PDF - DigiLib | AMPL
PDF - DigiLib | AMPL
PDF - DigiLib | AMPL
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
W AWANCARA<br />
Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi, Ditjen PPMPL, Departemen Kesehatan<br />
DR. R. Hening Darpito, SKM, Dipl. SE.<br />
''Surveilance Kita Jalan''<br />
Apa yang dilakukan Depkes<br />
dalam masa tanggap darurat di<br />
Aceh?<br />
Menurunkan resiko terjadinya KLB<br />
penyakit menular, dengan menyediakan<br />
air minum dan perbaikan kualitas air.<br />
Pertama kali kita melakukan penilaian<br />
cepat. Kemudian penyediaan air minum<br />
dan pemberian desinfektan. Juga promosi<br />
dan penyuluhan hygienesanitasi,<br />
serta pemeriksaan dan pengawasan kualitas<br />
air. Monitoring kualitas air dilakukan<br />
oleh Dinas Kesehatan, Depkes,<br />
bersama dengan CARE. Di sana permasalahannya<br />
itu adalah adanya nitrat,<br />
meski masih di bawah baku mutu. Ratarata<br />
14-15, sedangkan baku mutunya 50.<br />
Kemudian nitrit, di bawah baku mutu.<br />
Angkanya 0,03-0.04 dengan baku mutu 3<br />
mg/liter. Yang agak mengherankan<br />
adalah amonia. Angkanya tertinggi. Amonia<br />
itu sebenarnya merupakan hasil proses<br />
metabolisme dari cemaran pertanian<br />
dan industri. Di air tanah itu biasanya 0.2<br />
mg/liter. Bisa mencapai 3 mg/lt pada air<br />
tanah anaerob. Di sana, di daerah yang<br />
kena bencana angkanya sampai 4 mg/lt.<br />
Sedangkan di daerah yang tidak terkena<br />
bencana 1,2 mg/lt. Memang belum ada<br />
efek toksikologinya. Hanya, untuk daerah<br />
bencana angkanya melebihi nilai ambang<br />
batas 1,5 mg/ltr.<br />
Dari mana amonia itu?<br />
Ini bisa dari laut. Di bawah air laut itu<br />
kan banyak anaerobiknya.<br />
Apakah ini akan hilang dengan<br />
sendirinya atau seperti apa?<br />
Kalau hilang kayaknya tidak, karena<br />
daerah yang tidak tercemar pun kandungan<br />
amonia juga ada, tapi masih di bawah<br />
nilai ambang batas. Untuk kesehatan<br />
sebenarnya tidak masalah. Hanya masyarakat<br />
sendiri yang mempermasalahkan<br />
Bagaimana amonia itu bisa diatasi?<br />
14 Percik<br />
Mei 2005<br />
Kalau amonia itu bisa dihilangkan<br />
dengan nitrifikasi.<br />
Apa lagi yang sudah<br />
dikerjakan?<br />
Dinas kesehatan sudah<br />
melakukan pelatihan kepada<br />
30 sanitarian untuk Banda<br />
Aceh dan Aceh Besar, dan<br />
melatih 75 kader di 15<br />
titik bentara. Sekarang<br />
mereka sedang<br />
melakukan penyuluhan<br />
kepada<br />
masyarakat.<br />
Mereka<br />
a k a n<br />
FOTO: MUJIYANTO<br />
mengajak masyarakat untuk membantu<br />
kebersihan. Penyuluhan dilakukan oleh<br />
kader dibantu sanitarian dari puskesmas<br />
dan dinkes. Sebentar lagi sedang dipersiapkan<br />
untuk memperluas kegiatan tersebut<br />
di 21 kabupaten. Ini masih ditujukan<br />
ke tempat pengungsi, yang akan melibatkan<br />
kira-kira setiap angkatan 10 sanitarian/kabupaten<br />
dan lebih dari 1.000<br />
kader.<br />
Pelajaran apa yang diambil dalam<br />
masa tanggap darurat ini khususnya<br />
terhadap hal-hal yang ditangani?<br />
Sumber air kan disapu semua, sehingga<br />
sumber air tercemar dalam waktu yang<br />
singkat. Kebutuhan air minum disediakan<br />
oleh LSM, kawan-kawan Kimpraswil,<br />
sedangkan kita menyediakan desinfektan,<br />
itu sangat membantu. Juga bantuan dari<br />
pihak asing. Tentu air yang ada harus<br />
dikuras lagi untuk mengembalikan kualitas<br />
seperti semula.<br />
Selama tanggap darurat tidak<br />
terdengar ada KLB, mengapa?<br />
Sistem surveilance kita jalan. Sekali<br />
diberitakan ada peristiwa diare, langsung<br />
ditangani dan dilokalisasi, disinfeksi<br />
sumber-sumber pencemaran, disinfeksi<br />
pada lingkungan itu. Awalnya kita sempat<br />
khawatir segala macam penyakit seperti<br />
kolera, malaria, diare akan muncul.<br />
Ternyata tidak.<br />
Apa saja kendala penanganan<br />
kesehatan pada masa tanggap darurat?<br />
Pada waktu awalnya tenaga sangat<br />
terbatas. Kawan-kawan dari daerah<br />
dalam dua minggu pertama belum optimal<br />
karena mereka masih trauma. Secara<br />
pelan-pelan sudah mulai berperan.<br />
Soal dana dalam masa tanggap