26.04.2015 Views

PDF - Digilib

PDF - Digilib

PDF - Digilib

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

• CERMIN •<br />

PEMBANGUNAN AMPL<br />

DI KABUPATEN BOALEMO<br />

Menduduki sebuah jabatan bukanlah satu kebanggaan.<br />

Selain amanat, seorang pejabat atau pemimpin mempunyai<br />

tanggung jawab bersar terhadap masyarakatnya.<br />

Tanggung jawab memimpin masyarakat dan membawa<br />

kesejahteraan yang sesungguhnya.<br />

Tidaklah mudah mendapatkan pemimpin yang demikian di<br />

era ini. Kepentingan pribadi dan golongan kerap masih diutamakan<br />

pemimpin kita dibanding kepentingan seluruh<br />

masyarakat.<br />

Kepentingan masyarakat yang menyangkut hajat hidup sangatlah<br />

kompleks. Faktor ekonomi penyebab kemiskinan menjadi<br />

masalah utama. Ini berpengaruh pada tingkat kesehatan<br />

yang memprihatinkan. Sangat perlu pendekatan dan kebijakan<br />

dari para pengambil keputusan.<br />

Gencarnya otonomi daerah dan merebaknya pemekaran<br />

wilayah, melahirkan raja-raja kecil yang dianggap sebagian<br />

kalangan justru menghambat pembangunan. Disisi lain, anggapan<br />

ini akan terpatahkan bila memang para pemimpin itu<br />

membuktikan bahwa dirinya peduli terhadap masyarakat kecil.<br />

Salah satu daerah di Provinsi Gorontalo, yaitu Kabupaten<br />

Boalemo, masyarakatnya patut bersyukur karena memiliki<br />

pemimpin yang dekat dengan mereka. "Salah satu kebiasaan kami<br />

setiap akhir bulan adalah tidur di salah satu rumah penduduk termiskin<br />

di desanya," kata Bupati Boalemo, IR Iwan Bokings, MM saat<br />

disambangi Percik di kantornya beberapa waktu lalu.<br />

Saat kegiatan bulanan di desa, bupati beserta jajarannya<br />

mengajari masyarakat hidup bersih. Praktis fasilitas seperti<br />

MCK pun diperbaiki dan dibangun sebelum kedatangan para<br />

pemimpin tingkat kabupaten. "Sejak awal memerintah, kebiasaan<br />

tidur di desa terus berlanjut," ujar Bupati yang sudah<br />

menjabat dua kali ini.<br />

Bupati Boalemo, Iwan Bokings, bersama jajarannya saat<br />

mengunjungi warga miskin. Foto: Humas Pemkab Boalemo.<br />

Bantuan untuk sanitasi<br />

Kenyataan, pola hidup bersih masih belum diterapkan<br />

kebanyakan masyarakat Boalemo. Dari pantauan Percik di beberapa<br />

sudut kota Boalemo, masih banyak masyarakat yang memanfaatkan<br />

sungai dengan air yang kurang bersih untuk kegiatan MCK.<br />

Boalemo, kabupaten yang baru berdiri 12 Oktober 1999 ini<br />

terus menata diri, membangun bermacam fasilitas yang<br />

berhubungan dengan air minum dan penyehatan lingkungan<br />

(AMPL) untuk kepentingan masyarakat.<br />

Keseriusan para pemimpin Boalemo dalam menyejahterakan<br />

masyarakat inilah yang memudahkan mereka mendapat<br />

berbagai bantuan untuk pembangunan AMPL. Menurut data<br />

dari Bappeda Boalemo, tahun anggaran 2006/2007 terdapat 14<br />

desa yang mendapat bantuan untuk pembangunan sanitasi<br />

masyarakat. "Setiap desa medapat bantuan sebesar Rp 22 juta,"<br />

kata Kasubdit Fispra Bappeda Boalemo, Ir Subandrio Umar.<br />

Bantuan berupa dana bergulir ini berasal dari asing yaitu<br />

dari SIDA (Swedish International Development Agency). Untuk<br />

tahun anggaran 2007/2008 meningkat menjadi 20 desa dengan<br />

jumlah rupiah yang sama dengan tahun anggaran sebelumnya<br />

untuk setiap desa.<br />

Akses air bersih<br />

Untuk kebutuhan air bersih, sebagian besar masyarakat<br />

mengaksesnya dari mata air yang dikelola secara mandiri. Cuma<br />

sekitar 10 persen masyarakat yang mengakses air bersih dari<br />

PDAM. Itu saja hanya di tiga kecamatan kota.<br />

"Memang tidak banyak masyarakat yang mendapatkan air<br />

bersih dari PDAM. Sebagian besar dari mata air yang dikelola<br />

sendiri oleh masyarakat. Ini salah satu kebijakan untuk<br />

menghindari profit," tutur Subandrio.<br />

Ada 34 titik mata air yang mengairi masyarakat di tujuh<br />

kecamatan yang terdapat di Kabupaten Boalemo. Masyarakat<br />

desa di mana mata air mengalir, membentuk Badan Pelaksana<br />

Air Minum (BPAM) sebagai badan pengelolanya yang mengelola<br />

air bersih dengan mengadopsi sistem PDAM. Setiap titik mata<br />

air untuk memenuhi kebutuhan beberapa desa.<br />

Sebagai dana pemeliharaan, disamping iuran anggota<br />

masyarakat yang mengakses, juga terdapat bantuan asing dan<br />

pemerintah daerah. Diharapkan bantuan ini bisa untuk membangun<br />

sarana dan menjamin keberlanjutan pemeliharaan<br />

kebutuhan air bersih di Kabupaten Boalemo. • Bowo Leksono<br />

32 Percik<br />

Oktober 2007

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!