19.01.2015 Views

SEBUAH PERBANDINGAN ANTARA LKM dengan LPMK ... - P2KP

SEBUAH PERBANDINGAN ANTARA LKM dengan LPMK ... - P2KP

SEBUAH PERBANDINGAN ANTARA LKM dengan LPMK ... - P2KP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KEDUDUKAN DAN TATA KELEMBAGAAN TINGKAT DESA;<br />

<strong>SEBUAH</strong> <strong>PERBANDINGAN</strong> <strong>ANTARA</strong> <strong>LKM</strong> <strong>dengan</strong> <strong>LPMK</strong>/LPMD/BPD<br />

Aspek <strong>LKM</strong> <strong>LPMK</strong>/LPMD/BPD<br />

Definisi • Himpunan masyarakat warga yang diprakarsai dan dikelola secara<br />

mandiri oleh warga, sebagai wadah masyarakat untuk bersinergi,<br />

memecahkan persoalan, bersifat independen, otonom terhadap institusi<br />

pemerintah, politik,militer, keluarga, agama dan usaha.<br />

Dasar<br />

Pembentukan/Hukum<br />

• Pembentukan <strong>LKM</strong> berdasarkan Kebijakan Pemerintah tentang PNPM<br />

MP<br />

• Kepmenkokesra No. 25/KEP/Menko/Kesra/VII/2007 tentang Tim<br />

Pengendali PNPM Mandiri<br />

• Lembaga Pemberdayaan masyarakat tingkat kelurahan sebagai<br />

wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra<br />

pemerintah kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi<br />

kebutuhan demokrasi masyarakat di bidang pembangunan.<br />

• Permendagri No 5 tahun 2007<br />

• Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa ditetapkan dalam<br />

Peraturan Desa <strong>dengan</strong> berpedoman pada Peraturan Daerah<br />

Kabupaten/Kota<br />

Tugas • Merumuskan dan menetapkan kebijakan terkait peningkatan<br />

kesejahteraan, termasuk penggunaan dana BLM program<br />

pemberdayaan masyarakat dan Nangkis.<br />

• Mengorganisasi masyarakat merumuskan visi, misi, rencana strategis<br />

dan rencana Pronangkis.<br />

• Memonitor, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan keputusan<br />

yang diambil <strong>LKM</strong>.<br />

• Mendorong proses pembangunan partisipatif.<br />

• Memverifikasi penilaian yang dilakukan oleh UP-UP.<br />

• Memonitor, mengawasi dan memberikan masukan untuk berbagai<br />

kebijakan maupun program Pemerintah lokal terkait kepentingan warga<br />

miskin maupun pembangunan di kelurahannya.<br />

• Menjamin dan mendorong peran serta masyarakat.<br />

• Membangun transparansi baik kepada pihak dalam maupun pihak luar.<br />

• Membangun akuntabilitas melalui audit independen dan menyebarkan<br />

hasilnya.<br />

• Melaksanakan RAT<br />

• Membuka akses dan kesempatan kepada masyarakat untuk melakuka<br />

kontrol terhadap kebijakan <strong>LKM</strong>.<br />

• Memfasilitasi PJM Pronangkis dan mengkomunikasikan,<br />

mengkoordinasikan, dan mengintegrasikan <strong>dengan</strong> program serta<br />

kebijakan kelurahan, kecamatan dan kota.<br />

• Menghidupkan serta menumbuh kembangkan nilai-nilai kemanusiaan.<br />

• Merencanakan dan menetapkan kebijakan terkait penciptaan lapangan<br />

kerja baru, pengembangan ekonomu rakyat, peningkatan kualitas<br />

lingkungan serta pemukiman terkait warga miskin.<br />

• Memfasilitasi pengembangan jejaring kerjasama <strong>dengan</strong> berbagai<br />

