PDF - Digilib
PDF - Digilib
PDF - Digilib
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
• SEPUTAR WASPOLA •<br />
40 Institusi Sepakat Membangun<br />
Jejaring AMPL Indonesia<br />
Pembentukan Jejaring Air Minum<br />
dan Penyehatan Lingkungan<br />
(AMPL) berangkat dari keprihatinan<br />
beberapa pihak yang menyadari<br />
isu AMPL selama ini masih menjadi arus<br />
pinggiran sehingga belum menjadi perhatian<br />
dan komitmen para pengambil<br />
keputusan.<br />
Dari hasil study review pembiayaan<br />
AMPL 2003-2005, anggaran pembangunan<br />
AMPL hanya 0,01 persen sampai<br />
dengan 1,37 persen dari belanja APBD.<br />
Maka tidak mengherankan sampai saat<br />
ini lebih dari 100 juta penduduk<br />
Indonesia yang tersebar di 30 ribu desa<br />
tidak memiliki akses air minum.<br />
Cakupan layanan air minum baru<br />
mencapai sekitar 58 persen dan masih<br />
banyak masyarakat miskin yang belum<br />
terlayani. Cakupan sanitasi baru sekitar<br />
69.34 persen, angka tersebut lebih<br />
banyak diperkotaan, selebihnya di perdesaan<br />
belum terlayani (data Susenas,<br />
2006).<br />
Rendahnya kinerja disektor AMPL<br />
dan banyaknya permasalahan yang muncul,<br />
antara lain disebabkan sampai saat<br />
ini isu AMPL belum menjadi arus utama<br />
kebijakan pembangunan sehingga belum<br />
menjadi perhatian dan komitmen dari<br />
para pengambil keputusan ditingkat<br />
pemerintah nasional maupun daerah.<br />
Disisi lain kebijakan pemerintah<br />
dalam penanganan disektor ini masih<br />
belum terpadu. Banyak program sering<br />
tumpang tindih, para pemangku<br />
kepentingan yang peduli terhadap AMPL<br />
masih berjalan sendiri-sendiri, sementara<br />
ditingkat masyarakat kesadaran terhadap<br />
perilaku hidup bersih dan sehat<br />
masih rendah.<br />
Dibutuhkan koordinasi dan integrasi<br />
yang lebih strategis dari berbagai<br />
pemangku kepentingan untuk saling<br />
berkoordinasi dan membangun kekuatan<br />
Suasana buka puasa bersama seusai pertemuan jejaring AMPL Indonesia.<br />
Foto: Bowo Leksono<br />
bersama yang lebih besar. Untuk itu<br />
dibutuhkan suatu jaringan yang dapat<br />
mengomunikasikan kebutuhan dan<br />
kepentingan dari berbagai pihak sehingga<br />
setiap pihak mampu mempunyai<br />
wadah berkontribusi dan saling bersinergi,<br />
mempercepat pencapaian tujuan<br />
bersama dalam pembangunan AMPL.<br />
Untuk itu pada 8 Oktober 2007, 40 lembaga<br />
yang terdiri dari pemerintah, lembaga<br />
international, LSM, proyek terkait, perguruan<br />
tinggi, PDAM, badan regulator dan asosiasi<br />
profesi menyatakan kesepakatan bersama<br />
membentuk Jejaring AMPL yang terbuka<br />
dan independen.<br />
Ke depan Jejaring ini berperan sebagai<br />
mediator dalam mensinergikan<br />
potensi berbagai pemangku kepentingan,<br />
penyebar informasi, teknologi, metodologi<br />
dan praktik-praktik terbaik AMPL,<br />
baik nasional maupun internasional.<br />
Untuk mengemban fungsi tersebut<br />
maka program kegiatan yang menjadi<br />
fokus Jejaring adalah membangun pusat<br />
sumber informasi, sharing kapasitas<br />
antaranggota Jejaring dan pihak di luar<br />
yang terkait, mengembangkan kemitraan<br />
dan kerjasama berbagai pihak untuk<br />
membangun dukungan, mengembangkan<br />
kebijakan, pola pendanaan,<br />
strategi kampanye dan kajian solusi<br />
dibidang AMPL.<br />
Adapun tim pengarah yang terbentuk<br />
terdiri dari sembilan lembaga yang<br />
mewakili berbagai pihak yaitu pemerintah,<br />
LSM, donor, perguruan tinggi,<br />
perusahaan, manajemen tim proyek/program<br />
dibidang AMPL sebagai berikut<br />
Pokja AMPL, Air Kita-Europromocap<br />
IWAT, Plan International, JAS/GTZ,<br />
Universitas Trisakti, PDAM Kota Bogor,<br />
IHE, ISSDP dan WASPOLA. • WH<br />
40 Percik<br />
Percik<br />
Oktober 2007 Oktober 2007 33