11.07.2015 Views

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Ketika saya baru saja ditahbiskan, saya berpikir diri sayasebagai orang alami yang sangat baik yang tidak marah-marahdan tidak membenci orang. Tetapi setelah pentahbisan saatsaya mulai bermeditasi, saya mulai merasakan setumpukkebencian yang menjalar ke semua orang, dan saya berpikir,"Meditasi ini membuat saya menjadi iblis!" Saya berpikir,"Saya akan pergi dan bermeditasi, tinggal di hutan sendirian,menjadi sangat tenang dan bisa berhubungan denganmakhluk-makhluk surga dan tinggal dalam suatu keadaanberbahagia yang tinggi." Justru, saat saya pertama kali mulaibermeditasi sebagai seorang bhikkhu, dua bulan pertama tidakada apa-apa malahan batin dipenuhi hal-hal yang tidakdisukai. Saya membenci setiap orang setiap kali sayamemikirkannya. Saya bahkan membenci orang-orang yangsaya cintai, dan saya membenci diri saya sendiri.Saya mulai melihat bahwa ini adalah sisi lain dari diri sayasendiri yang telah menekan, memaksa keluar dari kesadaransaya, dengan bayangan ideal tentang diri saya sendiri dimanasaya telah mencoba berpegang padanya. Saya tidak pernahmembiarkan kebencian yang nyata, hal yang tidak disuka,kekecewaan, atau keputusasaan untuk kemudian menjadisepenuhnya sadar; saya selalu bereaksi terhadapnya. Sebelumsaya ditahbiskan, saya mengalami keletihan dan keputusasaandalam menghadapi situasi-situasi sosial yang timbul karenasaya terbiasa berada di lingkungan yang mudah tersenyumdan ucapan-ucapan yang menyenangkan.Di dalam meditasi ketika saya tidak lagi dapat bertahanuntuk menghentikannya, semua perasaan yang menekan inimulai timbul lagi dalam kesadaran. Ada cara bertahan terhadapmereka tentunya, karena itu adalah cara yang selalu sayalakukan dengan kondisi-kondisi itu: "Bagaimana saya dapatmenghindari mereka? Bagaimana saya dapat menghentikanmereka? Oh, saya tidak seharusnya merasakan hal seperti ini;ini memuakkan! Setelah semua yang mereka lakukan padasaya, saya masih membencinya." Perasaan-perasaan ini membuatsaya membenci diri saya sendiri. Jadi daripada mencobamenghentikan mereka, saya belajar untuk menerima mereka.Dan cara itu hanyalah melalui penerimaan (acceptance) dimana pikiran-pikiran itu dapat terhalau melalui sejenis perasaanharu (kind of catharsis) yang mana semua kenegatifan telahdimanifestasikan, dan juga telah berlalu.s e p t – n o v 2 0 0 7 | 3 1

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!