir<br />

yang pencapaiannya sepenuhnya<br />

ditentukan oleh kontraktor dan<br />

pembayaran kontrak ditentukan oleh<br />

seberapa baik kontraktor berhasil<br />

memenuhi standar kinerja minimal yang<br />

Penyelenggara<br />

Jalan<br />

(Pemerintah)<br />

Pengguna Jalan<br />

Kontraktor<br />

Tabel 1 : Keuntungan dan Kerugian Penerapan PBC<br />

Keuntungan<br />

a. potensi penghematan biaya nilai manfaat<br />

yang lebih besar (economies of scale) apabila<br />

diterapkan pada pekerjaan yang bersifat<br />

"integrated full service" dengan jangka waktu<br />

kontrak yang relatif panjang. Manfaat :<br />

penghematan biaya yang signifikan;<br />

peningkatan kualitas jalan; jaminan kontrak<br />

pengelolaan; dan pemeliharaan asset jalan.<br />

b. mengurangi frekuensi klaim dan<br />

amandemen kontrak akibat perubahan<br />

kuantitas pekerjaan<br />

c. fokus pelanggan karena imbalan<br />

pembayaran kepada kontraktor didasarkan<br />

pada indikator kinerja yang diinginkan oleh<br />

pemilik sekaligus oleh pengguna jalan<br />

d. mengurangi beban kerja penyelenggara<br />

jalan, karena sebagian pekerjaan sudah<br />

diambil alih oleh kontraktor;<br />

e. adanya kepastian kebutuhan pembiayaan<br />

dan pendanaan pemeliharaan jalan dalam<br />

jangka panjang;<br />

f. peningkatan transparasi dan akuntabilitas<br />

dalam pengelolaan jalan;<br />

g. meningkatkan kontrol terhadap penegakan<br />

standar kualitas<br />

h. menghemat biaya rehabilitasi jalan;<br />

i. mengurangi risiko bagi pemilik proyek<br />

karena sebagian besar risiko telah digeser<br />

kepada pihak kontraktor.<br />

a. tersedianya sarana jalan dalam kondisi yang<br />

baik dalam jangka panjang;<br />

b. mengurangi biaya yang harus ditanggung<br />

pengguna jalan (waktu tempuh yang lebih<br />

baik dan menurunnya biaya kerusakan<br />

kendaraan).<br />

a. dapat mengembangkan kemampuan inovasi<br />

penyedia jasa dan kemampuan pengguna<br />

jasa dalam pengelolaan kontrak terintegrasi;<br />

b. jaminan terhadap kontrak dalam jangka<br />

panjang;<br />

c. menyediakan potensi peningkatan<br />

keuntungan; dan<br />

d. membuka peluang terhadap pertumbuhan<br />

perusahaan.<br />

Kerugian<br />

a. waktu pengadaan tender bisa menjadi lebih<br />

lama, apalagi bila terjadi dispute/sanggahan<br />

pada waktu proses pengadaan. Lamanya<br />

waktu yang dibutuhkan mengingat banyak<br />

kriteria yang harus dinilai, disamping itu<br />

perlu terlebih dahulu dilakukan inventarisasi<br />

bersama aset dan kondisi eksisting jalan,<br />

sebagai dasar perhitungan biaya kontrak;<br />

b. rasa kehilangan kewenangan kendali bagi<br />

penyelenggara jalan/pengguna jasa;<br />

c. ketidakpastian dalam jangka waktu lama,<br />

karena kendali penyelenggaraan jalan<br />

berada di tangan penyedia jasa;<br />

d. dapat berakibat menutup peluang bagi<br />

penyedia jasa usaha kecil, karena hanya<br />

perusahaan-perusahaan besar yang<br />

umumnya sanggup melaksanakan kontrak<br />

jangka panjang dengan magnitude biaya<br />

yang relatif besar;<br />

e. kemungkinan kehilangan informasi, jika<br />

kontraktor tidak secara detail melaporkan<br />

kondisi dan penanganan aset jalan.<br />

WARTA ANGGARAN | <strong>Edisi</strong> <strong>24</strong> Tahun 2012<br />

7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!