06.02.2015 Views

Download - Ditjen Cipta Karya

Download - Ditjen Cipta Karya

Download - Ditjen Cipta Karya

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

LIPUTANKHUSUS<br />

kemudahan kepemilikan perumahannya (10)<br />

pem bangunan fasos dan fasum yang sesuai<br />

dengan kebutuhan masyarakat secara bertahap<br />

(11) Pemeliharaan fasos dan fasum oleh<br />

pemda dengan melibatkan masyarakat agar<br />

kondisinya dapat terpelihara dengan baik.<br />

Sedangkan skenario kedua merekomendasikan<br />

hal-hal berikut: (1) pembuatan informasi<br />

terpadu untuk promosi berkala hasilhasil<br />

sektor unggulan daerah, (2) penguatan<br />

kerjasama antara pemda, pengusaha/in ves -<br />

tor, masyarakat dan lembaga-lembaga pendidikan<br />

dalam peningkatan keterampilan<br />

masyarakat (3) pembangunan terminal-terminal<br />

berbasis sektor unggulan daerah sebagai<br />

showroom yang dapat diakses secara<br />

mudah (4) pembangunan infrastruktur kawasan<br />

dan permukiman (5) pemeliharaan<br />

fasum dan fasos oleh pemda dengan melibatkan<br />

masyarakat agar fasos dan fasum<br />

dapat terpelihara dengan baik.<br />

Pengembangan Pembiayaan<br />

Skenario ini dibangun berdasarkan keadaan<br />

dari faktor kunci dengan kondisi yaitu; kurang<br />

nya alokasi dana khusus untuk pe ngembangan<br />

dan pengelolaan kawasan per mukiman<br />

per batasan; ter batasnya dana untuk<br />

pengembangan dan pengelolaan in fra struktur<br />

kawasan dan permukiman; pe man faatan<br />

dan pengelolaan dana pem bangu nan belum<br />

optimal.<br />

Untuk mendukung kebijakan pengembangan<br />

pembiayaan direkomen dasikan se perti<br />

hal-hal berikut: (1) kemudahan pem biayaan<br />

usaha oleh lembaga-lembaga ke uang an (2)<br />

me nerapkan subsidi silang pada kegiatan<br />

usaha bersama masyarakat (3) kemudahan<br />

kepemilikan rumah beker jasama dengan<br />

lem baga keuangan dengan biaya terjangkau<br />

(4) pembuatan ke bi jak an penganggaran<br />

da na khu sus untuk pembangunan wilayah<br />

perbatasan jangka pendek, jangka menengah<br />

dan jangka panjang yang dievaluasi penggunaannya<br />

setiap tahun.<br />

Sedangkan dalam skenario kedua direko<br />

men dasikan seperti hal-hal berikut: (1)<br />

kemudahan pembiayaan usaha oleh lembaga-lembaga<br />

keuangan (2) evaluasi peng<br />

ang garan dana alokasi khusus untuk<br />

pem bangunan permukiman di wilayah perbatasan<br />

baik untuk jangka pendek, jangka<br />

menengah, dan jangka panjang.<br />

Pengembangan Kelembagaan<br />

Skenario ini dibangun berdasarkan keadaan<br />

dari faktor kunci dengan kondisi yaitu; terbatasnya<br />

pelayanan publik (16); penegakan<br />

hukum dan peraturan masih lemah (20); dan<br />

rendahnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat<br />

(5).<br />

Untuk mendukung kebijakan pengembang<br />

an kelembagaan direkomen dasikan<br />

se per ti hal-hal be r ikut: (1) pe nguatan dan<br />

pembentukan lembaga, serta kelompokke<br />

lompok usaha bersama (2) pengawasan<br />

dan penegakan hukum (3) Pelatihan dan<br />

penyuluhan sumber daya masyarakat oleh<br />

pemda bekerjasama dengan lembaga-lembaga<br />

pendidikan untuk kebutuhan tenaga<br />

kerja (4) pembuatan plasma-plasma kegiatan<br />

usaha dibina oleh pemda, dan pengusaha/<br />

investor (5) kemudahan birokrasi pembuatan<br />

sertifikasi legalitas lahan.<br />

Sementara skenario kedua direkomendasikan<br />

seperti hal-hal berikut: (1) pengawasan<br />

dan penegakan hukum (2) pelatihan dan<br />

penyuluhan sumber daya masyarakat oleh<br />

pemda bekerjasama dengan lembaga-lembaga<br />

diklat untuk kebutuhan tenaga kerja.<br />

Beberapa saran ingin peneliti uraikan<br />

dalam rangka mempertahankan keberlanjut<br />

an pengembangan kawasan permu -<br />

kim an di wilayah perbatasan negara an tara<br />

lain: pertama, pengembangan dan penataan<br />

kawasan permukiman perlu dibuat<br />

pe do man yang mencakup kriteria lokasi<br />

dan rencana program sektoral sebagai alat<br />

pembinaan penataan dan pengembangan<br />

kepada pemerintah daerah dan pelaku<br />

pembangunan lainnya.<br />

Kedua, perlu menyiapkan kajian-kajian<br />

awal dan pra studi kelayakan sebagai acuan<br />

investasi dalam pembangun permukiman,<br />

infrastruktur, prasarana dan sarana lingkungan<br />

yang sifatnya jangka menengah dan<br />

pan jang untuk mendorong percepatan<br />

pem bangunan di wilayah perbatasan Kabupaten<br />

Nunukan sebagai Kawasan Stra te gis<br />

Nasional (KSN). Ketiga, melakukan pembinaan<br />

teknis penyelenggaraan pem ba ngunan<br />

permukiman perbatasan, seperti sosialisasi<br />

dan penyuluhan berbasis informasi program<br />

strategis pada momen hari-hari besar nasional.<br />

*) Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pe ngelolaan<br />

Sumberdaya Alam dan Lingkungan IPB.<br />

**) Staf Pengajar Program studi PSL, Guru Besar<br />

IPB, Ketua Komisi Pembimbing.<br />

***) Staf Pengajar Program Studi PSL, Guru Besar<br />

IPB, Anggota Komisi Pembimbing.<br />

****) Staf Pengajar Program studi PSL, Dosen IPB,<br />

Anggota Komisi Pembimbing.<br />

12 Buletin <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> - 05/Tahun VIII/2010

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!