11.07.2015 Views

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tujuan mulia dari kebebasan spiri- kan, untuk berlatih dhutanga. Praktektual harus dicapai dengan jalan yangpertapaan semacam ini diciptatualsesuai yaitu Jalan Tengah seperti kan secara khusus untuk mengem-yang diajarkan Sang Tathagatha, bangkan kesederhanaan, kerendahanBuddha Gotama. Meskipun Sang hati, menahan diri, kewaspadaan,Buddha melarang penggunaan rasa dan introspeksi dalam kehidupan semaludiri sebagai jalan untuk men- hari-hari seorang bhikkhu, dan Sangcapai penerangan, namun demikian Buddha dikenal memuji para bhik-Beliau mengizinkan dan mendukung khu yang menjalankan praktek merepraktekpertapa khusus tersebut, ka.yang dikenal sebagai Dhutanga, di Untuk alasan ini, cara hidupmana secara efektif harmonis desebagaiseorang bhikkhu Buddhis dikenalngan usaha-usaha mulia ini. Jalancara hidup seorang pengem-Tengah yang sesungguhnya bukanlah bara tanpa rumah yang telah mejalanmulus dengan sedikit rintangninggalkanninggalkan keduniawian dan mean,dapat dinegosiasi dengan komnakanrumah tangga, menge-promi yang mudah, atau jalanjubah terbuat dari kain yangtengah yang menyenangkan; tetapi telah dibuang, bergantung pada se-lebih dari itu, merupakan jalan prakdidekah untuk kehidupan, dan tinggaltek yang paling efektif melawan kebhikkhuhutan. Ini cara ideal seorangkotoran batin yang menghalangi kebersungguh-sungguhhutan mengembara untukmajuan dengan cara menahan seandalam pencarimajuantiap langkah di jalan tersebut. Jalanspiritual tradisional Sang Buddhaspiritual seringkali sukar, penuh penhidupyang dilambangkan dengan jalanderitaan dan tidak menyenangkan.Dhutanga Kammatthâna.Sementara batin menghalangi kesuk- Seperti dhutanga, kammatthânasesan dengan hebatnya dan bahkan adalah istilah yang menunjukkanmenakut-nakuti. Jadi, para pejuang orientasi khusus yang diberikan olehspiritual memerlukan “perlawanan” para bhikkhu Buddhis yang mengab-(baca: usaha atau daya upaya) yang di untuk mempertahankan carakeras untuk mencabut akar-akar ke- hidup meditatif yang keras. Kammamalasan,kecanduan, rasa bangga tthâna (lit. ”dasar kerja”) menunjukdiri dan mementingkan diri, sehing- pada sebuah pendekatan praktekga Sang Buddha mendorong para meditasi yang secara langsungbhikkhu yang benar-benar tekun menumbangkan segala aspek keseradalampelepasan hati mereka dari kahan, kebencian dan delusi dariperwujudan halus kekotoran batin hati dan kemudian merobohkanyang tersembunyi dan membahaya- semua jembatan yang menghubung-4 2 | s e p t – n o v 2 0 0 7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!