11.07.2015 Views

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ergantung pada elemen-elemen be- seperti Âcariya Mun mendapatilas kasih dan cuaca alam. Dalam dirinya berkelana melintasi abadlingkungan semacam ini, seorang —dengan latar belakang yang tidakbhikkhu dhutanga mengembangkan jauh berbeda dengan keadaan padasikap menghargai alam. Kehidupan zaman Sang Buddha 2500 tahunsehari-harinya penuh dengan hutan yang lalu.dan gunung, sungai dan sungai ke- Adalah bermanfaat untuk dipahacil,gua, batu karang terjal yang mi, latar belakang sementara danbergantungan, dan binatang buas budaya cara hidup mengembarabesar dan kecil. Beliau berpindah- Âcariya Mun. Di akhir abad ke-19pindah dari tempat ke tempat de- dan awal abad ke-20 Thailand merunganberjalan seorang diri sepanjang pakan sebuah persekutuan kerajaanjalansetapak hutan belantara di da- kerajaan yang terpecah-pecah di maerahperbatasan terpencil di mana na sebagian besar tidak dapat dikuapopulasinyajarang dan komunitas sai oleh kekuasaan pusat karenadesa terpisah jauh. Karena mata hampir seluruh wilayahnya padatpencaharian beliau tergantung pada oleh hutan, dan jalan beraspal hamsedekahmakanan yang beliau kum- pir tidak ada. Selama periode tersepulkandari perkampungan kecil, se- but, 80% benua Thailand dipenuhiorang bhikkhu dhutanga tidak per- oleh hutan liar di mana hampirnah mengetahui berasal dari mana seluruh kayu pohon bertumbuh (bermakananberikutnya, atau apakah ganti daun setiap tahun) dan subakanmemperoleh makanan.tropis tebal belukar. Kehidupan pen-Di samping kesukaran dan keada- duduk di wilayah pedalaman diduanyang berubah-ubah, hutan meru- kung dengan bertani dan berburupakan sebuah rumah bagi bhikkhu binatang buas. Padat oleh harimaupengembara, hutan adalah tempat dan gajah-gajah, hutan luas dianggapuntuk belajar, hutan adalah tempat tempat yang berbahaya dan menauntukberlatih, dan tempat perlin- kutkan, sehingga penduduk berkumdungan;dan hidup di sana mena- pul bersama dalam komunitas desawarkan keamanan agar dia tetap yang menyediakan keamanan danwaspada dan setia pada prinsip- persahabatan (sosialisasi). Di wilayahprinsip ajaran Sang Buddha. Hidup perbatasan yang lebih terpencil, sedanberlatih tanpa pendidikan secara perti perkampungan, satu tempatrelatif di pedalaman liar terbelakang dengan yang lain sering berjarakyang merupakan sebagian besar da- satu hari perjalanan, mengikuti jalanratan Thailand pada peralihan abad kecil melintasi hutan-hutan.ke-20, seorang bhikkhu dhutanga Hutan dan irama alam mendefini-4 4 | s e p t – n o v 2 0 0 7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!