11.07.2015 Views

Indikator Makro Sektor Pertanian Indonesia - Pusat Sosial Ekonomi ...

Indikator Makro Sektor Pertanian Indonesia - Pusat Sosial Ekonomi ...

Indikator Makro Sektor Pertanian Indonesia - Pusat Sosial Ekonomi ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mentum yang sangat berharga ini harus terusdijaga agar tujuan swasembada beras dapatdiwujudkan.Faktor Risiko Produksi dan AntisipasinyaSumberdaya Lahan dan AirData BPS menunjukkan bahwa selamaperiode 1982-2003, neraca lahan pertanian di<strong>Indonesia</strong> mengalami peningkatan sekitar 12,57juta ha, dengan sumber peningkatan diurut dariyang terbesar adalah areal untuk perkebunansebesar 10,00 juta ha; tegal/kebun/ladang humasebesar 2,26 juta ha; sawah sebesar 0,45 jutaha, dan pekarangan sebesar 0,56 juta ha. Selamaperiode tersebut proses konversi yang terjadidi Jawa memang diakui telah menyebabkanneraca lahan sawah berkurang sekitar 166.253ha, namun pada saat bersamaan neraca lahansawah di Luar Jawa mengalami peningkatansebagai hasil program ekstensifikasi sebesar619.474 ha (BPS, 1984 dan 2004), sehingganeraca lahan sawah nasional bertambah sebesar453.221 ha.Perhitungan yang lebih rinci yang dilakukanIrawan et al. (2001) dengan menggunakandata Survei <strong>Pertanian</strong> BPS, menunjukkan bahwaselama periode 1981-1999, lahan sawah di Jawadan Luar Jawa yang dikonversi masing-masingsebesar 1.002.005 dan 625.459 ha. Penambahanlahan sawah di Jawa dan di Luar Jawa padaperiode yang sama masing-masing sebesar518.224 dan 2.702.939 ha. Dengan demikian,neraca lahan sawah pada periode yang sama diJawa berkurang sekitar 483.831 ha. Di LuarJawa lahan sawah bertambah sekitar 2.077.480ha. Dengan demikian, selama periode 1981-1999, neraca lahan sawah di <strong>Indonesia</strong> bertambahsekitar 1.593.649 ha (Irawan et al., 2001;Sutomo, 2004). Namun demikian, neraca sawahselama periode 1999-2004 (Sutomo, 2004), baikdi Jawa maupun di Luar Jawa, mengalami defisitmasing-masing -107.482 dan -274.732 ha, dansecara keseluruhan mencapai defisit -423.857 h.Ini berarti bahwa selama periode 1999-2002luasan sawah yang dikonversi lebih besardibanding luasan sawah yang dicetak. Fakta itupula membuktikan bahwa laju konversi lahansawah baik di Jawa maupun di Luar Jawa makinmeningkat, dan penambahan sawah baru tidakmampu mengkompensasi kehilangan akibatkonversi.Kemampuan pemerintah mencetak lahansawah baru selama lima tahun (2005-2009)SAWAH S/D TH.1998: 3.247.000 HASAWAH YANG BERALIH FUNGSI 495.000 HASumber : Puslitbangtanak (2002)Gambar 6. Distribusi Konversi Lahan di Pulau Jawa dan Madura s/d Tahun 1998.94

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!