11.07.2015 Views

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

eBook PDF (1.4 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

U N I KÂcariya Mun memilikikemampuan unik untuk berkomunikasisecara langsung denganmakhluk bukan manusiadari banyak keberadaan alamyang berbeda.Saat beliau mencapai usia 22, beliau merasakan desakan untukditahbiskan sebagai seorang bhikkhu, maka untuk tujuan itu, beliauberpamit kepada orang tua beliau. Tak ingin melarang aspirasi beliau danjuga memiliki harapan bahwa putra mereka akan ditahbiskan lagi suatuhari, mereka memberikan izin. Dengan semangat dan dukungan penuhsampai akhir, mereka menyediakan keperluan dasar lengkap seorangbhikkhu kepada beliau. Pada tanggal 12 Juni BE 2436 (1893), beliaumenerima penahbisan bhikkhu di Wihara Wat Liap di kota propinsiUbon Ratchathani.3Upajjhâya beliau adalah Yang Mulia Phra Ariyakawi, kammavâcariyabeliau adalah Phra Khru Sitha; dan anusâsanâcariya beliau adalah Phra4Khru Prajuk Ubonkhun. Beliau diberi nama bhikkhu “Bhûridatta”.Setelah penahbisan, beliau tinggal di Wat Liap di tempat pelatihan5meditasi vipassanâ Âcariya Sao Kantasilo.3 Upajjhâya (Upâdhyâya): guru pembimbing4 Nama Bhûridatta ditemukan dalam salah satu kelahiran Buddha sebelumnya, pada 10 kelahiran yangterakhir saat menyempurnakan 10 pâramî. Pada kelahiran yang ke-5 hingga kelahiran yang terakhirBodhisattâ terakhir sebagai Nâga Besar, atau Raja Naga, dengan nama Bhûridatta (yang berarti: YangDiberkahi Bumi). Jenuh dengan kehidupan di bawah tanah, dia muncul ke permukaan bumi dimanaakhirnya dia ditangkap oleh seorang pawang ular yang melihat kesempatan itu untuk menjadi kaya danterkenal dengan memaksa naga yang agung memperlihatkan kesaktiannya di hadapan anggota kerajaan.Walaupun dia dapat menggunakan kekuatannya untuk membinasakan pawang ular dalam waktu singkat,Naga Bhûridatta, yang dianugerahi kebaikan moral di atas segalanya, mengendalikan dirinya, melakukanapa yang “diajarkan” gurunya, dan menahan penghinaan. Dengan cara ini, dia mengembangkan KhantiPâramî (Kebajikan Moral Kesabaran) untuk memenuhi kesempurnaannya. Menghubungkan dengancerita Bodhisattâ itu membuat nama Bhûridatta dipandang sangat bagus dan tepat, yang mungkinkarena alasan itulah guru pembimbing Âcariya Mun memilihnya. Kata bhûri dapat disamakan denganpaññâ (kebijaksanaan), menurut Kitab Komentar Pâli. Karena itu, Bhûridatta dapat diartikan “YangDiberkahi oleh Kebijaksanaan”.5 Pengembangan Pandangan Terang, merupakan meditasi dalam agama Buddha yang membimbingseseorang untuk mencapai Penerangan Sempurna. Obyek Vipassanâ Bhâvanâ adalah Nâma (batin) danRûpa (jasmani) atau Panca Khanda (lima kelompok kehidupan), sehingga akan tertampak bahwamakhluk itu dicengkeram oleh anicca (selalu berubah), dukkha (penderitaan), dan anatta (tanpa inti/akuyang kekal).s e p t – n o v 2 0 0 7 | 4 1

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!