Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
-. <br />
... <br />
ata-rata 6,72 t/ha, Jagung 7,2-5,5 t/ha dan kedelai 2,10 t/ha (Rauf et al., 2009). Hal<br />
ini menunjukkan bahwa potensi untuk meningkatkan produktivitas pangan tersebut<br />
masih sangat memungkinkan.<br />
Luas lahan rawa di Indonesia yang tersebar pada empat pulau besar, Sumatera,<br />
Kalimantan dan Papua, mencapai 33,4 juta ha, yang terdiri dari lahan rawa pasang<br />
surut 20,1 juta ha dan lahan non pasang surut atau lebak 13,3 juta ha (Widjaja Ashi el<br />
ai, 1998). Lahan rawa merupakan salah satu sumberdaya lahan yang berpotensi untuk<br />
di kembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan kini dan masa depan<br />
ususnya padi. Namun menurut Alihamsyah et ai, (2003) pengembangan lahan rawa<br />
ya ng besar ini dihadapkan pada berbagai masalah fisiko-kimia lahan, dinamika kondisi<br />
tanah dan air dan beragamnya kesuburan alami tanah. Olehnya itu untuk keberhasilan<br />
an keberlanjutan pengembangan pertanian di lahan rawa memerlukan dukungan<br />
:.eknologi maju tepat guna serta rekayasa sosial ekonomi dan kelembangaan agribisnis.<br />
Merauke salah satu daerah di Papua yang memiliki lahan rawa yang luas. Luas<br />
rawa sekitar 850 ha tersebar pada tiga distrik (Distan Merauke 2007). Lahan<br />
e ·,a. di Merauke tergolong lahan rawa pasang surut yang mendapat pengaruh salinitas<br />
-; ~an adanya intrusi air laut. Pemanfaatan lahan pasang surut mulai dibuka pada<br />
2006 untuk tanaman pangan khususnya padi dan palawija. Namun demikian<br />
anfaatan lahan pasang surut tersebut masih menghadapi berbagai kendala,<br />
-- ungga masin belum mencapai hasil yang optimal. Kendala tersebut diantaranya<br />
~:~ I ah tingkat kesuburan tanah rendah dengan keragaman yang tinggi kemasaman<br />
~-a<br />
yang tinggi, potensi racun hara (besi dan Alminium), kondisi air tanah, laju<br />
_~ edasi kualitas lahan yang sangat cepat terutama jika terjadi salah kelola<br />
• lmihardja et aI., 1999).<br />
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang<br />
IT' miliki keunggulan pada kondisi lingkungan yang luas adalah dengan melakukan uji<br />
ultilokasi. Uji multilokasi umumnya digunakan untuk mengevaluasi tanaman pada<br />
suatu hamparan yang· luas yang merupakan target untuk lingkungan pertumbuhan<br />
tanaman (Berger et aI., 2007). Tanaman yang memperlihatkan stabilitas tinggi terhadap<br />
li ngkungan yang luas adalah merupakan suatu strategi bagi pemulia untuk<br />
mengembangkan varietas yang memiliki inteaksi genotipe-lingkungan rendah (Tai,<br />
8