pihak.<br />

Fungsi • Roda penggerak untuk menggali dan melembagakan nilai-nilai luhur<br />

kemanusiaan.<br />

• Penggalang solidaritas dan kesatuam sosial.<br />

• Membudayakan sikap keberpihakan pada masyarakat miskin. (pro<br />

poor)<br />

• Lembaga kepercayaan masyarakat .<br />

• Pusat pembelajaran masyarakat melalui pengembangan KBK.<br />

• Pengorganisir potensi masyarakat.<br />

• Memfasilitasi kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan.<br />

• Menyusun garis besar kebijakan-kebijakan program pembangunan<br />

• Memberikan usul dan saran kepada lurah dalam kegiatan<br />

pemberdayaan dan kemasyarakatan.<br />

• Mengupayakan peningkatan kerjasama <strong>dengan</strong> lembaga lain dalam<br />

upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.<br />

-----versi Perda Kota Surakarta. No 7 tahun 2002---<br />

• Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan<br />

masyarakat kelurahan.<br />

• Pengkoordinasian perencanaan pembangunan.<br />

• Pengkoordinasian perencanaan lembaga kemasyarakatan.<br />

• Perencanaan kegiatan pembangunan secara partisipatif dan<br />

terpadu.<br />

• Penggalian dan pemanfaatan sumberdaya kelembagaan unutk


Aspek <strong>LKM</strong> <strong>LPMK</strong>/LPMD/BPD<br />

• Motor penggerak dan agen perubahan masyarakat pro poor. pembangunan di kelurahan.<br />

---versi Permendagri No 5 Tahun 2007----<br />

• penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam<br />

pembangunan;<br />

• penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan<br />

masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan<br />

Republik Indonesia;<br />

• peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada<br />

masyarakat;<br />

• penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan<br />

hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;<br />

• penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta<br />

swadaya gotong<br />

• royong masyarakat; dan<br />

• penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya<br />

alam serta keserasian lingkungan hidup.<br />

Kewenangan • • Menegakkan nilai-nilai demokrasi dalam menyelenggarakan<br />

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.<br />

• Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.<br />

• Menyusun rencana kerja dan mengadakan pembagian kerja<br />

pengurus.<br />

Tata Kelembagaan • Kemitraan, Konsultatif, koordinatif, Pelaporan • Kemitraan, Konsultatif, koordinatif<br />

Kedudukan • Tingkat Kelurahan • Tingkat Kelurahan<br />

Struktur Organisasi • Kolektif / kolegial • Diatur Perda<br />

Susunan Pengurus • Pimpinan Kolektif hanya ada Koordinator <strong>LKM</strong>. (9-13 orang hasil<br />

Pemilihan di tingkat kelurahan)<br />

• Dibantu oleh : (diluar anggota <strong>LKM</strong>)<br />

• Sekretariat <strong>LKM</strong><br />

• Unit Pengelola Lingkungan<br />

• Unit Pengelola Sosial<br />

• Unit Pengelola Keuangan<br />

• Badan Pengawas<br />

• Ketua, wakil ketua 1, wakil ketua 2, Sekretaris 1 – 2, Bendahara 1-<br />

2.<br />

• Seksi : Agama, PKK, Pendidikan Pemuda Olahraga, Pembangunan<br />

dan Lingkungan Hidup, Perekonomian dan Koperasi, Kesenian dan<br />

Budaya, Keamanan, Kesejahteraan , Kesehatan, serta Informasi<br />

dan Komunikasi.<br />

Syarat Menjadi<br />

Pengurus<br />

Berbasis nilai luhur manusia universal yang disepakati warga:<br />

• Jujur<br />

• Adil<br />

• Dapat Dipercaya<br />

• Ikhlas<br />

• Peduli<br />

• Amanah<br />

Pemilihan Anggota • Pemilihan calon utusan tingkat basis RT/RW melalui Pemilu, minimal<br />

30% warga dewasa terlibat dalam pemilu. Jumlah utusan terpilih untuk<br />

• Diatur oleh Perda :<br />

• Tokoh masyarakat yang merupakan perwakilan dari hasil pemilihat<br />

masyarakat setempat, dan selanjutnya diusulkan ditingkat<br />

kelurahan melalui RW.<br />

• Berusia sekurang-kurangnya 21 tahun atau sudah kawin.<br />

• Berpendidikan serendah-rendahnya SLTP.<br />

• Mempunyai keperdulian yang tinggi terhadap masyarakat dan<br />

lingkungannya.<br />

• Sanggup menyediakan waktu dalam melaksanakan tugas dan<br />

tanggungjawab sebagai pengurus <strong>LPMK</strong>.<br />

•<br />

• Pemilihan bakal calon anggota <strong>LPMK</strong> dilaksanakan melalui<br />

musyawarah RT dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 KK yang terdaftar


