12.07.2015 Views

DOKTRIN TENTANG SURGA DAN NERAKA - Democracy Project

DOKTRIN TENTANG SURGA DAN NERAKA - Democracy Project

DOKTRIN TENTANG SURGA DAN NERAKA - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

orang Yahudi yang tidak dapat bertahan,lalu memilih menyeberang dan merangkulhelenisme. Tetapi, ada sangat jauh lebihbanyak yang memilih memberontak. Parapemberontak bersenjata ini dipimpin olehkeluarga Makkabeus, dan pemberontakanmereka berlangsung lama.Untuk menanamkan semangat tempur yangkuat sampai titik darah penghabisan, parapemuka religio-politik Yahudi menulis kisahkisahkejuangan para martir dan menyusundoktrin tentang surga dan neraka. Lewatdoktrin ini dijanjikan bahwa jika orangYahudi berperang melawan politik helenisasisampai mati, kematian mereka sebagai paramartir akan dibalas oleh Allah dengan hadiahsurga setelah kematian. Sebaliknya, musuhmusuhmereka yang kejam, dan juga orangYahudi yang tidak setia, setelah kematianmereka, akan dimasukkan ke dalam apineraka. Hadiah dan penghukuman ini taklama lagi akan menjadi kenyataan, sebabmasa kesengsaraan mereka yang setiahanya akan berlangsung sebentar, sebabAllah sudah merencanakan untuk segeramengakhiri dunia ini, dalam apa yangdinamakan kiamat. Doktrin ini dikemasdalam banyak kisah kejuangan para martiryang sangat grafis dan menggerakkanperasaan, pikiran dan kemauan. Alhasil, parapemberontak Makkabe tidak mengalamidemoralisasi, sebaliknya bersemangat juangsangat tinggi untuk bertempur sampai titikdarah penghabisan. Dari sejarah kita tahu,akhirnya para pemberontak Yahudi berhasilmengalahkan musuh-musuh mereka, danberdiri kembali sebagai negara Yahudi yangbebas dan merdeka untuk kurun waktuyang panjang, sebelum pasukan Romawidi kemudian hari masuk dan menguasaiserta menjajah mereka kembali selama satusetengah abad sampai ke zaman Masehi.Jadi, semula doktrin surga dan neraka adalahdoktrin religio-politik yang dibangun untukkeperluan perang, untuk mengontrol perilakupasukan. Kemudian, dalam konteks bukanperang, doktrin ini tetap dipertahankan, tapimengalami perluasan dengan tambahandoktrin tentang limbo dan purgatori, olehGereja Katolik Roma. Limbo adalahuntuk menanamkan semangattempur yang kuat sampai titik darahpenghabisan, para pemuka religio-politikYahudi menulis kisah-kisah kejuanganpara martir dan menyusun doktrintentang surga dan nerakatheblazingcenter.com2


kehidupan di akhirat untuk pagan yang takjahat tetapi penuh kebaikan dan kebajikan,noble pagans, sehingga mereka tak pantasdimasukkan ke neraka, dan juga untuk bayibayiyang meninggal ketika belum menerimabaptisan Kristen untuk keselamatan mereka.Purgatori, yang dikenal juga sebagai “apipenyucian”, menyediakan suatu tempat dankurun di mana seseorang dimungkinkan untukterhindar dari hukuman kekal di api neraka,dengan menjalani suatu penghukumansementara, yang sebenarnya lebih tepatdisebut “penyucian” atau “pemurnian” dalamjangka waktu tertentu sebelum akhirnyaterbebaskan sama sekali dari siksa di nerakaabadi. Keseluruhan doktrin ini (surga, limbo,purgatori dan neraka) sangat efektif untukmengontrol perilaku umat, dan memberiposisi istimewa kepada para rohaniwan yangharus menjaga dan mengendalikan perilakumoral umat mereka.Sekalipun dapat dipersoalkan apakahsurga dan neraka itu aktual ada atau tidakada setelah kematian, namun jika karenadoktrin ini orang jadi bisa hidup denganmoralitas yang baik di muka Bumi, doktrinini masih bermanfaat, meskipun masyarakatkeagamaan yang terbangun akan berupaJadi, semula doktrin surgadan neraka adalah doktrinreligio-politik yang dibangununtuk keperluan perang, untukmengontrol perilaku pasukanKeseluruhan doktrin ini (surga,limbo, purgatori dan neraka)sangat efektif untuk mengontrolperilaku umatmasyarakat yang dipenuhi ketakutan, bukanmasyarakat yang relaks dan ceria, yangsetiap indidvidu di dalamnya bisa mengontrolsendiri dari dalam diri mereka perilaku moralmereka, tanpa perlu ditakut-takuti. Harusdicatat, jika hukum positif tidak diberlakukandengan kuat dan konsisten dalam kehidupansuatu negara, doktrin ini sama sekali takcukup untuk mengontrol moralitas wargamasyarakat, sebab pada masa kini doktrintentang neraka, di mata orang yang rasional,sama sekali tidak menakutkan.***andrewroebert.files.wordpress.comIoanes RakhmatIa mendefinisikan dirinya sebagai pemikir bebas, freethinker. Menggeluti kajian Yesus sejarah (the historical Jesus) di Belanda, disertasinya telahditerbitkan dengan judul The Trial of Jesus in John Dominic Crossan’s Theory: A Critical and Comprehensive Evaluation (Jakarta: IPU-JTS, 2005).Sempat menjalani kehidupan sebagai seorang pendeta lebih dari dua dekade, dua tahun belakangan ini ia berkonsentrasi mendalami dunia sains.Ia menulis dan menerjemahkan banyak buku, antara lain Sokrates dalam Tetralogi Plato: Sebuah Pengantar dan Terjemahan Teks (GramediaPustaka Utama, 2009), dan Menguak Kekristenan Yahudi Perdana: Sebuah Pengantar (JRC, 2009), dan terakhir adalah Memandang Wajah Yesus(Pustaka Surya Daun, Maret 2012)Diterbitkan oleh:<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong> - Yayasan Abad Demokrasiwww.abad-demokrasi.com3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!