09.07.2015 Views

asasi 2011.pdf - Elsam

asasi 2011.pdf - Elsam

asasi 2011.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ANALISIS DOKUMENTASI HAK ASASI MANUSIAibunya. Sipurak Hook adalah sebutan bagikawasan Hutan Produksi (HP) yang diusulkanmenjadi bagian dari TNKS. Bila kita perhatikan baikbaikbentuk kawasan yang diusulkan tersebutmemang mirip mata kail yang dalam bahasaInggrisnya adalah “hook”.Tepatkah alasan ilmiah yang disampaikanoleh FFI dan BTNKS tersebut? Benarkah dikawasan tersebut masih terdapat Gajah Sumatera,Harimau Sumatera, Beruang Madu, BungaBangkai, Raflesia dan yang lainnya?Petani-petani kopi yang mendiami kawasanSipurak Hook datang dari berbagai tempat sepertiSumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, PulauJawa dan tidak sedikit yang berasal dari Jambisendiri. Mereka datang bergelombang sejak tahun1999, bekerja sama dengan masyarakat lokal,memanfaatkan kawasan bekas milik HPH PT.Serestra II. Perusahaan ini sendiri merupakanpemegang HPH dengan nomor sk 549/Kpts-II/1988Tgl. 19-11-1988 yang sejak tahun 1997 tanpaalasan yang jelas menghentikan aktivitasnya dikawasan hutan yang menjadi konsesinya.Ketika petani kopi datang, kawasan Sipurakmerupakan hutan yang sudah tidak utuh lagi.HookBekas eksploitasi PT. Serestra II terlihat di manamana.Sudah tidak tersisa lagi pohon yang besarbesar,yang tertinggal cuma pohon-pohon kecilyang tidak bernilai ekonomis. Petani-petani kopiitulah yang berjasa menghijaukan kembali kawasanSipurak Hook. Dan yang pasti petani-petani kopi disana tidak pernah sekalipun melihat harimau ataugajah berkunjung ke rumah mereka.Meskipun kawasan Sipurak Hook sudahtidak utuh dan tidak alami lagi karena pernahdiekploitasi oleh PT. Serestra II dan kemudiandigarap oleh para petani kopi, Menteri KehutananRI tetap menerima usulan dari BTNKS dan FFIuntuk memasukkan kawasan Sipurak Hookmenjadi Taman Nasional Kerinci Seblat. Tanggal 19Oktober 2004 lahir Surat Keputusan MenteriKehutanan Nomor 420/Menhut-II/2004 tentangPerubahan Fungsi Sebagian Kawasan HutanProduksi Tetap Pada Kelompok Hutan SipurakHook menjadi Taman Nasional Kerinci Seblat. SKMenhut ini jelas merupakan pelanggaran seriusatas PP No 68 tahun 1998 tentang Kawasan SuakaAlam dan Kawasan Pelestarian Alam karena salahsatu syarat bagi sebuah kawasan untuk dapatditunjuk sebagai Taman Nasional adalah apabilakawasan tersebut memiliki keadaan alam yangmasih asli, utuh, dan alami. Sementara SipurakHook jelas sudah tidak utuh, tidak asli dan tidakalami lagi.Berubahnya status kawasan Sipurak Hookmenjadi bagian dari TNKS merupakan berkah bagifauna dan flora yang tinggal di sana tapi di sisi lainmerupakan bencana bagi petani kopi karena sejaksaat itu mereka harus menerima berbagai macamperlakuan buruk dari polisi hutan. Petani kopi seringmenerima intimidasi untuk meninggalkan kawasan,pembakaran rumah, penangkapan acak, dansekarang Pengusiran.Operasi PengusiranKedatangan sekitar 148 personel polisi hutan dikawasan Sipurak Hook merupakan bagian darirencana ambisius Bupati Merangin dan DinasKehutanan Provinsi Jambi untuk mengosongkanseluruh kawasan hutan di Kabupaten Merangin,khususnya di kecamatan Lembah Masurai dariaktivitas petani kopi. Secara resmi Bupati Meranginmengeluarkan surat himbauan tertanggal 31Agustus 2010. Surat itu pada intinya memintaseluruh petani untuk keluar dari kawasan hutan.Himbauan bupati ini bukanlah sembaranghimbauan. Bagi yang tidak patuh, bupati siapmenjeratnya dengan Pasal 50 UU No. 41 tahun1999 kehutanan. Pasal ini melarang pendudukankawasan hutan bagi yang tidak memiliki buktipenguasaan. Pasal ini pula yang sering dijadikanalat untuk menjerat kriminalisasi petani di kawasanhutan. Ancaman hukumannya tidak main-main.Bagi yang melanggar diancam pidana kurunganselama 10 tahun dan denda sebesar Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).Tidak cukup sampai di situ, Bupati Merangintelah juga membuat sebuah rencana untukmemusnahkan seluruh tanaman kopi, rumah, danfasilitas lainnya yang selama ini menjadi sandaranhidup bagi para petani kopi. Himbauan BupatiMerangin ini kontan menuai protes keras dari aktivishak <strong>asasi</strong> manusia dan aktivis reforma agraria yangtinggal di Jambi. Protes keras pun datang dariaktivis-aktivis di tingkat nasional. Komnas HAMbahkan menyempatkan diri datang ke Jambi untukmelakukan investigasi.Kerusakan hutan akibat eksploitasi oleh sebuah perusahaan dikawasan Sipurak Hook(dok. liputanmerangin.blogspot.com.)EDISI JANUARI-FEBRUARI 201115

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!