Aspek <strong>LKM</strong> <strong>LPMK</strong>/LPMD/BPD<br />

bakal calon di tingkat kelurahan sesuai ketentuan Tata Tertib Pemilu<br />

<strong>LKM</strong>.<br />

sebagai warga RT yang bersangkutan untuk memilih sebanyakbanyak<br />

2 (dua) bakal calon anggota <strong>LPMK</strong>.<br />

• Pemilihan di Tingkat Kelurahan, dimana setiiap calon utusan dari basis • Hasil Musyawarah RT, selanjutnya diajukan ketua RT kepada RW.<br />

saling memilih dan dipilih. 9-13 Suara terbanyak menjadi anggota <strong>LKM</strong>.<br />

Masyarakat yang berpartisipasi dalam pemilihan tingkat kelurahan 2%.<br />

• Pemilihan calon anggota <strong>LPMK</strong> ditingkat RW dilakukan oleh ketua<br />

RW untuk menetapkan sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang anggota<br />

<strong>LPMK</strong> mewakili RW tersebut, <strong>dengan</strong> ketentuan :<br />

‣ Melakukan musyarawah unutk mufakat <strong>dengan</strong> para calon<br />

terpilih dari RT.<br />

‣ Dalam hal musyawarah tidak tercapai, maka dilakukan<br />

pemungutan suara untuk mencari suara terbanyak.<br />

‣ Apabila pemungutan suara menghasilkan suara yang sama,<br />

maka dilakukan pemungutan ulang.<br />

‣ Apabila pemungutan ulang tetap menghasilkan angka sama,<br />

maka ketua RW diberikan kewenangan untuk menunjuk langsung<br />

calon anggota <strong>LPMK</strong>.<br />

Penetapan Pengurus Ditetapkan oleh rembug warga, dibuatkan Berita Acara, dan di catatkan ke • Kepengurusan di tetapkan <strong>dengan</strong> keputusan Bupati/ Walikota<br />

notaris (prasyarat legalitas lembaga non pemerintah)<br />

Peresmian<br />

Dikukuhkan warga perwakilan masyarakat. • Dilantik Walikota atau yang ditunjuk<br />

Kepengurusan<br />

Masa Bakti 2 tahun • 4 tahun, maksimal 2 periode<br />

Pertanggungjawaban • Rembug Warga Tahunan (RWT) kepada masyarakat<br />

• Kepada masyarakat melalui Rapat Paripurna<br />

• Audit Independen<br />

• Audit BPKP<br />

Pemberhentian<br />

Anggota<br />

• Laporan berkala kepada masyarakat melalui Papan Informasi<br />

• Mengundurkan diri<br />

• <strong>LKM</strong> dibubarkan<br />

• Meninggal Dunia<br />

• Masa bakti berakhir<br />

• Dihukum pidana<br />

• Tidak lagi bertempat tinggal diwilayah setempat.<br />

Rapat-rapat • Rapat Anggota Tahunan (RAT) = dilakukan setiap tahun untuk evaluasi<br />

dan penilaian terhadap kinerja UP-UP <strong>LKM</strong>, membahas perkembangan<br />

kegiatan tahun sebelumnya dan menetapkan rencana UP-UP dan<br />

Kegaiuatn <strong>LKM</strong>, serta memilih koordinator anggota <strong>LKM</strong> dan Pengelola<br />

