Xiao Bai akhirnya bosan, lalu...Huh! Sebal! Tidak maukeluar! Biar tenggelam sajasana! Biar tau rasa!!Tak lama kemudian...Ooh..Ternyata biar dia keluar,takharus dengan cara kasar ya...Xiao Bai pun gembira melihat si kura-kuraberenang dengan riangnya...Maaf ya?Mulai sekarangkita bertemanya...Perbedaan antara kebijaksanaan dengan kebodohan hanyalah masalahpemikiran. Seorang yang bodoh terikat kepada hal-hal yang ia lihat denganmatanya. Seorang yang bijaksana akan mengarah pada pencarian jalankesunyataan.Jika Xiao Bai menggunakan waktunya untuk mempelajari sifat alamiah kurakura,ia tidak akan menghabiskan energinya untuk memaksa kura-kura keciluntuk keluar dari tempurungnya.Cerita dikutip dari Majalah Buddhis Indonesia Edisi 079 tahun 2000.Ilustrasi oleh Veranica.8 6 | s e p t – n o v 2 0 0 7
dawai 48TalkDamai Dalam Dhammahari ini kita sudah dan masih menjadi umat buddha. takterhitung mungkin perjalanan waktu sampai kita menjadiseperti pada hari ini. Entah itu, Anda, saya, atau kita semuamenjadi lebih baik atau lebih buruk; telah memraktekkanajaran dengan sungguh-sungguh atau belum, waktu tetap terusberjalan. Terlepas dari kuantitasnya, adalah lebih baik memperhatikankualitas waktu-waktu yang telah kita lewatkan. Sudahkahhari ini kita lalui dengan berbahagia? Apakah Dhammatelah dijadikan pedoman bertindak, berucap, dan berpikir padahari ini? Benarkah Dhamma yang didengar, dibaca, dan dipraktekkanitu telah bermanfaat pada diri sendiri? Sejauh manakahterjadi perubahan cara pandang kita yang keliru dalam tindakandan ucapan sehari-hari? Dan yang lebih mengesankan darisemuanya adalah pengaruh dari praktek nyata yang bersumberkanpada Buddha Dhamma terhadap orang-orang di sekitarkita. Inspirasi kebajikan dan moral dari tindakan nyata selalumemiliki energi positif luar biasa yang dapat berpindah-pindahnamun tidak akan pernah habis.Mungkin kita telah berjalan melalui lika-liku panjang dansulit sampai kita berhasil mengetahui Dhamma yang semulatak tampak oleh kita, dikarenakan kebodohan dan nafsukeinginan kotor yang tebal, hingga kemudian kita bisa merasakanDhamma di mana-mana, di sekitar kita bahkan sampaike pori-pori kulit; Dhamma pun telah merasuk di hati. Walaupun hal itu mungkin diketahui sedikit demi sedikit, pengetahuankita setidaknya telah bertambah hari demi hari. Karenakeindahan Dhamma mampu mengubah yang keras, kaku,dingin menjadi lunak, lembut, dan hangat; yang tidakmengenakkan menjadi berasa, nikmat, dan berfaedah; yanglemah dan rapuh menjadi kuat dan fleksibel. Sungguh tidakada yang dapat menyamai rasa Dhamma!Bagaimana Dhamma bisa dimengerti dan dilihat, padahal iatiada bentuk, tidak kasat mata? Adalah hal yang nyata melaluipengalaman, seseorang bisa merasakan kebenaran kata-kataSang Buddha. Kita semua melalui hidup hingga detik inidengan ribuan pengalaman, kesan-kesan, dan konsep tentangini dan itu. Kita memiliki sistem imun untuk mendeteksi bibitbibitpenyakit yang masuk ke tubuh. Sistem imun ini adalahs e p t – n o v 2 0 0 7 | 8 7