UP-UP pada akhir masa jabatan.<br />

• Rapat Koordinasi Anggota = dilakukan minimal 1 bulan sekali, rapat<br />

seluruh anggota <strong>LKM</strong> dan UP-UP.<br />

• Rapat Prioritas Usulan Kegiatan, dilakukan untuk menetapkan prioritas<br />

perengkinan usulan kegiatan yang dinilai layak oleh UP untuk disetujui<br />

memperoleh dana Stimulan.<br />

• Rapat Keputusan Khusus = Rapat insidentil sesuai kebutuhan<br />

pengambilan keputusan.<br />

Sumber Dana • BLM dari PNPM<br />

• Bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah.<br />

• Swadaya Masyarakat<br />

• Bantuan dari Donor<br />

• Kerjsama <strong>dengan</strong> pihak ketiga baik swasta, LSM, Perguruan tinggi,<br />

perbankan, dll.<br />

• Kegiatan-kegiatan lain oleh UP-UP yang sah.<br />

• Meninggal Dunia<br />

• Mengajukan berhenti atas permintaan sendiri.<br />

• Bertempat tinggal di wilayah kelurahan dimana dia dipilih<br />

• Melanggar sumpah/janji dan melakukan perbuatan tercela<br />

• Rapat Paripurna = rapat yang dihadiri oleh seluruh pengurus <strong>LPMK</strong>,<br />

ketua RW dan Ketua RT sebagai wakil masyarakat.<br />

• Rapat Pleno = rapat seluruh penguru <strong>LPMK</strong>, forum pengambilan<br />

keputusan tertinggi<br />

• Rapat Kerja = rapat pengurus <strong>LPMK</strong> dan seksi-seksi .<br />

• Rapat <strong>LPMK</strong> dilaksanakan minimal 3 bulan sekali.<br />

• Bantuan Pemerintah Kelurahan<br />

• Bantuan Pemerintah Kota<br />

• Bantuan Pemerintah Propinsi<br />

• Bantuan Pemerintah<br />

• Bantuan lainnya yang sah.


Aspek <strong>LKM</strong> <strong>LPMK</strong>/LPMD/BPD<br />

Transparansi dan • Penyebaran informasi tentang kegiatan <strong>LKM</strong><br />

• Monitoring dari Pemkot<br />

Akuntabilitas<br />

• Rapat-rapat<br />

• Audit <strong>LKM</strong> oleh Auditor Independen dan BPKP<br />

• Monitoring, supervisi, dan evaluasi setiap kegiatan oleh kelompok<br />

peduli.<br />

• Kotak-kotak pengaduan<br />

Pembubaran • Dilakukan <strong>dengan</strong> kepurusan yang melibatkan seluruh masyarakat<br />

melalui RWT.<br />

•<br />

Pembinaan • Hubungan Fasilitasi oleh PJOK/Kecamatan (Selama Program) • ---versi Kepmendagri No. 5 tahun 2007 ---<br />

Mulai Pusat s/d kecamatan.<br />

Oleh Tingkat Kota<br />

a. memberikan pedoman teknis pelaksanaan dan pengembangan<br />

Lembaga Kemasyarakatan;<br />

b. memberikan pedornan penyusunan perencanaan pembangunan<br />

partisipatif;<br />

c. menetapkan bantuan pembiayaan alokasi dana untuk pembinaan<br />

dan pengembangan Lembaga Kemasyarakatan;<br />

d. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan serta<br />

pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan;<br />

e. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Lembaga<br />

Kemasyarakatan;<br />

dan<br />

f. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Lembaga<br />

Kemasyarakatan;<br />

g. memberikan penghargaan alas prestasi yang dilaksanakan Lembaga<br />

Kemasyarakatan<br />

Program / Kegiatan • Berdasar PJM Pronangkis yang disusun secara partisipatif • Berdasar PJM Kel/des hasil Musrenbang yang disusun sesuai<br />

mekanisme perencanaan pembangunan daerah (perda) dan<br />

disusun secara partisipatif<br />

Peran dalam<br />

Musrenbang<br />

• Input program nangkis • Fasilitasi Pembentukan panitia Musrenbangkel,<br />

• Panitia Pengarah Musrenbangkel<br />

• Peserta.<br />

• Tim Penyempurna rumusan kegiatan<br />

• Tim monev kegiatan pembangunan kelurahan.<br />

Sumber: Tim Korkot Surakarta, KMW XIV Jateng, PNPM Mandiri Perkotaan, 2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!